Anda di halaman 1dari 3

BUNGA SEDERHANA

Konsep Bunga Sederhana


Bunga adalah imbal jasa atas pinjaman uang. Imbal jasa ini merupakan
suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat kedepan dari uang
pinjaman tersebut apabila diinvestasikan. Jumlah pinjaman tersbut disebut "pokok
utang" (principal). Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal
jasa ( bunga ) dalam suatu periode tertentu disebut "suku bunga"
Bunga sederhana merupakan hasil dari pokok utang, suku bunga per
periode, dan lamanya waktu peminjaman.
Besarnya bunga dihitung dari nilai pokok awal (principal) dikali
dengan tingkat bunga (interest rate) dikali waktu (time).
𝑆𝐼 = 𝑃𝑟𝑡
Dimana:
SI = simple interest (bunga sederhana)
P = principal (pokok)
r = interst rate p.a (tingkat bunga/tahun)
t = time (waktu dalam tahun)

jika t dinyatakan dalam bulanan, maka

t =
jika t dalam harian, maka

t = Bunga Tepat (Exact Interest) atau SIe

t = Bunga Biasa (Ordinary Interest) atau SIo

Penggunaan bunga biasa (Exact Interest) akan menguntungkan penerima


bunga dan memberikan pembayaran bunga. Sebaliknya penggunaan
metode bunga tepat (Exact Interest) akan menguntung.
Contoh:
1. Pak Budi menabung di bank CBA sejumlah Rp 1.000.000,- selama 6 bulan
dengan bunga 12% p.a. Bunga yang ia peroleh adalah….
Penyelesaian:
P = Rp 1.000.000,-
r = 12% = 0,12

t = = 0,5
SI = P . r . t
= Rp 1.000.000,- × 0,12 × 0,5
= Rp 60.000,-
2. Amir menabung di bank sebesar Rp 20.000.000,- dengan tingkat bunga
sederhana yang diberikan bank adalah 15 % p.a . Berapa lama waktu yang ia
perlukan supaya tabungannya menjadi Rp. 21.000.000,-?
Penyelesaian:
P = Rp 20.000.000,-
SI = Rp 21.000.000,- – Rp 20.000.000,- = Rp 1.000.000,-
r = 15% = 0,15

t=

= tahun atau 4 bulan


Apabila S dinotasikan untuk nilai akhir atau jumlah dari nilai pokok dan
bunga, maka:
𝑆 = 𝑃 + 𝑆𝐼
𝑆 = 𝑃 + 𝑃𝑟𝑡
𝑆 = 𝑃(1 + 𝑟𝑡)
Jika 𝑆, 𝑟, 𝑑𝑎𝑛 𝑡 yang diberikan dan P yang dicari, maka:
𝑆
𝑃=
(1 + 𝑟𝑡)
𝑃 = 𝑆(1 + 𝑟𝑡)−1

3. Erni menyimpan uangnya di bank dengan tingkat bunga 10% dan tabungan
tersebut akan menjadi Rp 5.000.000,- setelah 180 hari. Berapa uang Erni pada
awal ia menabung?
Penyelesaian:
S = Rp 5.000.000,-
r = 10% = 0,1

t = (bank akan menerapkan bunga tepat agar pembaginya lebih banyak,


dan bunga yang dibayarkan jd semakin sedit deh, hehe)

P =

=
= Rp 4.765.081-,

Menghitung Jumlah Hari


Ada dua metode yang dapat digunakan dalam menghitung jumlah hari
antara dua tanggal kalender. Metode pertama adalah dengan menghitung jumlah
hari per bulan dan kemudian menjumlahkan seluruhnya.
Contoh:
1. Hitunglah jumlah hari antara tanggal 11 Juni dan 3 November.
Penyelesaian:
Hari tersisa pada bulan Juni = 19 (30 – 11)
Juli = 31
Agustus = 31
September = 30
Oktober = 31
November = 3
Jumlah = 145
Metode kedua adalah dengan menggunakan tabel nomor urut hari. Untuk
tahun kabisat, jangan lupa menambahkan 1 untuk semua tanggal mulai 1 Maret
hingga 31 Desember karena pada tahun kabisat terdapat tanggal 29 Febreuari dan
bernomor urut 60 sehingga tanggal 1 Maret akan menjadi hari ke-61, 2 Maret
menjadi hari ke-62 dan seterusnya hingga tanggal 31 Desember akan menjadi hari
ke-366.
2. Hitunglah jumlah hari antara 15 Januari 2004 dan 22 Juni 2004. (tahun 2004
adalah tahun kabisat sehingga harus ditambah 1)
Penyelesian:
22 Juni bernomor urut 174 (173 + 1*) tahun kabisat 15 Januari
bernomor urut 15 -
Selisih hari antar keduanya 159 hari

Pembayaran dengan Angsuran (Tingkat Bunga Flat)


Pembayaran secara angsuran atau cicilan sering ditawarkan oleh peberi
kredit (pedagang atau lembaga keuangan) untuk membantu pelanggan yang tidaak
memiliki uang yang cukup untuk membayar barang yang dibelinya (misalnya
televisi, lemari es, mesin cuci, rumah, dan lain-lain). Pihak pemberi kredit setuju
menerima uang muka pada awal perjanjian dan memperbolehkan pelanggannya
untuk melunasi sisanya dengan dikenakan biaya bunga untuk jangka waktu yang
telah disepakati bersama dengan membayarnya secara cicilan atau angsuran
(installment).
Pada praktiknya, tingkat bunga yang digunakan untuk menghitung besar
angsuran dengan caara ini disebut tingkat bunga flat.
Contoh:
Seorang pedagang menjual televisi seharga Rp 10.000.000,- kepada Pak Abdi.
Sebagai tanda jadi, Pak Abdi membayar uang muka sebesar Rp 2.000.000,- dan
berjanji akan mengangsur sisanya dalam 5 kali angsuran yang sama besar setiap
akhir bulan dengan bunga sederhana 10% p.a flat. Hitunglah besarnya angsuran
Pak Abdi tersebut?
Penyelesaian:
P = Rp 8.000.000,- (Rp 10.000.000,- − Rp 2.000.000,- )
r = 10 % = 0,1
5
t = 12
S = P (1 + rt)
5
= Rp 8.000.000,- × (1 + (0,1 × 12))
= Rp 8.333.333,33
Jumlah angsuran setiap bulannya adalah:
𝑆 𝑅𝑝 8.333.333,33
= = 𝑅𝑝 1.666.666,67
5 5

Anda mungkin juga menyukai