Anda di halaman 1dari 9

PERTEMUAN KEEMPAT

Pengertian Filsafat Secara Umum

Pengertian filsafat secara umum bisa diartikan sebagai suatu kebijaksanaan hidup (filosofia)
untuk memberikan suatu pandangan hidup yang menyeluruh berdasarkan refleksi atas
pengalaman hidup maupun pengalaman ilmiah.

Filsafat bisa juga diartikan sebagai ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-
dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat adalah pandangan hidup
seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang
dicita-citakan.

Filsafat sendiri merupakan suatu ilmu pengetahuan karena memiliki logika, metode, dan
sistem. Namun filsafat berbeda dari ilmu-ilmu pengetahuan kehidupan lainnya, oleh karena
memiliki obyek tersendiri yang sangat luas.

Filsafat juga merupakan studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia
secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan
melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan
masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang
tepat untuk solusi tertentu.

Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi
falsafat, harus dan mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa. Logika adalah
sebuah ilmu yang sama-sama dipelajari dalam matematika dan filsafat.

Hal itu membuat filsafat menjadi sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu berciri eksak di
samping nuansa khas filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, rasa penasaran, dan ketertarikan.
Filsafat juga berarti perjalanan menuju sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang biasanya
tidak tertsentuholeh disiplin ilmu lain dengan sikap skeptis yang mempertanyakan segala hal.

Setelah membahas sekilas mengenai definisi filsafat (filosofi), maka dapat disimpulkan,
bahwa filsafat memiliki hubungan dengan upaya menemukan kebenaran tentang hakikat
sesuatu yang ada melalui penggunaan kemampuan akal secara optimal. Kebenaran yang
dihasilkan oleh pemikiran filsafat adalah jawaban dalam bentuk gagasan atau ide.
Tujuan dari filsafat adalah untuk memperoleh kebenaran yang bersifat dasar dan menyeluruh
dalam sistem yang konseptual. Filsafat menghasilkan pula kebenaran yang bersifat abstrak,
spekulatif,akan tetapi tidak mampu mengetahui bagaimana cara mengadakannya.

Pengertian Filsafat Secara Etimologi

Secara etimologis, kata filsafat memiliki arti yang sepadan dengan kata falsafah dalam bahasa
Arab atau kata philosphy dalam bahasa Inggris, atau kata philoshopie dalam bahasa Prancis
dan Belanda, atau philoshophier dalam bahasa Jerman. Semua kata tersbut berasal dari kata
Latin philosophia sebuah kata benda yang merupakan hasil dari kegiatan philoshopien
sebagai kata kerjanya.

Kata philosphia sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni philein (mencintai) atau philia
(persahabatan, atau tertarik kepada…) dan sophos (kebijaksanaan, ketrampilan, pengalaman
praktis, dan intelgensi). Kata yang hampir sama dengan philien atau philia dan sophos
tersebut juga dijumpai dalam bahasa Latin, yaitu : philos (teman atau sahabat) dan sophia
(kebijaksanaan).

Dengan demikian, secara etimologis kata filsafat dapat diartikan sebagai cinta atau
kecenderungan akan kebijaksanaan, atau cinta pada pengetahuan yang bijaksana, atau dapat
diartikan pula sebagai cinta secara mendalam akan kebijaksanaan atau cinta sedalam-
dalamnya akan kearifan atau cinta secara sungguh-sungguh terhadap pandangan, kebenaran
(love of wisdom or love of the vision of truth).

Jadi, secara etimologis, kata filsafat dapat diartikan sebagai cinta atau kecenderungan akan
kebijaksanaan.

Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli

Kerana luasnya lingkungan pembahasan mengenai ilmu filsafat ini, maka para filsuf atau ahli
filsafat baik dari barat maupun timur berbeda beda dalam mendefiniskan mengenai apa itu
filsafat. Untuk lebih jelasnya, simak berikut ini pengertian filsafat menurut para ahli dan
pakar filsuf secara lengkap,
Menurut Cicero

Filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “the mother of all arts“, ia juga mendefinisikan
filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan ).

Menurut Aristoteles

Filsafat memiliki kewajiban untuk menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan
demikian, filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi
sekarang oleh filsafat dengan ilmu.

Menurut Ibnu Sina

Hal pertama yang dihadapi seorang filsuf adalah, bahwa yang ada berebeda-beda, terdapat
ada yang hanya “mungkin ada”

Menurut Plato

Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada (ilmu pengetahuan yang berminat
mencapai kebenaran yang asli).

Menurut Al Farabi

Filsafat itu ialah ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki
hakekatnya yang sebenarnya.

Menurut Thomas Hobbes

Filsafat ialah ilmu pengetahuan yang menerangkan perhubungan hasil dan sebab atau sebab
dari hasilnya, dan oleh karena itu, senantiasa adalah suatu perubahan.

Menurut Al-Kindi

Filsafat adalah pengetahuan benar mengenai hakikat segala yang ada sejauh mungkin bagi
manusia. Ia memberikan pengertian filsafat di kalangan umat Islam membagi filsafat itu
dalam tiga lapangan :

 Ilmu Fisika (al-ilmu al-tabiyyat), merupakan tingkatan terendah;


 Ilmu Matematika (al-ilmu al-riyadil), tingkatan tengah;
 Ilmu Ketuhanan (al-ilmu ar-rububiyyat), tingkatan tertinggi.

Menurut Imanuel Kant


Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala
pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan yaitu metafisika, etika agama dan
antropologi. Yaitu,

• Apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika)


• Apakah yang boleh kita kerjakan? (dijawab oleh etika)
• Sampai dimanakah pengharapan kita? (dijawab oleh agama)
• Apakah yang dinamakan manusia? (dijawab oleh anthroposlogi)

Menurut Paul Nartorp

Filsafat sebagai ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan
menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya.

Menurut Harold H. Titus

Harold membagi pengertian filsafat sebagai berikut,

• Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang
biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran
terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi;

• Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan;

• Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan
pengertian ( konsep ); Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia
dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.

Menurut Bertrand Russel

Filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains.
Sebagaimana teologi , filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah
yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa dipastikan;namun,
seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal manusia daripada otoritas tradisi
maupun otoritas wahyu.
Menurut Stephen R. Toulmin

Filsafat adalah suatu cabang ilmu, filsafat ilmu mencoba pertama-tama menjelaskan
unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur
pengamatan, pola-pola perbinacangan, metode-metode penggantian dan perhitungan, pra-
anggapan-pra-anggapan metafisis, dan seterusnya dan selanjutnya menilai landasan-
landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan logika formal, metodologi praktis,
dan metafisika.

Menurut Rene Descartes


Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan, Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok
penyelidikannya
Menurut Francis Bacon
Filsafat adalah induk agung dari ilmu-ilmu dan filsafat menangani semua pengetahuan
sebagai bidangnya.
Menurut Dr. A. C Ewing
Mengatakan bahwa kebenaran, materi, budi, hubungan materi dan budi, ruang dan waktu,
sebab, kemerdekaan, monisme lawan fluarlisme dan tuhan adalah termasuk pertanyaan-
pertanyaan poko filsafat
Menurut Fichte

Menyebut filsafat sebagai Wissenschafslehre : ilmu dari ilmu-ilmu, yakni ilmu yang
umum, yang menjadi dasar segala ilmu.

Menurut John Dewey


Filsafat haruslah dipandang sebagai suatu pengungakap mengenai perjuangan manusia
secara terus meners dalam upaya melakukan penyesuaian berbagai tradisi yang
membentuk budi manusia terhadap kecenderungan-kecenderungan ilmiah dan cita-cita
politi yang baru dan tidak sejalan dengan wewenang yang diakui.
Menurut Dr. M. J. Langeveld
Pengertian Filsafat sebagai ilmu kesatuan yang terdiri atas tiga lingkungan masalah: ”
lingkungan masalah keadaan (metafisika manusia, alam dan seterusnya) ” lingkungan
masalah pengetahuan (teori kebenaran, teori pengetahuan, logika) ” lingkungan masalah
nilai (teori nilai etika, estetika yang bernilai berdasarkan religi).
Menurut Kattsoff
Bahwa pengertian filsafat menurut Kattsoff adalah sebagai berikut
• Filsafat adalah berpikir secara kritis,
• Filsafat adalah berpikir dalam bentuk yang sistematis.
• Filsafat menghasilkan sesuatu yang runtut.
• Filsafat adalah berpikir secara rasional.
• Filsafat bersifat komprehensif.
Menurut Henderson
Filsafat diartikan sebagai suatu pandangan kritis yang sangat mendalam sampai ke akar
akarnya mengenai segala sesuatu yang ada. “philosophy means the attempt to conceive and
present inclusive and systematic view of universe and man’s in it”

Menurut Roger Garaudy


Bahwa pengertian filsafat yang berbeda beda itu wajar, akan tetapi filsafat tidak memberi
sarana sarana, akan tetapi mengajukan pertanyaan tentang tujuan dan tentang makna
makna.
Menurut Berling
Pengertian filsafat adalah pemikiran yang bebas, di ilhami oleh rasio, mengenai segala
sesuatu yang muncul dari pengalaman pengalaman (experience).
Menurut Walter Kuffman
Bahwa pengertian filsafat adalah pencarian akan kebenaran dengan pertolongan fakta-fakta
dan argumentasi argumentasi, tanpa memerlukan kekerasan dan tanpa mengetahui hasilnya
terlebih dahulu.
Menurut Verhoeven
Filsafat adalah meradikalkan keherananke segala penjuru.
Menurut Anton Bakker
Bahwa filsafat memiliki tempat dan kedudukan yang khusus. Filsafat meliputi semua
dimensi ilmu ilmu lain, tidak hanya sebatas satu bidang saja atau lapisan kenyataan. Oleh
karena itu, filsafat bersifat total. Filsafat mempelajari sesuatu yang menjadi objek
formalnya menurut sebab-sebab yang mendasar (per ultima causas).
Menurut John Brubacher
Bahwa filsafat yang berasal dari kata Yunani filos dan sofia yang berarti cinta
kebijaksanaan atau belajar. Lebih dari itu dapat diartikan cinta belajar pada umumnya,
dalam proses pertumbuhan ilmu pengetahuan (sains) hanya terdapat dalam apa yang kita
kenal dengan filsafat. Untuk alasan ini sering kita katakan bahwa filsafat adalah induk atau
ratu ilmu pengetahuan.
Menurut Dogobel Runes
Bahwa filsafat berasal dari kata Yunani philein, Cinta; sophia, kebijaksanaan (Gr. philein=
to love, sophia=wisdom) asalnya penjelasan rasional dari sesuatu (=the most general
science) prinsip prinsip umum yang menerangkan segala fakta, dalam pengertian ini tidak
dibedakan dengan sains
Menurut Soetrionon dan Rita Hanafie
Pengertian filsafat secara umum adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat segala
sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Ilmu pengetahuan tentang hakikat yang
menanyakan apa hakikat atau sari atau inti atau esensi segala sesuatu.

Menurut Notonegoro
Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang
tetap tidak berubah, yang disebut hakekat.
Menurut Harun Nasution
Filsafat adalah berfikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas (tak terikat tradisi, dogma
atau agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalan
Menurut Prof. Dr. N Driyarkara S. J
Filsafat sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan
berbuat, perenungan tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai “mengapa yang
penghabisan.
Menurut Sidi Gazalba
Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran, tentang segala
sesuatu yang dipermasalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.
Menurut Prof Drs. Hasbullah Bakry, S.H
Ilmu Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai
Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan
tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai pengetahuan itu.
Menurut Koento Wibisono
Bahwa filsafat dapat didefinisikan dalam satu segi adalah sebagai ilmu yang berusaha
memahami hakikat dari sesuatu ‘ada’ yang dijadikan sebagai objek sasarannya, sehingga
filsafat merupakan ilmu yang berusaha untuk memahami apakah hakikat ilmu pengetahuan
itu sendiri.
Menurut Prof. Dr. Ismaun, M.Pd.
Filsafat ialah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan qalbunya secara
sungguh-sungguh , yakni secara kritis sistematis, fundamentalis, universal, integral dan
radikal untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang hakiki (pengetahuan, dan
kearifan atau kebenaran yang sejati.
Menurut Prof. Mr. Mumahamd Yamin
Filsafat ialah pemusatan pikiran , sehingga manusia menemui kepribadiannya seraya
didalam kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.
Menurut Prof. Dr. Fuad Hasan
Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berpikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu
gejala, dari akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan
yang radikal itu filsafat berusaha untuk sampai kepada simpulan-simpulan yang universal.

Menurut Imam Barnadib


Bahwa arti filsafat adalah sebagai pandangan menyeluruh dan sistematis. Disebut
meyeluruh, karena pandangan filsafat bukan hanya sekedar pengetahuan, melainkan suatu
pandangan yang dapat menembus di balik pengetahuan itu sendiri. Dengan pandangan
seperti ini akan terbuka kemungkinan untuk menemukan hubungan pertalian antara semua
unsur yang dipertinggi, dengan mengarahkan perhatian dan kedalaman mengenai
kebijakan. Dikatakan sistematis, karena filsafat menggunakan berpikir secara sadar, teliti,
teratur, sesuai dengan hukum hukum yang ada.
Menurut Darmodihardjo
Filsafat sebagai pemikiran dalam usahanya mencari kebijaksanaan dan kebenaran yang
sedalam-dalamnya sampai keakar-akarnya (radikal, radik-akar), eratur (sistematis) dan
menyeluruh (universal).
Menurut Ir. Putjowijatno
Filsafat sebagai ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala
sesuatu berdasarkan atas pikiran bela.
Menurut Pudjo Sumedi AS., Drs.,M.Ed. & Mustakim, S.Pd.,MM
Istilah dari filsafat berasal bahasa Yunani: ”philosophia”. Seiring perkembangan jaman
akhirnya dikenal juga dalam berbagai bahasa, seperti: ”philosophic” dalam kebudayaan
bangsa Jerman, Belanda, dan Perancis; “philosophy” dalam bahasa Inggris; “philosophia”
dalam bahasa Latin; dan “falsafah” dalam bahasa Arab.
Demikianlah penjelasan megenai definisi dan pengertian filsafat (filosofi) secara umum,
etimologi,dan menurut para ahli secara lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah
wawasan pengetahuan dalam memahami apa itu filsafat.

Anda mungkin juga menyukai