Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CIPAMOKOLAN
Jl. Raya Cipamokolan RT 04 RW 08 – 40292. Telpon (022) 7565495. Bandung

ATURAN MAIN (ETIKA) DALAM PELAKSANAAN PROGRAM


ATAU PELAYANAN DI PUSKESMAS
UPT PUSKESMAS CIPAMOKOLAN

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Yang dimaksud dalam peraturan ini adalah :


a. Pemerintah daerah adalah penyelenggara urusan pemerintahan oleh
pemerintah daerah dan DPRD menurut azas otonomi seluas-luasnya
dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945
b. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kota Bandung
c. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung
d. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat Puskesmas
adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Kesehatan Kota
beserta jejaringnya (Puskesmas Jejaring dan Puskesmas Kelililing)
e. Izin Operasional Puskesmas adalah Izin yang diberikan kepada
Puskesmas termasuk jejaringnya untuk menyelenggarakan pelayanan
kesehatan
f. Izin Operasional Puskesmas diberikan apabila Puskesmas telah
memenuhi persyaratan meliputi : Administrasi dan manajemen
Puskesmas, Standar Pelayanan Puskesmas, Sarana Dan Prasarana
Puskesmas serta Sumber daya Manusia
g. Komite Medik Puskesmas adalah perangkat Puskesmas yang menjamin
tata kelola klinis ( clinical governance ) yang baik di Puskesmas, dengan
menjaga kualitas dan profesionalitas staf medis, melalui mekanisme
kredensial, peningkatan mutu profesi medis, dan penegakan etika dan
disiplin profesi medis.
h. Peraturan Internal Puskesmas adalah produk hukum yang merupakan
anggaran rumah tangga Puskesmas yang ditetapkan oleh Puskesmas
atau yang mewakili, yang mengatur tentang hubungan antara Pemilik,
Kepala Puskesmas, Staf Medis, Staf Keperawatan, dan non medis
i. Kewenangan Klinis ( Clinical Privilege ) adalah hak khusus seorang staf
medis untuk melakukan sekelompok pelayanan medis tertentu di dalam
lingkungan Puskesmas untuk suatu periode tertentu yang dilaksanakan
berdasarkan penugasan klinis ( Clinical Appointment ).
j. Jabatan Struktural adalah jabatan yang secara nyata dan tegas diatur
dalam lini organisasi
k. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggungjawab dan wewenang dari seorang pegawai dalam kesatuan
organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya di dasarkan pada keahlian
dan atau ketrampilan tertentu serta memiliki ijin praktek di Puskesmas
l. Profesi kesehatan adalah mereka yang dalam tugasnya telah
mendapatkan pendidikan kesehatan dan melaksanakan fungsi
pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

BAB II
PERATURAN INTERNAL PUSKESMAS
Pasal 2

Nama, Tujuan, Visi, Misi, Filosofi dan Nilai-nilai Dasar


1. Nama Puskesmas ini adalah Puskesmas Puskesmas Cipamokolan
2. Peraturan Internal Puskesmas adalah aturan dasar yang mengatur tata
cara hubungan dan penyelenggaraan Puskesmas antara Pemilik, Kepala
Puskesmas, dan karyawan Puskesmas yang ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Puskesmas
3. Visi Puskesmas Terwujudnya Masyarakat Sehat yang Mandiri di Wilayah
Kecamatan Rancasari Tahun 2020 adalah suatu harapan yang harus
diwujudkan oleh UPT Puskesmas Cipamokolan sebagai kepanjangan
tangan dari Dinas Kesehatan Kota Bandung di Kecamatan Rancasari
untuk mendukung visi dari Dinas Kesehatan Kota Bandung :
Memantapkan Bandung Kota sehat yang Mandiri dan Berkeadilan dan
Visi Kota Bandung : Terwujudnya Kota Bandung yang unggul, nyaman
dan sejahtera.
4. Misi Puskesmas adalah :
“Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di FKTP UPT Puskesmas
Cipamokolan”, secara spesifik misi tersebut dijabarkan sebagai berikut:
a. Menggerakkan seluruh potensi masyarakat dalam pembangunan
Kecamatan Rancasari yang berwawasan kesehatan.
b. Mendorong kepedulian dan kemandirian masyarakat Kecamatan
Rancasari dalam menciptakan kondisi lingkungan sehat dengan
masyarakat yang Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat.
c. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
d. Mengupayakan, meningkatkan dan memelihara kualitas dan
profesionalisme dalam memberikan pelayanan kesehatan.
5. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tercapainya pemulihan kesehatan yang optimal melalui pelayanan
jasa Puskesmas yang paripurna
b. Tujuan Khusus
1) Berfungsinya organisasi Puskesmas yang didukung tata laksana
satuan kerja yang mantap
2) Terlaksananya proses manajemen Puskesmas yang berdaya guna
dan berhasil guna
3) Terselenggaranya pelayanan, pendidikan dan penelitian kesehatan
dengan standar prima
4) Tercukupinya SDM yang profesional dan berkomitmen tinggi
5) Mantapnya sistem informasi manajemen
6. Motto adalah We Serve with CHAT
7. Tata Nilai
a. Cooperatif : Kerjasama prinsip atau nilai yang dianut ini memiliki
makna bahwa setiap pekerjaan kegiatan atau pelayanan yang
dilakukanselalu mengutamakan kerjasama atau kolaborasi baik
person to person atau dengan kelompok baik secara lintas program
maupun lintas sektor sehingga terbentuk rasa percaya untuk
mewujudkan satu tujuan yang sama.
b. Educated : Pendidikan, pembelajaran. Setiap proses dan tahap
kegiatan, tindakan, pelayanan harus selalu diwarnai prinsip
pembelajaran, dibelajarakan dan membelajarkan baik provider
maupun customer serta mitra dan teman sejawat.
c. Responsif : Tanggap, cepat. Setiap tindakan dilakukan secara
cepat, tepat serta tanggap dalam menjawab suatu respon dengan
didasari rasa percaya dan mengandung nilai pembelajaran.
d. Dedikated : Dedikasi. Sebuah pengorbanan tenaga, pikiran, dan
waktu demi keberhasilan suatu usaha yang mempunyai tujuan
yang mulia, dedikasi ini bias juga berarti pengabdian untuk
melaksanakan cita-cita yang luhur dan diperlukan adanya sebuah
keyakinan yang teguh.
e. Interaktif : Suatu  hal saling  melakukan aksi, berhubungan,
mempengaruhi, antar hubungan. Interaksi ini bisa terjadi karena
terdapat hubungan sebab akibat, maksudnya ialah terdapat aksi
dan reáksi. Pengertian interaktif adalah komunikasi dua arah yang
terkait atau suatu peristiwa yang  sifatnya saling melakukan aksi,
saling berhubungan dan mempunyai hubungan yang saling timbal
balik antara satu dengan lainnya.
f. Komprehensif : Segala sesuatu yang terlihat dan memiliki wawasan
yang luas. Dengan wawasan yang luas terhadap sesuatu sehingga
kita dapat melihat dari berbagai sisi dan memahaminya.

BAB II
PEMILIK
Pasal 3
Pemilik Puskesmas adalah Pemerintah Kota Bandung.
Pasal 4
Pemerintah Kota Bandung, berdasarkan kewenangan yang dimilikinya,
bertanggungjawab terhadap kelangsungan hidup serta kemajuan dan
perkembangan Puskesmas sesuai yang diharapkan dan diinginkan
masyarakat.

Pasal 5
Pemerintah Kota bandung melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung berwenang :
1. Menentukan kebijakan secara umum Puskesmas.
2. Mengangkat dan memberhentikan Kepala Puskesmas.
3. Mengawasi dan mengevaluasi kinerja Puskesmas

Pasal 6
1. Pemerintah Kota bandung bertanggungjawab kepada rakyat melalui Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bandung atas kelangsungan hidup,
kelancaran dan perkembangan Puskesmas.
2. Pemerintah Kota bandung ikut bertanggung gugat atas terjadinya kerugian
akibat kelalaian atas kesalahan dalam pengelolaan Puskesmas
3. Dinas Kesehatan Kota bandung berkewajiban untuk melakukan pembinaan
dalam peningkatan mutu pelayanan Puskesmas
4. Puskesmas dalam melaksanakan tugas di wilayah kerjanya berhak
mendapatkan dukungan dana, sarana, dan prasarana untuk memperkuat
pelayanan seperti pengadaan Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling,
Posyandu dan Poskesdes.

BAB III
PENYELENGGARAAN PUSKESMAS
Pasal 7

1. Persyaratan administrasi dan manajemen Puskesmas terdiri dari Struktur


Organisasi dan Tata Kelola
2. Struktur Organisasi Puskesmas minimal terdiri dari
a. Kepala Puskesmas
b. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas
dalam pengelolaan
c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas
d. Jaringan Pelayanan Puskesmas
3. Tata Kelola sebagaimana dimaksud ayat satu meliputi tata laksana
organisasi, standar pelayanan, Standar Prosedur Operasional, dan Informasi
Manajemen Puskesmas
4. Puskesmas membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktek
kedokteran atau kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya
5. Puskesmas memiliki Standar Prosedur Operasional pelayanan Puskesmas

Pasal 8
1. Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan Puskesmas, Puskesmas
menyelenggarakan pelayanan kesehatan primer yang memenuhi standar
pelayanan Puskesmas
2. Pelayanan kesehatan primer sebagaimana dimaksud ayat 1 merupakan
pelayanan Kesehatan Perorangan (UKP) dan pelayanan Kesehatan
Masyarakat (UKM) secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan
3. UKM esensial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b terdiri dari
a. Pelayanan promosi kesehatan
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Kesehatan ibu, anal dan keluarga berencana
d. Pelayanan gizi
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
4. Upaya Kesehatan perseorangan Primer sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) huruf c, berupa :
a. Rawat Jalan
b. Pelayanan gawat darurat
c. Rawat Inap dengan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar
(PONED)

Pasal 9
SUMBER DAYA MANUSIA

1. Puskesmas dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas,


yang secara teknis fungsional dan taktis operasional bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota bandung.
2. Persyaratan untuk Kepala Puskesmas harus seorang
sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup
kesehatan masyarakat atau memiliki kompetensi manajemen kesehatan
masyarakat dan telah mengikuti pelatihan manajemen puskesmas
3. Tersedianya tenaga medis, keperawatan yang purna
waktu, tenaga kesehatan lain dan tenaga non kesehatan dipenuhi sesuai
dengan jumlah, jenis dan kualifikasinya.
4. Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala
Tata Usaha yang merupakan Pejabat Struktural, dalam melaksanakan
tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.
5. Upaya pelayanan teknis pengobatan dipimpin oleh
seorang dokter yang merupakan Pejabat Fungsional, dalam melaksanakan
tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.
6. Upaya pelayanan teknis kesehatan lain dipimpin oleh
seorang Perawat / Bidan atau petugas kesehatan lain yang merupakan
Pejabat fungsional, dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas

Pasal 10
Sumber Daya Manusia

1. Kepala Puskesmas mempunyai tugas memimpin, menyusun kebijakan


pelaksanaan, mengkoordinasikan, membina dan mengevaluasi pelaksana
tugas-tugas Puskesmas agar efektif, efisien dan berkualitas sesuai tujuan
Puskesmas.
2. Menguasai, memelihara dan mengelola sumber daya Puskesmas.
3. Mewakili Puskesmas di dalam dan luar pengadilan.
4. Melaksanakan kebijakan bidang pelayanan kesehatan dan pengembangan
Puskesmas sebagaimana digariskan oleh Bupati Banyumas atas nama
Pemerintah Kota bandung.
5. Menetapkan kebijakan operasional Puskesmas.
6. Menyusun Rencana Strategis dan Rencana AnggaranTahunan Puskesmas.
7. Membuat uraian tugas jabatan serta tata hubungan kerja sesuai struktur
organisasi dan tata kerja Puskesmas.
8. Menyiapkan laporan tahunan dan berkala.
9. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Puskesmas dibantu Kordinator
Upaya Kegiatan dan Satuan Pengawas Internal.
10. Kepala Puskesmas mengangkat dan memberhentikan Ketua dan
anggota Satuan Pengawas Internal, dan Kordinator Upaya Kesehatan di
lingkungan Puskesmas.
11. Tugas pokok dan fungsi tanggung jawab para karyawan ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas.

Pasal 11
Prosedur Kerja

1. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Puskesmas wajib menerapkan


prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam Puskesmas
maupun dengan organisasi dalam lingkungan Pemerintah Kota bandung
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Koordinator Upaya Kesehatan dalam
lingkungan Puskesmas bertanggung jawab memimpin dan
mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan
bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.
3. Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan
Kordinator Upaya Kesehatan dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan
sebagai bahan menyusun laporan lebih lanjut dan untuk memberikan
petunjuk-petunjuk kepada bawahan.
4. Kepala Sub Bagian Tata Usaha, dan Kordinator Upaya Kesehatan,
menyampaikan laporan kepada Kepala Puskesmas.
5. Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kordinator Upaya Kesehatan dalam
melaksanakan tugasnya saling berkoordinasi dengan Pejabat Non
Struktural terkait, dan Satuan Kerja terkait dengan lingkungan Pemerintah
Kota bandung.
6. Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala Seksi Upaya
pelayanan/Kordinator Pelayanan wajib mengadakan evaluasi kinerja dan
melaksanakan tindak lanjut hasil evalusi.

Pasal 12
Lokakarya Mini Puskesmas

1. Lokakarya Mini Puskesmas merupakan Pertemuan yang diselenggarakan


secara rutin di Puskesmas yang dihadiri oleh seluruh staff di Puskesmas,
Puskesmas Pembantu dan Bidan di desa serta dipimpin oleh Kepala
Puskesmas, merupakan proses penggalangan kerjasama tim Puskesmas
dengan pendekatan sistem
2. Lokakarya Mini Puskesmas diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu)
bulan sekali.
3. Dalam Rapat sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dibicarakan hal-hal
yang berhubungan dengan Puskesmas sesuai dengan tugas, kewenangan
dan kewajibannya.
4. Keputusan lokakarya mini Puskesmas diambil berdasarkan musyawarah
mufakat, bila tidak tercapai kata mufakat maka diambil berdasarkan suara
terbanyak.
5. Untuk setiap rapat harus dibuat notulen, daftar hadir, dokumentasi dan
laporan tiap program.

BAB IV
PENGAWASAN INTERNAL
Pasal 13
Satuan Pengawas Internal

1. Satuan Pengawas Internal adalah kelompok jabatan fungsional yang


bertanggungjawab melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan
sumber daya Puskesmas.
2. Satuan Pengawas Internal dipimpin oleh Ketua, yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.
3. Pembentukan Satuan Pengawas Internal ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas
4. Pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya Puskesmas sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), meliputi : pengawasan terhadap sumber daya
manusia, sarana prasarana, kegiatan pelayanan serta administrasi
keuangan Puskesmas.
BAB V
Kewenangan Klinis ( CLINICAL PRIVILEGE )
Pasal 14

1. Untuk mewujudkan tata kelola klinis ( clinical governance) yang baik,


semua pelayanan medis yang dilakukan oleh setiap staf medis di
Puskesmas dilakukan atas penugasan klinis ( Clinical Appointment ) dari
Kepala Puskesmas.
2. Penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berupa pemberian
kewenangan, klinis ( clinical privilege ) oleh Kepala Puskesmas melalui
penerbitan surat penugasan klinis kepada Staf Medis yang
bersangkutan.
3. Surat penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 2 diterbitkan
oleh kepala Puskesmas setelah mendapat rekomendasi dari Komite
Medik.
4. Dalam keadaan darurat Kepala Puskesmas dapat memberikan surat
penugasan klinis ( clinical appointment ) tanpa rekomendasi Komite
Medik.

BAB V
Penugasan Klinik ( CLINICAL APPOINTMENT )

Pasal 15

Setiap staf medis dan Perawat dan Bidan yang melakukan asuhan medis harus
memiliki surat penugasan klinis dari Kepala Puskesmas atau tenaga medis
berdasarkan rincian kewenangan klinis ( delineation of clinical privilege ) setiap
staf medis yang direkomendasikan oleh Komite Medik.

Pasal 16
Komite Medis

1. Komite Medik adalah perangkat Puskesmas yang menjamin tata kelola


klinis (clinical governance) yang baik di Puskesmas, dengan menjaga
kualitas dan profesionalitas staf medis, melalui mekanisme kredensial,
peningkatan mutu profesi medis, dan penegakan etika dan disiplin profesi
medis.
2. Komite Medis dipimpin oleh seorang dokter, yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.
3. Pembentukan Komite Medis ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
4. Fungsi Komite Medis :
 Memberikan saran kepada kepala Puskesmas
 Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan pelayanan medis.
 Menangani hal-hal yang berkaitan dengan etik kedokteran
 Menyusun kebijakan pelayanan medis sebagai standar yang harus
dilaksanakan.
5. Tugas Komite Medis :
a. Membantu Kepala Puskesmas menyusun :
 Daftar Pelayanan Medis
 Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan medico – legal.
 Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan etiko – legal.
b. Melaksanakan pembinaan etika profesi, disiplin profesi dan mutu
profesi.
c. Mengatur kewenangan profesi antar kelompok staf medis dan staf non
medis.
d. Melaksanakan koordinasi dalam melaksanakan pemantauan dan
pembinaan pelaksanaan tugas kelompok staff medis
e. Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta
penelitian dan pengembangan dalam pelayanan kesehatan di
Puskesmas.
f. Monitoring dan evalusi mutu pelayanan.
g. Membuat laporan kegiatan

Pasal 17
Mekanisme Pengawasan

1. Satuan Pengawas Internal (SPI) melakukan pengawasan internal


keuangan dan operasional, menilai pengendalian, pengelolaan dan
pelaksanaannya pada Puskesmas serta memberikan saran-saran
perbaikannya.
2. Komite Medik melakukan pengawasan internal di bidang praktik
kedokteran dalam rangka penyelenggaraan pelayanan profesi agar sesuai
dengan standar dan etika profesi.
Pasal 18
Tata Urutan Peraturan

1. Peraturan Internal Puskesmas ini selanjutnya akan menjadi pedoman


semua peraturan dan kebijakan Puskesmas yang dibuat dengan
Keputusan Kepala Puskesmas.
2. Setiap satuan kerja/seksi harus membuat standart prosedur operasional
yang mengacu pada Peraturan Internal Puskesmas.
3. Semua kebijakan operasional, prosedur tetap administrasi dan
manajemen Puskesmas tidak boleh bertentangan dengan Peraturan
Internal Puskesmas.
Tata urutan peraturan yang berlaku sebagai berikut:
a. Peraturan Internal Puskesmas.
b. Keputusan Kepala Puskesmas
c. Keputusan Koordinator Upaya Kegiatan dalam hirarki struktural,
Kepala kelompok Non Struktural/ Fungsional untuk hal – hal yang
teknis operasional di bidangnya dan dipertanggung jawabkan kepada
atasan langsung.

BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19

1. Peraturan-peraturan Puskesmas yang telah ada pada saat Peraturan ini


disahkan, masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan
ketentuan ketentuan yang tercantum di dalam Peraturan ini.
2. Peraturan ini secara berkala akan dievaluasi oleh Tim yang dibentuk
oleh Kepala Puskesmas.
3. Jika di dalam evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2),ditemukan
hal-hal yang sudah tidak sesuai lagi, maka akan dilakukan perbaikan
penyempurnaan, yang selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Puskesmas.
Pasal 20

1. Keputusan Kepala Puskesmas ini berlaku pada tanggal ditetapkan.


2. Agar setiap karyawan Puskesmas mengetahuinya, mentaati dan
melaksanakan dengan penuh tanggung jawab

Ditetapkan di : Bandung
Pada tanggal : Mei 2017

Kepala UPT Puskesmas

dr. Dewi Primasari


NIP. 197901072006042007

Anda mungkin juga menyukai