Anda di halaman 1dari 8

KETEPATAN PENGGUNAAN TERMINOLOGI MEDIS DALAM PENULISAN

DIAGNOSIS PADA LEMBAR RINGKASAN MASUK DAN KELUAR DI RUMAH


SAKIT UMUM DAERAH DR. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN
WONOGIRI

Sri Mariyati1, Sri Sugiarsi2


Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar1, Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar2
atickaia@aol.com1, sri_sugiarsi@yahoo.com2

ABSTRAK

Terminologi medis merupakan sarana komunikasi antar petugas kesehatan. Terminologi medis yang tercantum
pada diagnosis seharusnya ditulis dengan terminologi medis yang tepat dan memiliki nilai informatif agar dapat
membantu petugas koding mengklasifikasikan pada kondisi dalam kategori ICD yang paling spesifik.Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui ketepatan penggunaan terminologi medis dalam penulisan diagnosis pada lembar
ringkasan masuk dan keluar di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri.
Hasil survei pendahuluan yang dilakukan terhadap 10 dokumen rawat inap bulan Maret tahun 2012 di RSUD dr.
Soediran Mangun Sumarso Kab. Wonogiri menunjukkan bahwa penggunaan terminologi dalam penulisan diagnosis
dengan singkatan yang tidak tepat sebesar 50 % dan istilah tidak tepat sebesar 50%.
Jenis Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh dokumen rekam medis rawat inap di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri. Besar
populasi adalah 1248 lembar ringkasan masuk dan keluar pada bulan Maret tahun 2012.Teknik pengambilan
sampling dengan sampling sistematis.Besar sampel yang digunakan 125 lembar ringkasan masuk dan keluar.
Analisis data menggunakan analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan terminologi medis dalam penulisan diagnosis dengan
singkatan yang tepat sebesar 48 (48%) sedangkan yang tidak tepat sebesar 52 (52%). Penggunaan terminologi
medis dalam penulisan diagnosis dengan istilah yang tepat sebesar 53 (61,63%) sedangkan istilah yang tidak tepat
sebesar 33 (38,37%). Hal ini disebabkan petugas medis kurang memahami tata cara penulisan diagnosis sesuai
dengan ICD 10 volume 3.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat penggunaan terminologi medis dalam penulisan diagnosis
dengan singkatan yang tepat sebesar 48% dan istilah yang tepat sebesar 61,63 %. Disarankan menggunakan
terminologi medis yang tepat untuk menunjang keakuratan kode diagnosis berdasarkan ICD-10.

Kata kunci : Terminologi Medis, Penulisan Diagnosis, lain dan diagnosis komplikasi. Diagnosis akhir
Lembar Ringkasan Masuk Dan Keluar
merupakan diagnosis yang ditangani atau diperiksa
PENDAHULUAN selama episode perawatan yang relevan. Diagnosis ini
seharusnya ditulis dengan terminologi medis yang tepat
Diagnosis adalah identifikasi terhadap penyakit
dan memiliki nilai informatif agar dapat membantu
yang diderita oleh pasien. Dalam formulir ringkasan
pengode mengklasifikasikan pada kondisi dalam
masuk dan keluar (RM 1) terdapat beberapa diagnosis
kategori ICD yang paling spesifik. Menurut Nuryati
diantaranya diagnosis masuk, diagnosis akhir, diagnosis
(2010) terminologi medis adalah sarana komunikasi

78 Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL.VIII.NO.1, Maret 2014


antara mereka yang berkecimpung langsung atau tidak dokumen rekam medis rawat inap di Rumah Sakit
langsung dibidang pelayanan kesehatan. Umum Daerah Kabupaten Wonogiri tahun 2012.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Besar populasi pada bulan maret tahun 2012 sejumlah
1248 dokumen rekam medis. Teknik pengambilan
Nomor 377/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar
sample (sampling) menggunakan sampling sistematis.
Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
Instrumen yang digunakan adalah checklist dan
dijelaskan bahwa salah satu kompetensi perekam medis
pedoman wawancara. Cara pengumpulan data dilakukan
adalah klasifikasi dan kodefikasi penyakit, masalah-
dengan cara observasi dan wawancara. Analisis data
masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan tindakan
menggunakan analisis deskriptif.
medis.
Hasil survei pendahuluan yang dilakukan terhadap
HASIL
10 dokumen rawat inap bulan Maret tahun 2012 di
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran Mangun 1. Ketepatan Penggunaan Terminologi Medis
Sumarso Kabupaten Wonogiri menunjukkan bahwa Dalam Penulisan Diagnosis Pada Lembar
penggunaan terminologi medis dalam penulisan Ringkasan Masuk Dan Keluar Di Rumah Sakit
diagnosis berdasarkan singkatan yang tidak tepat Umum Daerah dr. Soediran Mangun Sumarso
sebesar 50 % sedangkan ketidaktepatan bahwa Kabupaten Wonogiri
penggunaan terminologi medis dalam penulisan
Diagnosis akhir merupakan diagnosis yang
diagnosis berdasarkan istilah yang tidak tepat sebesar
dijadikan dasar perawatan pasien selama periode
50 %. Salah satu diagnosis yang tertulis pada lembar perawatan. Diagnosis ini terdapat pada beberapa
ringkasan masuk dan keluar adalah DBD grade III. formulir di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Hal tersebut tidak tepat karena dilihat dari struktur Wonogiri.. Dalam penelitian ini formulir yang
singkatan dan istilah merupakan penulisan diagnosis digunakan adalah formulir ringkasan masuk dan
tidak tepat. Penulisan diagnosis yang tepat seharusnya keluar (RM 1), karena formulir ini adalah formulir
Dengue Hemorrhagic Fever. Hal ini perlu dilakukan yang mencakup hasil perawatan pasien secara
karena penulisan diagnosis yang seragam dapat lengkap.
meningkatkan kualitas manajemen data dan sarana Berikut tabel rekapitulasi ketepatan
komunikasi antara petugas kesehatan. Berdasarkan penggunaan terminologi medis dalam penulisan
data tersebut maka perlu dilakukan penelitian yang diagnosis pada lembar ringkasan masuk dan keluar.
membahas tentang ketepatan penggunaan terminologi Tabel 1
medis dalam penulisan diagnosis pada lembar ringkasan Rekapitulasi Ketepatan Penggunaan
masuk dan keluar di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Terminologi Medis Dalam Penulisan
Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri. Diagnosis Pada Lembar Ring ma penggunaan
singkatan berdasarkan terminologi medis pada
penulisan diagnosis.
METODE PENELITIAN
a. P e n g g u n a a n S i n g k a t a n Ya n g Te p a t
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah
Berdasarkan Terminologi Medis Pada
penelitian deskriptif. penelitian yang menggambarkan
Penulisan Diagnosis Lembar Ringkasan
ketepatan penggunaan terminologi medis dalam
Masuk Dan Keluar Tahun 2012 Di Rumah
penulisan diagnosis pada lembar ringkasan masuk
Sakit Umum Daerah dr. Soediran Mangun
dan keluar. Populasi dalam penelitian adalah seluruh
Sumarso Kabupaten Wonogiri

Ketepatan Penggunaan Terminologi Medis ... 79


Tabel 2
No Penulisan Singkatan Jumlah
Penggunaan Singkatan Berdasarkan
34 Post re-SCTP emergency pada 1
Terminologi Medis Pada Penulisan Diagnosis sekundigravida L-aterm
Lembar Ringkasan Masuk dan Keluar 35 Bekas TB 1
Tahun 2012 Di Rumah Sakit Umum Daerah 36 PBS pada primipara h.aterm 1
dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten 37 Tumor mammae (D) susp Fibrocystic 1
Wonogiri 38 CKD 2
39 DM Odem anasarca 1
No Penulisan Singkatan Jumlah
40 PPS pada Primipara h.aterm 1
1 PPH 1
Jumlah 48
2 GEA 2
Data selengkapnya terlampir
3 PPS 1
4 Asma b 1 Tabel 2 menunjukkan penggunaan terminologi
5 CKD+ Ulkus DM (D/S) cruris 1 medis dalam penulisan diagnosis berdasarkan
6 DHF 1
singkatan yang tepat. Hal ini dapat dilihat pada
7 DM 5
kasus nomor 1 yaitu pada diagnosis PPH yang
8 DM tp II 2
merupakan singkatan dari Postpartum Hemorrhage
9 IUD 1 dan pada kasus nomor 2 yaitu pada diagnosis GEA
10 Ab Imm 1
yang merupakan singkatan dari Gastroenteritis
11 SNN+(D) 1
12 S u s p . F i s t u l a Ve n e a Ve s i c a 1 akut. Penulisan diagnosis dengan menggunakan
Vascinalis singkatan yang tepat paling banyak terdapat pada
13 GE Akut 2 diagnosis DM sejumlah 5 diagnosis.
14 TB Paru BTA+3 1
15 HT 1 b. Penggunaan Singkatan Yang Tidak Tepat
16 DM Ulkus 1 Berdasarkan Terminologi Medis Pada Penulisan
Diagnosis Lembar Ringkasan Masuk Dan
17 SCI th XI-XII # Compusio 1
Keluar Tahun 2012 Di Rumah Sakit Umum
18 Ca. mammae s T3N0P0 1 Daerah dr. Soediran Mangun Sumarso
19 Asma br 1 Kabupaten Wonogiri
20 Decomp Cordis IHD 1
21 CKD HT 1 Tabel 3
22 Ca mammae (D) 1 Penggunaan Singkatan Tidak Tepat
23 BPH+massa utra vesica (dd/term/ 1 Berdasarkan Terminologi Medis Pada
cystitis)
Penulisan Diagnosis Lembar Ringkasan
24 Post SCTP emergency 1
Masuk dan Keluar Tahun 2012 Di Rumah
25 Decomp Cordis 1
26 Union#RU 1
Sakit Umum Daerah dr. Soediran Mangun
27 HIL Inc Tereduksi 1 Sumarso Kabupaten Wonogiri
28 Kemoterapi I a/i ca mammae 1 No Penulisan Singkatan Jumlah
29 C cold 1
1 Riw.APH e/c susp. PPt pada 1
30 Obs. Prolonged Fever 1 sekundigravida h.preterm bdp sc 7
31 Os. Ptergyum 1 th yll
32 Fraktur Costae (III) (IX) (s) lat 1 2 ISPA 4
Superior 3 PEB pada secundipara janin tunggal 1
33 Post re-SCTP em a/I Fetal 1 hidup hamil aterm
compromise 4 CKR 3

80 Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL.VIII.NO.1, Maret 2014


yang tidak tepat. Hal ini dapat dilihat pada
No Penulisan Singkatan Jumlah
kasus nomor 4 yaitu pada diagnosis CKR yang
5 APH e/c PPT dlm persalinan 1
6 Post SCTP-em pada PEB h.aterm 1 merupakan singkatan dari cedera kepala ringan.
7 DBD grade III 1 Penulisan diagnosis dengan menggunakan
8 h. post date 1 singkatan tidak tepat paling banyak terdapat pada
9 V.Laceratum post fracture 1
diagnosis ISPA sejumlah 6 diagnosis.
10 Postpartus spontan pada multipara 1
h.aterm 3. Ketepatan penggunaan Istilah berdasarkan
11 Postpartus spontan pada primigravida 1 terminologi medis dalam penulisan diagnosis
h.aterm pada lembar ringkasan masuk dan keluar
12 KPD dengan riw.sc 1 tahun 2012 di Rumah Sakit Umum Daerah
13 CH 1 dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten
14 Postpartum spontan pd multipara 1 Wonogiri
15 Re SCTP efektif pd PEB KPD 1
secundigravida h.pretem sc 18 bulan
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap
yll penggunaan terminologi medis dalam penulisan
16 Preeclamsia berat bdp 1 diagnosis di Rumah Sakit Umum Daerah dr.
17 Post partus spontan pada KPD 1 jam 1
primipara h.aterm Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri,
18 PPOK 6 berikut hasil rekapitulasi penggunaan istilah pada
19 PPS pada multigravida h.aterm 1 penulisan diagnosis.
20 ISK 3
a. Penggunaan Istilah Yang Tepat Berdasarkan
21 Postpartus spontan pada 2
sekundigravida dg KPD Terminologi Medis Pada Penulisan Diagnosis
22 BBLR 1 Lembar Ringkasan Masuk Dan Keluar
23 Neo BBL cb SMK SCTP 1 Tahun 2012 Di Rumah Sakit Umum Daerah
24 Neo BBL cb SMK 3
dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten
25 Riw.sc 1
Wonogiri
26 KDK 1
27 KPD 2,8 Jam pada primipara hamil 1 Tabel 4
aterm
Penggunaan Istilah Yang Tepat
28 PPS pada primipara h.aterm dg KPD 1
9 jam Berdasarkan Terminologi Medis Pada
29 Gx penyesuaian 1 Penulisan Diagnosis Lembar Ringkasan
30 Bronchitis PPOK 1
Masuk dan Keluar Tahun 2012 Di
31 Asfiksia berat 1
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran
32 Neonates aterm/BBLR 1
33 Vulnus laceratum upper orbita (s) 1 Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri
palpebra SUb No Penulisan Istilah Jumlah
34 CKR +Vulnus mens (D) patella (D) 1 1 Neonates aterm 2
35 Struma lab dx 1 2 Vulnus laceratum+calcaneus 1
36 Postpartus spontan primipara h.aterm 1 3 Tumor mammae (D) susp 1
37 Psp 1 fibrocystic
Jumlah 52 4 Abortus incomplete 1
Data selengkapnya terlampir 5 Appendicitis infiltrat 1
6 Post kuretase a/I abortus 1
Tabel 3 menunjukkan penggunaan terminologi incomplete
medis penulisan diagnosis berdasarkan singkatan 7 Vertigo central 1

Ketepatan Penggunaan Terminologi Medis ... 81


No Penulisan Istilah Jumlah No Penulisan Istilah Jumlah
8 Melena 1 47 Os ptergyum 1
9 Pneumonia 1 48 Fraktur costae (III) (IX) (s) 1
10 Low back pain 1 lat superior
11 Susp.fistula venea vesica 1 49 Postpartum spontan 1
vascinalis primipara h.aterm
12 Tifoid fever 1 50 Neonatus premature/BBLR 1
13 h.postdate 1 51 Post partus spontan pada 1
sekundipara dg KPD
14 Bronchitis PPOK 1
52 Ca mammae (D) 1
15 DM odem anasarca 1
Jumlah 53
16 Sinusitis ethmoidale 1
17 Stroke non hemorrhagic 1 Data selengkapnya terlampir
18 Vulnus laceratum upper 1 Tabel 4 menunjukkan penggunaan
orbita palpebra sub
terminologi medis dalam penulisan diagnosis
19 Febris convulsi 1
20 Syncope bleeding 1 berdasarkan istilah yang tepat. Hal ini
21 Appendicitis acut 1 dapat dilihat pada kasus nomor 4 yaitu pada
22 Vertigo 1 diagnosis abortus incomplete. Penulisan
23 Anemia 1
diagnosis dengan menggunakan istilah yang
24 Hematemesis 1
tepat paling banyak terdapat pada diagnosis
25 Antepartum hemoragik 1
No Penulisan Istilah Jumlah neonates aterm sejumlah 2 diagnosis.
26 PBS pada primipara h.atern 1 b. Penggunaan Istilah Yang Tidak Tepat
27 v.laceratum post fraktur 1
Berdasarkan Terminologi Medis Pada
28 Post SCTP-em pada PEB 1
h.atern Penulisan Diagnosis Lembar Ringkasan
29 Union #RU 1 Masuk Dan Keluar Tahun 2012 Di Rumah
30 DM ulkus 1 Sakit Umum Daerah dr. Soediran Mangun
31 Ca mammae s T3N0P01 1
Sumarso Kabupaten Wonogiri
32 GE akut 1
33 CKD + ulkus DM (D/S) 1 Tabel 5
cruris
Penggunaan Istilah Yang Tidak Tepat
34 Asma b 1
Berdasarkan Terminologi Medis Pada
35 Pt.spontan 1
36 Asma br 1 Penulisan Diagnosis Lembar Ringkasan
37 Struma lab dx 1 Masuk Dan Keluar Tahun 2012 Di
38 Decomp cordis IHD 1 Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran
39 CKR+Vulnus mens (D) 1
Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri
patella (D)
40 Decomp cordis 1 No Penulisan istilah Jumlah
41 PPS pada primipara h.aterm 1 1 Suspect demam dengue 1
dg KPD 9 jam 2 Erupsi obt 1
42 Diare akut 1 3 Placenta letak rendah 1
43 Neonates aterm/BBLR 1 4 Demam berdarah 2
44 Kemoterapi I a/I ca mammae 1 5 Kala II tak maju e/c kejan ibu 1
45 C cold 1 tidak adekuat
46 Obs prolong fever 1 6 Demam dengue 1

82 Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL.VIII.NO.1, Maret 2014


PEMBAHASAN
No Penulisan istilah Jumlah
7 Primigravida hamil post date 1
1. Mengetahui ketepatan penggunaan singkatan
8 Bekas TB 1 berdasarkan terminologi medis pada penulisan
9 Secundipara hamil post date 1 diagnosis lembar ringkasan masuk dan keluar
10 Post re-SCTP emergency 1 tahun 2012 di Rumah Sakit Umum Daerah
pada sekundigravida L-aterm dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten
11 APH e/c PPt dlm persalinan 1 Wonogiri
12 Post re-SCTP em a/I fetal 1
compromise Terminologi medis adalah ilmu tentang istilah
13 Post partus spontan pada 1 medis yang digunakan sebagai sarana komunikasi
multipara h.aterm
bagi orang-orang yang berperan langsung atau
14 Postpartus spontan pada 1
primigravida h.aterm tidak langsung dibidang pelayanan kesehatan.
15 KPD dengan riw sc 1 Terminologi medis harus sesuai dengan istilah yang
16 Preeclampsia berat bdp 1 digunakan dalam suatu sistem klasifikasi penyakit
17 PPS pada multigravida 1
h.aterm untuk menunjang keakuratan kode penyakit
18 TB paru BTA +3 1 (Hatta, 2010). Dalam sistem klasifikasi penyakit
19 KPD 2,8 jam pada primipara 1 (ICD-10) istilah medis yang digunakan terdiri dari
hamil aterm
terminologi medis murni dan bahasa medis. Tidak
20 Gemelli 2
21 HIL inc tereduksi 1 semua bahasa medis merupakan terminologi medis,
22 Gx penyesuaian 1 karena pada prinsipnya terminologi medis dapat
23 Neonates aterm asfiksia berat 1 dipecah kedalam unsur-unsur terminologi medis
24 PPS pada primipara h.aterm 1 yaitu prefix, word root, dan suffix. Berdasarkan
25 DBD Grade III 1
tabel 1 diketahui jumlah penggunaan singkatan
26 PEB pada secundipara janin 1
tunggal hidup hamil aterm pada penulisan diagnosis yang tepat sebanding
27 Postpartum spontan pd 1 dengan penggunaan singkatan yang tidak tepat.
multipara
Salah satu kasus penggunaan singkatan yang
28 Post partus spontan pada 1
KPD 1 jam primipara h.aterm tepat adalah PPH yang merupakan singkatan dari
29 BPH + massa utra vesica (dd/ 1 postpartum hemorrhage yang berarti perdarahan
term/cystitis)
pasca melahirkan yang melebihi 500 ml yang
30 Post SCTP emergency 1
31 Asfiksia berat 1 terjadi setelah bayi lahir. Penulisan istilah yang
Jumlah 33 tepat dipengaruhi oleh peran petugas medis yang
Data selengkapnya terlampir memperhatikan penggunaan singkatan yang umum
Tabel 5 menunjukkan penggunaan digunakan dan memahami penggunaan terminologi
terminologi medis dalam penulisan diagnosis medis yang benar dalam penulisan diagnosis. Hal
berdasarkan istilah yang tidak tepat . Hal ini dilakukan untuk mempermudah pemahaman
ini dapat dilihat pada kasus nomor 3 yaitu tenaga kesehatan lainnya terhadap diagnosis
diagnosis placenta letak rendah. Penulisan yang tertulis dan menghindari adanya kesalahan
diagnosis dengan menggunakan istilah tidak persepsi.
tepat paling banyak terdapat pada diagnosis
Berdasarkan tabel 3 salah satu penggunaan
demam berdarah dan Gemelli sejumlah 2
singkatan yang tidak tepat dalam penulisan
diagnosis.

Ketepatan Penggunaan Terminologi Medis ... 83


diagnosis adalah ISPA yang merupakan singkatan hidup di luar kandungan. sebagian hasil konsepsi
dari infeksi saluran pernapasan atas. Singkatan ini telah keluar dari kavum uteri dan masih ada yang
seharusnya ditulis dengan istilah medis infection tertinggal. Penulisan diagnosis dengan singkatan
upper respiratory. Dalam penggunaan singkatan yang tepat didukung oleh peran petugas medis
tidak tepat ditemukan adanya singkatan bahasa yang menguasai terminologimedis dengan baik.
medis yang merupakan campuran antara bahasa
Berdasarkan tabel 5 salah satu diagnosis yang
Indonesia dan bahasa inggris. Hal ini terjadi
ditulis dengan istilah tidak tepat adalah diagnosis
karena sebagian singkatan medis dengan bahasa
placenta letak rendah, seharusnya diagnosis ini
Indonesia lebih familiar dibandingkan dengan
ditulis dengan istilah low implantation of placenta
singkatan istilah medis yang benar. Apabila
yang memiliki arti tepi plasenta berada 3 – 4 cm
ditemukan diagnosis yang ditulis dengan singkatan
diatas pinggir pembukaan. Penulisan diagnosis
bahasa Indonesia pengode harus menterjemahkan
dengan istilah tidak tepat dapat terjadi karena
kedalam terminologi medis untuk menentukan
petugas medis tidak memahami penulisan diagnosis
lead term dalam pengodean. Apabila pengode salah
dengan terminologi medis yang benar. Hal ini
memilih terminologi medis dapat mempengaruhi
menyebabkan ketidakseragaman dalam penulisan
keakuratan kode yang dihasilkan. Maka sebaiknya
diagnosis sehingga mempengaruhi kualitas data
petugas medis menulis diagnosis dengan singkatan
rekam medis. Selain itu kurangnya sosialisasi
terminologi medis yang tepat untuk menghindari
tentang penggunaan terminologi medis yang tepat
adanya kesalahan persepsi antara pengode dengan
petugas medis. kedalam prosedur tetap pengkodean dan BPPRM,
sehingga petugas medis belum mengetahui secara
2. Mengetahui ketepatan penggunaan istilah luas dampak yang ditimbulkan dari ketidaktepatan
berdasarkan terminologi medis pada penulisan penggunaan terminologi medis. Berdasarkan hasil
diagnosis lembar ringkasan masuk dan keluar wawancara terdapat diagnosis yang kurang sesuai
tahun 2012 di Rumah Sakit Umum Daerah dengan keadaan pasien. Pengode harus melakukan
dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten verifikasi diagnosis dan tindakan kedalam lembar-
Wonogiri lembar lain kemudian baru ditetapkan kode dari
Penggunaan lebih dari satu perolehan istilah diagnosis tersebut sehingga telaah secara konkuren
untuk penyakit yang sama menyulitkan dalam juga dapat mencegah resiko manajemen yang bisa
pengumpulan dan perolehan informasi morbiditas merugikan secara finansial baik yang disebabkan
dan mortalitas yang akurat dan tepat (Hatta, karena kesalahan penentuan diagnosis ataupun
2010). Berdasarkan tabel 1 penggunaan istilah kode. Ketidaktepatan penggunaan terminologi
yang tepat dalam penulisan diagnosis sebesar 53 medis dapat berdampak pada sarana komunikasi
(61,63%) lebih besar daripada yang tidak tepat antara petugas kesehatan mengingat fungsi utama
yaitu 33 (38,37%). Salah satu penulisan diagnosis terminologi adalah sebagai sarana komunikasi.
dengan istilah medis yang tepat adalah abortus Untuk mengatasi adanya kesalahan pemahaman
incomplete yang memilki arti yaitu berakhirnya diagnosis antara pengode dengan dokter yang
suatu kehamilan oleh akibat – akibat tertentu bersangkutan, apabila pengode menemukan
pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 diagnosis dengan singkatan yang belum familiar
minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk harus bertanya langsung kepada dokter yang

84 Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL.VIII.NO.1, Maret 2014


bersangkutan perihal diagnosis tersebut. Hal Departemen Kesehatan RI. Badan PPSDM. 2007.
ini sesuai dengan Hatta (2010) bahwa pengode Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi
profesional harus berkonsultasi dengan dokter Kesehatan. Jakarta: Badan PPSDM
untuk klarifikasi dan kelengkapan pengisian
data diagnosis dan tindakan. Untuk mengatasi
kurangnya sosialisasi dilingkungan petugas medis Hatta Gemala R (ed.). 2010. Pedoman Manjemen
maka pengode profesional sebagai tim kesehatan Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan
harus menyosialisasikan ketepatan pengguaan Kesehatan. Jakarta: UI-Press
terminologi medis kepada dokter dan tenaga
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi
kesehatan lain dengan melibatkan birokrasi hukum
Penerapan Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi
kedokteran dan direksi rumah sakit. Sehingga
ke-2. Jakarta: Salemba Medika
mampu menghasilkan kebijakan yang tepat bagi
seluruh pihak. Maka sebaiknya diagnosis ditulis Nuryati. 2011. Terminologi Medis Pengenalan Istilah
dengan terminologi medis yang tepat untuk Medis. Yogyakarta: Quantum Sinergis Media
mempermudah pengode dalam mengklasifikasikan
Sugiarsi S dan Ninawati. 2012. Pengaruh Beban
kedalan ICD 10 Volume 3.
Kerja Coder Dan Ketepatan Terminologi Medis
Terhadap Keakuratan Kode Diagnosis Utama
SIMPULAN
Penyakit Di Rsud Sukoharjo Tahun 2012.
1. Ketepatan penggunaan singkatan yang tepat
APIKES Mitra Husada Karanganyar
berdasarkan terminologi medis pada penulisan
diagnosis lembar ringkasan masuk dan keluar Sugiyono. 2010. Statistik Untuk Penelitian. Edisi ke-17.
tahun 2012 sebesar 51 (50%) sebanding dengan Bandung: Alfabeta
penggunaan singkatan yang tidak tepat.
WHO. 2005. !"#$!%"&'!%() *"%"&+"&,%() -(%++&.,%"&'!)
2. Ketepatan penggunaan istilah yang tepat
of Disease and Related Health Problem Tenth
berdasarkan terminologi medis pada penulisan
Revision. Volume 1.
diagnosis lembar ringkasan masuk dan keluar
tahun 2012 sebesar 51(63,75%) lebih besar _____. 2005. !"#$!%"&'!%() *"%"&+"&,%() -(%++&.,%"&'!)
daripada yang tidak tepat 29 (36,25%) of Disease and Related Health Problem Tenth
Revision. Volume 2.

DAFTAR PUSTAKA _____. 2005. !"#$!%"&'!%() *"%"&+"&,%() -(%++&.,%"&'!)


of Disease and Related Health Problem Tenth
Arief Mochammad TQ. 2009. Pengantar Metodologi
Revision. Volume 3.
Penelitian Untuk Ilmu Kesehatan. Edisi ke-2.
Surakarta : LPP UNS dan UNS Press

Ketepatan Penggunaan Terminologi Medis ... 85

Anda mungkin juga menyukai