PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekarang ini kita dituntut untuk dapat mengembangkan usaha, supaya usaha
kitadapat maju dan besar serta menjadi pengusaha yang sukses. Defnisi
pengembangan usaha itu sendiri adalah terdiri dari sejumlah tugas dan proses
yang pada umumnyabertujuan untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan peluang pertumbuhan.Tetapi pada kenyataanya untuk
mengembangkan usaha yang pada awalnya dimulai dari nol besar atau baru
memulai usaha sangatlah sulit. Banyak hambatan-hambatan yang dihadapi.
Dengan niat yang sungguh-sungguh kita bisa mengembangkan usaha kita
menjadi lebih besar. Jika tidak mengembangkan usaha dengan sungguh-
sungguh maka sebaliknya usaha akan kita akan bangkrut.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dikemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa yang menjadi inti permasalahan dan ingin ditemukan jawabannya
melalui penulisan makalah ini yaitu model pengembangan usaha baru dan
tantangan strateginya. Maka setidaknya pertanyaan-pertanyaan berikut
diharapkan dapat memberikan titik terang terhadap masalah pokok yang akan
dibahas, yaitu:
1. Apa definisi dari usaha kecil?
2. Apa kriteria dari usaha kecil?
3. Apa saja kekuatan dan kelemahan dalam mengembangkan suatu bisnis atau
usaha kecil?
4. Strategi apa yang harus dilakukan perusahaan kecil agar mampu bersaing?
1
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Di Indonesia sendiri belum ada batasan dan kriteria yang baku mengenai
usaha kecil, Berbagai instansi menggunakan batasan dan knitenia menunut fokus
penmasalahan yang dituju. Dalam Undang-undang No. 9/1995 Pasal 5 tentang
usaha kecil disebutkan beberapa kriteria usaha kecil sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000 (satu miliar
rupiah).
Biro Pusat Statistik Indonesia (BPS) mendefinisikan usaha kecil dengan ukuran
tenaga kerja, yaitu 5 sampai dengan 19 orang yang terdiri:
4
4. Ukuran dalam keseluruhan relatif kecil.
5
memiliki ketergantungan pada pemilik modal yang sekaligus penguasa bahan
baku.
Peluang usaha diiddentifikasi dan dirinci. Untuk itu perlu data dan informasi.
Informasi ini biasanya diperoleh dair berbagai sumber, seperti:
1. Rencana perusahaan.
2. Saran dan usul manajemen usaha kecil.
3. Hasil berbagai riset peluang usaha.
4. Program pemerintah.
6
Tahap 2: Merumuskan alternatif usaha
Tahap 5 : Evaluasi
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usaha kecil adalah usaha yang dimiliki dan dioperasikan secara mandiri dan
tidak dominan dalam bidangnya. Usaha kecil memiliki kekayaan bersih paling
banyak Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah). Adapun kekuatan dan
kelemahan dari usaha kecil yang mempengaruhi proses dari rintisan usaha kecil,
maka dari itu seorang wirausaha perlu untuk mengetahui strategi tahapan
pengembangan usaha.
8
REFERENSI