Anda di halaman 1dari 54

Sosialisasi

PETUNJUK TEKNIS

PELAKSANAAN PENILAIAN AWAL


RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA
BAGI PETUGAS PUSKESMAS

PUSAT KAJIAN DAN TERAPAN K3 (PKTK3)


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS INDONESIA
Disampaikan oleh:
Mila Tejamaya, Ssi, MOHS, PhD
Mila Tejamaya

Pendidikan:
S1 – Kimia FMIPA Universitas Indonesia
S2 – Discipline Of Public Health, University of
Adelaide, South Australia
S3 – Discipline Of Environmental Health And
Risk Management, University Of
Birmingham, UK

Institusi: Departemen K3 FKM UI


Afiliasi Profesi: INDONESIAN INDUSTRIAL
HYGIENE ASSOCIATION (IIHA) www.iiha.id

Email:
mila.tejamaya@gmail.com
tejamaya@ui.ac.dd

Kontak:
0811-1810100
• Pendahuluan
• Bahaya Kesehatan Lingkungan
Kerja
Daftar isi • Bahaya Fisik
• Bahaya Kimia
• Bahaya Biologi
PENDAHULUAN
• Sehat dan selamat adalah hak azasi setiap warga negara
• 65% penduduk Indonesia adalah pekerja
• 90% pekerja berada di sector UMKM
• >60 juta UMKM terdaftar di Kementerian KUKM (2017)
• UMKM berkontribusi >60% Produk Domestic Bruto (PDB) Indonesia
• Perlindungan terhadap kelangsungan UMKM Indonesia
• Kematian di tempat kerja lebih banyak disumbang oleh kasus sakit
(illness) dibandingkan kecelakaan (accident) dengan perbandingan
86.3% dan 13.7% (ICOH,2017)
5
Menurut WHO, tempat kerja yang sehat adalah tempat
kerja dimana pekerja dan pemberi kerja dapat
berkolaborasi melalui proses perbaikan berkelanjutan
untuk melindungi dan mempromosikan kesehatan,
keselamatan dan kesejahteraan pekerja serta
keberlanjutan tempat kerja dengan mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut:

Tempat kerja
Masalah kesehatan dan keselamatan lingkungan
kerja fisik;

sehat
• Masalah Kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan
lingkungan kerja psikososial termasuk
pengorganisasian pekerjaan dan budaya di tempat
kerja;
• Sumber daya kesehatan individu di tempat kerja;
dan
• Cara-cara berpartisipasi di komunitas untuk
meningkatkan kesehatan pekerja, keluarganya dan
anggota komunitas lainnya.
• Identifikasi
Langkah 1
Bahaya

Penilaian Risiko Langkah 2 • Analisis Risiko


Risk Assessment

Langkah 3 • Evaluasi Risiko


Bahaya Fisik
Bahaya Kimia
Bahaya Bahaya Biologi
Kesehatan
Aspek Ergonomi
Bahaya Psikososial
Kebisingan
Getaran tangan dan lengan
Jenis-jenis Getaran seluruh tubuh
Bahaya
Iklim kerja panas
Fisik
Pencahayaan
Radiasi UV
• Bising merupakan suara yang tidak
diinginkan
• Sumber bising: alat kerja ataupun mesin di
tempat kerja dan lingkungan sekitar tempat
kerja
• Pajanan bising secara terus menerus dapat
mengakibatkan berbagai gangguan
kesehatan, baik dampak auditori seperti tuli
KEBISINGAN akibat bising, tinnitus, kehilangan
pendengaran sementara, ataupun non-
auditori seperti gangguan konsentrasi, sulit
tidur, dan lain-lain
• Faktor risiko: intensitas bising, seberapa
dekat jarak antara sumber bising dengan
pekerja, durasi pajanan, dan upaya
pengendalian yang ada dalam mengurangi
bising.
Penilaian Awal Risiko
Kebisingan
Kebisingan
1. Apakah terdapat sumber bising di tempat kerja?

Tidak (Bila tidak terdapat sumber bising, penilaian tidak dilanjutkan) 0


Ya 1

2. Apakah bising tersebut sekeras atau lebih keras dari suara seperti truk, traktor, mesin amplas, gerinda, suara bor listrik, mesin pabrik,
bengkel kayu, kereta, blower, bor pneumatik, pesawat, jet, dan genset?

Tidak 1
Ya 2

3. Apakah terdapat kesulitan saat percakapan langsung antar dua atau beberapa orang dalam jarak 1 meter? (kesulitan seperti pekerja
harus berteriak ketika berbicara atau pekerja mengalami kesulitan untuk mengerti apa yang dikatakan oleh lawan bicara)

Tidak 1
Ya 2

4. Seberapa lama bising yang ada di tempat kerja memajan pekerja?

Kurang dari 4 jam 1


Antara 4 jam s.d. 8 jam 2
Lebih dari 8 jam 3
5. Apakah telah dilakukan upaya pengendalian bising di tempat kerja?
Ya, telah dilakukan lebih dari 1 upaya pengendalian (alat pelindung telinga dan atau pengendalian secara
-3
administratif dan atau secara teknis)
Ya, sumber bising telah dikendalikan secara teknis (seperti meletakkan sumber bising di ruang terpisah dan
-2
terisolasi, menggunakan peredam bising)
Ya, telah dilakukan pengendalian secara administratif (seperti menerapkan shift kerja, ataupun rotasi kerja,
-1
menandai area dimana alat pelindung telinga perlu digunakan)
Ya, telah digunakan alat pelindung telinga -1
Tidak ada pengendalian 1

Total Skor Risiko Bising Prioritas Rekomendasi Pengendalian

Tingkat Risiko Rekomendasi Pengendalian


Total Skor Tingkat Risiko
Rendah Pengendalian tambahan tidak diproritaskan.
0 Tidak dapat diterapkan
Perlu dilakukan penilaian lanjutan
1 s.d. 3 Rendah Sedang
(pengukuran secara kuantitatif)
4 s.d 6 Sedang
Harus dilakukan pengendalian sesegera
7 s.d 9 Tinggi Tinggi
mungkin.
Getaran Tangan dan Lengan

• Getaran tangan dan lengan merupakan getaran yang ditransmisikan dari perkakas kerja seperti
gerinda, bor tembok (hammer drill), gergaji mesin (chainsaw), mesin amplas, dan sebagainya, ke
tangan dan lengan pekerja
• Pajanan reguler terhadap getaran tangan dan lengan dapat mengakibatkan berbagai gangguan
kesehatan yang dikenal dengan sindrom getaran tangan dan lengan (Hand Arm Vibration
Syndrome/HAVS), seperti kesemutan, sakit di pergelangan tangan, kebas pada ujung jari hingga
ujung jari berwarna putih yang disebut white finger syndrome atau Reynauld Syndrome
• Faktor Risiko = intensitas, durasi, dan pengendalian
Pemecah Palu
jalan penghancur Bor palu Nedle scaler
Kondisi pada umumnya 12 m/s2 15 m/s2 9 m/s2 10-25 m/s2
Desain modern, kondisi
alat dalam keadaan baik
dan operator yang 5 m/s2 8 m/s2 6 m/s2 5-7 m/s2
menggunakan perkakas
terlatih
Perkakas dalam
keadaan buruk dan 20 m/s2 25 m/s2 25 m/s2
tidak terawat
Scabblers (hammer Gerinda besar Gerinda kecil Sekop otomatis
type)
Kondisi pada 20 – 40 m/s2 8 m/s2 2 – 6 m/s2 16 m/s2
umumnya
Desain modern 4 m/s2
Obeng Palu pemahat batu Mesin gergaji Brushcutters Scanders
pengkikis otomatis (random orbital)
(Chipping
hammers)
Kondisi pada 18 m/s2 30 m/s2 6 m/s2 9 m/s2 7 – 10 m/s2
umumnya
Desain modern 10 m/s2 8 – 12 m/s2 5 m/s2
/kondisi alat terbaik
Penilaian Risiko Awal
Getaran Tangan dan Lengan
1. Apakah pekerja bekerja dengan perkakas tangan yang menimbulkan getaran?
Tidak (Bila tidak terdapat perkakas tangan yang bergetar, penilaian tidak dilanjutkan) 0
Ya 1
2. Seberapa besar intensitas getaran perkakas tangan tersebut?
(dalam menentukan intensitas mengacu pada tabel contoh getaran perkakas)
Intensitas Getaran
5 m/s2 1
7 m/s2 2
10 m/s2 3
14 m/s2 4
3. Sebutkan berapa lama pekerja menggunakan perkakas tangan tersebut? (dalam/jam)
Durasi Pajanan per Hari Kerja
1 jam 1
2 jam 2
4 jam 3
8 jam 4
4. Apakah telah dilakukan upaya pengendalian getaran tangan dan lengan di tempat kerja?
Ya, telah dilakukan lebih dari 1 upaya pengendalian (alat pelindung dan atau pengendalian secara administratif dan atau secara
-3
teknis)
Ya, telah dilakukan pengendalian secara teknis (seperti menggunakan perkakas tangan yang telah terpasang alat peredam getaran,
-2
cara mengetahuinya adalah dengan melihat spesifikasi alat)
Ya, telah dilakukan pengendalian secara administratif (seperti dilakukan pengaturan jam kerja atau penyediaan waktu istirahat atau
-1
pemeliharaan alat)
Ya, telah digunakan alat pelindung (seperti penggunaan sarung tangan anti vibrasi untuk mengurangi getaran) -1
Tidak ada pengendalian 1

Total Skor Tingkat Risiko Tingkat Risiko Rekomendasi Pengendalian


Rendah Pengendalian tambahan tidak diproritaskan.
0 s.d 2 Rendah
Perlu dilakukan penilaian lanjutan (pengukuran
3 s.d 6 Sedang Sedang
secara kuantitatif)
7 s.d 10 Tinggi Tinggi Harus dilakukan pengendalian sesegera mungkin.
Getaran seluruh tubuh
• Getaran seluruh tubuh adalah getaran yang
diterima oleh seseorang akibat aliran getaran
dari mesin, kendaraan, maupun sumber getaran
lainnya melalui kaki dan tempat duduk
• Getaran seluruh tubuh dengan intensitas yang
tinggi dapat menyebabkan gangguan terhadap
kesehatan, khususnya cedera terhadap tulang
belakang dan tulang belakang bagian bawah.
• Risiko kesehatan tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor risiko seperti intensitas getaran,
durasi pajanan, dan pengendalian yang telah
diimplementasikanalui tempat duduk atau kaki
• Tubuh manusia sensitive terhadap getaran vertical dengan
frekuensi 4-10 Hz
• Punggung belakang (lumbar) dan leher sensitive pada
getaran 2.5 – 5 Hz
• Bahu dan kepala saat duduk sensitive terhadap getaran 20
– 30 Hz
• Penglihatan: 10 – 30 Hz
• Tulang belakang: < 40 hz
• Pengaruh lain terhadap system pencernaan, tekanan darah,
abosi pada ibu hamil, gangguan menstruasi pada wanita,
hernia, kelelahan, pusing, dll
Penilaian Risiko Awal
Getaran Seluruh Tubuh
1. Apakah terdapat pekerjaan yang menimbulkan getaran seluruh tubuh ? (seperti menyetir kendaraan pada jalanan yang
tidak rata, mengoperasikan peralatan (forklift, traktor, dll) yang menimbulkan getaran seluruh tubuh?)

Tidak (Bila tidak terdapat pekerjaan yang menimbulkan getaran seluruh tubuh, penilaian tidak dilanjutkan) 0
Ya 1
2. Seberapa besar intensitas getaran kendaraan yang digunakan ? (Mengacu pada tabel contoh getaran seluruh tubuh)

Intensitas Getaran
0,8661 m/s2 1
1,2249 m/s2 2
1,7322 m/s2 3
2,4497 m/s2 4
3. Sebutkan berapa lama pekerja menggunakan kendaraan ? (dalam/jam)
Durasi Pajanan per Hari Kerja
1 jam 1
2 jam 2
4 jam 3
8 jam 4
4. Apakah telah dilakukan upaya pengendalian getaran seluruh tubuh di tempat kerja?
Ya, telah dilakukan lebih dari 1 upaya pengendalian (alat pelindung dan atau pengendalian secara administratif dan
-3
atau secara teknis)
Ya, telah dilakukan pengendalian secara teknis (seperti menggunakan tempat duduk kendaraan yang telah terpasang
alat peredam getaran, cara mengetahuinya adalah dengan melihat spesifikasi alat) -2

Ya, telah dilakukan pengendalian secara administratif (seperti dilakukan pengaturan jam kerja atau penyediaan waktu
-1
istirahat atau pemeliharaan alat)
Tidak dilakukan pengendalian 1
5. Apakah telah dilakukan upaya pengendalian getaran seluruh tubuh di tempat kerja?
Ya, telah dilakukan lebih dari 1 upaya pengendalian (alat pelindung dan atau pengendalian secara
-3
administratif dan atau secara teknis)
Ya, telah dilakukan pengendalian secara teknis (seperti menggunakan tempat duduk kendaraan yang telah
-2
terpasang alat peredam getaran, cara mengetahuinya adalah dengan melihat spesifikasi alat)

Ya, telah dilakukan pengendalian secara administratif (seperti dilakukan pengaturan jam kerja atau
-1
penyediaan waktu istirahat atau pemeliharaan alat)
Tidak dilakukan pengendalian 1

Total Skor Tingkat Risiko Tingkat Risiko Rekomendasi Pengendalian


Rendah Pengendalian tambahan tidak diproritaskan.
0 s.d 2 Rendah Perlu dilakukan penilaian lanjutan (pengukuran
Sedang
3 s.d 6 Sedang secara kuantitatif)
Tinggi Harus dilakukan pengendalian sesegera mungkin.
7 s.d 10 Tinggi
Iklim Kerja Panas
• Merupakan faktor yang penting dalam meningkatkan kenyamanan dan kesehatan
lingkungan kerja guna memelihara dan meningkatkan produktivitas pekerja
• Iklim kerja merupakan kondisi temperatur lingkungan kerja yang dipengaruhi oleh
temperatur udara, panas radiasi dari permukaan benda yang ada disekitar pekerja,
kecepatan aliran udara, kelembaban, pakaian kerja, kecepatan metabolisme tubuh yang
dipengaruhi oleh aktivitas kerja dan pengendalian yang telah dilakukan (AC, kipas angin,
penyediaan air minum di tempat kerja, dan sebagainya)
Penilaian Risiko Awal
Iklim Kerja Panas
1. Apakah udara terasa hangat atau panas?
Tidak (apabila udara terasa nyaman, maka penilaian tidak dillanjutkan) 1
Ya 2
2. Apakah terdapat sumber panas (mis. sinar matahari, kompor, boiler (ketel uap), perapian, pengering, oven, peleburan
logam) di area kerja? Jika ya, seberapa panas?
Tidak, lanjutkan ke nomor 4 1
Ya, hangat 2
Ya, panas 3
3. Apakah sumber panas tersebut dekat dengan pekerja?
Tidak 1
Ya 2
4. Apakah udara berhembus ke arah pekerja?
Tidak 1
Ya 2
5. Bagaimana kelembaban di tempat kerja?
Tidak lembab (udara kering, tanpa ada proses pengeringan ataupun proses lainnya yang dapat meningkatkan
1
kelembaban)
Agak lembab (kelembaban berada antara sangat lembab dan sangat kering) 2
Sangat lembab (seperti di dekat proses dimana ada pelepasan uap) 3
6. Apa aktivitas kerja yang dilakukan pekerja ?
Istirahat (duduk) 1
Ringan (duduk sambil melakukan pekerjaan ringan dengan tangan atau dengan lengan, kegiatan mengemudi, berdiri sambil melakukan
pekerjaan ringan dengan lengan dan sesekali berjalan) 2

Sedang (melakukan pekerjaan sedang dengan tangan dan lengan, lengan dan kaki, tangan dan pinggang, mendorong atau menarik beban
3
ringan)
Berat (melakukan pekerjaan terus menerus dengan lengan dan pinggang, membawa benda, menggali, mengergaji secara manual, mendorong,
menarik benda yang berat, berjalan cepat) 4

7. Apakah tersedia air minum bagi pekerja di tempat kerja?


Ya 1
Tidak 2
8. Apa jenis pakaian yang digunakan pekerja?
Tidak mengenakan baju 1
Mengenakan pakaian kerja ringan (seperti celana pendek dan kaos) 2
Mengenakan pakaian kerja tertutup (hampir menutupi seluruh bagian tubuh, coverall, jaket) 3

9. Apakah telah dilakukan upaya pengendalian iklim kerja panas di tempat kerja?
Ya, telah dilakukan lebih dari 1 upaya pengendalian (alat pelindung dan atau pengendalian secara administratif dan atau secara teknis)
-3
Ya, sumber panas telah dikendalikan secara teknis (seperti menggunakan AC, ataupun penghalang)
-2
Ya, telah dilakukan pengendalian administratif (seperti menerapkan shift kerja, ataupun rotasi kerja, menyediakan akses air minum bagi
-1
pekerja)
Ya, telah digunakan alat pelindung diri (seperti rompi pendingin/cooling vest) -1
Tidak ada pengendalian 1
Total Skor Tingkat Risiko
4 s.d 9 Rendah
10 s.d 16 Sedang
17 s.d 23 Tinggi

Tingkat Risiko Rekomendasi Pengendalian


Rendah Pengendalian tambahan tidak diproritaskan.
Sedang Perlu dilakukan penilaian lanjutan (pengukuran secara kuantitatif)
Tinggi Harus dilakukan pengendalian sesegera mungkin.
Pencahayaan

1. Apakah pencahayaan di tempat kerja cukup? (Pekerja dapat melihat benda atau
membaca tulisan dengan jelas dan nyaman di area kerja) Total Skor Tingkat Risiko
3 Rendah
Ya 1
Tidak 2
4 s.d 5 Sedang
1. Apakah terdapat cahaya silau di area kerja ? (Contoh : pantulan sinar matahari, 6 Tinggi
lampu sorot atau sumber cahaya lainnya yang menganggu namun diterima mata
pekerja)
Ya 2 Tingkat
Rekomendasi Pengendalian
Tidak 1 Risiko
1. Apakah sebaran cahaya di area kerja sudah merata ? Pengendalian tambahan tidak
*Area kerja adalah tempat dimana terdapat pekerja yang sedang bekerja saat Rendah
observasi dilakukan. diproritaskan.
Ya 1 Perlu dilakukan penilaian lanjutan
Tidak 2 Sedang
(pengukuran secara kuantitatif)
Harus dilakukan pengendalian sesegera
Tinggi
mungkin.
Radiasi UV
• Radiasi UV merupakan salah satu jenis bahaya fisik yang dapat menyebabkan risiko
kesehatan seperti luka bakar atau kemerahan (eritema) pada kulit atau permukaan mata
(fotokeratitis), terbakar pada retina mata (photoretinitis) dan kerusakan pada lensa mata
yang menyebabkan karatarak secara dini
• Faktor Risiko: ada/tidak sumber radiasi, permukaan yang memantulkan sinar UV, keluhan
kesehatan
1. Apakah terdapat radiasi UV di tempat kerja? (seperti penggunaan lampu neon, laser, sinar matahari langsung, kegiatan pengelasan, dsb)
Tidak (Bila tidak terdapat radiasi UV, penilaian tidak dilanjutkan) 0
Ya 1
2. Bagaimana intensitas radiasi sinar UV di tempat kerja
Rendah (Penggunaan lampu spt neon dsb) 1
Sedang (Penggunaan laser spt untuk pemotongan dsb) 2
Tinggi (Terpapar sinar matahari langsung, kegiatan pengelasan dsb) 3
3. Apakah pekerja menggunakan pelindung dari sinar UV saat bekerja? (Contoh: kacamata las, pelindung wajah, topi, tabir surya, bekerja di
bawah tenda atau ruangan yang beratap)
Ya 1
Tidak 2

Total Skor Tingkat Risiko Tingkat Risiko Rekomendasi Pengendalian


0 Tidak dapat diterapkan Rendah Pengendalian tambahan tidak diproritaskan.
3 Rendah Perlu dilakukan penilaian lanjutan (pengukuran
Sedang
4 s.d 5 Sedang secara kuantitatif)
6 Tinggi Harus dilakukan pengendalian sesegera
Tinggi
mungkin.
Bahaya Kimia
• Berbagai bahan kimia digunakan ditempat kerja
• Identitas bahan kimia dapat ditemukan pada label dan lembar data keselamatan/LDK
atau Safety Data Sheet
• Rute pajanan: inhalasi, dermal absorpsi, ingesti
• Faktor risiko: Tingkat bahaya dan tingkat pajanan
Risiko bahaya kimia=
Tingkat bahaya x Tingkat pajanan
Skor

TINGKAT BAHAYA Efek Kesehatan Tingkat


Bahaya
Cidera parah yang dapat menyebabkan kerusakan permanen,
Skor
kecacatan, atau perubahan irreversibel (tidak dapat balik) dari
Efek Kesehatan Tingkat
pajanan tunggal atau berulang:
Bahaya
Kerusakan yang minimal terhadap kesehatan • Gangguan kesehatan fisik yang sangat serius yang
1
disebabkan oleh pajanan tunggal atau berulang
Efek kesehatan yang bersifat reversible (dapat • Kerusakan serius pada organ akibat pajanan tunggal (single 4
balik), tidak cukup parah untuk dapat menyebabkan exposure)
gangguan kesehatan yang serius. Contohnya • Diduga kuat sebagai karsinogenik terhadap manusia.
adalah: 2 • Diduga kuat menyebabkan mutasi yang diwariskan dalam
sel nutfah manusia
• Efek kesehatan reversibel setelah pajanan
• Diduga kuat bersifat toksik terhadap sistem reproduksi
berhenti
manusia
• Efek narkotik dari pajanan tunggal
Tingkat keparahan cidera yang dapat mengancam kehidupan:
Kerusakan yang serius terhadap manusia akibat
terpajan berulang kali (Repeated exposure): • Menyebabkan kematian pada dosis atau konsentrasi yang
rendah
• Pengaruh toksik setelah pajanan
• Efek irreversibel yang parah (kerusakan organ, misalnya
• Indikasi karsinogen manusia
3 efek terhadap sistem saraf pusat, nekrosis ginjal, luka hati,
• Diduga menyebabkan mutasi yang diturunkan 5
anemia, atau kelumpuhan) setelah pajanan tunggal.
di dalam sel nutfah pada manusia
• Telah terkonfirmasi bersifat karsinogenik terhadap manusia
• Diduga mengganggu sistem reproduksi manusia
• Telah terkonfirmasi menyebabkan mutasi yang diturunkan
• Mempengaruhi saluran pernapasan setelah
di dalam germ cells manusia
pajanan tunggal
• Telah terkonfirmas bersifat toksik terhadap sistem
Skor = reproduksi manusia
Tingkat Pajanan = TF-D X TP-I
TF-D: Tingkat Frekuensi-Durasi
TP-I: Tingkat Pelepasan-Inhalasi
Tingkat Frekuensi-Durasi/TF-D
Skor Skor Durasi
Frekuensi Pajanan Durasi Pajanan
Frekuensi Pajanan
Pajanan 1x per tahun atau kurang 1 Kurang dari 1 jam pajanan per shift 1
Pajanan lebih dari 1x per tahun 2 Antara 1 hingga 2 jam pajanan per shift 2
Pajanan lebih dari 1x per bulan 3 Antara 2 hingga 4 jam pajanan per shift 3
Pajanan lebih dari 1x per minggu 4 Antara 4 hingga 7 jam pajanan per shift 4
Pajanan 1x atau lebih per shift atau per hari 5 Lebih dari 7 jam pajanan per shift 5
Skor :
Skor : Skor :

Tingkat frekuensi
1 2 3 4 5
Tingkat durasi 1 1 2 2 2 3
2 2 2 3 3 4
3 2 3 3 4 4
4 2 3 4 4 5
5 3 4 4 5 5
Tingkat Pelepasan (TP)
Tingkat Pelepasan Bahan
Deskripsi Tingkat Pelepasan Bahan Kimia ke Udara
Kimia
• Pelepasan bahan kimia ke udara rendah atau sedikit sehingga tidak ada debu yang menempel pada
permukaan benda di lokasi kerja atau pada pakaian kerja.
Rendah
• Volatilitas bahan kimia rendah dengan titik didih lebih dari 150oC.
• Kandungan debu sedikit seperti bahan kimia berwujud pellet atau padat.
• Pelepasan moderat seperti: pelarut yang memiliki waktu pengeringan sedang, penyimapanan bahan kimia
dalam wadah yang tidak tertutup atau tada potensi pajanan ke lingkungan kerja;
• Tercium bau bahan kimia.
Sedang
• Volatilitas sedang dengan titik didih pada 50oC hingga 150oC.
• Saat digunakan, terlihat, ada debu yang mengendap dengan cepat, sehingga terlihat debu menempel pada
permukaan benda di ruang kerja, atau pada pakaian kerja.
• Pelepasan bahan kimia yang sangat cepat ke udara kerja seperti:
a) Pelarut dengan waktu pengeringan cepat, dan disimpan dalam wadah yang tidak tertutup;
b) Semprotan atau awan debu di area dengan ventilasi buruk;
c) Bahan kimia dengan tingkat penguapan yang tinggi terpajan ke lingkungan kerja
d) Bau bahan kimia yang sangat kuat. Tinggi

• Volatilitas tinggi dengan titik didih kurang dari 500C


• Kandungan debu tinggi seperti bubuk halus dan ringan. Saat digunakan, terlihat adanya awan debu yang
tetap berada di udara selama beberapa menit, misalnya debu semen, karbon hitam, debu kapur.
• Sangat terlihat adanya bahan kimia yang menempel pada pakaian kerja dan permukaan benda yang ada di
ruang kerja.
Skor:
Skor:
Tingkat Inhalasi
Tingkat Bahaya
Deskripsi Tingkat Inhalasi
Kimia Inhalasi
• Laju pernapasan rendah (pekerjaan ringan) seperti
a) Duduk, pergerakan sedikit dari tangan dan tubuh (seperti pekerjaan di atas meja, mengetik)
b) Duduk, pergerakan sedikit dari tangan dan kaki (seperti penyolderan dengan tangan, inspeksi) Rendah
c) Berdiri, pekerjaan ringan di mesin atau di meja, umumnya menggerakkan tangan.
Atau sumber bahan kimia jauh dari zona pernapasan
• Laju pernapasan sedang (pekerjaan sedang) seperti
a) Duduk, banyak pergerakan dari tangan dan kaki
b) Berdiri, pekerjaan ringan pada mesin atau meja kerja
c) Berdiri, pekerjaan moderat pada mesin atau meja kerja, terkadang berjalan Sedang
d) Berjalan, terkait dengan pengangkatan atau pendorongan benda moderat
Atau sumber bahan kimia dekat dengan zona pernapasan
• Laju pernapasan tinggi (pekerjaan berat) seperti
a) Pengangkatan barang, pendorongan atau menarik berat secara terputus (seperti pekerjaan yang
melibatkan sekop) Tinggi
b) Pekerjaan berat dan kontinu
Atau sumber bahan kimia dalam zona pernapasan

Skor: Skor:
Tingkat Pelepasan dan Inhalasi

Tingkat bahan kimia inhalasi

Rendah Sedang Tinggi

Rendah 1 2 3

Tingkat pelepasan bahan kimia ke udara Sedang 2 3 4

Tinggi 3 4 5
Skor Modifying
Modifying factors
Factors
• Cara bekerja yang buruk dan/atau hygiene personal yang buruk yang mempunyai
potensi bahan kimia tetap pada kulit atau pakaian setelah pajanan terjadi.
• Adanya kasus mengenai insiden pajanan bahan kimia. +1 (syarat: tingkat
• Terdapat keluhan penyakit dari pekerja berhubungan dengan pajanan bahan kimia. pelepasan&inhalasi
• Adanya kasus mengenai gejala pra-klinik pada pekerja yang berhubungan dengan tidak melebihi 5)
bahan kimia
• Terdapat orang yang rentan di unit kerja
• Bahan kimia yang digunakan hanya sedikit, dalam bentuk padatan (dalam satuan -1 (syarat: tingkat
gram atau biasanya diterima dalam paket atau botol) maupun untuk cairan (dalam pelepasan&inhalasi
satuan milimeter atau biasanya diterima dalam botol). tidak lebih kecil dari 1)
Matriks Tingkat Pajanan
Tingkat Pajanan Tingkat Pelepasan & Inhalasi

(TP&I)

1 2 3 4 5

1 1 2 2 2 3

2 2 2 3 3 4
Tingkat frekuensi-
durasi 3 2 3 3 4 4
(TF&D)
4 2 3 4 4 5

5 3 4 4 5 5

Skor :
Tingkat Risiko
Tingkat pajanan Total Skor Tingkat Risiko
1 s.d 4 Rendah
1 2 3 4 5
5 s.d 12 Sedang
1 1 2 3 4 5 15 s.d 25 Tinggi
2 2 4 6 8 10
Tingkat Risiko Rekomendasi Pengendalian
Tingkat bahaya 3 3 6 9 12 15
Pengendalian tambahan
Rendah
4 4 8 12 16 20 tidak diproritaskan.
Perlu dilakukan penilaian
5 5 10 15 20 25 Sedang lanjutan (pengukuran secara
kuantitatif)
Skor :
Harus dilakukan
Tinggi pengendalian sesegera
mungkin.
Bahaya Biologi
• Bahaya biologi yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan kerja terdiri dari vektor dan
binatang pembawa penyakit
• Vektor adalah artropoda yang dapat menularkan, memindahkan, dan/atau menjadi
sumber penular penyakit
• Binatang pembawa penyakit adalah binatang selain artropoda yang dapat menularkan,
memindahkan, dan/atau menjadi sumber penular penyakit
No. Vektor Parameter Satuan Ukur Nilai Baku Mutu
Nyamuk Anopheles sp. Man biting rate (MBR) Angka gigitan nyamuk per orang per malam <0,025
1.
Persentase habitat perkembangbiakan yang
Larva Anopheles sp. <1
2. Indeks habitat positif larva

Angka kepadatan nyamuk istirahat (resting) per


Nyamuk Aedes aegypti dan/atau Aedes albopictus Angka Istirahat (Resting rate) <0,025
3. jam

Larva Aedes aegypti dan/atau Aedes albopictus Angka Bebas Jentik (ABJ) Persentase rumah/ bangunan yang negatif larva ≥95
4.
Nyamuk Culex sp. Man Hour Density (MHD) Angka nyamuk yang hinggap per orang per jam <1
5.
Persentase habitat perkembangbiakan yang
Larva Culex sp. Indeks habitat positif larva <5
6.

Mansonia sp. Man Hour Density (MHD) Angka nyamuk yang hinggap per orang per jam <5
7.
Jumlah pinjal
Pinjal Indeks Pinjal Khusus Xenopsylla cheopis <1
8.
dibagi dengan jumlah tikus yang diperiksa

Jumlah pinjal yang tertangkap dibagi dengan


Indeks Pinjal Umum <2
jumlah tikus yang diperiksa

Lalat Indeks Populasi Lalat Angka rata-rata populasi lalat <2


9.
Kecoa Indeks Populasi Kecoa Angka rata-rata populasi kecoa <2
10.
Persentase tikus yang tertangkap oleh
Tikus Success trap <1
11. perangkap
1. Apakah terlihat tanda-tanda kehidupan vektor di tempat kerja? 2. Apakah terlihat tanda-tanda kehidupan tikus di tempat kerja?
(seperti nyamuk, lalat, dan kecoa) Tidak, lanjutkan penilaian ke no.3 0
Ya 1
Tidak, lanjutkan penilaian ke nomor 2 0
2.a. Success trap tikus pada lingkungan kerja
Ya, jika ya sebutkan .... 1 Success trap <1% 1
1.a. Indeks habitat perkembangbiakan (IH) yang positif larva
Success trap ≥1% 2
Anopheles sp.
IH <1% 2.b. Apakah terdapat keluhan terhadap investasi binatang pembawa
1
IH ≥1% penyakit di tempat kerja? (seperti ular, biawak)
2
Tidak 0
1.b. Angka Bebas Jentik (ABJ) larva Ae. aegypti dan Ae. albopictus di
lingkungan kerja Ya 1
ABJ ≥95% 1 3. Apakah terdapat binatang peliharaan di tempat kerja?
ABJ <95% 2 Tidak 0
Ya 1
1.c. Indeks habitat perkembangbiakan (IH) yang positif larva Culex sp.
IH <5% 1
Total Skor Risiko
IH ≥5% 2
1.d. Indeks populasi lalat di lingkungan kerja 0 s.d. 7 Tidak berisiko
Indeks populasi lalat <2% 1 8 s.d. 16 Berisiko
Indeks populasi lalat ≥2% 2
1.e. Indeks populasi kecoa/lipas di lingkungan kerja
Indeks populasi kecoa <2% 1
Indeks populasi kecoa ≥2% 2
Pengendalian/
Control
SUMBER

JALUR PAJANAN/
PATH

PEKERJA / RECEIVER

50
Eliminasi
Substitusi
Modifikasi sumber atau proses
Sumber
Automatisasi
Isolasi/containment/enclosure sumber bahaya
Local exhaust ventilation
Ventilasi general/penghawaan dengan jendela
Media Menjauhi sumber
Jadwal kerja
Cara kerja aman
Pekerja Prosedur kerja
Alat pelindung diri

51
52
PENUTUP

When “I” replaced by “we”

“Illness” becomes “wellness”


TERIMAKASIH
☺☺

Anda mungkin juga menyukai