Anda di halaman 1dari 20

MANUSIA DAN AGAMA

PERTEMUAN KE-2
Definisi Agama

SULIT ?
3 Alasan Kesulitan Mendefinisikan Agama

⚫ Etnosentrisme, agama selalu diterima dan dialami


secara subyektif. Mendefinisikan agama sesuai
dengan pengalamannya dan penghayatannya.
⚫ Kompleksitas, agama berbicara tentang banyak hal,
sementara definisi hanya menangkap sebagian dari
realitas agama. Definisi adalah batasan; dan agama
sangat sulit dibatasi.
⚫ Keragaman, Ada banyak agama di dunia. Tidak
semua komponen yang menjadi ciri agama ada pada
setiap agama
Pengertian Etimologis

Secara etimologis, kata “agama” berasal dari bahasa


Sanskerta. Kata agama berasal dari kata dasar gam
yang berarti pergi (sama dengan kata ga atau gaan
[Belanda] atau go [Inggis]).
Setelah mendapat awalan dan akhiran a menjadi
agama, pengertiannya menjadi ”jalan”; yaitu jalan atau
petunjuk kehidupan yang akan mengantarkan para
pemeluknya menuju keselamatan.
Pengertian jalan ini adalah ciri hakiki dalam banyak
agama:
⚫ Taoisme dan Shinto (Jepang) berarti jalan.
⚫ Buddhisme menyebutkan undang-undang pokoknya
dengan jalan.
⚫ Yesus menyuruh pengikutnya untuk mengikutinya
jalannya.
⚫ Dalam Islam, tharīqah dan syarī’ah juga berarti
jalan.
Agama
HINDU & BUDHA ( sistem
kepercayaan,tata cara upacara)

ISLAM datang ke Indonesia para mubalig menggunakan


kata agama. (aslinya Din: tunduk,kepatuhan,pasrah)

KRISTEN (masuk nusantara muncul


istilah religion: berpegang pada norma)
Pengertian Terminologis

⚫ WJS. Poerwodarminto dalam kamusnya


menerangkan bahwa agama adalah ”segenap
kepercayaan (kepada Tuhan, dewa, dsb) serta
dengan kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang
bertalian dengan kepercayaan itu.”

⚫ Mukti Ali mendefinisikan agama dengan ”percaya


akan adanya Tuhan Yang Maha Esa dan
hukum-hukum yang diwahyukan kepada
kepercayaan utusan-utusan-Nya untuk kebahagiaan
manusia di dunia dan di akhirat.
Lanjutan ...

⚫ Syekh Mahmud Syaltut mendefinisikan agama sebagai


”segala sesuatu yang telah ditentukan Allah terhadap
hamba-Nya yang meliputi hubungannya dengan Tuhan,
hubungan antar sesama Muslim, hubungan sesama
manusia pada umumnya, hubungan dengan kehidupan
dan hubungannya dengan alam sekitar.

⚫ Batson, Schoenrade, dan Ventis, mendefinisikan agama


sebagai ”apa saja yang kita lakukan sebagai individu
dalam usaha kita mengatasi masalah-masalah yang kita
hadapi karena kita sadar bahwa kita, dan yang lain
seperti kita, hidup dan bakal mati
2 pendekatan dalam mendefinisikan agama

⚫ Definisi substantif:
Apa yang diyakini atau dipercayai oleh individu
atau umat dari agamanya?
seperti definisinya Mukti Ali.
⚫ Definisi fungsional
Apa peran agama dalam kehidupan personal dan
masyarakat?”,
seperti terlihat pada definisi Batson, Schoenrade
dan Ventis.
Tiga unsur pokok dalam agama

⚫ Dimensi ideologis: yang berkaitan dengan apa yang


harus dipercayai.
contoh:
1) Islam: Kepercayaan pada Tuhan Yang Esa (tauhid)
dan kepercayaan kepada Nabi Muhammad saw.
2) Kristen: pada Trinitas yang Suci –Tuhan Bapa,
Tuhan Anak dan Roh Kudus
3) Zoroastrianisme: kepercayaan pada Ahuramazda
–Dewa Tertinggi yang dibantu oleh enam wujud
abadi lainnya, yang bekerjasama dengannya.
Lanjutan...

⚫ Dimensi ritualistik : yang berkaitan dengan sejumlah


perilaku khusus yang ditetapkan oleh agama.
Contoh:
1. Islam: shalat, haji
2. Kristen: pembaptisan, pengakuan dosa.

⚫ Dimensi normatif : yang menyangkut sikap hidup


manusia menurut ajaran agama itu.
Islam disebut akhlak, atau moral dan etika dalam
istilah kepercayaan yang lain
Kebutuhan Manusia kepada Agama

“Pertanyaan terbesar zaman ini,” kata Will Durant, seorang


filsuf terkenal, “bukanlah komunisme melawan
individualisme, bukan Erofa versus Amerika, melainkan
apakah manusia bisa tetap hidup tanpa Tuhan.”

Rudyard Kipling, ketika ia terbaring sakit dan diserang


demam, berguling-guling di atas ranjang dan
menggumamkan kata-kata yang tidak dipahami siapa pun.
Suatu pagi, seorang perawat memeriksanya dan bertanya,
“Tuan Kipling, apa yang kau inginkan?” Sang penyair pun
bangkit dari tidurnya, membuka mata dan berbisik lirih,
“Aku butuh Tuhan
Alasan mengapa manusia membutuhkan agama

⚫ Pertama, beragama adalah fitrah manusia

‫ﻖ‬
ِ ‫ﻄ َﺮةَ اﻟﻠﱠ ِﮫ اﻟﱠﺘِﻲ ﻓَﻄَ َﺮ اﻟﻨﱠﺎسَ َﻋﻠَ ْﯿﮭَﺎ ﻻَ ﺗَ ْﺒﺪِﯾ َﻞ ﻟِ َﺨ ْﻠ‬
ْ ِ‫ﻚ ﻟِﻠﺪﱢﯾﻦِ َﺣﻨِﯿﻔًﺎ ﻓ‬ َ َ‫ﻓَﺄَﻗِ ْﻢ وَﺟْ ﮭ‬
َ‫س ﻻَ ﯾَ ْﻌﻠَﻤُﻮن‬
ِ ‫ﻚ اﻟﺪﱢﯾﻦُ ا ْﻟﻘَﯿﱢ ُﻢ َوﻟَﻜِﻦﱠ أَ ْﻛﺜَ َﺮ اﻟﻨﱠﺎ‬ َ ِ‫اﻟﻠﱠ ِﮫ َذﻟ‬

Maka hadapkanlah wajahmu kepada agama (Allah)


dengan lurus, (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah
menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada
perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang
lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui
(QS. ar-Rum [30]:30).
Lanjutan...

⚫ Kedua, kelemahan dan kekurangan manusia

Manusia di samping memiliki berbagai kesempurnaan


juga memiliki kekurangan dan keterbatasan. Manusia
dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan lemah dan
tidak berdaya, serta tidak mengetahui apa-apa (QS.
al-Nahl [16]:78)
Klasifikasi Agama

•Agama Wahyu
•Agama Budaya
⚫ Cirinya:
1- Agama wahyu dapat dipastikan kelahirannya.
agama budaya tidak dipastikan kelahirannya

2- Agama wahyu turun dari Allah disampaikan


melalui wahyu kepada Rasul.
agama budaya ciptaan manusia sendiri yang
lahir dan berkembang dari kebudayaan atau
sejarah.
3- Agama wahyu mempunyai kitab suci yang berisi
himpunan wahyu yang diturunkan Allah. Wahyu yang ada
di kitab suci itu tidak boleh berubah atau diubah
agama budaya umumnya tidak punya kitab suci,
kalaupun ada isinya dapat berubah.
4- Agama wahyu mutlak benar karena berasal dari Allah
Karena itu, kebenarannya tidak terikat ruang dan waktu.
agama budaya relatif kebenarannya dan terikat pada
ruang dan waktu.
Fungsi Agama bagi Manusia

⚫ Fungsi edukatif: agama sebagai sumber pelajaran


atau bimbingan bagi kehidupan manusia
⚫ Fungsi penyelamatan: agama mengajarkan tentang
keselamatan dan ketentraman hidup, baik di dunia
maupun di akhirat.
⚫ Fungsi pengawasan sosial: agama menegakkan
kaidah-kaidah kehidupan moral masyarakat,
mengamankan dan menjadi pengendali bagi
pelanggaran yang timbul dalam masyarakat.
⚫ Fungsi persaudaraan: agama menyatukan celah dan
eksistensi dan perilaku manusia, menentukan
pandangan hidup seseorang dalam persaudaraan
yang abadi, tanpa dibatasi sekat-sekat ras, suku dan
bangsa.
⚫ Fungsi transformatif: agama mengubah bentuk
kehidupan masyarakat lama dengan bentuk
kehidupan yang baru, mengganti nilai-nilai lama
yang tidak relevan dengan nilai-nilai baru yang
positif.
ALHAMDULILLAH
SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai