Anda di halaman 1dari 4

Nama : Azka Ashla Ursila

NIM : 200341617252

Offering : C25

Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam

A. Soal dan Latihan


1. Jelaskan pengertian sistem ekonomi Islam dan prinsip-prinsip dasar sistem ekonomi
Islam?
2. Ekonomi Islam mempunyai nilai-nilai dasar yang merupakan implikasi dari asas
filsafat tauhid. Jelaskan nilai-nilai dasar tersebut!
3. Jelaskan pandangan Islam tentang kemandirian hidup!
Jawaban
1. Sistem ekonomi Islam adalah sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang
disimpulkan dari al-Qur’an dan sunnah, dan merupakan bangunan perekonomian yang
didirikan di atas landasan dasar-dasar tersebut sesuai dengan kondisi lingkungan dan
masa tertentu. Sistem ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia tanpa
melanggar aturan syariat, dengan tujuan akhirnya adalah mensejahterakan kehidupan
masyarakat. Dalam pelaksanaannya, sistem ekonomi Islam memiliki prinsip-prinsip
yang mengedepankan tujuan untuk mensejahterakan masyarakat. Prinsip-Prinsip itu
sendiri di antaranya adalah mencegah kesenjangan sosial, tidak mengandung unsur
riba, mencari dan mengelola kekayaan alam, tidak mengandalkan keberuntungan
semata, mengutamakan keadilan dalam berdagang dan membuat catatan transaksi
dengan jelas.
2. Nilai – nilai dasar ekonomi Islam sebagai implikasi dari asas filsafat tauhid meliputi :
 Kepemilikan, jadi kepemilikan oleh manusia bukanlah penguasaan sepenuhnya
terhadap sumber-sumber ekonomi, karena sesungguhnya yang maha berkuasa atas
segala sesuatunya hanyalah Allah SWT. Manusia hanya memiliki hak untuk
mengelola dan memanfaatkannya. Dan kepemilikan secara perorangan tidak boleh
meliputi sumber-sumber ekonomi yang menyangkut hidup orang banyak.
 Keseimbangan, ini merupakan nilai dasar yang mempengaruhi berbagai aspek
tingkah laku ekonomi seorang muslim. Adapun asas keseimbangan ini meliputi
kesederhanaan, tidak boros dan selalu hemat.
 Keadilan, hal ini harus diterapkan dalam semua bidang ekonomi baik itu produksi,
distribusi maupun konsumsi. Selain itu, keadilan juga harus selalu menjadi alat
pengatur dan pemberantas pemborosan ekonomi.
3. Dalam pandangan Islam, kemandirian adalah melakukan usaha sekuat-kuatnya untuk
tidak menjadi beban bagi orang lain selagi seseorang tersebut masih mampu, dan tanpa
melupakan peran Allah SWT. Jadi, konsep kemandirian Islam ini dibangun atas dasar
tauhid sehingga manusia hanya cukup bergantung kepada Allah SWT. Dalam
kehidupan ini, seseorang pasti membutuhkan orang lain. Akan tetapi menikmati hidup
dengan membebani orang lain adalah bentuk hidup yang tidak mulia. Adapun mandiri
adalah sikap mental yang membuat seseorang lebih tenang dan tentram.
B. Tugas Kontekstual
1. Wawancarai seorang pedagang kaki lima atau tukang becak di sekitar tempat tinggal
anda mengenai suka dan duka melakukan pekerjaan tersebut! Tanyakan kepadanya apa
yang membuat dia semangat bekerja!
2. Pelajarilah kehidupan masyarakat sekitar anda. Dari sudut pandang agama, apa yang
membuat negeri ini masih tertinggal jauh? Tuliskan dalam bentuk essai!
Jawaban
1. Mbah Min adalah tukang becak yang sudah berusia lanjut, usianya sekarang sudah 70
tahun lebih tetapi beliau masih giat dalam menarik becak. Dari beberapa orang di
desaku yang berprofesi sebagai tukang becak, Mbah Min lah yang usianya paling tua.
Setiap hari beliau berangkat membecak mulai pukul 06.00 dan pulang ketika hari
sudah sore. Tak kenal lelah dan tak ingin membebani anak-anaknya, diusianya yang
sudah tidak lagi muda beliau masih giat bekerja. Suka duka yang dialami Mbah Min
selalu datang beriringan. Duka yang beliau alami adalah seringkali pulang dengan
tangan kosong, tanpa mendapat upah sepeserpun karena tidak ada pelanggan yang
menggunakan jasa becak beliau. Mungkin karena usia beliau yang sudah tua, sehingga
banyak orang merasa kasihan dan berfikir tenaga beliau untuk membecak pasti tidak
sekuat yang lain. Oleh karena itu banyak yang berfikir ulang untuk menggunakan jasa
becak beliau. Namun, beliau bukan orang yang mudah putus asa, beliau selalu
berusaha karena beliau yakin bahwa usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Hal
ini beliau rasakan suatu ketika ada penumpang yang ingin diantarkan ke suatu tempat,
Mbah Min pun mengantarkannya dengan senang hati dan penuh keikhlasan karena ini
sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai tukang becak. Ketika sampai ditempat
ternyata orang tersebut memberikan uang lebih kepada Mbah Min, tidak disangka-
sangka nominalnya banyak sekali. Mbah Min sangat merasa bersyukur karena Allah
memberikan rezeki lewat pintu yang tidak beliau sangka sama sekali. Adapun alasan
Mbah Min masih semangat bekerja sebagai tukang becak diusianya yang sudah lanjut
adalah karena beliau tidak ingin masa tua beliau menjadi beban bagi anak-anak dan
cucu-cucunya, beliau tidak mau merepotkan mereka meskipun seharusnya sudah
menjadi kewajiban anak-anaknya untuk merawatnya. Namun, beliau tetap ingin
menjadi pribadi yang mandiri dan tidak kenal putus asa di sisa hidupnya.
2. Jika dilihat dari sudut pandang agama, masih banyak masyarakat di daerah saya yang
kurang mengutamakan soal agama. Hal ini sungguh disayangkan, karena seharusnya
masyarakat memprioritaskan agama sebagai pondasi dasar dalam segala aspek
kehidupan. Namun, pada kenyataannya mereka kurang menyadari akan hal tersebut.
Padahal jika individu memiliki kefahaman yang baik dalam beragama, maka ia akan
bisa membedakan mana yang baik dan mana hal yang buruk. Dengan demikian, jika
suatu masyarakat terdiri dari individu-individu yang memiliki kefahaman yang baik
dalam urusan agama, maka bisa dipastikan akan terwujud kehidupan masyarakat
tentram. Hal ini dikarenakan, agama menjadi pondasi dalam setiap aspek kehidupan
di masyarakat. Namun, sekarang ini dengan masih minimnya tingkat pengetahuan
tentang agama banyak orang akhirnya lebih mementingkan urusan pribadinya
dibandingkan kepentingan bersama. Mereka lebih sibuk meningkatkan kesejahteraan
kehidupannya masing-masing dan tidak ingin menoleh atau membantu orang lain
disekitarnya yang membutuhkan. Dengan begini, budaya gotong royong, budaya
musyawarah bersama untuk mencapai mufakat, budaya silaturrahim semakin luntur
dan masih banyak akibat-akibat lain yang ditimbulkan oleh keadaan masyarakat yang
demikian ini. Rasa individualitas antar sesama individu semakin tinggi dan kurangnya
kesadaran diri dari masing-masing individu inilah yang menjadi faktor penyebab
negeri ini masih tertinggal.

Anda mungkin juga menyukai