Disusun Oleh :
Kelompok 6
Alyaa Rabbani (120110200080)
Ashila Taqiyya Ruzami (120110200038)
Yessica (120110200078)
AR = Rt - Rm
AR = Abnormal Return
e. Menghitung Rata-rata Abnormal Return (AAR) dengan rumus:
Σ𝐴𝑅𝑖
AAR =
𝑘
Dimana:
k = jumlah reksadana
f. Melakukan uji signifikansi Rata-rata Abnormal Return masing-masing periode
pengamatan dengan bantuan program komputer SPSS 11.00 dengan α = 5%.
g. Menghitung Kumulatif Abnormal Return (CAR) masing-masing reksadana pada
tiap periode dengan menjumlahkan abnormal return pada waktu penelitian
dengan abnormal return periode sebelumnya.
h. Menghitung Rata-rata Kumulatif Abnormal Return (Rata-rata CAR) dengan
rumus:
Σ𝐶𝐴𝑅𝑖
Rata-rata CAR = 𝑘
IV. Pembahasan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terbukti jika investor tidak mampu
mendapat abnormal return. Abnormal return merupakan selisih dari return sebenarnya
dan return normal sehingga besarnya abnormal return selain tergantung dari return
realisasi juga ditentukan oleh return normal (return yang diharapkan). Return normal
dipengaruhi oleh model yang digunakan dalam mengestimasi. Penelitian ini
menggunakan model market adjusted model sehingga return normalnya menggunakan
return pasar yang dihitung dari return IHSG, dimana IHSG tersebut menunjukkan
pergerakkan keseluruhan saham yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
Abnormal return reksadana tidak ada yang berarti manajer reksadana tidak
mampu mendapatkan keuntungan dari pergerakkan harga reksadana maka dapat
dikatakan investor tersebut tidak mengetahui informasi yang tidak dipublikasikan
(private) yang hanya diketahui oleh internal perusahaan. Dalam penelitian ini diduga
bahwa manajer reksadana dianggap memiliki informasi yang tidak dipublikasi sehingga
ada dugaan reksadana (saham) akan memiliki abnormal return. Namun, hasil penilitian
menunjukkan bahwa tidak terdapat abnormal return pada reksadana sehingga dianggap
bahwa manajer reksadana tidak memiliki informasi yang tidak dipublikasi dimana hal
tersebut sesuai dengan hipotesis pasar efisien.
V. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
investor tidak memperoleh abnormal return pada periode pengamatan baik menggunakan
nilai rata-rata maupun cumulative abnormal return sehingga dapat dikatakan pasar modal
dalam bentuk kuat
VII. Saran
Dari kesimpulan dan keterbatasan yang ada maka peneliti menyarankan jika
sebaiknya penelitian selanjutnya menggunakan model CAPM, waktu penelitian
diperpanjang agar mendapatkan data yang lebih valid, dan investor lebih menyadari jika
dalam jangka pendek maka informasi privat tidak dapat digunakan untuk mendapatkan
abnormal return.