PETUNJUK TEKNIS
Pendidikan:
S1 – Kimia FMIPA Universitas Indonesia
S2 – Discipline Of Public Health, University of
Adelaide, South Australia
S3 – Discipline Of Environmental Health And
Risk Management, University Of
Birmingham, UK
Email:
mila.tejamaya@gmail.com
tejamaya@ui.ac.dd
Kontak:
0811-1810100
• Pendahuluan
• Bahaya Kesehatan Lingkungan
Kerja
Daftar isi • Bahaya Fisik
• Bahaya Kimia
• Bahaya Biologi
PENDAHULUAN
• Sehat dan selamat adalah hak azasi setiap warga negara
• 65% penduduk Indonesia adalah pekerja
• 90% pekerja berada di sector UMKM
• >60 juta UMKM terdaftar di Kementerian KUKM (2017)
• UMKM berkontribusi >60% Produk Domestic Bruto (PDB) Indonesia
• Perlindungan terhadap kelangsungan UMKM Indonesia
• Kematian di tempat kerja lebih banyak disumbang oleh kasus sakit
(illness) dibandingkan kecelakaan (accident) dengan perbandingan
86.3% dan 13.7% (ICOH,2017)
5
Menurut WHO, tempat kerja yang sehat adalah tempat
kerja dimana pekerja dan pemberi kerja dapat
berkolaborasi melalui proses perbaikan berkelanjutan
untuk melindungi dan mempromosikan kesehatan,
keselamatan dan kesejahteraan pekerja serta
keberlanjutan tempat kerja dengan mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut:
•
Tempat kerja
Masalah kesehatan dan keselamatan lingkungan
kerja fisik;
sehat
• Masalah Kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan
lingkungan kerja psikososial termasuk
pengorganisasian pekerjaan dan budaya di tempat
kerja;
• Sumber daya kesehatan individu di tempat kerja;
dan
• Cara-cara berpartisipasi di komunitas untuk
meningkatkan kesehatan pekerja, keluarganya dan
anggota komunitas lainnya.
• Identifikasi
Langkah 1
Bahaya
2. Apakah bising tersebut sekeras atau lebih keras dari suara seperti truk, traktor, mesin amplas, gerinda, suara bor listrik, mesin pabrik,
bengkel kayu, kereta, blower, bor pneumatik, pesawat, jet, dan genset?
Tidak 1
Ya 2
3. Apakah terdapat kesulitan saat percakapan langsung antar dua atau beberapa orang dalam jarak 1 meter? (kesulitan seperti pekerja
harus berteriak ketika berbicara atau pekerja mengalami kesulitan untuk mengerti apa yang dikatakan oleh lawan bicara)
Tidak 1
Ya 2
• Getaran tangan dan lengan merupakan getaran yang ditransmisikan dari perkakas kerja seperti
gerinda, bor tembok (hammer drill), gergaji mesin (chainsaw), mesin amplas, dan sebagainya, ke
tangan dan lengan pekerja
• Pajanan reguler terhadap getaran tangan dan lengan dapat mengakibatkan berbagai gangguan
kesehatan yang dikenal dengan sindrom getaran tangan dan lengan (Hand Arm Vibration
Syndrome/HAVS), seperti kesemutan, sakit di pergelangan tangan, kebas pada ujung jari hingga
ujung jari berwarna putih yang disebut white finger syndrome atau Reynauld Syndrome
• Faktor Risiko = intensitas, durasi, dan pengendalian
Pemecah Palu
jalan penghancur Bor palu Nedle scaler
Kondisi pada umumnya 12 m/s2 15 m/s2 9 m/s2 10-25 m/s2
Desain modern, kondisi
alat dalam keadaan baik
dan operator yang 5 m/s2 8 m/s2 6 m/s2 5-7 m/s2
menggunakan perkakas
terlatih
Perkakas dalam
keadaan buruk dan 20 m/s2 25 m/s2 25 m/s2
tidak terawat
Scabblers (hammer Gerinda besar Gerinda kecil Sekop otomatis
type)
Kondisi pada 20 – 40 m/s2 8 m/s2 2 – 6 m/s2 16 m/s2
umumnya
Desain modern 4 m/s2
Obeng Palu pemahat batu Mesin gergaji Brushcutters Scanders
pengkikis otomatis (random orbital)
(Chipping
hammers)
Kondisi pada 18 m/s2 30 m/s2 6 m/s2 9 m/s2 7 – 10 m/s2
umumnya
Desain modern 10 m/s2 8 – 12 m/s2 5 m/s2
/kondisi alat terbaik
Penilaian Risiko Awal
Getaran Tangan dan Lengan
1. Apakah pekerja bekerja dengan perkakas tangan yang menimbulkan getaran?
Tidak (Bila tidak terdapat perkakas tangan yang bergetar, penilaian tidak dilanjutkan) 0
Ya 1
2. Seberapa besar intensitas getaran perkakas tangan tersebut?
(dalam menentukan intensitas mengacu pada tabel contoh getaran perkakas)
Intensitas Getaran
5 m/s2 1
7 m/s2 2
10 m/s2 3
14 m/s2 4
3. Sebutkan berapa lama pekerja menggunakan perkakas tangan tersebut? (dalam/jam)
Durasi Pajanan per Hari Kerja
1 jam 1
2 jam 2
4 jam 3
8 jam 4
4. Apakah telah dilakukan upaya pengendalian getaran tangan dan lengan di tempat kerja?
Ya, telah dilakukan lebih dari 1 upaya pengendalian (alat pelindung dan atau pengendalian secara administratif dan atau secara
-3
teknis)
Ya, telah dilakukan pengendalian secara teknis (seperti menggunakan perkakas tangan yang telah terpasang alat peredam getaran,
-2
cara mengetahuinya adalah dengan melihat spesifikasi alat)
Ya, telah dilakukan pengendalian secara administratif (seperti dilakukan pengaturan jam kerja atau penyediaan waktu istirahat atau
-1
pemeliharaan alat)
Ya, telah digunakan alat pelindung (seperti penggunaan sarung tangan anti vibrasi untuk mengurangi getaran) -1
Tidak ada pengendalian 1
Tidak (Bila tidak terdapat pekerjaan yang menimbulkan getaran seluruh tubuh, penilaian tidak dilanjutkan) 0
Ya 1
2. Seberapa besar intensitas getaran kendaraan yang digunakan ? (Mengacu pada tabel contoh getaran seluruh tubuh)
Intensitas Getaran
0,8661 m/s2 1
1,2249 m/s2 2
1,7322 m/s2 3
2,4497 m/s2 4
3. Sebutkan berapa lama pekerja menggunakan kendaraan ? (dalam/jam)
Durasi Pajanan per Hari Kerja
1 jam 1
2 jam 2
4 jam 3
8 jam 4
4. Apakah telah dilakukan upaya pengendalian getaran seluruh tubuh di tempat kerja?
Ya, telah dilakukan lebih dari 1 upaya pengendalian (alat pelindung dan atau pengendalian secara administratif dan
-3
atau secara teknis)
Ya, telah dilakukan pengendalian secara teknis (seperti menggunakan tempat duduk kendaraan yang telah terpasang
alat peredam getaran, cara mengetahuinya adalah dengan melihat spesifikasi alat) -2
Ya, telah dilakukan pengendalian secara administratif (seperti dilakukan pengaturan jam kerja atau penyediaan waktu
-1
istirahat atau pemeliharaan alat)
Tidak dilakukan pengendalian 1
5. Apakah telah dilakukan upaya pengendalian getaran seluruh tubuh di tempat kerja?
Ya, telah dilakukan lebih dari 1 upaya pengendalian (alat pelindung dan atau pengendalian secara
-3
administratif dan atau secara teknis)
Ya, telah dilakukan pengendalian secara teknis (seperti menggunakan tempat duduk kendaraan yang telah
-2
terpasang alat peredam getaran, cara mengetahuinya adalah dengan melihat spesifikasi alat)
Ya, telah dilakukan pengendalian secara administratif (seperti dilakukan pengaturan jam kerja atau
-1
penyediaan waktu istirahat atau pemeliharaan alat)
Tidak dilakukan pengendalian 1
Sedang (melakukan pekerjaan sedang dengan tangan dan lengan, lengan dan kaki, tangan dan pinggang, mendorong atau menarik beban
3
ringan)
Berat (melakukan pekerjaan terus menerus dengan lengan dan pinggang, membawa benda, menggali, mengergaji secara manual, mendorong,
menarik benda yang berat, berjalan cepat) 4
9. Apakah telah dilakukan upaya pengendalian iklim kerja panas di tempat kerja?
Ya, telah dilakukan lebih dari 1 upaya pengendalian (alat pelindung dan atau pengendalian secara administratif dan atau secara teknis)
-3
Ya, sumber panas telah dikendalikan secara teknis (seperti menggunakan AC, ataupun penghalang)
-2
Ya, telah dilakukan pengendalian administratif (seperti menerapkan shift kerja, ataupun rotasi kerja, menyediakan akses air minum bagi
-1
pekerja)
Ya, telah digunakan alat pelindung diri (seperti rompi pendingin/cooling vest) -1
Tidak ada pengendalian 1
Total Skor Tingkat Risiko
4 s.d 9 Rendah
10 s.d 16 Sedang
17 s.d 23 Tinggi
1. Apakah pencahayaan di tempat kerja cukup? (Pekerja dapat melihat benda atau
membaca tulisan dengan jelas dan nyaman di area kerja) Total Skor Tingkat Risiko
3 Rendah
Ya 1
Tidak 2
4 s.d 5 Sedang
1. Apakah terdapat cahaya silau di area kerja ? (Contoh : pantulan sinar matahari, 6 Tinggi
lampu sorot atau sumber cahaya lainnya yang menganggu namun diterima mata
pekerja)
Ya 2 Tingkat
Rekomendasi Pengendalian
Tidak 1 Risiko
1. Apakah sebaran cahaya di area kerja sudah merata ? Pengendalian tambahan tidak
*Area kerja adalah tempat dimana terdapat pekerja yang sedang bekerja saat Rendah
observasi dilakukan. diproritaskan.
Ya 1 Perlu dilakukan penilaian lanjutan
Tidak 2 Sedang
(pengukuran secara kuantitatif)
Harus dilakukan pengendalian sesegera
Tinggi
mungkin.
Radiasi UV
• Radiasi UV merupakan salah satu jenis bahaya fisik yang dapat menyebabkan risiko
kesehatan seperti luka bakar atau kemerahan (eritema) pada kulit atau permukaan mata
(fotokeratitis), terbakar pada retina mata (photoretinitis) dan kerusakan pada lensa mata
yang menyebabkan karatarak secara dini
• Faktor Risiko: ada/tidak sumber radiasi, permukaan yang memantulkan sinar UV, keluhan
kesehatan
1. Apakah terdapat radiasi UV di tempat kerja? (seperti penggunaan lampu neon, laser, sinar matahari langsung, kegiatan pengelasan, dsb)
Tidak (Bila tidak terdapat radiasi UV, penilaian tidak dilanjutkan) 0
Ya 1
2. Bagaimana intensitas radiasi sinar UV di tempat kerja
Rendah (Penggunaan lampu spt neon dsb) 1
Sedang (Penggunaan laser spt untuk pemotongan dsb) 2
Tinggi (Terpapar sinar matahari langsung, kegiatan pengelasan dsb) 3
3. Apakah pekerja menggunakan pelindung dari sinar UV saat bekerja? (Contoh: kacamata las, pelindung wajah, topi, tabir surya, bekerja di
bawah tenda atau ruangan yang beratap)
Ya 1
Tidak 2
Tingkat frekuensi
1 2 3 4 5
Tingkat durasi 1 1 2 2 2 3
2 2 2 3 3 4
3 2 3 3 4 4
4 2 3 4 4 5
5 3 4 4 5 5
Tingkat Pelepasan (TP)
Tingkat Pelepasan Bahan
Deskripsi Tingkat Pelepasan Bahan Kimia ke Udara
Kimia
• Pelepasan bahan kimia ke udara rendah atau sedikit sehingga tidak ada debu yang menempel pada
permukaan benda di lokasi kerja atau pada pakaian kerja.
Rendah
• Volatilitas bahan kimia rendah dengan titik didih lebih dari 150oC.
• Kandungan debu sedikit seperti bahan kimia berwujud pellet atau padat.
• Pelepasan moderat seperti: pelarut yang memiliki waktu pengeringan sedang, penyimapanan bahan kimia
dalam wadah yang tidak tertutup atau tada potensi pajanan ke lingkungan kerja;
• Tercium bau bahan kimia.
Sedang
• Volatilitas sedang dengan titik didih pada 50oC hingga 150oC.
• Saat digunakan, terlihat, ada debu yang mengendap dengan cepat, sehingga terlihat debu menempel pada
permukaan benda di ruang kerja, atau pada pakaian kerja.
• Pelepasan bahan kimia yang sangat cepat ke udara kerja seperti:
a) Pelarut dengan waktu pengeringan cepat, dan disimpan dalam wadah yang tidak tertutup;
b) Semprotan atau awan debu di area dengan ventilasi buruk;
c) Bahan kimia dengan tingkat penguapan yang tinggi terpajan ke lingkungan kerja
d) Bau bahan kimia yang sangat kuat. Tinggi
Skor: Skor:
Tingkat Pelepasan dan Inhalasi
Rendah 1 2 3
Tinggi 3 4 5
Skor Modifying
Modifying factors
Factors
• Cara bekerja yang buruk dan/atau hygiene personal yang buruk yang mempunyai
potensi bahan kimia tetap pada kulit atau pakaian setelah pajanan terjadi.
• Adanya kasus mengenai insiden pajanan bahan kimia. +1 (syarat: tingkat
• Terdapat keluhan penyakit dari pekerja berhubungan dengan pajanan bahan kimia. pelepasan&inhalasi
• Adanya kasus mengenai gejala pra-klinik pada pekerja yang berhubungan dengan tidak melebihi 5)
bahan kimia
• Terdapat orang yang rentan di unit kerja
• Bahan kimia yang digunakan hanya sedikit, dalam bentuk padatan (dalam satuan -1 (syarat: tingkat
gram atau biasanya diterima dalam paket atau botol) maupun untuk cairan (dalam pelepasan&inhalasi
satuan milimeter atau biasanya diterima dalam botol). tidak lebih kecil dari 1)
Matriks Tingkat Pajanan
Tingkat Pajanan Tingkat Pelepasan & Inhalasi
(TP&I)
1 2 3 4 5
1 1 2 2 2 3
2 2 2 3 3 4
Tingkat frekuensi-
durasi 3 2 3 3 4 4
(TF&D)
4 2 3 4 4 5
5 3 4 4 5 5
Skor :
Tingkat Risiko
Tingkat pajanan Total Skor Tingkat Risiko
1 s.d 4 Rendah
1 2 3 4 5
5 s.d 12 Sedang
1 1 2 3 4 5 15 s.d 25 Tinggi
2 2 4 6 8 10
Tingkat Risiko Rekomendasi Pengendalian
Tingkat bahaya 3 3 6 9 12 15
Pengendalian tambahan
Rendah
4 4 8 12 16 20 tidak diproritaskan.
Perlu dilakukan penilaian
5 5 10 15 20 25 Sedang lanjutan (pengukuran secara
kuantitatif)
Skor :
Harus dilakukan
Tinggi pengendalian sesegera
mungkin.
Bahaya Biologi
• Bahaya biologi yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan kerja terdiri dari vektor dan
binatang pembawa penyakit
• Vektor adalah artropoda yang dapat menularkan, memindahkan, dan/atau menjadi
sumber penular penyakit
• Binatang pembawa penyakit adalah binatang selain artropoda yang dapat menularkan,
memindahkan, dan/atau menjadi sumber penular penyakit
No. Vektor Parameter Satuan Ukur Nilai Baku Mutu
Nyamuk Anopheles sp. Man biting rate (MBR) Angka gigitan nyamuk per orang per malam <0,025
1.
Persentase habitat perkembangbiakan yang
Larva Anopheles sp. <1
2. Indeks habitat positif larva
Larva Aedes aegypti dan/atau Aedes albopictus Angka Bebas Jentik (ABJ) Persentase rumah/ bangunan yang negatif larva ≥95
4.
Nyamuk Culex sp. Man Hour Density (MHD) Angka nyamuk yang hinggap per orang per jam <1
5.
Persentase habitat perkembangbiakan yang
Larva Culex sp. Indeks habitat positif larva <5
6.
Mansonia sp. Man Hour Density (MHD) Angka nyamuk yang hinggap per orang per jam <5
7.
Jumlah pinjal
Pinjal Indeks Pinjal Khusus Xenopsylla cheopis <1
8.
dibagi dengan jumlah tikus yang diperiksa
JALUR PAJANAN/
PATH
PEKERJA / RECEIVER
50
Eliminasi
Substitusi
Modifikasi sumber atau proses
Sumber
Automatisasi
Isolasi/containment/enclosure sumber bahaya
Local exhaust ventilation
Ventilasi general/penghawaan dengan jendela
Media Menjauhi sumber
Jadwal kerja
Cara kerja aman
Pekerja Prosedur kerja
Alat pelindung diri
51
52
PENUTUP