Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN KELUARGA
KONSEP KELUARGA

Oleh :

FETRICYA DWI R
2014901087

CI Lapangan Pembimbing Akademik

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS FORT DE KOCK
TAHUN 2021
LAPORAN PENDAHULUAN

KONSEP KELUARGA

A. Pengertian Keluarga

Menurut Depkes RI (2000) keluarga adalah unit terkecil dari

masyarakat yang terdiri kepala keluarga dan beberapa orang yang

berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam

keadaan saling kebergantungan (Nadirawati, 2018).

Reiner (1980) dalam Maria H Bakri (2017) mendefinisikan

bahwa keluarga adalah kelompok yang terdiri dari dua orang atau

lebih yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang

terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, kakek dan nenek.

B. Tipe Keluarga

Secara umum tipe keluarga dibagi menjadi dua, yaitu

keluarga tradisional dan keluarga modern (non tradisional) (Maria H.

Bakri, 2017).

1) Tipe Keluarga Tradisional

Tipe keluarga tradisional menunjukkan sikap-sikap

homogen, yaitu keluarga yang memiliki struktur tetap dan utuh.

Beberapa tipe keluarga tradisional adalah sebagai berikut :

a) Keluarga Inti (Nuclear Family)

Keluarga inti merupakan keluarga kecil dalam satu

rumah. Dalam keseharian keluarga inti ini hidup bersama

1
dan saling menjaga. Mereka adalah ayah, ibu dan anak-

anak.

b) Keluarga Besar (Extended Family)

Keluarga besar merupakan gabungan dari beberapa

keluarga inti yang bersumbu dari suatu keluarga inti.

c) Keluarga Bentukan Kembali (Dyad Family)

Keluarga baru yang baru menikah tetapi belum

dikarunia anak atau keduanya sepakat untuk tidak memiliki

anak dulu.

d) Orang Tua tunggal (Single Parent Family)

Keluarga yang terdiri dari salah satu orang tua dengan

anak-anak akibat perceraian atau ditinggal pasangannya.

e) Keluarga Bujang Dewasa (Single Adult Family)

Keluarga yang mengambil jarak jauh atau berpisah

sementara waktu untuk kebutuhan tertentu.

2) Tipe Keluarga Modern (Non Tradisional)

Keberadaan keluarga modern merupakan bagian

perkembangan sosial di masyarakat. Salah satu faktor yang

melatarbelakangi munculnya keluarga modern adalah kebutuhan

berbagi dan berkeluarga yang tidak hanya sebatas keluarga inti.

Beberapa tipe keluarga modern (non tradisional) adalah sebagai

berikut :

2
a) The Unmarried Teenage Mother

Keluarga atau pasangan yang melakukan hubungan

seks tanpa pernikahan atau seorang ibu yang hidup dengan

anaknya tanpa pernikahan.

b) Reconstituded Nuclear

Sebuah keluarga yang tadinya berpisah, kemudian

kembali membentuk keluarga inti melalui perkawinan

kembali. Mereka tinggal dan hidup bersama anaknya, baik

dari perkawinan sebelumnya, maupun hasil dari perkawinan

baru.

c) The Stepparent Family

Sepasang suami istri yang mengadopsi anak, baik

yang sudah memiliki anak maupun belum atau kehidupan

anak dengan orang tua tirinya.

d) Commune Family

Keluarga yang hidup dalam penampungan atau

memiliki kesepakatan bersama untuk hidup dalam satu atap.

Mereka tidak memiliki hubungan darah, namun

memutuskan untuk bersama dalam satu rumah, satu fasilitas

dan pengalaman yang sama.

e) The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family

Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan

perkawinan karena beberapa alasan tertentu.

3
f) Gay and Lesbian family

Seseorang dengan jenis kelamin yang sama

menyatakan hidup bersama sebagai pasangan suami istri

(marital partners).

g) Cohibiting Couple

Dua orang atau lebih yang mempunyai kesepakatan

untuk tinggal bersama tanpa ikatan pernikahan dengan

alasan beragam.

h) Group Marriage Family

Beberapa orang dewasa menggunakan alat-alat rumah

tangga bersama dan mereka merasa sudah menikah,

sehingga berbagi sesuatu termasuk seksual dan

membesarkan anak bersama.

i) Group Network Family

Keluarga inti yang dibatasi oleh aturan atau nilai-nilai,

hidup bersama atau berdekatan satu sama lainnya dan saling

menggunakan barang-barang rumah tangga bersama,

pelayanan dan tanggung jawab membesarkan anak.

j) Faster Family

Seorang anak yang kehilangan orang tuanya,

kemudian ada sebuah keluarga yang bersedia

menampungnya dalam kurun waktu tertentu sampai anak

tersebut bisa bertemu dengan orang tua kandungnya.

4
k) Institusional

Anak atau orang dewasa yang tinggal dalam suatu

panti. Entah alasan dititpkan oleh keluarga atau memang

ditemukan dan kemudian ditampung oleh panti atau dinas

sosial.

l) Homeless Family

Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai

perlindungan yang permanen karena krisis personal yang

dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem

kesehatan mental.

C. Struktur Keluarga

Struktur keluarga menyatakan bagaimana keluarga disusun

atau bagaimana unit-unit data dan saling terkait satu sama lain.

Menurut Friedman (2003) dalam Nadirawati (2018) menggambarkan

struktur keluarga adalah sebagai berikut :

1) Pola dan Proses Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu proses simbolik,

transaksional untuk menciptakan dan mengungkapkan

pengertian dalam keluarga.

2) Struktur Kekuatan

Struktur keluarga yang dapat diperluas dan dipersempit

tergantung pada kemampuan keluarga tersebut untuk merespons

stresor yang ada dalam keluarga.

5
3) Struktur Peran

Peran meunjukkan pada beberapa set perilaku yang

bersifat homogen dalam sosial tertentu. Peran lahir dari interaksi

sosial. Peran biasanya menyangkut posisi dan mengidentifikasi

status atau tempat seseorang dalam suatu sistem sosial tertentu.

4) Struktur Nilai

Nilai adalah sistem ide-ide, sikap keyakinan yang

mengikat anggota keluarga dalam budaya tertentu. Sedangkan

norma adalah pola perilaku yang diterima pada lingkungan

sosial tertentu.

D. Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga menurut Denham (2003) dalam Maria H.

Bakri (2017), fungsi keluarga juga terdapat pada setiap individu

dalam keluarga. tidak hanya didalam rumah, melainkan juga

interaksinya dengan lingkungan yang dinamis. Fungsi pokok

keluarga dikelompokkan sebagai berikut :

1) Fungsi Reproduktif Keluarga

Fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga

kelangsungan keluarga terkait pola reproduksi.

2) Fungsi Sosial Keluarga

Fungsi yang mengembangkan dan melatih anak untuk

hidup bersosial sebelum meninggalkan rumah dan berhubungan

dengan orang lain. Anggota keluarga belajar disiplin, norma-

6
norma, budaya dan perilaku melalui interaksi dengan anggota

keluarganya sendiri.

3) Fungsi Afektif Keluarga

Fungsi keluarga yang saling mendukung, menghormati,

dan saling asuh. Anggota keluarga berhubungan secara dekat,

sehingga anggota keluarga mendapatkan perhatian, kasih

sayang, dihormati, mendapatkan kehangatan dan sebagainya.

4) Fungsi Ekonomi

Faktor ekonomi menjadi hal penting dalam sebuah

keluarga. ekonomi yang stabil akan menjamin kebutuhan

anggota keluarga sehingga bisa menjalankan peran dan

fungsinya dengan baik.

5) Fungsi Perawatan Keluarga

Keluarga merupakan perawat primer bagi anggotanya.

Fungsi perawatan keluarga penting untuk mempertahankan

keadaan kesehatan anggota keluarga agar memiliki produktivitas

tinggi.

E. Peran Keluarga

Adapun peran masing-masing anggota keluarga

didiskripsikan sebagai berikut :

1) Peranan Ayah

Ayah memiliki peran yang sangat penting dan strategis

dalam keluarga. Posisi ayah sering memberi rujukan anggota

7
keluarga dalam menentukan perilaku dan arah hidup keluarga.

Ayah memiliki peran sebagai pemimpin/kepala keluarga pencari

nafkah dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota

masyarakat dari lingkungannya.

2) Peranan Ibu

Dalam masyarakat peranan ibu tidak kalah penting

dengan peranan ayah. Ibu cenderung menjadi teman dan

pendidik bagi anak. Selain mengurus wilayah domestik

keluarga, ibu juga berperan sebagai salah satu anggota

kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota

masyarakat dari lingkungannya. Bahkan ibu dapat pula berperan

sebagai pencari nafkah tambahan dalam kelaurga.

3) Peranan anak

Anak menjadi objek sekaligus subjek. Anak yang

dibentuk oleh keluarga pada saat bersamaan juga memiliki

perannya sendiri. Dalam tradisi masyarakat kita, anak

melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat

perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

F. Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan

Pada dasarnya menurut Friedman (2018) ada 5 yang terkait dengan

pelaksanaan asuhan keperawatan jika diterapkan pada keluarga

hipertensi yaitu :

8
1) Mengenal masalah kesehatan setiap keluarga yang terkena

penyakit.

2) Mengambil keputusan untuk tindakan keperawatan yang tepat

bagi anggota keluarga.

3) Memberikan perawatan bagi anggota keluarga.

4) Memodifikasi lingkungan rumah yang memenuhi syarat

kesehatan.

5) Menggunakan fasilitas kesehatan yaitu untuk mengetaui sejauh

mana kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan

kesehatan masyarakat.

G. Tahap Perkembangan Keluarga

Menurut dalam Nadirawati Friedman. (2018), tahap

perkembangan keluarga adalah sebagai berikut (Nadirawati, 2018) :

1) Tahap Pasangan Baru (Beginning Family).

Keluarga dengan pasangan yang baru menikah, berawal

dari perkawinan dan membentuk keluarga baru. Tugas

perkembangan keluarga tahap ini adalah :

a) Membangun perkawinan yang saling memuaskan.

b) Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.

c) Mendiskusikan rencana memiliki anak (menjadi orang tua).

9
2) Tahap Keluarga Sedang Mengasuh Anak (Child Bearing).

Keluarga dengan kelahiran anak pertama berlanjut

sampai anak pertama berusia dari 30 bulan. Tugas

perkembangan keluarga tahap ini adalah:

a) Persiapan menjadi orang tua

b) Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga : peran,

interaksi, hubungan seksual dan kegiatan.

c) Mempertahankan hubungan yang memuaskan pasangan.

3) Tahap Keluarga dengan Anak Usia Prasekolah

Tahap dimulai saat kelahiran anak pertama usia 2,5

tahun dan berakhir saat anak berusia 5 tahun. Tugas

perkembangan keluarga tahap ini adalah :

a) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan

tempat tinggal, privasi dan rasa aman.

b) Membantu anak bersosialisasi.

c) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara

kebutuhan anak yang lain juga harus terpenuhi.

d) Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam

maupun diluar keluarga.

e) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.

f) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.

g) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak.

10
4) Tahap Keluarga dengan Anak Sekolah

Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia

enam tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Tugas

perkembangan keluarga tahap ini adalah :

a) Membantu sosialisasi anak.

b) Mempertahankan keintiman dengan pasangan.

c) Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin

meningkat termasuk kebutuhan untuk meningkatkan

kesehatan anggota keluarga.

5) Tahap Keluarga dengan Anak Remaja

Tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13

tahun dan berakhir 6-7 tahun kemudian. Tugas pekembangan

keluarga tahap ini adalah :

a) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung

jawab mengingat remaja yang sudah bertambah dewasa dan

meningkat otonominya.

b) Mempertahankan hubungan intim dalam keluarga.

c) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan

orang tua, menghindari perdebatan, permusuhan dan

kecurigaan.

d) Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh

kembang keluarga.

11
6) Tahap Keluarga dengan Anak Dewasa

Tahap ini dimulai pada saat anak pertama terakhir kali

meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak terakhir

meninggalkan rumah. Tugas perkembangan keluarga tahap ini

adalah :

a) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.

b) Mempertahankan keintiman pasangan.

c) Membantu orang tua suami/istri yang sedang sakit dan

memasuki masa tua.

d) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.

e) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

7) Tahap Keluarga Usia Pertengahan

Tahap ini dimulai pada saat seorang anak terakhir kali

meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau salah

satu dari pasangan meninggal. Tugas perkembangan keluarga

tahap ini adalah:

a) Mempertahankan kesehatan.

b) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan

teman sebaya dan dan anak-anak.

c) Meningkatkan keakraban pasangan.

8) Tahap Keluarga Usia Lanjut

Tahap ini dimulai saat salah satu pasangan pensiun,

berlanjut salah satu pasangan meninggal sampai keduanya

meninggal. Tugas perkembangan keluarga tahap ini adalah :

12
a) Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.

b) Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman,

kekuatan fisik dan pendapatan.

c) Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat.

d) Mempertahankan hubungan dengan anak dan masyarakat

sosial.

e) Melakukan life review.

H. Peran Perawat Keluarga

Menurut Maria H. Bakri (2017), peran perawat keluarga

adalah sebagai berikut :

1) Pendidik

Peran perawat menyalurkan informasi berkenaan dengan

kasus tertentu dan kesehatan keluarga pada umumnya. Perawat

juga melakukan aktivitas pembelajaran dalam keluarga agar

keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan keluarga

secara mandiri dan bertanggung jawab terhadap masalah

kesehatan keluarga.

2) Koordinator

Perawat kesehatan keluarga bertindak sebagai

koordinator dalam melakukan perawatan kepada pasien.

Koordinasi diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau

terapi agar tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan serta

memudahkan perawatan.

13
3) Pelaksana

Perawat langsung memberikan perawatan kepada

pasiennya. Perawat dapat mendemonstasikan kepada keluarga

asuhan keperawatan yang diberikan dengan harapan anggota

keluarga yang sehat dapat memberikan asuhan langsung kepada

anggota keluarga yang sakit.

4) Pengawas kesehatan

Perawat kesehatan wajib melaksanakan home visite atau

kunjungan rumah secara teratur sebagai cara untuk mengontrol

pasien.

5) Konsultan

Perawat harus bersedia sebagai narasumber bagi

keluarga pasien, atau ketika keluarga meminta saran atau

nasehat.

6) Kolaborasi

Perawat harus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan

keluarga pasien, memiliki komunitas atau jejaring dengan

perawat lain atau pelayanan rumah sakit.

7) Fasilitator

Perawat wajib mengetahui sistem layanan kesehatan

seperti sistem rujukan, biaya kesehatan, dan fasilitas kesehatan

lainnya.

14
8) Peneliti

Perawat harus dapat berperan mengidentifikasi kasus

yang ada pada keluarga dan temuan-temuan baru untuk

kesehatan masyarakat.

9) Modifikasi lingkungan

Perawat menyampaikan kepada keluarga dan

masyarakat sekitar jika ada beberapa bagian dilingkungannya

menjadi penyebab datangnya penyakit.

I. Keluarga Rentan dan Keluarga Risiko Tinggi

1) Definisi Kelompok Rentan

Kelompok rentan merupakan kelompok yang mengalami

masalah kesehatan. Populasi ini mempunyai kemungkinan besar

terjadi penyakit daripada kelompok lainnya (Nadirawati, 2018).

2) Jenis Kelompok Rentan

a) Orang lanjut usia

b) Anak-anak

c) Fakir miskin

d) Perempuan rentan

e) Penyandang cacat

f) Kelompok minoritas

3) Masalah-Masalah pada Kelompok Rentan

a) Anak : pelanggaran hak asasi (abuse, eksploitasi, dan

diskriminasi)

15
b) Perempuan : Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)

c) Penyandang cacat : diskriminasi pekerjaan, perhatian

terhadap keterbatasan yang masih kurang.

d) Kelompok minoritas : diskriminasi politik, ekonomi, sosial

dan budaya.

4) Keluarga Risiko Tinggi

Menurut Valanis (1992) dalam Nadirawati (2018) risiko

adalah suatu kondisi dari aspek psikolagi dan lingkungan

termasuk perilaku seseorang, lingkungan sosial yang

kemungkinan besar dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Risiko merupakan kemungkinan munculnya suatu kejadian

seperti status kesehatan seseorang yang terpapar oleh faktor

tertentu maka ia akan menderita suatu penyakit

tertentu.keluarga-keluarga yang tergolong risiko tinggi dalam

bidang kesehatan menurut Departeman Kesehatan antara lain :

a) Keluarga dengan anggota keluarga dalam masa usia subur

dengan masalah sebagai berikut :

(1) Tingkat sosial ekonomi yang rendah

(2) Keluarga kurang tau dan tidak mampu mengatasi

masalah kesehatan sendiri

(3) Keluarga dengan keturunan yang kurang baik atau

keluarga dengan penyakit keturunan

b) Keluarga dengan ibu berisiko tinggi kebidanan, yaitu :

(1) Umur ibu (16 tahun / lebih 35 tahun)

16
(2) Menderita kekurangan gizi (anemia)

(3) Menderita hipertensi

(4) Primipara atau multipara

(5) Riwayat persalinan atau komplikasi

c) Keluarga dengan anak menjadi risiko tinggi karena :

(1) Lahir prematur (Bblr)

(2) Berat badan sukar naik

(3) Lahir dengan cacat bawaan

(4) ASI kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi

(5) Ibu menderita penyakit menular yang dapat

mengancam bayi

(6) Anak yang tidak pernah dikehendaki atau mencoba

untuk digugurkan

(7) Tidak ada kesesuaian pendapat anatar anggota keluarga

dan sering timbul cekcok dan ketegangan

(8) Ada anggota keluarga yang sering sakit

(9) Salah satu anggota keluarga (suami atau istri)

meninggal, cerai atau lari meninggalkan rumah.

17
REFERENSI

Herdman, T Heather. (2018). NANDA_I Diagnosa Keperawatan, Definisi dan


Klasifikasi 2018-2020. Jakarta: EGC.

Maria H Bakri. (2017). Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Pustaka


Mahardika.

Moorhoad. S, dkk. (2016). Nursing Outcomes Clasiffication (NOC) Pengukuran


Outcome Kesehatan. Ed. 5. United Kingdom: Mocomedia.

Nadirawati. (2018). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori dan


Aplikasi Praktik). Bandung: Refika Aditama.

18

Anda mungkin juga menyukai