Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH METODE DAN PENULISAN ILMIAH

DIsusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Filsafat


Dosen Pengampu : Dr.Lukman El Hakim, M.Pd.,S.Pd.

Oleh : KELOMPOK 12

Ephi Phani Tampubolon ( 1301620008 )

Retiana Rizkia ( 1301620022 )

Yushak William Siahaan ( 1301620007 )

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA ANGKATAN 2020

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
hidayah-Nya lah kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah yang berjudul “ Metode
dan Penulisan Ilmiah ” ini tepat waktu.

Makalah Metode dan Penulisan Ilmiah ini disusun guna memenuhi penugasan Dosen
pada mata kuliah Olimpisme di Universitas Negeri Jakarta. Selain itu, kami juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Metode dan Penulisan Ilmiah.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Lukman El Hakim


selaku dosen mata kuliah Olimpisme. Tugas yang diberikan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang kami ditekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, September 2020

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul...............................................................................................................................i

2
Kata Pengantar..............................................................................................................................ii
Daftar Isi.......................................................................................................................................iii
Bab I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar belakang masalah...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................3
2.1 Metode Ilmiah.............................................................................................................3
2.1.1 Pengertian Metode Ilmiah..................................................................................3
2.1.2 Unsur – Unsur dalam Metode Ilmiah.................................................................3
2.1.3 Kriteria Metode Ilmiah.......................................................................................4
2.1.4 Karakteristik Metode Ilmiah..............................................................................4
2.1.5 Langkah-Langkah yang Harus Dilaksanakan
dalam Melakukan Metode Ilmiah......................................................................5
2.2 Penulisan Ilmiah.........................................................................................................5
2.2.1 Pengertian Penulisan Ilmiah..............................................................................7
2.2.2 Macam – Macam Penulisan Ilmiah...................................................................7
2.2.3 Tujuan dan Kegunaan Penulisan Ilmiah...........................................................10
2.2.4 Langkah-Langkah yang Harus Dilakukan
dalam Membuat Penulisan Ilmiah....................................................................10
BAB III PENUTUP......................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................15
3.2 Saran..................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

3
Metode ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang
sistematis,teratur, dan terkontrol supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut
metode ilmiah. Metode ilmiah boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur
oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh
interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilmiah berkehendak untuk mencari
jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan kesangsian sistematis. Oleh
karena itu, penelitian dan metode ilmiah mempunyai hubungan yang dekat sekali, jika tidak
dikatakan sama. Dengan adanya metode ilmiah, pertanyaan-pertanyaan dalam mencari dalil
umum akan mudah terjawab.

Sementara itu, penulisan ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis
berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Dari definisi yang lain
dikatakan bahwa karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah
tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan. Dari pengertian tersebut secara awal kita dapat mengenal salah satu ciri khas karya
ilmiah adalah lewat bentuknya yakni tertulis, baik di buku, jurnal, majalah, surat kabar, maupun
yang tersebar di internet, di samping ciri lain yang mesti dipenuhi dalam sebuah karya ilmiah.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan metode ilmiah?
2. Apa saja unsur - unsur yang terdapat pada metode ilmiah?
3. Apa saja kriteria metode ilmiah?
4. Bagaimana karakteristik metode ilmiah?
5. Langkah - langkah apa saja yang harus dilaksanakan dalam melakukan metode ilmiah
6. Apa yang dimaksud dengan penulisan ilmiah?
7. Apa saja macam-macam penulisan ilmiah?
8. Apa saja tujuan dan kegunaan penulisan ilmiah?
9. Langkah - langkah apa saja yang harus dilakukan dalam membuat penulisan ilmiah?

4
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Memahami maksud dari metode ilmiah
2. Memahami unsur-unsur yang terdapat pada metode ilmiah
3. Memahami kriteria metode ilmiah
4. Memahami karakteristik metode ilmiah
5. Memahami langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam melakukan metode ilmiah
6. Memahami maksud dari penulisan ilmiah
7. Memahami macam-macam penulisan ilmiah
8. Memahami tujuan dan kegunaan penulisan ilmiah
9. Memahami Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membuat penulisan ilmiah

1.4 MANFAAT PENULISAN


1. Mengetahui maksud dari metode ilmiah
2. Mengetahui unsur-unsur yang terdapat pada metode ilmiah
3. Mengetahui kriteria metode ilmiah
4. Mengetahui karakteristik metode ilmiah
5. Mengetahui langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam melakukan metode ilmiah
6. Mengetahui maksud dari penulisan ilmiah
7. Mengetahui macam-macam penulisan ilmiah
8. Mengetahui tujuan dan kegunaan penulisan ilmiah
9. Mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membuat penulisan ilmiah

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 METODE ILMIAH


2.1.1 PENGERTIAN METODE ILMIAH
Metode ilmiah atau proses ilmiah (scientific method) merupakan proses keilmuan untuk
memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan
pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam.

5
Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika
suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
(wikipedia).

Menurut Mohammad Adib (2011)  metode adalah suatu cara yang sistematis untuk
mencapai dan mengetahui maksud atau tujuan yang telah ditentukan secara efektif, efisien, dan
optimal. Lebih lanjut dalam Buku Filsafat Ilmu, Mohammad Adib menguraikan  tentang metode
ilmiah dengan mengutip beberapa ahli antara lain adalah Taqiyuddin an-Nabhani (2001)
menyebutkan metode ilmiah dengan metode berpikir ilmiah. Penelitian sebagai suatu rangkaian
aktivitas mengandung prosedur tertentu, yakni serangkaian cara dan langkah tertib yang
mewujudkan pola tetap. Rangkaian cara dan langkah ini dalam dunia keilmuan itu seringkali
dipakai istilah metode ilmiah (scientific method).

2.1.2 UNSUR – UNSUR DALAM METODE ILMIAH


 Karakterisasi
Identifikasi sifat-sifat utama yang relevan milik subjek yang diteliti dengan pengamatan dan
pengukuran
 Hipotesis
Dugaan teoritis sementara yang menjelaskan hasil pengukuran
 Prediksi
Deduksi logis dari hipotesis

 Eksperimen
Pengujian atas hubungan karakterisasi dengan prediksi dan hipotesis
 Evaluasi dan pengulangan
Penilaian atas ketepatan hipotesis dan prediksi berdasar hasil yang didapat saat eksperimen,
dan pengulangan pada tahap-tahap tertentu apabila tidak didapatkan hasil yang sesuai.

2.1.3 KRITERIA METODE ILMIAH


 Berdasarkan fakta

6
Analisis dan pengambilan kesimpulan yang dilakukan harus didasari pada fakta-fakta yang
nyata terjadi, bukan dari opini-opini peneliti saja.
 Bebas dari prasangka
Saat melakukan eksperimen, peneliti tidak boleh memiliki prasangka. Peneliti boleh memiliki
hipotesis, namun eksperimen harus dijalankan secara objektif meskipun diperkirakan hasil tidak
sesuai hipotesis.
 Menggunakan prinsip-prinsip analisis
Penarikan kesimpulan berdasar metode ilmiah harus menggunakan prinsip-prinsip analisis.
Hal ini mengartikan dibutuhkannya kejelasan urutan berpikir dan kejadian dalam menjelaskan
suatu fenomena fisika. Komponen-komponen permasalahan dan hubungan diantaranya harus
diketahui dengan jelas dan dapat dijelaskan secara runut.
 Perumusan Masalah atau pembuatan hipotesis
Metode ilmiah melibatkan suatu perumusan masalah yang diteliti atau hipotesis penjelasan
atas terjadinya suatu fenomena.
 Menggunakan ukuran objektif
Hasil eksperimen harus diukur dengan suatu ukuran yang objektif, bukan subjektif. Hal ini
ditujukan agar hasil eksperimen dipahami dengan mudah oleh setiap orang, dan seminimal
mungkin dipengaruhi subjektivitas peneliti. Contoh ukuran objektif adalah satuan-satuan
internasional seperti meter untuk mengukur panjang, dan kilogram untuk mengukur massa.
Contoh ukuran subjektif adalah ukuran yang relatif terhadap benda yang tidak pasti ukurannya,
seperti sejengkal, semata kaki, dan lain-lain.
 Menggunakan teknik kuantitatif, atau ditambahkan kualitatif
Teknik kuantitatif dengan ukuran yang objektif akan memberikan hasil yang dapat
dimengerti secara universal dan minim subjektivitas peneliti. Namun, dapat juga digunakan
teknik kualitatif apabila hasil yang didapatkan sulit dideskripsikan dengan suatu ketentuan
kuantitatif. Contohnya, pertumbuhan tanaman dinyatakan secara kuantitatif (misal: tumbuh 10
cm dalam 5 hari) dan perkembangannya dinyatakan secara kualitatif (misal: tumbuh bunga
dalam 5 hari).

2.1.4 KARAKTERISTIK METODE ILMIAH


 Bersifat kritis dan analitis

7
Metode ilmiah berarti peneliti dengan rinci melakukan observasi dan eksperimen untuk
mendapatkan hasil yang relevan dan akurat.
 Bersifat logis
Metode ilmiah berarti langkah-langkah yang dilakukan peneliti dapat dijelaskan dengan
logis, bukan berdasar firasat atau hal lain yang tidak dapat dijelaskan dengan logika.
 Bersifat obyektif
Hasil-hasil yang didapat harus merupakan hasil yang objektif, artinya hasil itu tidak eksklusif
hanya bisa dilakukan oleh peneliti dan bukan merupakan hasil rekayasa.
 Bersifat empiris
Hasil didapatkan dari kejadian nyata yang benar-benar terjadi, bukan karangan atau berbasis
hanya dari opini peneliti sendiri atau orang lain.
 Bersifat konseptual
Berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan konsep-konsep suatu fenomena. Penelitian
bukan terbatas hanya pada fakta-fakta yang dapat dirasakan atau dilihat secara nyata, tetapi juga
penjelasan konsep bagaimana fakta-fakta tersebut terjadi dan kaitan diantaranya.

2.IV LANGKAH – LANGKAH METODE ILMIAH


1. Observasi Awal
Peneliti mengamati keadaan awal dari objek penelitian. Pada kegiatan ini dilakukan
karakterisasi objek dan analisis terhadap sifat-sifatnya.
2. Identifikasi Masalah
Menemukan permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian.
3. Perumusan hipotesis
Membuat rumusan awal yang menjelaskan permasalahan yang ingin diangkat. Hipotesis
bersifat sementara karena belum adanya hasil objektif dari eksperimen, oleh karena itu hipotesis
tidak bisa dijadikan kesimpulan hasil penelitian ilmiah.
4. Eksperimen
Percobaan-percobaan yang dilakukan untuk menganalisis permasalahan yang ingin
diidentifikasi. Eksperimen yang umum dilakukan adalah rekayasa penciptaan ulang
permasalahan, dengan kata lain peneliti meniru proses terjadinya permasalahan yang diteliti.
Pada eksperimen variabel-variabel yang berpengaruh pada proses fisis dikendalikan sebaik

8
mungkin, sehingga peneliti benar-benar mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh pada hasil
eksperimen tersebut.
5. Analisis Hasil
Peneliti melakukan analisis terhadap hasil eksperimen. Analisis ini dikembangkan dari
rumusan hipotesis yang telah dibuat sebelumnya, terutama apakah hipotesis yang dibuat dapat
menjelaskan fenomena permasalahan yang terjadi atau tidak. Jika terdapat hubungan yang jelas
atau kesesuaian antara hasil eksperimen dengan hipotesis, maka hasil analisis dapat dijadikan
sebagai dasar penarikan kesimpulan. Jika tidak, maka dilakukan pengulangan langkah-langkah
sebelumnya. Pengulangan dapat dilakukan dari tahapan perumusan hipotesis atau dari tahap
eksperimen.
6. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan menjadi penutup dari langkah-langkah penelitian dengan metode
ilmiah. Setelah hasil dianalisis dan dihubungkan dengan hipotesis, peneliti dapat menarik
kesimpulan yang menjelaskan hubungan-hubungan tersebut dengan singkat. Kesimpulan
sejatinya dibuat dengan jelas dan padat, menggambarkan inti dari eksperimen dan tidak keluar
dari eksperimen yang dilakukan.

2.2 Penulisan Ilmiah


2.2.1 Pengertian penulisan Ilmiah
Penulisan Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil
penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Dari definisi yang lain dikatakan bahwa karya ilmiah
(scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan
etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Dari pengertian tersebut secara awal kita dapat mengenal salah satu ciri khas karya ilmiah
adalah lewat bentuknya yakni tertulis, baik di buku, jurnal, majalah, surat kabar, maupun yang
tersebar di internet, di samping ciri lain yang mesti dipenuhi dalam sebuah karya ilmiah.

2.2.2 Macam macam penulisan Ilmiah

9
Sesuai dengan cirinya yang tertulis tadi, maka karya tulis ilmiah dapat berwujud dalam
bentuk makalah (dalam seminar atau simposium), artikel, laporan praktikum, skripsi, tesis, dan
disertasi, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data,
simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan
(referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

 MAKALAH
Makalah, adalah karya ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan, sebagai hasil penelitian
atau sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah (seminar) atau yang
berkenaan dengan tugas-tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen yang harus diselesaikan
secara tertulis oleh mahasiswa.
 SKRIPSI
Skripsi, adalah karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan atau kajian
pustaka dan dipertahankan di depan sidang ujian (munaqasyah) dalam rangka penyelesaian
studi tingkat Strata Satu (S1) untuk memperoleh gelar Sarjana.
 TESIS
Tesis, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat program
Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar
Magister. Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan
memecahkannya secara analisis kristis.
 DISERTASI
Disertasi, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat
Strata Tiga (S3) yang dipertahankan di depan sidang ujian promosi untuk memperoleh gelar
Doktor (Dr.). Pembahasan dalam disertasi harus analitis kritis, dan merupakan upaya
pendalaman dan pengembangan ilmu pengetahuan yang ditekuni oleh mahasiswa yang
bersangkutan, dengan menggunakan pendekatan multidisipliner yang dapat memberikan suatu
kesimpulan yang berimplikasi filosofis dan mencakup beberapa bidang ilmiah.
 ARTIKEL
Artikel, merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai di majalah, surat kabar,
dan sebagainya (KBBI 2002: 66).  Artikel adalah sebuah karangan prosa yang dimuat dalam
media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam

10
masyarakat secara lugas (Tartono 2005: 84).
Artikel merupakan: karya tulis atau karangan; karangan nonfiksi; karangan yang tak tentu
panjangnya; karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur; sarana
penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan sebagainya; wujud karangan berupa berita
atau “karkhas” (Pranata 2002: 120).
Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang- undang dasar atau
anggaran dasar; (2) karangan, tulisan yang ada dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya.
Tetapi, kita akan lebih jelas lagi dengan penguraian Webster`s Dictionary yang mengartikan
bahwa artikel adalah a literary compositon in a journal (suatu komposisi atau susunan tulisan
dalam sebuah jurnal atau penerbitan atau media massa). Sejak tahun 1980 para jurnalis
Amerika sepakat untuk memakai istilah artikel bagi tulisan yang berisi pendapat, sikap, atau
pendirian subjektif mengenai masalah yang sedang dibahas disertai dengan alasan dan bukti
yang mendukung pendapatnya.
 ESAI
Esai, adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan makin baik jika
penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi, pengetahuan dengan perasaan,
tanpa mengedepankan salah satunya. Tujuannya selalu sama, yaitu mengekspresikan opini,
dengan kata lain semuanya akan menunjukkan sebuah opini pribadi (opini penulis) sebagai
analisa akhir. Perbedaannya dengan tulisan yang lain, sebuah esai tidak hanya sekadar
menunjukkan fakta atau menceritakan sebuah pengalaman; ia menyelipkan opini penulis di
antara fakta-fakta dan pengalaman tersebut. Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini
sebelum menulis esai.
 OPINI
Opini, adalah sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada keyakinan yang mutlak atau
pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang nampaknya benar, valid atau mungkin yang ada
dalam pikiran seseorang; apa yang dipikirkan seseorang; penilaian.
 FIKSI
Fiksi, satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan.
Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-
unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb adalah hal-hal penting yang
memerlukan perhatian tersendiri. Meski demikian, dengan kisah (bisa juga data) yang asalnya

11
dari imajinasi pengarang tersebut, tulisan fiksi memungkinkan kebebasan bagi seorang
pengarang untuk membangun sebuah ‘kebenaran’ yang bisa digunakan untuk menyampaikan
pesan yang ingin ia sampaikan kepada pembacanya. Sementara itu, kebebasan yang dimiliki
pengarang fiksi tadi di lain pihak juga memungkinkan adanya kebebasan bagi pembaca untuk
menginterpretasikan makna yang terkandung dalam tulisan tersebut. Artinya, fiksi sangat
memungkinkan adanya multi interpretasi makna. Para pendukung tulisan fiksi meliputi:
novelis, cerpenis, dramawan dan kadang penyair pun sering dimasukkan ke dalam golongan
ini.

Di Perguruan Tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya
ilmiah, seperti makalah, laporan praktikum, dan skrispsi (tugas akhir). Yang disebut terakhir
umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil tetapi dilakukan cukup mendalam.
Sementara itu makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan
pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis
pakar-pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari.

2.2.3 Tujuan Dan Kegunaan Penulisan Ilmiah


Pada hakikatnya penulisan karya ilmiah pada mahasiswa bertujuan:
 Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam
bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.

 Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi


konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran
dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.

 Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan
antara STAIN dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.

 Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi
dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan
memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.

2.2.4 Langkah-Langkah yang Harus Dilakukan dalam Membuat Penulisan Ilmiah

12
Dalam pembuatan tulisan ilmiah dibutuhkan beberapa langkah-langkah, diantaranya yaitu :
tahap persiapan, tahap penulisan dan tahap evaluasi.

A. Tahap Persiapan
1. Memilih Topik dan Tema
Topik (bahasa Yunani:topoi) adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak
disampaikan atau lebih dikenal dengan dengan topik pembicaraan. Topik adalah hal yang
pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan. Wahab (1994:4) menyebutkan
bahwa yang dimaksud topik adalah bidang medan atau lapangan masalah yang akan digarap
dalam karya tulis atau penelitian. Sementara itu, tema diartikan sebagai pernyataan sentral atau
pernyataan inti tentang topik yang akan ditulis. Topik yang memang masih terlalu luas harus
dibatasi menjadi sebuah tema.

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah :


a. Isu-isu yang masih hangat.
b. Peristiwa-peristiwa nasional atau internasional.
c. Sesuatu (benda, karya, orang, dan lain-lain) yang dikaitkan dengan permasalahan politik,
pendidikan, agama, dan lain-lain.
d. Pengalaman-pengalaman pribadi yang berbobot.
2. Mengumpulkan Bahan
Setelah memilih topik dan menentukan tema penulisan, penulis mulai mengumpulkan
bahan. Bahan bisa didapatkan dari berbagai media cetak maupun elektronika. Bahan-bahan
tersebut dikumpulkan terutama yang relevan dengan topik dan tema yang akan ditulis. Pemilihan
bahan yang relevan ini bisa dengan cara membaca atau mempelajari bahan secara sepintas serta
menilai kualitas isi bahan. Bahan yang sudah terkumpul tersebut bisa dimanfaatkan untuk
memperkaya pengetahuan penulis dan sebagai landasan teoretis dari karya tulis tersebut.
3. Survei Lapangan
Langkah ini adalah melakukan pengamatan atas obyek yang diteliti. Menetapkan masalah
dan tujuan yang akan diteliti dan dijadikan karya ilmiah. Langkah ini merupakan titik acuan
Anda dalam proses penulisan atau penelitian.
4.  Membangun Bibliografi

13
Bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau
pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut aturan
yang dikehendaki. Dengan demikian tujuan bibliofrafi adalah untuk mengetahui adanya suatu
buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan.
Unsur-unsur bibliografi dan contoh penulisannya :
a. Nama Pengarang, yang dikutip secara lengkap
b. Judul Buku, termasuk judul tambahannya.
c. Data Publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke berapa, nomor jilid buku dan
tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
d. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, atau
surat kabar, tanggal dan tahun.
Penyusunan bibliografi :
a. Nama pengarang diurutkan berdasarkan urutan abjad.
b. Jika tidak ada nama pengarang, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan abjad.
c. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan refrensi, untuk refrensi kedua dan
seterusnya, nama pengarang tidak diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7
ketikan.
d. Jarak antara baris dengan baris untuk satu refrensi adalah satu spasi. Namun, jarak antara
pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.
e. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus
dimasukkan ke dalam sebanyak tiga atau empat ketikan.
5. Menyusun Hipotesis
Langkah ini adalah menyusun dugaan-dugaan yang menjadi penyebab dari obyek
penelitian Anda. Hipotesis ini merupakan prediksi yang ditetapkan ketika Anda mengamati
obyek penelitian.
6. Menyusun Rancangan Penelitian
Merupakan kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan. Menyusun rancangan
penelitian sebagai langkah ketiga dari langkah-langkah menulis karya ilmiah. Ini merupakan
kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan.
7. Melaksanakan Percobaan Berdasarkan Metode yang Direncanakan

14
Langkah ini merupakan kegiatan nyata dari proses penelitian dalam bentuk percobaan
terkait penelitian yang dilakukan. Anda lakukan percobaan yang signifikan dengan obyek
penelitian
8. Melaksanakan Pengamatan dan Pengumpulan Data
Setelah melakukan percobaan atas obyek penelitian dengan metode yang direncanakan,
maka selanjutnya Anda melakukan pengamatan terhadap obyek percobaan yang dilakukan
tersebut.
9. Menganalisis dan Menginterpretasikan Data
Langkah ini menganalisa dan menginterpretasikan hasil pengamatan yang sudah
dilakukan. Anda coba untuk menginterpretasikan segala kondisi yang terjadi pada saat
pengamatan. Di langkah inilah Anda mencoba untuk meneliti dan memperkirakan apa yang
terjadi dari pengamatan dan pengumpulan data.
10. Merumuskan Kesimpulan dan Teori
Langkah ini merumuskan kesimpulan atau teori mengenai segala hal yang terjadi selama
percobaan, pengamatan, penganalisaan dan penginterpretasian data. Langkah ini mencoba untuk
menarik kesimpulan dari semua yang didapatkan dari proses percobaan, pengamatan,
penganalisaan, dan penginterpretasian terhadap obyek penelitian.

B. Tahap Penulisan

Format umum penulisan karya ilmiah :


 Bagian Pendahuluan
1. Halaman Sampul
 Judul
 Jenis laporan (KTI, skripsi, tesis, disertasi)
 Nama, NIM Mahasiswa
 Lambang Institusi
 Nama Lengkap Universitas
2. Halaman logo
3. Halaman Judul (sama dengan halaman sampul)
Penulisan judul jika lebih dari 1 baris maka ditulis seperti piramida terbalik
4. Halaman Persetujuan

15
 Persetujuan Pembimbing
 Pengesahan untuk para penguji
5. Kata Pengantar
6. Ucapan Terimakasih
7. Abstrak
8. Daftar Isi
9. Daftar tabel, gambar dan lampiran

 Bagian Isi

1. Pendahuluan
 Latar belakang pengambilan topik
 Perumusan masalah
 Tujuan
*Umum
*Khusus
 Manfaat Penelitian
2. Kerangka Teori/Tinjauan Pustaka
3. Kerangka Konsep
 Diagram kerangka konsep
 Hipotesa
 Defenisi operasional
4. Metodologi Penelitian
 Rancangan/desain penelitian
 Populasi
 Pengambilan sampel
 Cara pengolahan data
5. Hasil Penelitian
 Penguraian hasil penelitian
6. Pembahasan
 Mebahas hasil penelelitian berdasarkan tinjauan kepustakaan yang telah
dibuat

16
7. Kesimpulan
8. Saran

C. Tahap Evaluasi

Tahap evaluasi ini bertujuan untuk memeriksa kembali tulisan yang telah jadi ataupun
memperbaiki berbagai kesalahan dan kekurangan dalam karya tulis. Hal yang harus menjadi
perhatian diantaranya yaitu isi artikel, sistematika penyajian dan bahasa yang digunakan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode ilmiah atau proses ilmiah (scientific method) merupakan proses keilmuan untuk
memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan
pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam.
Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika
suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Penulisan Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil
penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Dari definisi yang lain dikatakan bahwa karya ilmiah
(scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan
etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Metode Penulisan karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil
penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara
ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya. Banyak cara untuk menemukan
jawaban dari penelitian tersebut. Untuk memperjelas jawaban ilmiah terhadap permasalahan atau
pertanyaan yang ada dalam penelitian, penulisan karya ilmiah harus menggali khazanah pustaka,
guna melengkapi teori-teori atau konsep-konsep yang relevan dengan permasalahan yang ingin
dijawabnya.
Untuk itu penulisan karya ilmiah harus rajin dan teliti dalam hal membaca dan mencatat
konsep-konsep serta teori-teori yang mendukung karya tulis ilmiahnya. Dengan demikian, karya
tulis ilmiah yang pembicaraannya bersifat objektif, berdasarkan data dan penyimpulan-penemuan
di dalamnya berpola induktif dan deduktif serta pembahasan datanya berdasarkan rasio.

17
3.2 Saran
Kami membuat makalah ini untuk  pembelajaran bersama. Kami mengambil dari
berbagai sumber, jadi apabila pembaca menemukan kesalahan dan kekurangan, maka kami
sarankan untuk mencari referensi yang lebih baik. Tentu dalam penulisan makalah ini banyak
kekurangannya, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Setelah kita mengetahui tentang metode ilmiah di
atas, kita semakin bertambah pengetahuan, maka dari itu agar pengetahuan kita bermanfaat mari
kita sama-sama mengamalkan pengetahuan yang kita peroleh agar bermanfaat bagi orang lain
dan khususnya untuk diri kita sendiri.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://oky-d-ace.blogspot.com/2012/12/langkah-langkah-dalam-penulisan-karya.html

https://www.studiobelajar.com/metode-ilmiah/

https://firmanedu.wordpress.com/2015/09/23/metode-ilmiah/

https://aryonelmessi.wordpress.com/2011/02/24/penulisan-ilmiah-2/

http://zulfikar68.blogspot.com/2013/05/penulisan-ilmiah-pengertian-penulisan.html?m=1

19

Anda mungkin juga menyukai