Anda di halaman 1dari 20

BAB III

TINJAUAN PROYEK

3.1 Tinjauan Umum Proyek


3.1.1 Latar Belakang Proyek
Oxley Convention City (OCC) terletak secara strategis di dalam kawasan
keuangan Batam yang semarak, di persimpangan Jalan Sei Panas dan Jalan Raja
H. Fisabilillah. Selain itu jaraknya dari bank-bank besar seperti Bank BNI dan
OCBC NISP, dan hanya beberapa menit dari tujuan-tujuan populer seperti distrik
perbelanjaan dan makanan Nagoya, Oxley Convention City adalah jantung dari
semuanya. Dengan dukungan pemerintah yang kuat dan insentif investasi
kompetitif, Batam kaya dengan peluang potensial dan menguntungkan yang
belum dimanfaatkan untuk investor lokal, regional dan Singapura.

Di tengah-tengah perubahan yang menggairahkan, desa nelayan yang


tadinya mengantuk itu sekarang diperuntukkan untuk menjadi pembangkit tenaga
listrik yang vital bagi Indonesia, dan katalisator untuk memperkuat hubungan
lintas negara dengan Singapura, ini merupakan mitra strategis jangka panjang.
Dengan lokasi yang strategis di selat Malaka, di salah satu jalur pelayaran
internasional tersibuk, Batam menikmati iklim ekonomi dan bisnis yang
berkembang karena lingkungan investasi yang menarik dan hubungan yang dekat
dengan Singapura. Setelah menjadi zona perdagangan bebas sebagai bagian dari
Otoritas Zona Bebas Batam Indonesia (BIFZA), Batam bermetamorfosis menjadi
wilayah terkaya dan pertumbuhan tercepat di Indonesia.

Sebagai katalis bagi Indonesia, Batam merangkul hubungan lintas negara


dengan Singapura, mitra strategis jangka panjang. Dengan dukungan pemerintah
yang kuat dan insentif investasi yang sangat kompetitif, Batam juga kaya dengan
potensi yang belum dimanfaatkan dan peluang yang menguntungkan bagi semua
investor.

3.1.2 Tujuan Proyek


Tujuan dari Pembangunan Apartement OCCB adalah untuk Menyediakan
sarana tempat tinggal yang aman dan nyaman bagi masyarakat yang ingin

Lifia Novianti (16101154330017) 31


Laporan Kerja Praktek

mendapatkan tempat hunian yang memiliki nilai lebih. Selain itu juga karena
lokasi yang dekat dengan fasilitas umum seperti rumah sakit, pusat perkantoran,
area pendidikan, dan mal-mal Oxley banyak diminati konsumen dan investor.

3.2 Data Proyek


3.2.1 Data Umum Proyek
1. Nama Proyek : Oxley Convention City Batam
2. Lokasi : Jalan Western Arial RT. 08, RW. 16, Batam
Centre, Batam – Kepulauan Riau
3. Jenis Bangunan : Hotel dan Apartemen
4. Jenis Pekerjaan : Pondasi Tiang Pancang
5. Jenis Kontrak : Lump Sump
6. Nilai Proyek :-
7. Pemberi Tugas : Rich-Link Konstruksi
8. No. SPK Pancang : RLK/2018/LOI/OCC/LZR/PILG/0003
9. Jadwal pelaksanaan : 5 Bulan (Pemancangan)
10. Sistem Pembayaran : Monthly Progres
11. Masa Pemeliharaan : 165 Hari
12. Kontraktor : PT. Pratama Widya (Sub Kontraktor Pondasi)
13. Konsultan Struktur : - KCL Consultants Pte. Ltd.
- PT.Aricipta Semesta
14. Jumlah Titik Pancang : 1931 Titik
15. Material yang digunakan: RC Pile 400 x 400 mm (Prestress)

3.2.2 Data Teknis Proyek


Izin mendirikan bangunan gedung adalah perizinan yang diberikan oleh
Pemerintah Kabupaten/Kota kepada pemilik bangunan gedung untuk membangun
baru, mengubah, memperluas, mengurangi, dan/atau merawat bangunan gedung
sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku.

Lifia Novianti (16101154330017) 32


Laporan Kerja Praktek

Gambar 3.1 : IMB Proyek


(Sumber : Data Proyek, 2019)

3.2.3 Lokasi Proyek


Proyek pembangunan Oxley Convention City Batam berlokasi di simpang
empat Galael atau Jalan Western Arial RT. 08, RW. 16, Batam Centre, Batam –
Kepulauan Riau. Lokasi proyek dapat dilihat pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 : Lokasi Proyek


(Sumber : Data Proyek 2019)

Lifia Novianti (16101154330017) 33


Laporan Kerja Praktek

3.3 Pihak–pihak yang Terlibat dalam Proyek Konstruksi.


Dalam suatu proyek konstruksi tentu ada banyak pihak-pihak yang terlibat
dalam proyek tersebut, diantaranya :
1. Owner (Pemilik Proyek)
Yang menjadi owner dalam proyek pembangunan Oxley Convention City
Batam adalah pihak OCCB itu sendiri (Orang Singapura) yang bekerja
sama dengan Rich-Link Konstruksi. Untuk merealisasikan proyek, owner
mempunyai kewajiban pokok yaitu menyediakan dana untuk membiayai
proyek.
2. Konsultan Pengawas.
Yang menjadi konsultan pengawas dalam proyek adalah Rich-Link
Konstruksi
3. Kontraktor
Pada Proyek OCCB ini, pemilik proyek (owner) memberikan kepercayaan
secara langsung kepada Sub kontraktor Pondasi untuk proses pengerjaan
pondasi yaitu PT. Pratama Widya. Peraturan dan persetujuan tentang hak
dan kewajiban masing-masing pihak diatur dalam dokumen kontrak.

3.4 Struktur Organisasi Proyek.


Dalam suatu proyek agar proyek tersebut berjalan lancar, maka
diperlukanlah struktur organisasi proyek agar lebih teroganisir dalam pengerjaan
proyek tersebut. Dalam proyek pembangunan Oxley Convention City Batam ini
terdapat dua jenis struktur organisasi, yaitu struktur organisasi dari pihak pemberi
tugas (Rich-link konstruksi) dan struktur organisasi dari pihak Kontraktor (PT.
Pratama Widya).

3.4.1 Struktur Organisasi Pihak Kontraktor


Berikut merupakan orang-orang yang terlibat dalam struktur organisasi
PT. Pratama Widya dalam proyek Pembangunan Oxley Convention City Batam :

Lifia Novianti (16101154330017) 34


Laporan Kerja Praktek

Gambar 3.3 : Struktur Organisasi Kontraktor


(Sumber : Data Proyek, 2019)

3.5 Struktur Proyek


Struktur proyek sangat penting dalam sebuah kontruksi, dalam struktur ini
banyak sekali hal-hal yang harus kita lihat mulai dari pondasi yang digunakan,
dimensi tie beam yang digunakan, dimensi kolom yang digunakan, dimensi balok
yang digunakan, pelat lantai kerja, tangga hingga bentuk atap harus disediakan
secara terperinci.

Dalam proyek ini pondasi yang digunakan adalah pondasi Tiang Pancang
Jacking 460, jacking 360, dan Hammer DD55 oleh PT. Pratama Widya,
panjangnya Pile yang digunakan bervariasi, yaitu 6 m, 9 m, 10 m, 12 m, 13 m, 14
m, dan 15 m sesuai dengan kedalamannya. Apabila kedalaman tanah melebihi 15
meter, maka akan dilaksanakan penyambungan tiang.

3.5.1 Pondasi metode HSPD


Alat yang digunakan untuk penanaman pondasi Tiang Pancang ini adalah
Hydraulic Static Plie Drive (HSPD) dengan daya dukung kekuatan hingga 150
ton.

Lifia Novianti (16101154330017) 35


Laporan Kerja Praktek

Adapun proses pemancangannya adalah sebagai berikut :


1. Alat HSPD mempersiapkan pondasi yang akan ditanam.
2. Beri tanda dengan cat pada pile dengan jarak per 0.5 meter untuk
mempermudah pilling record
3. Pancang pertama yang ditanam sesuai dengan zona, ada yang
menggunakan tiang 15m terlebih dahulu.
4. Penanaman tersebut harus dilakukan hingga kuat tekan HSPD telah
mencapai 16.5 Mpa dan 19.5 Mpa (sesuai zona).
5. Apabila telah mencapai Preasure, maka sisa penanaman pancang berlebih
melewati permukaan tanah tersebut dipotong.
6. Dan apabila tanahnya masih bisa menembus lewat dari 15 meter, maka
dilakukan penyambungan tiang. Biasanya untuk penyambungan
menggunakan tiang ukuran 6 meter.

Penanaman Tiang Pancang tersebut bergantung terhadap kondisi tanah.


Namun jika kuat tekan HSPD telah mencapai 16.5 MPa dengan kedalaman kurang
dari 15 meter, maka akan tetap dipotong. Batas minimal kedalaman penanaman
adalah 6 meter. Apabila pada saat penanaman pancang hanya memiliki kedalaman
kurang dari 6 meter, maka titik penanaman tersebut akan dipindahkan tetapi masih
dalam satu zone.

Gambar 3.4 : Hydraulic Static Pile Drive (HSPD)


(Sumber : Data Proyek, 2019)

Lifia Novianti (16101154330017) 36


Laporan Kerja Praktek

3.5.2 Pondasi metode Hammer


Adapun proses pemancangannya adalah sebagai berikut :
1. Alat Hammer mempersiapkan pondasi yang akan ditanam.
2. Beri tanda dengan cat pada pile dengan jarak per 0.5 meter untuk
mempermudah pilling record.
3. Pengangkatan dan pemindahan pile harus dilakukan dengan sangat
hati-hati untuk menghindari retak ataupun kerusakan lain yang tidak
diinginkan.
4. Jika pile nya sudah tegak lurus, maka pile akan di pukul dengan beban
pada Hammer.
5. Rencanakan final set tiang untuk menentukan pada kedalaman berapa
pemancangan dapat dihentikan.
6. Pada proyek Pembangunan Oxley Convention City Batam yang
melakukan set tiang adalah dari pihak owner.
7. Jika ada penyambungan, maka pile akan di las terlebih dahulu.

Gambar 3.5 : Hammer


(Sumber : Data Proyek, 2019)

Lifia Novianti (16101154330017) 37


Laporan Kerja Praktek

3.6 Sumber Daya Proyek.


3.6.1 Peralatan
Dalam pemilihan peralatan yang digunakan harus tepat baik dalam jumlah
maupun kapasitasnya disesuaikan dengan kondisi lapangan dan volume pekerjaan
yang akan dilaksanakan untuk menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan
pekerjaan, yakni tepat biaya, mutu dan waktu.
Adapun peralatan yang digunakan pada proyek Pembangunan Oxley
Convention City Batam adalah :
1. Excavator
Excavator adalah alat berat yang digunakan untuk pekerjaan galian,
pengangkatan dan pemutan tanah serta digunakan pada saat pembersihan
lokasi.

Gambar 3.6 :Excavator


(Sumber : Data Proyek, 2019)

2. Mobile Crane
Crane adalah mesin yang dipergunakan untuk mengangkat beban,
memindahkan dan menurunkannya ke tempat yang dituju. Crane biasanya
digunakan di bidang konstruksi, transportasi, dan industri. Namun karena
kemampuan crane sebagai pengangkat beban yang baik, menjadikan crane
bisa dipakai nyaris di bidang apa saja, jika kita sering melihat crane di
bidang konstuksi itu karena di bidang inilah kemampuan crane sangat
terasa. Karena beban dalam pekerjaan konstuksi diluar kemampuan angkat
manusia bahkan hewan.

Lifia Novianti (16101154330017) 38


Laporan Kerja Praktek

Gambar 3.7 :Mobile Crane


(Sumber : Data Proyek, 2019)

3. Dump Truck.
Dump Truck adalah alat yang dapat memindahkan material pada jarak
menengah sampai jarak jauh (500 meter–up). Muatannya diisikan oleh alat
pemuat, sedangkan untuk membongkar muatannya ia dapat bekerja
sendiri.

Gambar 3.8 : Dump Truck


(Sumber : Data Proyek, 2019)

4. Mesin Gerinda
Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk
mengasah atau memotong benda kerja dengan tujuan atau kebutuhan
tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar
Lifia Novianti (16101154330017) 39
Laporan Kerja Praktek

bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman,


pengasahan, atau pemotongan. Pada proyek Pembangunan Oxley
Convention City Batam fungsi gerinda adalah untuk memotong Pile.

Gambar 3.9 : Mesin Gerinda


(Sumber : Data Proyek, 2019)

5. Leveling
Leveling adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau menentukan
sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal
maupun horizontal.

Gambar 3.10 : Leveling


(Sumber : Data Proyek, 2019)
6. Blower
Blower adalah mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan atau
memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu
ruangan tertentu juga sebagai pengisapan atau pemvakuman udara atau gas
tertentu.

Lifia Novianti (16101154330017) 40


Laporan Kerja Praktek

Gambar 3.11 : Blower


(Sumber : Data Proyek, 2019)

7. Generator Set
Generator set adalah suatu mesin (motor) diesel yang berfungsi sebagai
penggerak motor listrik (dinamo) sehingga dapat menghasilkan tenaga
listrik. Energi listrik yang berasal dari generator set ini digunakan untuk
power supply yang melayani berbagai keperluan seperti : kebutuhan listrik
alat concrete vibrator, travo las listrik, penerangan proyek, kebutuhan
listrik kantor, dan sebagainya.

Gambar 3.12 : Generator Set


(Sumber : Data Proyek, 2019)

Lifia Novianti (16101154330017) 41


Laporan Kerja Praktek

8. Total Station
Total station adalah alat pengukur sudut yang sudah dilengkapi dengan alat
pengukur jarak yang bekerja dengan sistem elektrolis atau dengan kata lain
total station adalah theodolite yang sudah dilengkapi dengan EDM
(electric distance meter). Kalau sebelummnya alat pengukur sudut terpisah
dengan alat pengukur jarak, untuk total station ini sudah terintegrasi
menjadi satu kesatuan.

Gambar 3.13 : Total Station


(Sumber : Data Proyek, 2019)

9. Travo Las (Welding Inverter)


Travo las adalah mesin yang digunakan untuk melakukan kegiatan
pengelasan baik diluar ruangan maupun didalam ruangan, asalkan
memiliki sumber listrik untuk menyalakan mesin travo las tersebut.

Lifia Novianti (16101154330017) 42


Laporan Kerja Praktek

Gambar 3.14 : Travo Las


(Sumber : Data Proyek, 2019)

10. Braket Tali


Braket tali digunakan untuk mengikat pile pada saat memindahkan pile
dari satu tempat ke tempat lain.

Gambar 3.15 : Braket Tali


(Sumber : Data Proyek, 2019)

3.6.2 Material dan Kriterianya


Material bangunan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan
dalam pembangunan sipil untuk mencapai kualitas struktur yang memenuhi syarat
keamanan. Selain pengawasan terhadap mutu material/bahan juga diperhitungkan
penempatan, penyimpanan serta penyediaan bahan yang cukup untuk menghindari

Lifia Novianti (16101154330017) 43


Laporan Kerja Praktek

penurunan mutu bahan akibat penyimpanan yang terlalu lama, penempatan yang
baik terhadap material bangunan dimaksudkan agar tidak menggangu pekerjaan.
Berikut ini merupakan berbagai macam material bangunan yang digunakan
dalam proyek pembangunan Oxley Convention City Batam :
1. Tiang Pancang
Tiang Pancang adalah tiang yang akan ditancapkan ke tanah sebagai
pondasi.

Gambar 3.16 : Tiang Pancang


(Sumber : Data Proyek, 2019)

2. Cat
Fungsi cat pada proses pemancangan di proyek ini adalah sebagai pemberi
tanda di tiang. Tanda yang diberikan adalah ukuran tiang per 0.5 meter
untuk mempermudah proses pilling record.

Gambar 3.17 : Cat


(Sumber : Data Proyek, 2019)

Lifia Novianti (16101154330017) 44


Laporan Kerja Praktek

3. Paku dan tali Rafia


Fungsi paku pada proyek ini adalah sebagai tanda titik yang sudah di
sentring surveyor untuk selanjutnya di pancang. Paku tersebut di
tancapkan ke tanah (titik yang sudah di sentring), agar mudah dilihat paku
tersebut diikat dengan tali.

Gambar 3.18 : Paku dan Tali Rafia


(Sumber : Data Proyek, 2019)

4. Pensil
Pensil sangat dibutuhkan untuk proses set pada alat hammer.

Gambar 3.19 : Pensil


(Sumber : Data Proyek, 2019)

5. Bahan Bakar
Bahan bakar berguna untuk menghidupkan diesel yang merupakan induk
dari setiap pekerjaan, seperti pada alat jacking itu menggunakan diesel
sebagai penggeraknya, untuk itu diperlukan bahan bakar.

Lifia Novianti (16101154330017) 45


Laporan Kerja Praktek

6. Oli
Oli berfungsi sebagai pelumas alat Jacking (HSPD).

Gambar 3.20 : Oli


(Sumber : Data Proyek, 2019)

3.6.3 Manpower (Tenaga Kerja)


Tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan
pekerjaan. Dalam banyak hal, kegiatan dilapangan meliputi pemanfaatan tenaga
kerja dan semua daya guna. Untuk itu dibutuhkan sistem informasi yang baik,
pembagian tugas jelas dan imbalan untuk hasil yang baik. Selain itu kebutuhan
tenaga kerja pada tiap tahap pekerjaan harus disesuaikan dengan volume
pekerjaan yang ditangani. Sedangkan untuk pekerjaan yang memerlukan keahlian
dan keterampilan khusus, hendaknya dilakukan oleh tenaga kerja yang memiliki
keahlian dibidang tersebut.

Hal diatas perlu diperhatikan karena dapat memperbaiki sistem jaminan


kualitas secara keseluruhan yang pada akhirnya akan menghasilkan optimasi
faktor efisiensi/harga serta pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan apa yang
diharapkan. Berikut ini merupakan dokumentasi tenaga kerja sesuai dengan
keahlian masing-masing :

Lifia Novianti (16101154330017) 46


Laporan Kerja Praktek

1. Pekerjaan Pemancangan
Pekerjaan pemancangan meliputi beberapa tahap sebagai berikut :
a. Penentuan di zona mana yang akan di pancang beserta di
titik berapa.
b. Pengambilan tiang dan memasukkan tiang ke alat disertai
dengan pilling record.
c. Selanjutnya proses set yang berfungsi untuk melihat berapa
penurunan pilenya (hitungannya maksimal 5 mm per 30 detik) di hitung
dengan stopwatch.
d. Jika pilenya berlebih (di atas permukaan tanah) maka akan
dilakukan pemotongan tiang.
e. Jika ada terjadi penambahan tiang, maka akan dilakukan
pengelasan.
f. Setelah selesai di lapangan, selanjutnya dibuat pilling record
yang bersih dan rapi untuk diserahkan ke owner.

Gambar 3.21 : Pekerjaan Pemancangan


(Sumber : Data Proyek, 2019)

Beberapa hal yang penulis lakukan saat peroses pemancangan adalah


sebagai berikut :
a. Menulis Pilling record sesuai dengan ketukan (untuk alat hammer) dan
sesuai dengan kedalaman per 0.5 m (untuk alat jacking).
b. Ikut serta dalam membuat Pilling Record untuk owner dan
menyerahkan kepada owner sebelum pukul 10.00 Pagi.
Lifia Novianti (16101154330017) 47
Laporan Kerja Praktek

2. Pekerjaan Potong Tiang


Cara pelaksanaan pekerjaan PotongTiang yang penulis amati di proyek
oxley convention city Batam adalah sebagai berikut :
a. Penentuan zona mana yang akan di gali.

b. Penggalian oleh excavator.

c. Pemotongan tiang oleh helper dengan gerinda.

d. Mengangkat sisa potongan dengan excavator.

e. Penimbunan oleh excavator.

Gambar 3.22 : Potong Tiang


(Sumber : Data Proyek, 2019)

3. Pekerjaan Sambung Tiang


Cara pelaksanaan pekerjaan Sambung Tiang yang penulis amati di proyek
oxley convention city Batam adalah sebagai berikut :
a. Penentuan zona mana yang akan di sambung.
b. Penggalian oleh excavator.
c. Penyambungan tiang oleh welder.
d. Pengecekan oleh owner.
e. Penimbunan oleh excavator.
Lifia Novianti (16101154330017) 48
Laporan Kerja Praktek

Gambar 3.23 : Sambung Tiang


(Sumber : Data Proyek, 2019)

3.7 Tinjauan Pengawasan dan Pengendalian Proyek


Setiap pelaksanaan proyek pada dasarnya merupakan pelaksanaan proses
manajemen. Proses pengendalian merupakan salah satu dari proses manajemen
tersebut. Tahap pengendalian merupakan tahap penting dalam mencapai suatu
tujuan proyek yang dapat ditinjau dari segi biaya, kualitas dan waktu pelaksanaan.

Pengawasan dan pengendalian proyek pembangunan Oxley Convention


City Batam terdiri atas :
1. Pengendalian waktu pelaksanaan proyek (Time Control)
2. Pengendalian mutu dan bahan
3. Pengendalian biaya

Proses Pengendalian tersebut dilakukan oleh pemilik dan pihak kontraktor.


PT. Pratama Widya dan Rich-Link Construction melakukan pengendalian atas
waktu, peralatan, kualitas bahan dan pekerjaan serta pengendalian pelaksanaan.
Termasuk didalamnya segi keselamatan kerja.

Suatu proyek dikatakan sukses apabila dapat mencapai mutu yang


disyaratkan, biaya yang dihabiskan tidak melebihi ketentuan yang telah

Lifia Novianti (16101154330017) 49


Laporan Kerja Praktek

disyaratkan dan waktu pelaksanaan pekerjaan pembangunan tersebut sesuai


dengan rencana.

3.8 Kendala dalam proses pekerjaan Jacking Pile dan Hammer


Kendala dalam proses pekerjaan Jacking Pile dan Hammer yang penulis
temukan di lapangan sama, yaitu :
1. Kerusakan Alat
Pada proyek konstruksi terutama di tempat penulis melakukan kegiatan
kerja praktek seringkali pekerjaan tertunda karena kerusakan alat,
tetapi dari pihak kontraktor memiliki divisi mekanik yang siap siaga
untuk memperbaiki ke lapangan.
2. Cuaca
Cuaca yang buruk sering menghambat progres pemancangan. Pada
bulan Juli sampai Agustus cuaca di Batam tak menentu, terkadang
disaat pemancangan mendadak hujan yang membuat pekerjaan
dilapangan dihentikan.
3. Kekurangan Material
Jika alat bagus, cuaca mendukung, tetapi material tidak ada, progres
juga tidak bisa dilanjutkan. Pada bulan agustus, kegiatan pemancangan
di lapangan sempat di hentikan karena kekurangan Pile. Terlambatnya
pemesanan membuat produksi terlambat dan berdampak ke progres.
Karena setelah di cetak, pile tidak boleh langsung digunakan, harus
menunggu minimal 15 hari. Tetapi Pile yang baik digunakan adalah
yang berumur 30 hari setelah dicetak.

Lifia Novianti (16101154330017) 50

Anda mungkin juga menyukai