T
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume 1 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
ABSTRAK
Secara alamiah, sel tubuh juga mengalami penurunan dalam fungsinya akibat proses penuaan.
Dalam proses tersebut seseorang akan dapat terkena berbagai penyakit kronik seperti
penyakit kardiovaskuler, obesitas dan diabetes melitus. Dari hasil wawancara dengan kader,
disampaikan oleh kader posyandu di Kelurahan Kurao Pagang Kecamatan Nanggalo kepada
tim pengabdian bahwa banyak warga yang telah menderita penyakit seperti diabetes mellitus,
stroke dan gagal ginjal dan merasa cemas terhadap anak cucunya yang bisa juga terkena
penyakit yang sama. Untuk mencegah penyakit degeneratif semakin meningkat terutama di
usia yang lebih muda sangat diperlukan pengetahuan dalam mengenali tanda dan gejala
penyakit ini lebih awal dan memperbaiki pola dan gaya hidup. Dalam hal ini perlu dilakukan
peningkatan pengetahuan masyarakat mulai dari usia muda dan meningkatkan kesadaran
untuk mengenali lebih dini tanda dan gejala penyakit degeneratif serta melakukan
pemeriksaan kesehatan yaitu tekanan darah dan gula darah sebagai deteksi dini gangguan
kesehatan yang dapat memicu terjadinya penyakit degeneratif. Kegiatan pengabdian
masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 25 Nopember 2019 di Kelurahan Kurao Pagang.
Jumlah peserta sebanyak 20 orang, dengan rincian rentang usia 20 – 84 tahun, peserta yang
hadir 16 orang (80%) perempuan, 3 orang (15%) peserta memiliki riwayat penyakit diabetes
mellitus, dan 4 orang (20%) peserta mempunyai riwayat hipertensi serta ada 4 orang (20%)
peserta memiliki riwayat keluarga dengan penyakit diabetes mellitus dan hipertensi. 8 orang
(40%) didapatkan hasil pengukuran tekanan darahnya lebih dari 140/90 mmHg dan 7 orang
(35 %) peserta didapatkan hasil pengukuran kadar gula darah > 110gr/dL serta semua peserta
mendapatkan pendidikan kesehatan tentang pengenalan dini penyakit degeneratif.
Kata kunci : Pengenalan dini, penyakit degeneratif, penuaan.
ABSTRACT
Naturally, body cells also experience a decrease in function due to the aging process. In the
process, a person will be exposed to various chronic diseases such as cardiovascular disease,
obesity and diabetes mellitus. The results of the team’s interview with the cadres obtained
data that many resident who suffer from diabetes mellitus, stroke and kidney failure and were
worried about their children and grandchildren who could also be affected by the same
disease later. To prevent degenerative diseases is increasing, especially at a younger age,
knowledge is needed in recognizing the signs and symptoms of this disease early and
improving lifestyle patterns. In this case, it is necessary to increase public knowledge from a
young age and increase awareness to recognize the signs and symptoms of degenerative
diseases early and conduct health checks, namely blood pressure and blood sugar as an early
detection of health problems that can trigger degenerative diseases. This community service
activity was carried out on November 25, 2019 in Kurao Pagang Village. The number of
participants as many as 20 people, with details of the age range of 20-84 years, participants
who attended 16 people (80%) women, 3 people (15%) participants had a history of diabetes
129
e-ISSN : 2715-4424
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume 1 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
mellitus, and 4 people (20%) participants had a history of hypertension and there were 4
people (20%) participants had a family history of diabetes mellitus and hypertension. 8
people (40%) obtained blood pressure measurement results more than 140/90 mmHg and 7
people (35%) participants obtained blood sugar measurement results> 110gr / dL and all
participants received health education about early recognition of degenerative diseases.
Keywords: Early recognition, degenerative diseases, aging.
130
e-ISSN : 2715-4424
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume 1 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
menurunnya aktivitas fisik, gaya hidup dan Prevalensinya lebih tinggi pada penduduk
pola makan. Penyakit degeneratif yang tidak pernah sekolah (21.2 ‰) dan
mempunyai tingkat mortilitas yang tinggi juga tinggi kejadiannya pada penduduk
dan dapat mempengaruhi kuatitas hidup yang tidak bekerja (21,8 ‰). Prevalensi
dan produktivitas seseorang. Salah satu penyakit gagal ginjal kronik 2 ‰ pada
resiko dalam terjadinya penyakit tahun 2013 menjadi 4 ‰ pada tahun 2018.
kardiovaskuler adalah hipekolesterolemia Prevalensi penyakit diabetes meliitus 1,8
dan dislipidemia. Dua kondisi ini dapat ‰ pada tahun 2013 menjadi 1,9 ‰ pada
disebabkan asupan makanan yang tahun 2018. Prevalensi diabetes mellitus
mengandung lemak dan kolesterol yang tinggi pada orang yang berpendidikan
berlebihan. Serta, ketidakseimbangan tinggi dan apatur sipil negera (ASN).
asupan karbohidrat, lemak, dan serat juga Kejadian penyakit degeneratif yang juga
menjadi resiko terjadinya obesitas dan mulai menyerang usia lebih muda (>15
diabetes melitus (Galuh RP, Syahrul A, tahun) memerlukan peningkatan
2018). ). Dalam atlas diabetes diperkirakan pengetahuan bagi setiap individu agar
penduduk Indonesia di atas 20 tahun dapat mengenali lebih dini dan wasapada
sebanyak 125 juta dengan asumsi terhadap masalah kesehatan yang
prevalensi DM sebesar 4,6% maka dialaminya.
diperkirakan pada tahun 2000 jumlah Untuk mencegah penyakit
penderita DM berjumlah 5,6 juta orang. degeneratif semakin meningkat terutama
Sedangkan pada tahun 2020 akan diusia yang lebih muda sangat diperlukan
didapatkan sekitar 8,2 juta penderita DM pengetahuan dalam mengenali tanda dan
(Adianti H, dkk, 2010) gejala penyakit ini lebih awal dan
memperbaiki pola dan gaya hidup. Dalam
Di Indonesia, penyakit degeneratif
hal ini perlu dilakukan peningkatan
seperti hipertensi, diabetes mellitus, stroke,
pengetahuan masyarakat mulai dari usia
gagal ginjal kronik memperlihatkan angka
lebih dari 15 tahun dan juga melakukan
yang meningkat di tahun 2018 dari tahun
pemeriksaan kesehatan yaitu tekanan darah
2013. Hasil Riset Kesehatan Dasar
dan gula darah sebagai langkah awal untuk
(Rikesdas Tahun 2018) didapatkan
mendeteksi dini adanya penyakit
prevalensi penyakit stroke 7 ‰ pada tahun
degeneratif.
2013 menjadi 10.9 ‰ pada tahun 2018.
131
e-ISSN : 2715-4424
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume 1 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
Dari hasil wawancara dengan action research yang terdiri dari 4 tahap
kader, disampaikan oleh kader kepada tim yaitu perencanaan, tindakan, \ observasi
bahwa banyak warga yang telah menderita dan evaluasi serta refleksi. Kegiatan yang
penyakit seperti diabetes mellitus, stroke akan dilaksanakan dengan tahapan yaitu
dan gagal ginjal dan adanya perasaan perencanaan, pelaksanaan / implementasi,
cemas masyarakat terhadap anak cucunya observasi dan evaluasi serta refleksi.
yang bisa juga terkena penyakit yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
sama. Hasil wawancara ini sejalan dengan
data laporan tahunan Dinas Kesehatan Kegiatan pengabdian masyarakat yang
Kota Padang pada tahun 2018 bahwa telah dilaksanakan sesuai dengan tahapan
Puskesmas Nanggalo merupakan yang sudah ditetapkan dapat digambarkan
Puskesmas yang masih memiliki angka pelaksanaannya sebagai berikut :
kejadian yang tinggi terhadap penyakit
1. Perencanaan/ persiapan
hipertensi yaitu 6.836 orang penderita dan
a. Persiapan kepanitiaan yang terdiri
penderita diabetes mellitus sebanyak 1250
dari unsur tenaga kesehatan dari
orang.
Puskesmas Nanggalo dan dosen
Manfaat kegiatan ini diharapkan
serta mahasiswa Prodi D.III
dapat meningkatkan pengetahuan tentang
Keperawatan STIKes
gejala, komplikasi, pencegahan, dan terapi
MERCUBAKTIJAYA Padang.
penyakit degeneratif khususnya penyakit
Tim telah menyusun proposal
diabtes mellitus stroke dan gagal ginjal
pengabdian masyarakat dan
kronik. Disamping itu, kegiatan ini
menentukan pembagian tanggung
diharapkan dapat mengetahui kadar
jawab dalam mempersiapkan
glukosa darah dan tekanan darah pada
kegiatan pengabdian masyarakat
masyarakat Kelurahan Kurao Pagang
ini. Kegiatan pengabdian
Kecamatan Nanggalo Padang, supaya
masyarakat ini juga melibatkan
dapat mengontrol kesehatan dengan baik.
mahasiswa Prodi D III
METODE Keperawatan.
b. Koordinasi dengan pimpinan
Rancangan mekanisme
Puskesmas dan penanggungjawab
pelaksanaan kegiatan ini akan dilakukan
program untuk pelaksanaan
dengan mengadopsi langkah-langkah
132
e-ISSN : 2715-4424
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume 1 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
133
e-ISSN : 2715-4424
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume 1 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
sedikit tergenang air karena hujan pada pelaksanaan pengabdian masyarakat lebih
malam hari dan diterpa panas yang baik lagi hasilnya.
lumayan terik pada hari pelaksanaan Peningkatan pengetahuan masyarakat
sehingga sedikit mengganggu kelancaran tentang pengenalan dini penyakit
kegiatan. Sedangkan evaluasi dilakukan degeneratif sangat dibutuhkan untuk
terhadap kualitas penyampaian informasi, membangun upaya promotif dan preventif
ketepatan sasaran informasi dan jumlah dari masyarakat terhadap penyakit
kehadiran peserta. Selain itu juga, evaluasi degeneratif. Riwayat penyakit degeneratif
juga dilakukan berupa pemberian pada keluarga dapat menjadi faktor resiko
pertanyaan pre dan post secara lisan terhadap kejadian penyakit yang sama
kepada peserta. Untuk evaluasi dalam pada generasi berikutnya. Oleh sebab itu
penyampaian informasi telah berjalan perlu dilakukan upaya mandiri oleh
dengan baik dengan didukung oleh LCD masyarakat untuk mengenali lebih dini
dan microfon yang memadai hanya saja keberadaan penyakit degeneratif tersebut
peserta sedikit berkurang yaitu 20 orang melalui pemeriksaan kesehatan teratur
dari 30 orang yang ditargetkan karena dengan memanfaatkan pelayanan
adanya sebagian sasaran yang pergi kesehatan terdekat sepeerti posyandu dan
melayat warga yang meninggal dunia. puskesmas. Upaya kuratif harus tetap
Peserta dapat menjawab pertanyaan yang dilaksanakan oleh masyarakat yang sudah
diberikan oleh penyaji terkait materi yang menderita penyakit degeneratif tersebut
telah diberikan. untuk mencegah terjadinya komplikasi
4. Refleksi sehingga diharapkan angka kematian
Refleksi dilakukan terhadap kegiatan akibat penyakit degeneratif juga dapat
yang dilaksanakan. Hal ini dilakukan dikurangi.
semata-mata untuk mengetahui
SIMPULAN
kekurangan atau kelebihan terhadap
kegiatan yang dilakukan dalam rangka Pengabdian kepada masyarakat
menetapkan rekomendasi terhadap tentang Pengenalan Dini Penyakit
keberlangsungan program berikutnya. Degeneratif telah dilaksanakan untuk
Hasil refleksi untuk kegiatan berikutnya meningkatkan pengetahuan masyarakat di
dirasa sangat perlu mencari tempat yang Kelurahan Kurao Pagang tentang masalah
lebih nyaman bagi peserta agar penyakit degeneratif seperti diabetes
134
e-ISSN : 2715-4424
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume 1 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
135