Anda di halaman 1dari 6

KEWIRAUSAHAAN

Pertemuan ke - 8
Model Pengembangan Bisnis/Usaha

Tujuan Materi Pembelajaran


Adapun tujuan pembelajaran dari mata kuliah ini ialah sebagai berikut:

a) Mahasiswa mampu mengidentifikasi profil usaha kecil dan pengembangannya


b) Mahasiswa mampu mengidentifikasi cara mengembangkan usaha kecil

Materi Pembelajaran
a. Profil usaha kecil dan pengembangannya

b. Cara mengembangkan usaha kecil


a. Profil usaha kecil dan pengembangannya

Di Indonesia sendiri belum terdapat Batasan dan kriteria yang baku mengenai usaha kecil.
Berbagai instansi menggunakan batasan dan kriteria menurut fokus permasalahan yang
dituju. Dalam UU No.9/1995 pasal 5 tentang usaha kecil, disebutkan beberapa kriteria usaha
kecil sebagai berikut :
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.200.000.000,- tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.1.000.000.000,-

Biro pusat statistic Indonesia – BPS (1988) mendefinisikan usaha kecil dengan ukuran tenaga
kerja, yaitu 5 sd. 19 orang yang terdiri atas (termasuk pekerja kasar yang dibayar, pekerja pemilik
dan pekerja keluarga). Perusahaan industri yang memiliki tenaga kerja kurang dari 5 orang
diklasifikasikan sebagai industri rumah tangga. Sedangkan klasifikasi yang dikemukakan oleh
Stanley dan Morse adalah industri yang menyerap tenaga kerja 1 sampai 9 orang termasuk
industri kerajinan rumah tangga
Industri kecil menyerap 10 sampai 49 orang, industri sedang menyerap 50 sampai 90 orang
dan industri besar menyerap tenaga kerja 100 orang lebih. Berdasarkan terminology di atas
banyak kriteria yang digunakan. Terlepas dari ukuran secara kuantitatif, pada umumnya
perusahaan kecil memiliki ciri-ciri khusus yaitu manajemen, persyaratan modal, dan
pengoperasian yang bersifat lokal. Pada usaha kecil manajer yang mengoperasikan
perusahaan adalah pemilik, majikan dan investor yang mengambil berbagai keputusannya
secara mandiri. Jumlah modal yang diperlukan juga biasanya relative kecil dan hanya dari
beberapa sumber. Karena permodalan relative kecil dan dikelola secara mandiri, maka
daerah operasinya adalah lokal, majikan dan karyawan tinggal dalam suatu daerah yang
sama, bahan baku lokal, dan pemasarannya hanya pada lokasi atau daerah tertentu. Beberapa
usaha kecil men ghasilkan produk untuk keperluan eksport dengan skala yang relative kecil,
relative spesifik atau kurang diversifikasi, misalnya barang-barang untuk keperluan rumah
tangga dan cenderamata seperti mebel, hiasan dan maianan anak-anak. Usaha kecil pada
umumnya memiliki jumlah karyawan yang sedikit, modal terbatas dan volume penjualan
yang rendah. Akan tetapi, secara keseluruhan merupakan sektor yang mampu menyerap
tenaga kerja lokal yang cukup besar dan terbesar. Industri kecil menyerap 10 sampai 49
orang, industri sedang menyerap 50 sampai 90 orang dan industri besar menyerap tenaga
kerja 100 orang lebih. Berdasarkan terminology di atas banyak kriteria yang digunakan.
Terlepas dari ukuran secara kuantitatif, pada umumnya perusahaan kecil memiliki ciri-ciri
khusus yaitu manajemen, persyaratan modal, dan pengoperasian yang bersifat local.
Pada usaha kecil manajer yang mengoperasikan perusahaan adalah pemilik, majikan dan investor
yang mengambil berbagai keputusannya secara mandiri. Jumlah modal yang diperlukan juga
biasanya relative kecil dan hanya dari beberapa sumber. Karena permodalan relative kecil dan
dikelola secara mandiri, maka daerah operasinya adalah lokal, majikan dan karyawan tinggal
dalam suatu daerah yang sama, bahan baku lokal, dan pemasarannya hanya pada lokasi atau
daerah tertentu. Beberapa usaha kecil men ghasilkan produk untuk keperluan eksport dengan
skala yang relative kecil, relative spesifik atau kurang diversifikasi, misalnya barang-barang
untuk keperluan rumah tangga dan cenderamata seperti mebel, hiasan dan maianan anak-anak.
Usaha kecil pada umumnya memiliki jumlah karyawan yang sedikit, modal terbatas dan volume
penjualan yang rendah. Akan tetapi, secara keseluruhan merupakan sektor yang mampu
menyerap tenaga kerja lokal yang cukup besar dan terbesar.

Komisi untuk perkembangan ekonomi mengemukakan kriteria usaha kecil sebagai berikut :

1. Manajemen berdiri sendiri, manajer adalah pemilik


2. Modal disediakan oleh pemilik atau sekelompok kecil
3. Daerah operasi bersifat local
4. Ukuran dalam keseluruhan relative kecil
c. Cara mengembangkan usaha kecil

Dalam menghadapi krisis ekonomi nasional seperti sekarang ini baik teori strategi dinamis
maupun teori strategi berdasarkan sumber daya sangat relevan bila khusus diterapkan dalam
pemberdayaan usaha kecil nasional dewasa ini. Perhatian utama harus ditekankan pada
penciptaan nilai tambah untuk meraih keungulan daya saing melalui pengembangan
kapabilitas khusus (kewirausahaan), sehingga perusahaan kecil tidak lagi mengandalkan
strategi kekuatan pasar melalui monopoli dan fasilitas pemerintah. Dalam strategi ini,
perusahaan kecil harus mengarah pada keterampilan khusus secara internal yang bisa
menciptaka produk inti yang unggul untuk memperbesar pembagian produksi (muncul pada
berbagai produk yang memiliki komponen penting yang sama). Strategi tersebut lebih
murah dan ampuh dalam memperdayakan usaha kecil karena perusahaan kecil bisa
memanfaatkan sumber daya lokalnya. Menurut teori strategi berdasarkan sumber daya ini,
agar perusahaan meraih keuntungan secara terus menerus yaitu meraih semua pesaing di
industri yang bersangkutan, maka perusahaan harus mengutamakan kapabilitas internal yang
superior, yang tidak transparan, sukar ditiru atau dialihkan oleh pesaing dan memberi daya
saing jangka panjang yang kuat dan melebihi tuntutan masa kini di pasar dan dalam situasi
eksternal yang bergejolak serat amampu bertahan menghadapi resesi. Sumber daya
perusahaan yang bisa dikembangkan secara khusus menurut Pandian (1992) adalah tanah,
teknologi, tenaga kerja (kapabilitas dan pengetahuannya), modal dan kebiasaan rutin.

Anda mungkin juga menyukai