Anda di halaman 1dari 1

Ivan Reynaldi Nugroho

141200076
EMD

Keputusan KPK Memberhentikan 75 Pegawai yang Tidak Lolos TWK Menjadi ASN Dilihat
dari Sistem Etika Pancasila
Pemberhentian 75 pegawai KPK yang tidak lolosw TWK menjadi ASN memang menimbulkan
pro dan kontra di dalam masyarakat. Ada yang menganggap bahwa 75 pegawai tersebut pantas
diberhentikan karena dianggap tidak layak karena minimnya wawasan kebangsaan untuk seorang
pegawai KPK. Ada juga yang beranggapan bahwa pemberhentian tersebut merupakan sesuatu hal
yang sengaja dibuat oleh penguasa untuk memangkas kewenangan KPK yang dulunya merupakan
lembaga yang bersifat indepen yang sekarang lebih diatur oleh pemerintah yang kemudian tidak
menjadi independen lagi.
Menurut saya pemberhentian 75 pegawai tersebut sudah sesuai dengan etika Pancasila. Hal ini
dikarenakan kejahatan korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang memerlukan lembaga khusus
untuk menanganinya. Dalam lembaga tersebut juga harus memiliki pegawai yang cukup dan
mumpuni. Jika dalam KPK pegawainya memiliki wawasan kebangsaan yang kurang, apalagi
dalam pehamaman Pancasila di diri pegawai tersebut. Dalam dimensi etika Pancasila, setiap sila
nya diartkan dalam dimensi berbeda. Jika dalam diri pegawai tersebut kurang dalam pemahaman
Pancasila, bagaimana pegawai tersebut dapat memahami dimensi etika Pancasila dalam dunia
kerjanya. Padahal, kejahatan korupsi ini melanggar semua 5 dimensi etika Pancasila. Berarti
kredibilitas pegawai tersebut diragukan dalam upaya pemberantasan korupsi
Kesimpulannya, pemberhentian 75 pegawai tersebut menurut saya tepat karena kredibilitas 75
pegawai tersebut diragukan. Hal ini menjadi dasar argument saya Karen 75 pegawa tersebut belum
memahami Pancasila bahkan secara mendasar.

Anda mungkin juga menyukai