Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Kurniawati Oktaviana /AKF20095

KELAS : AKFAR 3D

STUDI KASUS PROTEIN “BIOKIMIA”

KASUS 1

Berikut adalah gambar anak-anak yang menderita gangguan kekurangan


protein kronis yang biasa disebut marasmus dan kwashiorkor.

Berikan Analisa Anda mengapa dengan kondisi kekurangan protein secara


kronis bisa memberikan manifestasi klinis tersebut

KEP (Kurang Energi Protein) merupakan salah satu penyakit


gangguan gizi. Kurang Energi Protein (KEP), ialah keadaan kurangnya gizi
yang disebabkan rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan
sehari-hari sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi, serta
seringkali diikuti penyakit infeksi.

Kwashiorkor adalah keadaan yang diakibatkan oleh


kekurangan makanan sumber protein. Tipe ini banyak dijumpai pada anak
usia 1 sampai 3 tahun. Gejala utama kwashiorkor adalah pertumbuhan
terhalang dan badan bengkak, tangan, kaki, serta Wajah tambak sembab
dan ototnya kendur. Wajah tampak bengong dan pandangan kosong,
tidak aktif dan sering menangis. Rambut menjadi berwarna lebih terang
atau coklat tembaga. Perut buncit, serta kaki kurus dan bengkok.
Marasmus adalah gejala kelaparan yang hebat karena makanan
yang dikonsumsi tidak menyediakan energi yang cukup untuk
mempertahankan hidupnya sehingga badan menjadi sangat kecil dan
tinggal kulit pembalut tulang. Marasmus biasanya terjadi pada bayi
berusia setahun pertama.

Banyak manifestasi dari KEP merupakan respon penyesuaian pada


kurangnya asupan energi dan protein. Untuk menghadapai asupan yang
kurang, maka dilakukanya pengurangan energi aktifitas, namun meskipun
ini respon penyesuaian, deposit lemak dimoilisasi untuk memenuhi
kebutuhan energi yang sedang berlangsung meksikupun rendah. Setelah
deposit lemak habis, katabolisme proteinharus menyediakan substrat
yang berkelanjutan untuk menjaga metabolisme basal.

Anda mungkin juga menyukai