Anda di halaman 1dari 2

Profit Usaha Kecil

Small Bussiness Act(1934)  usaha kecil adalah usaha yang dimiliki dan di operasikan secara individu
atau kelompok kecil (dikutip oleh Dun Steinhoff & John F Burgess)

Menurut Small Bussiness Development Center University of Winconsin-Madison perusahaan kecil


memiliki ciri ciri greater potential, greater risk, limited access to capital, one of few managers, less
able to survive major mistake.

Dilihat dar perangkat manajemennya menurut Lambing(2000: 43) kontrol dan pengawasan usaha
kecil biasanya bersifat informal. Apabila hanya terdapat beberapa karyawan, deskripsi pekerjaan dan
segala aturannya lebih baik secara tidak tertulis sebab wirausahawan lebih mudah mengontrol
usahanya.

Kriteria Usaha Kecil menurut UU No.9 tahun 1995 Pasal 5

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp1.000.000.000

BPS mendefinisikan usaha kecil adalah usaha yang memiliki lima sampai sembilan belas tenaga kerja
yang terdiri atas pekerja kasar yang dibayar, pekerja pemilik, dan pekerja keluarga. BPS juga
mengklasifikasikan perusahan industri yang memiliki kurang dari lima pekerja sebagai industri rumah
tangga.

Stanley & Morse mengklasifikasikan industri yang menyerap tenaga 1-9 orang termasuk industri
kerajinan rumah tangga. Industri kecil menyerap 10-49 tenaga kerja, industri sedang menyerap 50-
99 tenaga kerja, industri besar menyerap lebih dari 100 tenaga kerja.

Menurut terminologi perusahaan kecil memiliki ciri khusus yaitu manajemen, persyaratan modal, &
pengoperasian bersifat lokal

Komisi untuk Perkembangan Ekonomi mengemukakan kriteria usaha kecil sebagai berikut

1. Manajemen berdiri sendiri, manajer adalah pemilik

2. Modal disediakan oleh pemilik atau sekelompok kecil

3. Daerah operasi bersifat lokal

4. Ukuran dalam keseluruhan relatif kecil

Kekuatan atau kelebihan Usaha Kecil

1. Memiliki kebebasan untuk bertindak

2. Fleksibel

3. Tidak mudah goncang


Kelemahan Usaha Kecil

1. Kelemahan struktural

2. Kelemahan kultural

Kerangka Hipotesis Pengembangan Usaha Kecil

1. Konsepsi

2. Survival

3. Stabilisasi

4. Orientasi pertumbuhan

5. Pertumbuhan yang cepat

6. Tahap kematangan

Pendangan Para Ahli tentang Pengembangan Usaha, jadi agar dapat berkembang dan bersaing
dengan usaha lain maka perusahaan harus memiliki

1. Kompetensi khusus (Mintsberg, 1990)

2. Kemampuan internal (Mahoney, 1992)

3. Komponen inti (D’Aveni, 1994)

4. Kreativitas dan keinovasian (Zimmerer, 1996)

5. Fokus strategi (Gary Hamel, 1994: 129)

6. Teori dinamis (Porter, 1980)

Anda mungkin juga menyukai