Anda di halaman 1dari 3

NAMA : AZKA ASHLA URSILA

NIM : 200341617252
OFFERING : C25
MATA KULIAH : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
A. Soal dan Latihan
1. Jelaskanlah tentang konsep ilmu pengetahuan dalam perspektif Islam!
2. Bagaimana cara mengintegrasikan antara Ilmu, Iman, dan Amal?
3. Jelaskan apa perbedaan kebudayaan dan peradaban?

Jawaban

1. Berbeda dengan konsep Barat yang membatasi ilmu, Islam menerima ilmu yang
bersifat supra rasional dan supra empiris, yakni sejenis ilmu pengetahuan yang
bersumber dari wahyu atau intuisi (hati). Islam memandang bahwa baik itu ilmu (sains)
maupun pengetahuan (knowledge), keduanya bersumber dari Allah. Dia-lah Allah yang
mengajarkan pada manusia (dan selain manusia) ilmu dan pengetahuan (Q.S.al-
Baqarah:32 dan Q.S.al-Alaq:5). Allah “menurunkan” wahyu (al-Qur`an, hadis) dan
menyediakan alam semesta sebagai sumber ilmu dan pengetahuan. Hal itu ditujukan
agar manusia dapat memperoleh ilmu dan pengetahuan dari dua sumber ini, maka Allah
telah memberikan panca indra, akal, dan hati kepada manusia sebagai sarana mencari
ilmu dan pengetahuan tersebut.
2. Jadi, seorang muslim yang beriman akan mengaplikasikan keimanan yang diyakininya
dalam seluruh aspek dan bidang kehidupan ini yakni bidang ilmu pengetahuan,
teknologi, politik, ekonomi, dan sebagainya. Dalam Islam, iman, ilmu dan amal adalah
satu kesatuan yang utuh. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan
bernilai ibadah serta tidak akan ada manfaatnya jika tidak dikembangkan atas dasar
iman. Sehingga, dalam ajaran Islam tidak ada yang namanya pertentangan antara iman,
ilmu pengetahuan dan amal. Iman dan ibadah adalah wahyu dari Allah, sedangkan
ilmu pengetahuan itu bersumber dari Allah yang diperoleh manusia melalui penelitian
terhadap alam semesta yang diciptaan Allah. Sehingga, jika ilmu pengetahuan
bertentangan dengan iman, maka ilmu tersebut perlu dikaji ulang. Karena kemungkinan
besar, saat itu akal manusia belum mampu menggapai hakikat kebenaran ilmu yang
sesungguhnya.
3. Kebudayaan berarti hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti
kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat. Budaya juga berarti keseluruhan pengetahuan
manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta
pengalamannya yang menjadi pedoman tingkah laku dalam kehidupannya. Sedangkan
peradaban merupakan aktifitas manusia yang bersumber dari perilaku terpuji,
peradaban juga berarti kemajuan (kecerdasan, kebudayaan) lahir batin.

B. Tugas Kontekstual
1. Identifikasi akulturasi budaya lokal dengan budaya Islam yang ada di lingkunganmu!
2. Buatlah studi kasus tentang penyalahgunaan ilmu pengetahuan yang terjadi di
kalangan akademisi dan analisislah penyebabnya!

Jawaban

1. Dalam budaya atau adat Jawa sering dilakukan upacara-upacara yang mulanya adalah
untuk menangkal bahaya dan dalam rangka mengharap agar hidup senantiasa dalam
keadaan selamat. Namun, seiring waktu Islam memberikan warna baru pada upacara-
upacara itu dengan sebutan kenduren atau slametan. Diantara akulturasi tersebut yang
ada dilingkungan sekitar tempat tinggal saya adalah upacara tingkeban atau mitoni
yang dilakukan saat janin berusia tujuh bulan dalam kandungan. Biasanya, juga
dilantunkan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Kemudian ada upacara
kelahiran atau aqiqahan yang dilakukan pada saat anak diberi nama dan pemotongan
rambut, pada waktu bayi berumur tujuh hari. Biasanya dilakukan penyembelihan
hewan aqiqah berupa kambing dua ekor bagi anak laki-laki dan satu ekor kambing bagi
anak perempuan. Selain itu ada juga upacara sunatan atau khitanan, upacara
perkawinan yang ditandai dengan pelaksanaan akad nikah (ijab qabul) dan juga ada
upacara kematian yakni 3, 7, 40, 100, dan 1000 hari. Upacara ini dalam Islam disebut
tahlilan.
2. Berdasarkan kasus teknologi digunakan untuk curangi sistem pendidikan tersedia
pada https://www.merdeka.com/teknologi/ketika-teknologi-digunakan-untuk-
curangi-sistem-pendidikan-tekmatis.html.
Salah satu kasus ini terjadi pada tahun 2012 lalu. Menurut informasi yang diterima
pada web merdeka.com, sedikitnya ada 43 peserta ujian masuk (UM) Fakultas
Kedokteran Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta diduga
terlibat praktik perjokian. Puluhan peserta ujian itu diketahui telah membawa alat
komunikasi yang terkoneksi dengan operator, saat mengikuti ujian Tes Potensi
Akademik (TPA) dan Bahasa inggris, di Kampus UGM, Bulak Sumur, Sleman,
Yogyakarta. Kasatreskrim Polres Sleman, AKP Widy Saputro mengatakan bahwa
penggunaan alat untuk menyontek oleh calon mahasiswa tersebut berupa ponsel yang
ditempelkan di badan dan dihubungkan melalui headset. Tidak hanya itu, ada pula
yang menggunakan alat lainnya, seperti kamera pada kancing baju, bolpoin dan bros
sampai dengan alat komunikasi itu dibalut dengan bungkus penghapus. Ini merupakan
bentuk penyalahgunaan teknologi yang sangat fatal, karena penggunaan teknologi
dalam dunia pendidikan (perjokian) merupakan pelanggaran akademik yang luar biasa.
Adapun penyebab terjadinya hal tersebut adalah kurangnya keketatan dalam
pengawasan saat ujian, kurangnya ketegasan hukum bagi pelaku pelanggaran dan juga
kurangnya kesadaran rasa kejujuran pada tiap individu (pelaku).

Anda mungkin juga menyukai