Anda di halaman 1dari 27

1

A. ISTILAH : 1. ETIKA & MORAL

2. AMORAL & IMMORAL

3. ETIKA & ETIKET

4. NORMA & NILAI

Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno : “ ETHOS “

 Tempat tinggal yang biasa,


 Padang rumput,
 Kandang,
 Adat, kebiasaan,
 Akhlak,
 Watak,
 Perasaan,
 Sikap,
 Cara berfikir,
 Benar tidaknya suatu perbuatan.

Kata-kata : ETIKA, □ ruang kuliah / kaum terpelajar,


ETIS, dan MORAL □ kaum cendikiawan,
2

milik siapa □ kalangan intelektual,


□ pedagang dipasar, Why ?
□ penumpang opelet,
□ kaum nelayan,
□ dunia bisnis.
Banyak manusia yang tidak manusiawi.
 Tahu, tapi tidak mau tahu
 Peduli, tapi tidak mau peduli dan tidak ambil peduli.
 Pintar, tapi pura-pura bodoh,
 Mampu, tapi pura-pura tidak mampu,
 Kuat, tapi pura-pura lemah,
 Dst.

Contoh :
1. Banyak peserta didik yang acuh tak acuh dan bersikap apatis serta
masa bodoh di kelas,
2. Banyak kaum terpelajar menganggap remeh dan memandang
rendah kepada kelompok lain,
3. Banyak terjadi tawuran dikalangan pelajar dan masyarakat (massa),
4. Banyak manusia pada dewasa ini lebih mengedepankan ego-nya
ketimbang rasio,
5. Banyak kaum intelektual, para pengambil kebijakan, pejabat negara,
lebih mengedepankan kepentingan pribadi, dan kelompoknya
ketimbang kepentingan masyarakat (misal kericuhan yang sering
terjadi di parlemen, dll),
6. Para pedagang yang cenderung berbuat curang dengan menukar
mutu barang, mengurangi berat timbangan, dll.,
7. Para penumpang opelet merasa bangga bila supir lupa menagih
bayaran, dan lebih senang bila menggunakan jasa orang lain tapi
gratis.
3

8. Para nelayan dan masyarakat pesisir pantai merasa terhormat bila


dapat berbicara keras, kasar, dan segala umpatan kepada orang
lain,
9. Banyak para hartawan, bangsawan, melakukan korupsi, kolusi, dan
nepotisme yang merugikan orang lain, korupsi sudah menjadi Trend
dalam kehidupan.
10. Banyak kasus di pengadilan yang berjalan menyimpang dari
ketentuan, yang benar menjadi salah dan yang salah menjadi benar.

Contoh lain dalam masalah Etis :


1. Adalah tidak etis, jika duduk menaikkan kaki keatas meja, belajar
tapi tidur dikelas, merokok dilingkungan kampus, mengeluarkan
angin dengan sengaja didalam kelompok orang, dll.
2. Di TV akhir-akhir ini banyak iklan yang kurang etis.
3. Anarkisme (Demo Anarkis Perbuatan Teroris). Dst...........

FAKTOR PENYEBAB :
1. Sosial ekonomi,
2. Pendidikan,
3. Lingkungan,
4. Gaya hidup,
5. Budaya,
6. Watak (egoisme),
7. Keimanan.

BAGAIMANA DENGAN TENAGA KEPERAWA


4

TAN ?

MANUSIA DLM BER- BERTINGKAH LAKU


INTERAKSI BERBEDA-BEDA

?
PERLU PEDOMAN UTK
MENGARAHKAN BGMN
HARUS BERTINDAK

Memberi gambaran KODE ETIK Tindakan yg diharap


tgg. jawabnya dlm. kan, tepat & bermoral
praktik keperawatan (perilaku etis)

Manusia (Unik) ANGGOTA PROFESI Dihadapkan pada si-


(keperawatan) tuasi yg memerlukan
Keputusan utk meng-
ambil tindakan

PAYUNG HUKUM

ORGANISASI PROFESI
( PPNI )

HARUS MENGERTI U.U.


& HUKUM YG BERHUB.
DG. KESEHATAN (teru-
tama U.U. yg mengatur
Praktik Keperawatan.
5

B. DEFINISI ETIKA
1. Ilmu pengetahuan yang menjelaskan tentang azas2 akhlak.
2. Ilmu tentang apa yg biasa dilakukan (Ilmu tentang adat
kebiasaan).
3. Ilmu yang mempelajari nilai moral, yang menjadi prinsip dari
tindakan yang ideal.
4. Ilmu tentang apa yang benar dan salah, apa yang baik dan apa
yang buruk dan tentang hak & kewajiban moral (akhlak),
Contoh : Etika suku Indian Kuno : makan daging mentah,
Suku pedalaman : Canibalisme.
5. Kumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak,
6. Suatu pola atau cara hidup, yg merefleksikan sifat, prinsip dan
standar seseorang yg mempengaruhi perilaku profesionjal.
7. Ilmu yang mempelajari nilai moral, yang menjadi prinsip dan
kode tindakan yang ideal.

KESIMPULAN :
 Etik merupakan istilah yg digunakan untuk merefleksikan
bagaimana seharusnya manusia berperilakui, apa yg
seharusnya dilakukan seseorang terhadap orang lain.

 Suatu ungkapan tentang bagaimana perawat wajib bertingkah


laku.
 Etika keperawatan merujuk pada standar etik yg menentukan
dan menuntun perawat dlm praktek sehari-hari (Fry, 1994) ;

□ Jujur terhadap pasien


□ Menghargai pasien
□ Beradvokasi atas nama pasien
6

C. TIPE-TIPE ETIK
a. Bioetik
Bioetik lebih berfokus pada dilema yang menyangkut perawatan
kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip etik terhadap
masalah-masalah pelayanan kesehatan.

b. Clinical ethics/Etik klinik.


Merupakan bagian dari bioetik yg lebih memperhatikan pd masalah
etik selama pemberian pelayanan pada klien. Contoh : adanya
persetujuan atau penolakan dalam pemberian pelayanan.
c. Nursing ethics/Etik Perawatan
Dikembangkan dan dilaksanakan dlm tindakan/pelayanan
keperawatan serta dianalisa utk mendapatkan keputusan etik
(benar/salah, baik/buruk).

D. TEORI ETIK
1. Utilitarian
Kebenaran atau kesalahan dari tindakan tergantung dari
konsekwensi atau akibat tindakan, contoh : Mempertahankan
kehamilan yang berisiko tinggi dpt menyebabkan hal yg tdk
menyenangkan, nyeri atau penderitaan pada semua hal yg
terlibat.

2. Deontologi
Pendekatan deontologi berarti juga aturan atau prinsip. Prinsip
tsb antara lain : autonomy, informed consent, alokasi sumber-
sumber, dan euthanasia.
7

E. PRINSIP-PRINSIP ETIK
1. Otonomi
 Kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri
sendiri.
 Menghargai otonomi berarti menghargai manusia sebagai
seseorang yg mempunyai harga diri & martabat yg mampu
menentukan sesuatu bagi dirinya.

 Ners harus menghargai harkat & martabat manusia sebagai


individu yg dpt memutuskan hal yg terbaik bagi dirinya.
 Ners harus melibatkan klien untuk berpartisipasi dlm membuat
keputusan yg berhubungan dgn asuhan keperawatan kliennya.
 Klien mempunyai hak utk mendapatkan informasi penuh tentang
kondisinya.

2. Berbuat baik (Beneficience)


Selalu mengupayakan tiap keputusan dibuat berdasarkan
keinginan untuk melakukan yg terbaik dan tdk merugikan klien
bermanfaat untuk menolong klien, menghindari berbuat
kesalahan.

 Resiko yg mungkin timbul dikurangi sampai seminimal mungkin


dan memaksimalkan manfaat bagi pasien.

3. Keadilan (Justice)
 Perawat dlm bekerja wajib memberikan terapi yg benar sesuai
hukum, berdasarkan standar praktek keperawatan.
 Prinsip moral adil adalah utk semua individu tindakan yg
dilakukan untuk semua orang sama

 Dokter & Perawat harus berlaku adil, dan tidak berat sebelah.
8

4. Tidak merugikan (Non maleficience)


 Tindakan dan pengobatan harus berpedoman “Primum non
nocere”, (yang paling utama adalah jangan merugikan).

 Tidak melukai atau tidak menimbulkan bahaya/cidera bagi orang


lain/klien

 Resiko fisik, psikologis maupun sosial akibat tindakan dan


pengobatan yang akan dilakukan hendaknya seminimal mungkin.

5. Kejujuran (Veracity)
 Dokter & Perawat harus mengatakan yg sebenarnya kepada klien
tentang segala sesuatu yg berhubungan dengan keadaan dirinya
selama menjalani perawatan.
 Informasi yg diberikan hrs akurat, komprehensif dan objektif.

 Dokter dan Perawat hendaknya mengatakan secara jujur & jelas


apa yg akan dilakukan serta akibat yang akan timbul.

6. Menepati janji (Fedelity)


Prinsip Fedelity dibutuhkan individu utk menghargai janji dan
komitmentnya terhdp orang lain. Perawat hrs setia pd
komitmentnya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien.

7. Kerahasiaan (Confidenciality)
 Dokter dan perawat harus menghormati “privacy” dan
kerahasiaan pasien, meskipun penderita telah meninggal dunia.
 Segala sesuatu yg terdpt dlm dokumen catatan kesehatan klien
hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien.
9

 Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada


teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain
harus dihindari.

8. Akuntabilitas (Accountability)
 Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan
seorang profesional dpt dinilai dlm situasi apapun tanpa terkecuali.

F. FAKTOR-FAKTOR YG. MEMPENGARUHI ETIKA

 FAKTOR TEKNOLOGI YG MENINGKAT,


 ILMU PENGETAHUAN YG BERKEMBANG,
 PEMAKAIAN MESIN & TEKNIK MEMPER-
PANJANG USIA,
 CLONING MANUSIA,
 LEGALISASI ABORTUS,
 PENCANGKOKAN ORGAN MANUSIA,
 PENGETYAHUAN BIOLOI & GENETIKA,
 PENELITIAN YG MENGGUNAKAN SUBJEK
MANUSIA.

ETIKA
 Menurunnya Egoisme
Nilai2 & Nor- Emosional
ma Individu. Memerlukan pertimbangan Perbuatan
 Rendahnya yang menyangkut Nilai, Irrasional
rasa peduli & Hak-hak manusia Individualism
kasih sayang.
 Hilangnya ra
sa tg. Jawab.
TANGGUNG JAWAG PROFESI

KODE ETIK
10

G. LIMA MASALAH DASAR


ETIKA KEPERAWATAN

1. Kuantitas versus kualitas hidup,

2. Kebebasan versus penanganan dan pen-


cegahan bahaya,
3. Berkata secara jujur versus berkata secara
bohong,
4. Keinginan terhadap pengetahuan yang berten
tangan dengan falsafah, agama, politik, ekono-
mi, dan ideologi,
5.Terapi ilmiah konvensional versus terapi
tidak ilmiah dan coba-coba.

NILAI
 Poerwadarminta, nilai sebagai sifat-sifat (hal-hal) yang penting
atau berguna bagi kemanusiaan (misal: nilai-nilai agama).

 Hans Jonas, nilai adalah sesuatu yang ditujukan dengan


jawaban “ya” nilai selalu mempunyai konotasi positif.
 Kozier, nilai adalah kebebasan pilihan dan kepercayaan atau
perilaku yang sangat berharga bagi seseorang, objek, ide atau
kegiatan.
11

MORAL
 Moral berasal dari bahasa latin : MOA (MORES) yang berarti adat
dan kebiasaan
 Moral mirip dengan etika, moral selalu dikaitkan dengan standar
personal individu dalam penerapan tingkah laku, karakter dan sikap
(Kozier).
Etik selalu merujuk pada standar moral terutama yg berkaitan dg
kelompok, spt Dokter & Perawat.

 Moral adalah perilaku yang diharapkan oleh masyarakat yang


merupakan “standar perilaku” dan “nilai-nilai” yang harus
diperhatikan bila seseorang menjadi anggota masyarakat dimana ia
tinggal.
 Moral adalah perbuatan yang tidak melanggar nilai2 dan norma2
etis yang berlaku dalam masyarakat.
CONTOH MASALAH-MASALAH MORAL
1. INDIVIDU :
 Merampas hak orang lain, memperkosa, menggugurkan
kandungan, penipuan, memfitnah, mengambil keuntungan dari
penderitaan orang lain, dll, adalah perbuatan tidak bermoral.
 Perawat memeras pasien, mengambil barang-barang pasien.

2. MAYARAKAT :
 Memprofokasi suatu kondisi, membuka usaha maksiat (menjadi
mucikari/germo/mak comblang), membuka warung pada saat
orang beribadah (puasa), membunyikan letusan (petasan, dll)
pada saat orang shalat, dll. Adalah perbuatan tidak bermoral.

3. BANGSA-BANGSA DI DUNIA :
12

a. UNI SOVYET / RUSIA.


 Sangat permisif dengan pengguguran kandungan.
 Dalam hal pornografi sangat ketat,
 Memilih wanita (cantik, sehat), dan mengawinkannya dengan
para ilmuwan (saintis) anak yg lahir dipelihara oleh negara.
b. DENMARK.
 Permisif dengan masalah hubungan bebas dan pornografi
 Mengakui dan memberi legalitas kaum nudis.
 Perkawinan sejenis diakui negara.
 Sangat ketat dalam hal aborsi.
c. JEPANG.
 Memperlakukan tamu sebagai raja dan sangat hormat
kepada tamu (Moralitas).
 Menghormati orang tua (orang tua dianggap sebagai titisan
dewa (Moralitas).
 Menghukum dan denda yang cukup berat bagi para
perokok ditempat umum.
 Memberi toleransi bagi pasangan berlainan jenis untuk
berbuat mesum.

d. ARAB
 Mengusap kepala (moralitas),
 Mengusap dan mengelus-elus jenggot (moralitas).
 Kumpul kebo (Immoral)
 Zina (Immoral)

d. INDONESIA ??? Korupsi ?? Manipulasi data ??


13

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ANTARA ETIKA DAN MORAL


PERBEDAAN
STATUS ETIKA MORAL
BAHASA Yunani Latin

DEFINISI I lmu yg memedomani kepu Perilaku manusia dg menggu-


tusan manusia tentang nakan etika yg dipertanggung
perilaku jawabkan kepada Tuhan.

PERSAMAAN
ETIMOLOGI KATA Adat kebiasaan Adat kebiasaan

BEBERAPA SISTEM FILSAFAT MORAL


(berbagai aliran utk menentukan ukuran baik)

HEDONISME
EUDEMONISME
UTILITARISME
DEONTOLOGI
VITALISME
SOSIOLISME
RELIGIOSISME
HUMANISME

HEDONISM
14

 Yunani “Hedone” = baik apa yg memuaskan keinginan kita, apa yg


meningkatkan kuantitas kesenangan atau kenikmatan dlm diri kita.
 Dalam Hedonisme terkandung kebenaran yg mendalam; manusia
menurut kodratnya mencari kesenangan & berupaya menghindari
ketidak senangan.

EUDEMONISME
 Yunani “dalam setiap kegiatan manusia mengejar suatu tujuan”.

UTILITARISME
 Suatu tindakan dikatakan baik jika bermanfaat atau berguna bagi
orang lain.
 Aliran ini banyak yg tdk menerima, karena apa yg bermanfaat bagi
seseorang mungkin tidak bermanfaat bagi orang lain.

DEONTOLOGI
Deontologi : merupakan suatu teori atau studi tentang kewajiban moral
Moralitas dari suatu keputusan etis yang sepenuhnya terpisah dari
konsekuensinya.

Misalnya : Seorang perawat yg berkeyakinan bahwa menyampaikan


suatu kebenaran merupakan hal yg sangat penting & tetap harus
disampaikan, tanpa peduli apakah hal tersebut mengakibatkan orang
lain tersinggung atau bahkan syok.

VITALISME
 Aliran ini mengghunakan ukuran bahwa yang baik adalah yang
mencerminkan kekuatan dan kekuasaan dalam kehidupan manusia.
 Feodalisme, kolonialisme dan diktator, merupakan manifestasi dari
aliran ini.

SOSIOLISME
 Aliran ini menyatakan bahwa masyarakat yang menentukan baik &
buruk tindakan manusia yang menjadi anggotanya.
15

 Apa yg dianggap oleh masyarakat tertentu baik, maka bila dilakukan


oleh anggota masyarakatnya juga dianggap baik.
 Masalahnya timbul apabila terdapat perbedaan adat istiadat dengan
masyarakat lain atau ada perbedaan kepentingan dalam masyarakat.
RELIGIOSISME
 Aliran ini menyatakan bahwa apa yang difirmankan oleh Tuhan
adalah baik.
 Maka tindakn manusia yang melaksanakan perintah Tuhan &
menghindari larangan Tuhan adalah baik.
HUMANISME
 Aliran ini menyatakan bahwa yang baik adalah yg sesuai dengan
kodrat / derajat dan hak azasi manusia, yaitu tidak mengurangi atau
menentang kemanusiaan, dan sesuai dengan kata hati manusia
yang bertindak.
KESIMPULAN

Manusia Etik

Manusia yang bertingkah laku baik

Dia bertanggungjawab kepada kata hatinya, karena ia selalu


memilih menurut petunjuk kata hatinya
Dia bertanggungjawab kepada siapapun yang berhak
menuntut tanggungjawab dengan sah atas perbuatannya

Dia berkepribadian satu-satunya pedoman bagi tingkah


lakunya ialah keyakinan bahwa apa yang dilakukan itu adalah
baik
16

Mempunyai integritas pribadi & berbudi luhur tidak


terombang ambing oleh apapun dalam pendiriannya yang
etik

JENJANG PERKEMBANGAN AJARAN MORAL

Ajaran moral merupakan ajaran tentang bagaimana manusia harus


hidup & berbuat agar menjadi manusia yang baik.
Moral adalah sistem nilai, perilaku & perbuatan manusia yang
dianggap baik atau buruk.
Falsafah moral merupakan penalaran moral yang menjelaskan
mengapa perbuatan tertentu dinilai baik sedangkan perbuatan
yang lain dinilai buruk.

ETIKET
Etiket atau adat merupakan sesuatu yang dikenal, diketahui,
diulang serta menjadi suatu kebiasaan didalam suatu
masyarakat, berupa kata-kata atau suatu bentuk perbuatan
yang nyata.
STATUS PERBEDAAN PERSAMAAN KETERANGAN
Etika Bersifat normatif/absolut Perilaku Mengatur peri-
manusia laku manusia
secara normatif
Etiket - Sopan santun Perilaku (apa yg hrs di-
manusia lakukan atau ti-
- Secarik kertas yg ditempel
dak boleh dila-
kan pd botol atau kemasan
kukan.
barang

- Bersifat relatif
17

Contoh bersifat relatif :


Yang dianggap tidak sopan dalam satu kebudayaan bisa saja dianggap
sopan dalam kebudayaan lain.
Misal : - makan dengan menggunakan tangan,
- tersendawa waktu makan,
- memberi salam dengan tangan kiri, dsb.

Contoh Etiket :
► Jika saya menyerahkan sesuatu kepada atasan, saya harus
menyerahkannya dengan menggunakan tangan kanan.
► Saya mengambil barang milik orang lain tanpa seiizin yang bersang-
kutan.
► Saya meminta izin terlebih dahulu untuk masuk ke rumah orang
lain.
► Saya memberi salam bila bertemu dengan orang lain, terutama
orang yang usianya lebih tua dari saya.
► Dlsb.

Peribahasa Etika, Etiket, Moral, Norma ???


□ Orang tampil sebagai musang berbulu ayam; dari luar sangat sopan
dan halus, tapi didalam penuh dengan kebusukan.
□ Penampilan cukup menawan, tapi didalam penuh dengan kemuna-
fikan.
□ Suara manis seperti madu, tapi didalam penuh dengan racun yang
mematikan. Dlsb.

H. TUJUAN ETIKA PROFESI KEPERAWATAN.


Umum :
Menciptakan dan mempertahankan kepercayaan klien kepada perawat,
kepercayaan diantara sesama perawat, dan kepercayaan masyarakat
kepada profesi keperawatan.
18

Khusus :
Alat untuk mengukur perilaku moral dalam keperawatan.
American Ethics Commission Bureau on Teaching.
Tujuan Etika Profesi Keperawatan :
1. Mengenal dan mengidentifikasi unsur moral dalam praktik keperawa
tan,
2. Membentuk strategi/cara & menganalisis masalah moral yang terjadi
dalam praktik keperawatan,
3. Menghubungkan prinsip moral/pelajaran yg baik dan dapat diper-
tanggungjawabkan pada diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan
kepada Tuhan Y.M.E. sesuai dengan kepercayaannya.

I. TUJUAN UTAMA PENDIDIKAN ETIK KEPERAWATAN


 Mampu menjaga mutu profesi perawat
 Melaksanakan profesi perawat dengan sebaik-baiknya.
 Mempunyai wawasan kemanusiaan.

J. ISU-ISU ETIKA KEPERAWATAN, mencakup :


 Standar profesional
 Implikasi komitmen keperawatan
 Advokasi
 Kesejawatan
 Janji-janji (Promises)
 Dapat dipercaya (trustworthiness)
 Hubungan perawat-klien

Ad.1. Standar profesi


 Bekerja sesuai standar
 Memahami falsafah yang dianut
 Membangun kerjasama yang baik dg semua disiplin ilmu yg ada.

Ad.2. Implikasi komitmen keperawatan


19

 Praktek keperawatan melibatkan interaksi yg kompleks antara nilai


sosial & nilai politik serta hubungannya dg masyarakat tertentu
Dampaknya : Perawat sering mengalami situasi yang berlawanan dg
nuraninya.
Disisi lain : Perawat terikat oleh kewajiban-kewajiban
Solusi : Perlu adanya akontabilitas etis & perlindungan hukum
terhadap kegiatan nyg dilakukan / keputusan yang
diambil.

Ad.3 Advokasi
 Advokasi dalam keperawatttan berarti perawat bertindak sebagai
advokat ; membela, mempertahankan/ mendukung, ramah serta
membantu pasien untuk memperoleh kembali kepercayaan dirinya
 Interaksi antara perawat-klien : hubungan ilmiah yang dinamis

Ad.4 Kesejawatan
 Tidak ada profesi yg dpt bertahan tanpa dukungan luas dari
masyarakat atau dukungan dan bimbingan dari sejawat.

K. PENTINGNYA ETIKA PROFESI

ETIKA PROFESI

TINDAKAN PERAWAT DPT MENJADI WASIT REWARD :


MALPRAK- UTK. ANGGOTA PROFESI YANG - Berprestasi
TEK BERTINDAK KRG. PROFESIONAL - Pengabdian
- Tugas2 kemanu-
siaan.

TEGURAN KARENA MELAKUKAN TINDAKAN


SANKSI DIBAWAH STANDAR PROFESIONAL
20

PUNISHMENT

I. CAKUPAN ETIKA PROFESI

ETIKA
DALAM
KEPERA
WATAN

2 HAL PENTING

ETIK DALAM HAL KEMAM ETIK YANG BERKAITAN


PUAN PENAMPILAN KER- DG. PENAMPILAN KER-
JA & ETIK DLM HAL PERI- JA MERUPAKAN RES –
LAKU MANUSIAWI PONS THD. TUNTUTAN
PROFESI LAIN

MERUPAKAN REAKSI DINYATAKAN DG KATA2


THD. TEKANAN DARI TEKNIS & ETIK DLM PE-
LUAR RILAKU MANUSIA YG DI-
WUJUDKAN DALAM BEN
TUK KEBUTUHAN YANG
ADA & NILAI KEHIDUPAN
o INDIVIDU MANUSIA YANG KONKRIT
o MASY.YG.DILAYANI
21

J. MENGAPA HARUS ADA ETIKA PROFESI ?

ETIKA PROFESI

MENYUSUN PE- DIGARISKAN DALAM BERSUMBER


DOMAN UNTUK KODE ETIK DARI MARTA-
MENGARAHKAN BAT & HAK
□ BGMN .HARUS MANUSIA
BERTINDAK
□ BGMN.PERILA MENGGUNAKAN HAK2
KU MANUSIA. DASAR MANUSIA DAN
□ BGMN. HARUS DASAR HUKUM
BERTGG.JWB.

□ UNTUK MELINDUNGI
ANGGOTA,
□ UTK. KESELAMATAN
KLIEN,
□ MENJAMIN PELAYAN
AN BERDASARKAN
STANDAR,
□ PELAKSANA PELAY :
Tenaga Profesinal yg
berkompeten.

K. AZAS DASAR ETIKA KEPERAWATAN

 Azas menghormati otonomi pasien (respect of the autonomy).


22

 Azas manfaat (beneficence).


 Azas tidak merugikan (non maleficence).
 Azas kejujuran (veracity).
 Azas kerahasiaan (confidentiality).
 Azas keadilan (justice).
TINDAKAN YANG TIDAK MEMPERHATIKAN OTONOMI.
 Melakukan sesuatu bagi klien tanpa mereka diberitahu sebelumnya.
 Melakukan sesuatu tanpa memberi informasi relevan yg penting
diketahui klien dalam membuat suatu pilihan.
 Memberitahukan kliken bahwa keadaannya baik, padahal terdapat
gangguan atau penyimpangan.
 Tidak memberikan informasi yang lengkap walaupun klien
menghendaki informasi tersebut.
 Memaksa klien memberi informasi tentang hal-hal yang mereka
sudah tidak bersedia menjelaskannya.

Catatan :
Untuk Autonomi, Beneficence. Non maleficence, Veracity, Confidentia-
lity, Justice lihat Prinsip-prinsip Etik.

L. TANTANGAN TERHDP ETIKA PROFESI KEPERAWATAN


 Dasar-dasar moral makin memudar,
 Dasar dan sendi-sendi agama diberbagai negara makin menipis,
 Penelitian dan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran &
keperawatan berkembang pesat,
 Dokter & perawat tidak mungkin menguasai semua kemajuan ilmu
dan teknologi kedokteran & keperawatan yang berkembang pesat,
23

 Globalisasi yang ditandai dengan persaingan dan perang ekonomi


disegala bidang,
 Berbagai kemajuan dan perkembangan masyarakat sebagai
pengguna jasa kesehatan.
 Perubahan-perubahan yang terjadi didlm kelkp. Perawat sendiri.
 Asuransi kesehatan makin dirasakan sebagai kebutuhan.
 Meningkatnya kesadaran masyarakat menggunakan jasa pengacara
untuk memperoleh dan membela hak-haknya dalam perawatan kes.

KODE ETIK KEPERAWATAN INDONESIA


Kode etik merupakan salah satu ciri/persayaratan profesi, yang
memberikan arti penting dalam penentuan, mempertahankan dan
meningkatkan standar profesi.

TUJUAN KODE ETIK KEPERAWATAN (Kozier & Erb, 1990) :


1. Sebagai aturan dasar terhdp hub. Antara perawat, klien, tenaga kes,
masyarakat, dan profesi.

2. Sebagai standar untuk mengeluarkan perawat yg tdk menaati pera-


turan dan utk melindungi perawat yg menjadi pihak tertuduh secara
tdk adil.

3. Sebagai dasar pengembangan kurikulum pendidikan keperawatan


dan utk mengorientasikan lulusan baru pendidikan keperawatan dlm
memasuku jajaran praktik keperawatan profesional.

4. Membantu masyarakat dlm memahami perilaku keperawatan profe-


sional.

HAK DALAM ETIKA KEPERAWATAN :


24

1. Hak klien.
Isu awal :
 terjadinya berbagai peristiwa yg merugikan klien dan melanggar
martabat klien sebagai manusia.
 Hak klien dilanggar, misalnya pd keadaan klien mengalami cedera
karena kesalahan penanganan medis, pelanggaran informed consent
(sering klienyg tidak mengetahui bhs Indonesia diminta utk
menandatangani pernyataan.

 menandatangani Informed consent tanpa tahu dan tanpa penjelasan


apa sebenarnya pernyataan yg ditandatangani dan apa
konsekuensinya), klien diberi obat tanpa sepengetahuan mereka apa
nama obat dan efek sampingnya

Hak klien secara umum (Megan, 1989) meliputi :


1. Hak untuk mendpt pelayanan kesehatan yg adil, memadai, dan
berkualitas.
2. Hak untuk diberi informasi.
3. Hak untuk dilibatkan dlm pembuatan keputusan ttg pengobatan dan
perawatan,
4. Hak untuk memberikan informed consent.
5. Hak untuk untuk menolak suatu consent,
6. Hak untuk mengetahui nama dan status tenaga kesehatan yang
menolong,
7. Hak untuk mempunyai pendapat kedua,
8. Hak untuk diperlakukan dengan hormat,
9. Hak untuk konfidensialitas (termasuk privasi),
10. Hak untuk memilih integritas tubuh,
11. Hak untuk kompensasi untuk cedera yang tidak legal,
12. Hak untuk mempertahankan dignitas (kemuliaan), termasuk dying
with dignity.
25

Untuk melindungi hak klien, beberapa negara menyusun undang-


undang perlindungan hak klien, misalnya :
 Amerika : disusun Patient Bill of Rights, yang dikeluarkan oleh
American Hospital Association (1972).
 Australia : Hak klien dinyatakan dalam Patien’s Bill of Rights, yang
dikeluarkan oleh Royal Australian Nursing Federation.

 Indonesia : Dalam Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992


pasal 52, disebutkan bahwa “Ketentuan mengenai standar profesi
dan hak klien ditetapkan dengan peraturan pemerintah”.

PRINSIP DAN FUNGSI KODE ETIK KEPERAWATAN


Prinsip dasar kode etik adalah menghargai hak dan martabat
manusia
Apabila menghadapi suatu situasi yang melibatkan keputusan yg
bersifat etis dan moralitas, perawat hendaknya bertanya kepada
diri sendiri :

1. Bagaimana pengaruh tindakan saya kepada pasien ?


2. Bagaimana pengaruh tindakan saya terhadap atasan dan orang-
orang yang bekerja sama dengan saya ?
3. Bagaimana pengaruh tindakan saya terhadap diri saya sendiri ?
4. Bagaimana pengaruh tindakan saya terhadap profesi ?

Fungsi Kode Etik menurut Hipocrates


1. Menghindari ketegangan antar manusia,
2. Memperbaiki status kepribadian,
3. Menopang pertumbuhan dan perkembangan kehidupan
26

PENTINGNYA KODE ETIK DALAM SISTEM PELAYANAN


KESEHATAN DAN DALAM SISTEM PRAKTIK KEPERAWATAN
(Kozier & Erb, 1990).

1. Etika akan menunjukkan standar profesi utk. kegiatan keperawatan,


standar ini akan melindungi perawat dan pasien.

2. Kode etik menjadi alat untuk menyusun standar praktik profesional,


memperbaiki, dan memelihara standar tersebut.

3. Kode etik adalah pedoman resmi untuk tindakan profesional, akan


diikuti orang2 dalam profesi dan harus diterima sebagai nilai pribadi
bagi anggota profesional.

4. Kode etik memberi kerangka berpikir bagi anggota profesi untuk


membuat keputusan dalam situasi keperawatan.
27

Anda mungkin juga menyukai