Contoh :
1. Banyak peserta didik yang acuh tak acuh dan bersikap apatis serta
masa bodoh di kelas,
2. Banyak kaum terpelajar menganggap remeh dan memandang
rendah kepada kelompok lain,
3. Banyak terjadi tawuran dikalangan pelajar dan masyarakat (massa),
4. Banyak manusia pada dewasa ini lebih mengedepankan ego-nya
ketimbang rasio,
5. Banyak kaum intelektual, para pengambil kebijakan, pejabat negara,
lebih mengedepankan kepentingan pribadi, dan kelompoknya
ketimbang kepentingan masyarakat (misal kericuhan yang sering
terjadi di parlemen, dll),
6. Para pedagang yang cenderung berbuat curang dengan menukar
mutu barang, mengurangi berat timbangan, dll.,
7. Para penumpang opelet merasa bangga bila supir lupa menagih
bayaran, dan lebih senang bila menggunakan jasa orang lain tapi
gratis.
3
FAKTOR PENYEBAB :
1. Sosial ekonomi,
2. Pendidikan,
3. Lingkungan,
4. Gaya hidup,
5. Budaya,
6. Watak (egoisme),
7. Keimanan.
TAN ?
?
PERLU PEDOMAN UTK
MENGARAHKAN BGMN
HARUS BERTINDAK
PAYUNG HUKUM
ORGANISASI PROFESI
( PPNI )
B. DEFINISI ETIKA
1. Ilmu pengetahuan yang menjelaskan tentang azas2 akhlak.
2. Ilmu tentang apa yg biasa dilakukan (Ilmu tentang adat
kebiasaan).
3. Ilmu yang mempelajari nilai moral, yang menjadi prinsip dari
tindakan yang ideal.
4. Ilmu tentang apa yang benar dan salah, apa yang baik dan apa
yang buruk dan tentang hak & kewajiban moral (akhlak),
Contoh : Etika suku Indian Kuno : makan daging mentah,
Suku pedalaman : Canibalisme.
5. Kumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak,
6. Suatu pola atau cara hidup, yg merefleksikan sifat, prinsip dan
standar seseorang yg mempengaruhi perilaku profesionjal.
7. Ilmu yang mempelajari nilai moral, yang menjadi prinsip dan
kode tindakan yang ideal.
KESIMPULAN :
Etik merupakan istilah yg digunakan untuk merefleksikan
bagaimana seharusnya manusia berperilakui, apa yg
seharusnya dilakukan seseorang terhadap orang lain.
C. TIPE-TIPE ETIK
a. Bioetik
Bioetik lebih berfokus pada dilema yang menyangkut perawatan
kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip etik terhadap
masalah-masalah pelayanan kesehatan.
D. TEORI ETIK
1. Utilitarian
Kebenaran atau kesalahan dari tindakan tergantung dari
konsekwensi atau akibat tindakan, contoh : Mempertahankan
kehamilan yang berisiko tinggi dpt menyebabkan hal yg tdk
menyenangkan, nyeri atau penderitaan pada semua hal yg
terlibat.
2. Deontologi
Pendekatan deontologi berarti juga aturan atau prinsip. Prinsip
tsb antara lain : autonomy, informed consent, alokasi sumber-
sumber, dan euthanasia.
7
E. PRINSIP-PRINSIP ETIK
1. Otonomi
Kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri
sendiri.
Menghargai otonomi berarti menghargai manusia sebagai
seseorang yg mempunyai harga diri & martabat yg mampu
menentukan sesuatu bagi dirinya.
3. Keadilan (Justice)
Perawat dlm bekerja wajib memberikan terapi yg benar sesuai
hukum, berdasarkan standar praktek keperawatan.
Prinsip moral adil adalah utk semua individu tindakan yg
dilakukan untuk semua orang sama
Dokter & Perawat harus berlaku adil, dan tidak berat sebelah.
8
5. Kejujuran (Veracity)
Dokter & Perawat harus mengatakan yg sebenarnya kepada klien
tentang segala sesuatu yg berhubungan dengan keadaan dirinya
selama menjalani perawatan.
Informasi yg diberikan hrs akurat, komprehensif dan objektif.
7. Kerahasiaan (Confidenciality)
Dokter dan perawat harus menghormati “privacy” dan
kerahasiaan pasien, meskipun penderita telah meninggal dunia.
Segala sesuatu yg terdpt dlm dokumen catatan kesehatan klien
hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien.
9
8. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan
seorang profesional dpt dinilai dlm situasi apapun tanpa terkecuali.
ETIKA
Menurunnya Egoisme
Nilai2 & Nor- Emosional
ma Individu. Memerlukan pertimbangan Perbuatan
Rendahnya yang menyangkut Nilai, Irrasional
rasa peduli & Hak-hak manusia Individualism
kasih sayang.
Hilangnya ra
sa tg. Jawab.
TANGGUNG JAWAG PROFESI
KODE ETIK
10
NILAI
Poerwadarminta, nilai sebagai sifat-sifat (hal-hal) yang penting
atau berguna bagi kemanusiaan (misal: nilai-nilai agama).
MORAL
Moral berasal dari bahasa latin : MOA (MORES) yang berarti adat
dan kebiasaan
Moral mirip dengan etika, moral selalu dikaitkan dengan standar
personal individu dalam penerapan tingkah laku, karakter dan sikap
(Kozier).
Etik selalu merujuk pada standar moral terutama yg berkaitan dg
kelompok, spt Dokter & Perawat.
2. MAYARAKAT :
Memprofokasi suatu kondisi, membuka usaha maksiat (menjadi
mucikari/germo/mak comblang), membuka warung pada saat
orang beribadah (puasa), membunyikan letusan (petasan, dll)
pada saat orang shalat, dll. Adalah perbuatan tidak bermoral.
3. BANGSA-BANGSA DI DUNIA :
12
d. ARAB
Mengusap kepala (moralitas),
Mengusap dan mengelus-elus jenggot (moralitas).
Kumpul kebo (Immoral)
Zina (Immoral)
PERSAMAAN
ETIMOLOGI KATA Adat kebiasaan Adat kebiasaan
HEDONISME
EUDEMONISME
UTILITARISME
DEONTOLOGI
VITALISME
SOSIOLISME
RELIGIOSISME
HUMANISME
HEDONISM
14
EUDEMONISME
Yunani “dalam setiap kegiatan manusia mengejar suatu tujuan”.
UTILITARISME
Suatu tindakan dikatakan baik jika bermanfaat atau berguna bagi
orang lain.
Aliran ini banyak yg tdk menerima, karena apa yg bermanfaat bagi
seseorang mungkin tidak bermanfaat bagi orang lain.
DEONTOLOGI
Deontologi : merupakan suatu teori atau studi tentang kewajiban moral
Moralitas dari suatu keputusan etis yang sepenuhnya terpisah dari
konsekuensinya.
VITALISME
Aliran ini mengghunakan ukuran bahwa yang baik adalah yang
mencerminkan kekuatan dan kekuasaan dalam kehidupan manusia.
Feodalisme, kolonialisme dan diktator, merupakan manifestasi dari
aliran ini.
SOSIOLISME
Aliran ini menyatakan bahwa masyarakat yang menentukan baik &
buruk tindakan manusia yang menjadi anggotanya.
15
Manusia Etik
ETIKET
Etiket atau adat merupakan sesuatu yang dikenal, diketahui,
diulang serta menjadi suatu kebiasaan didalam suatu
masyarakat, berupa kata-kata atau suatu bentuk perbuatan
yang nyata.
STATUS PERBEDAAN PERSAMAAN KETERANGAN
Etika Bersifat normatif/absolut Perilaku Mengatur peri-
manusia laku manusia
secara normatif
Etiket - Sopan santun Perilaku (apa yg hrs di-
manusia lakukan atau ti-
- Secarik kertas yg ditempel
dak boleh dila-
kan pd botol atau kemasan
kukan.
barang
- Bersifat relatif
17
Contoh Etiket :
► Jika saya menyerahkan sesuatu kepada atasan, saya harus
menyerahkannya dengan menggunakan tangan kanan.
► Saya mengambil barang milik orang lain tanpa seiizin yang bersang-
kutan.
► Saya meminta izin terlebih dahulu untuk masuk ke rumah orang
lain.
► Saya memberi salam bila bertemu dengan orang lain, terutama
orang yang usianya lebih tua dari saya.
► Dlsb.
Khusus :
Alat untuk mengukur perilaku moral dalam keperawatan.
American Ethics Commission Bureau on Teaching.
Tujuan Etika Profesi Keperawatan :
1. Mengenal dan mengidentifikasi unsur moral dalam praktik keperawa
tan,
2. Membentuk strategi/cara & menganalisis masalah moral yang terjadi
dalam praktik keperawatan,
3. Menghubungkan prinsip moral/pelajaran yg baik dan dapat diper-
tanggungjawabkan pada diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan
kepada Tuhan Y.M.E. sesuai dengan kepercayaannya.
Ad.3 Advokasi
Advokasi dalam keperawatttan berarti perawat bertindak sebagai
advokat ; membela, mempertahankan/ mendukung, ramah serta
membantu pasien untuk memperoleh kembali kepercayaan dirinya
Interaksi antara perawat-klien : hubungan ilmiah yang dinamis
Ad.4 Kesejawatan
Tidak ada profesi yg dpt bertahan tanpa dukungan luas dari
masyarakat atau dukungan dan bimbingan dari sejawat.
ETIKA PROFESI
PUNISHMENT
ETIKA
DALAM
KEPERA
WATAN
2 HAL PENTING
ETIKA PROFESI
□ UNTUK MELINDUNGI
ANGGOTA,
□ UTK. KESELAMATAN
KLIEN,
□ MENJAMIN PELAYAN
AN BERDASARKAN
STANDAR,
□ PELAKSANA PELAY :
Tenaga Profesinal yg
berkompeten.
Catatan :
Untuk Autonomi, Beneficence. Non maleficence, Veracity, Confidentia-
lity, Justice lihat Prinsip-prinsip Etik.
1. Hak klien.
Isu awal :
terjadinya berbagai peristiwa yg merugikan klien dan melanggar
martabat klien sebagai manusia.
Hak klien dilanggar, misalnya pd keadaan klien mengalami cedera
karena kesalahan penanganan medis, pelanggaran informed consent
(sering klienyg tidak mengetahui bhs Indonesia diminta utk
menandatangani pernyataan.