Small Bussiness Act(1934) usaha kecil adalah usaha yang dimiliki dan di operasikan secara individu
atau kelompok kecil (dikutip oleh Dun Steinhoff & John F Burgess)
Dilihat dar perangkat manajemennya menurut Lambing(2000: 43) kontrol dan pengawasan usaha
kecil biasanya bersifat informal. Apabila hanya terdapat beberapa karyawan, deskripsi pekerjaan dan
segala aturannya lebih baik secara tidak tertulis sebab wirausahawan lebih mudah mengontrol
usahanya.
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha
BPS mendefinisikan usaha kecil adalah usaha yang memiliki lima sampai sembilan belas tenaga kerja
yang terdiri atas pekerja kasar yang dibayar, pekerja pemilik, dan pekerja keluarga. BPS juga
mengklasifikasikan perusahan industri yang memiliki kurang dari lima pekerja sebagai industri rumah
tangga.
Stanley & Morse mengklasifikasikan industri yang menyerap tenaga 1-9 orang termasuk industri
kerajinan rumah tangga. Industri kecil menyerap 10-49 tenaga kerja, industri sedang menyerap 50-
99 tenaga kerja, industri besar menyerap lebih dari 100 tenaga kerja.
Menurut terminologi perusahaan kecil memiliki ciri khusus yaitu manajemen, persyaratan modal, &
pengoperasian bersifat lokal
Komisi untuk Perkembangan Ekonomi mengemukakan kriteria usaha kecil sebagai berikut
2. Fleksibel
1. Kelemahan struktural
2. Kelemahan kultural
1. Konsepsi
2. Survival
3. Stabilisasi
4. Orientasi pertumbuhan
6. Tahap kematangan
Pendangan Para Ahli tentang Pengembangan Usaha, jadi agar dapat berkembang dan bersaing
dengan usaha lain maka perusahaan harus memiliki