1. Jelaskan pengertian sistem ekonomi Islam dan prinsip-prinsip dasar sistem ekonomi Islam? 2. Ekonomi Islam mempunyai nilai-nilai dasar yang merupakan implikasi dari asas filsafat tauhid. Jelaskan nilai-nilai dasar tersebut! 3. Jelaskan pandangan Islam tentang kemandirian hidup! Jawaban 1. Sistem ekonomi Islam adalah sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang disimpulkan dari al-Qur’an dan sunnah, dan merupakan bangunan perekonomian yang didirikan di atas landasan dasar-dasar tersebut sesuai dengan kondisi lingkungan dan masa tertentu. Sistem ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia tanpa melanggar aturan syariat, dengan tujuan akhirnya adalah mensejahterakan kehidupan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, sistem ekonomi Islam memiliki prinsip-prinsip yang mengedepankan tujuan untuk mensejahterakan masyarakat. Prinsip-Prinsip itu sendiri di antaranya adalah mencegah kesenjangan sosial, tidak mengandung unsur riba, mencari dan mengelola kekayaan alam, tidak mengandalkan keberuntungan semata, mengutamakan keadilan dalam berdagang dan membuat catatan transaksi dengan jelas. 2. Nilai – nilai dasar ekonomi Islam sebagai implikasi dari asas filsafat tauhid meliputi : Kepemilikan, jadi kepemilikan oleh manusia bukanlah penguasaan sepenuhnya terhadap sumber-sumber ekonomi, karena sesungguhnya yang maha berkuasa atas segala sesuatunya hanyalah Allah SWT. Manusia hanya memiliki hak untuk mengelola dan memanfaatkannya. Dan kepemilikan secara perorangan tidak boleh meliputi sumber-sumber ekonomi yang menyangkut hidup orang banyak. Keseimbangan, ini merupakan nilai dasar yang mempengaruhi berbagai aspek tingkah laku ekonomi seorang muslim. Adapun asas keseimbangan ini meliputi kesederhanaan, tidak boros dan selalu hemat. Keadilan, hal ini harus diterapkan dalam semua bidang ekonomi baik itu produksi, distribusi maupun konsumsi. Selain itu, keadilan juga harus selalu menjadi alat pengatur dan pemberantas pemborosan ekonomi. 3. Dalam pandangan Islam, kemandirian adalah melakukan usaha sekuat-kuatnya untuk tidak menjadi beban bagi orang lain selagi seseorang tersebut masih mampu, dan tanpa melupakan peran Allah SWT. Jadi, konsep kemandirian Islam ini dibangun atas dasar tauhid sehingga manusia hanya cukup bergantung kepada Allah SWT. Dalam kehidupan ini, seseorang pasti membutuhkan orang lain. Akan tetapi menikmati hidup dengan membebani orang lain adalah bentuk hidup yang tidak mulia. Adapun mandiri adalah sikap mental yang membuat seseorang lebih tenang dan tentram. B. Tugas Kontekstual 1. Wawancarai seorang pedagang kaki lima atau tukang becak di sekitar tempat tinggal anda mengenai suka dan duka melakukan pekerjaan tersebut! Tanyakan kepadanya apa yang membuat dia semangat bekerja! 2. Pelajarilah kehidupan masyarakat sekitar anda. Dari sudut pandang agama, apa yang membuat negeri ini masih tertinggal jauh? Tuliskan dalam bentuk essai! Jawaban 1. Mbah Min adalah tukang becak yang sudah berusia lanjut, usianya sekarang sudah 70 tahun lebih tetapi beliau masih giat dalam menarik becak. Dari beberapa orang di desaku yang berprofesi sebagai tukang becak, Mbah Min lah yang usianya paling tua. Setiap hari beliau berangkat membecak mulai pukul 06.00 dan pulang ketika hari sudah sore. Tak kenal lelah dan tak ingin membebani anak-anaknya, diusianya yang sudah tidak lagi muda beliau masih giat bekerja. Suka duka yang dialami Mbah Min selalu datang beriringan. Duka yang beliau alami adalah seringkali pulang dengan tangan kosong, tanpa mendapat upah sepeserpun karena tidak ada pelanggan yang menggunakan jasa becak beliau. Mungkin karena usia beliau yang sudah tua, sehingga banyak orang merasa kasihan dan berfikir tenaga beliau untuk membecak pasti tidak sekuat yang lain. Oleh karena itu banyak yang berfikir ulang untuk menggunakan jasa becak beliau. Namun, beliau bukan orang yang mudah putus asa, beliau selalu berusaha karena beliau yakin bahwa usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Hal ini beliau rasakan suatu ketika ada penumpang yang ingin diantarkan ke suatu tempat, Mbah Min pun mengantarkannya dengan senang hati dan penuh keikhlasan karena ini sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai tukang becak. Ketika sampai ditempat ternyata orang tersebut memberikan uang lebih kepada Mbah Min, tidak disangka- sangka nominalnya banyak sekali. Mbah Min sangat merasa bersyukur karena Allah memberikan rezeki lewat pintu yang tidak beliau sangka sama sekali. Adapun alasan Mbah Min masih semangat bekerja sebagai tukang becak diusianya yang sudah lanjut adalah karena beliau tidak ingin masa tua beliau menjadi beban bagi anak-anak dan cucu-cucunya, beliau tidak mau merepotkan mereka meskipun seharusnya sudah menjadi kewajiban anak-anaknya untuk merawatnya. Namun, beliau tetap ingin menjadi pribadi yang mandiri dan tidak kenal putus asa di sisa hidupnya. 2. Jika dilihat dari sudut pandang agama, masih banyak masyarakat di daerah saya yang kurang mengutamakan soal agama. Hal ini sungguh disayangkan, karena seharusnya masyarakat memprioritaskan agama sebagai pondasi dasar dalam segala aspek kehidupan. Namun, pada kenyataannya mereka kurang menyadari akan hal tersebut. Padahal jika individu memiliki kefahaman yang baik dalam beragama, maka ia akan bisa membedakan mana yang baik dan mana hal yang buruk. Dengan demikian, jika suatu masyarakat terdiri dari individu-individu yang memiliki kefahaman yang baik dalam urusan agama, maka bisa dipastikan akan terwujud kehidupan masyarakat tentram. Hal ini dikarenakan, agama menjadi pondasi dalam setiap aspek kehidupan di masyarakat. Namun, sekarang ini dengan masih minimnya tingkat pengetahuan tentang agama banyak orang akhirnya lebih mementingkan urusan pribadinya dibandingkan kepentingan bersama. Mereka lebih sibuk meningkatkan kesejahteraan kehidupannya masing-masing dan tidak ingin menoleh atau membantu orang lain disekitarnya yang membutuhkan. Dengan begini, budaya gotong royong, budaya musyawarah bersama untuk mencapai mufakat, budaya silaturrahim semakin luntur dan masih banyak akibat-akibat lain yang ditimbulkan oleh keadaan masyarakat yang demikian ini. Rasa individualitas antar sesama individu semakin tinggi dan kurangnya kesadaran diri dari masing-masing individu inilah yang menjadi faktor penyebab negeri ini masih tertinggal.