Anda di halaman 1dari 3

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan apa yang diuraikan dalam bab hasil penelitian dan
pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh PT.Bank Mega dalam tindakannya
mencairkan dana deposito milik PT.Elnusa,Tbk adalah sebagai berikut :
a. Tindakan PT. Bank Mega bertentangan dengan Pasal 29 ayat (2) dan ayat
(3) Undang-Undang Perbankan yaitu Bank Mega telah tidak hati-hati
dalam menjaga kepentigan PT.Elnusa sebagai nasabah deposan.
Terjadinya pencairan dana deposito berjangka milik Elnusa sebesar Rp
111.000.000.000,00 (seratus sebelas milyar rupiah) pada KCP Bekasi-
Jababeka yang dilakukan dengan tanpa perintah dan tanpa sepengetahuan
Elnusa karena didasarkan pada dokumen-dokumen yang tidak pernah
ditandatangani oleh pejabat Elnusa yang berwenang untuk
memerintahkan pencairan deposito tersebut, menunjukkan bahwa Bank
Mega tidak menerapkan Customer Due Dilligence dengan baik sesuai
dengan ketentuan dalam Pasal 9 PBI Nomor 11/28/PBI/2009.
b. Tindakan PT.Bank Mega bertentangan dengan Pasal 37B ayat (1) karena
telah lalai dalam menjamin keamanan dana deposito berjangka milik
PT.Elnusa, bahwa Bank memiliki kewajiban untuk menjamin keamanan
penyimpanan dana nasabah yang dipercayakan kepadanya.
2. Konsekuensi hukum yang diterima oleh PT. Bank Mega atas pembobolan
dana deposito Pmilik PT.Elnusa yaitu bertanggung jawab dengan membayar
kerugian materiil secara tunai dan sekaligus kepada PT.Elnusa berupa
pokok atas penempatan dana deposito sebesar Rp 111.000.000,00 (seratus
sebelas milyar rupiah) dan bunga 6% per-tahun dari jumlah dana sebesar Rp
111.000.000,00 (seratus sebelas milyar rupiah), berdasarkan pada Putusan
Mahkamah Agung Nomor 1111K/Pdt/2013 yang mengacu pada Putusan
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor 237/Pdt/2012/PT.DKI dan Putusan

73
library.uns.ac.id 74
digilib.uns.ac.id

Pengadilan Negeri 284/Pdt.G/2011/PN.Jak.Sel dengan pertimbangan hakim


berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai berikut :
a. Pasal 29 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013
tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan yang
merumuskan bahwa Pelaku Usaha Jasa Keuangan wajib bertanggung
jawab atas kerugian konsumen yang timbul akibat kesalahan dan/atau
kelalaian pengurus, pegawai Pelaku Usaha Jasa Keuangan maupun pihak
ketiga yang bekerja untuk kepentingan Pelaku Usaha Jasa Keuangan.
b. Pasal 37 B ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan yang menyatakan bahwa setiap Bank wajib menjamin dana
masyarakat yang disimpan oleh Bank yang bersangkutan;
c. Pasal 29 ayat (2) dan (3) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan yang menyatakan bahwa Bank wajib memelihara tingkat
kesehatan bank sesuai dengan ketentuan kecukupan modal, kualitas aset,
kualitas management, likuiditas, dan rehabilitas. Sementara ayat (3)
menegaskan bahwa pemberian kredit atau pembiayaan berdasarkan
prinsip syariah dan melakukan kegiatan usaha lainnya, Bank wajib
menempuh cara-cara yang tidak merugikan Bank dan kepentingan
nasabah yang mempercayakan dananya kepada Bank.
d. Pasal 19 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen yang menyatakan bahwa pelaku usaha
bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan, pencemaran,
dan atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa
yang dihasilkan atau diperdagangkan.
e. Pasal 1366 KUHPerdata yang memperjelas kewajiban Bank Mega
dengan ketentuan sebagai berikut “Setiap orang bertanggung jawab tidak
saja untuk kerugian yang disebabkan perbuatannya, tetapi juga untuk
kerugian yang disebabkan kelalaian atau kekurang hati-hatiannya”.
library.uns.ac.id 75
digilib.uns.ac.id

B. Saran
Berdasarkan analisis kasus pembobolan dana nasabah milik PT.Elnusa
dengan bentuk deposito yang disimpan di Bank Mega, penulis mempunyai
beberapa saran yaitu :
1. Bahwa suatu Bank, khususnya dalam kasus ini yaitu PT Bank Mega untuk
menerapkan prinsip kehati-hatian pada bank atau prudential banking dalam
mengatur lalu lintas kegiatan perbankan, salah satu upaya agar prinsip
tersebut dapat diterapkan adalah penerapan Prinsip Know Your Custoner
atau Prinsip Mengenal Nasabah. Prinsip ini merupakan suatu upaya yang
penting untuk mencegah agar sistem perbankan tidak digunakan sebagai
sarana kejahatan pencucian uang, dan untuk meminimalisir kemungkinan
risiko yang mungkin timbul dalam sistem perbankan.
2. Seharusnya pihak PT Bank Mega khususnya cabang KCP Bekasi-Jababeka
bertanggung jawab atas hilangnya PT.Elnusa dengan segera melaksanakan
putusan yang telah dijatuhkan terkait kasus ini yaitu Putusan Mahkamah
Agung Nomor 1111K/Pdt/2013, yang dimana sudah berkekuatan hukum
tetap.

Anda mungkin juga menyukai