Anda di halaman 1dari 6

Sejarah Dan Pembangunan Bangsa

A. Sobana Hardjasaputra
Guru Besar Ilmu Sejarah
E-mail: jurnalartefak@yahoo.co.id

ABSTRAK
Sejarah sebagai ilmu termaskuk ke dalam kelompok ilmu-ilmu hunaniora. Ilmu Sejarah
merupakan ilmu empiris (empiria = pengalaman), karena sejarah syarat dengan pengalaman-
pengalaman penting manusia di masa lampau. Oleh karena itu, sejarah dapat berfungsi
sebagai media pembangunan bangsa. Sesuai dengan substansi masalah yang dibicarakan
dalam tulisan ini, metode yang digunakan dalam penelitiannya adalah metode sejarah
ditunjang oelh metode kualitatif. Hasil penelitian sampai pada simpulan, bahwa sejarah,
terutama sejarah dalam pengertian sejarah sebagai kisah, dapat berfungsi sebagai sarana
pembelajaran bagi pembangunan bangsa.

Kata Kunci: Sejarah, Pembangunan Bangsa

PENDAHULUAN sejarah, ditunjang oleh metode kualitatif,


Pembangunan bangsa pada karena kajian atas substansi masalah
hakekatnya adalah pembangunan sikap, sebagian datanya adalah hasil observasi di
mental, dan spiritual. Berarti dalam upaya lapangan.
membangun bangsa, perlu melakukan
introspeksi memahami sikap dan kiprah PEMBAHASAN
bangsa itu di masa lalu, karena dari I. Pengertian Sejarah
perspektif sejarah, kehidupan bangsa di Sejalan dengan perkembangan ilmu
masa kini adalah kesinambungan dari pengetahuan, sejarah pun berkembang dari
kehidupan di masa lampau, dan kehidupan pengetahuan menjadi suatu ilmu, yaitu Ilmu
di masa yang akan datang adalah hasil dari Sejarah yang masuk ke dalam kelompok
kehidupan masa kini. ilmu-ilmu humaniora. Ilmu Sejarah
Namun perhatian bangsa Indonesis merupakan ilmu empiris (empiria =
terhadap hal itu lemah, karena bangsa pengalaman), karena sejarah syarat dengan
Indonesia pada umumnya, kurang memiliki pengalaman-pengalaman penting manusia
kesadaran sejarah. di masa lampau. Ilmu Sejarah membagi
sejarah dalam dua pengertian, yaitu sejarah
METODE PENELITIAN sebagai peristiwa dan sejarah sebagai kisah.
Penelitian sejarah pada hakekatnya  Sejarah sebagai peristiwa
adalah penelitian literatur (library Peristiwa sejarah sebagaimana terjadinya
research), untuk meneliti peristiwa- di masa lampau atau proses sejarah
peristiwa di masa lampau melalui dokumen dalam aktualitasnya (history as past
dan sumber-sumber tertulis lainnya. actuality).
Peristiwa-peristiwa itu dikaji oleh  Sejarah sebagai kisah
pemahaman mengenai fungsi sejarah dari Sejarah sebagaimana dikisahkan secara
berbagai buku/tulisan tentang ilmu sejarah. tertulis (history as written) berdasarkan
Oleh karena itu -- seperti telah fakta hasil penelitian. Dengan kata lain,
disinggung dalam abstrak --, metode sejarah sebagai kisah adalah rekonstruksi
penelitian yang digunakan adalah metode peristiwa sejarah berdasarkan fakta

Sejarah Dan Pembangunan Bangsa 1


sejarah mengenai peristiwa penting di bangunan bangsa berarti pembangunan
masa lampau yang menyangkut mental/karakter dan spiritual.
kehidupan manusia secara umum. Pembanguan bangsa menyangkut pen-
didikan karakter. Dalam pelaksanaannya,
II. Fungsi Sejarah Bagi Pembangunan sejarah dapat menjadi landasan
Bangsa pendidikan karakter.
Arti penting sejarah bagi c) Fungsi Inspiratif
pembangunan bangsa bukan mengacu pada Peristiwa/pengalaman penting di masa
sifat tulisannya (sejarah ilmiah dan sejarah lampau dapat menimbulkan inspirasi
populer), melainkan pada fungsinya, untuk bersikap dan bertindak atau
terutama fungsi sejarah sebagai kisah berkreativitas dalam menghadapi
(tulisan sejarah ilmiah). Bagi kepentingan kehidupan masa kini. Hal itu perlu
pembangunan bangsa, fungsi sejarah dipahami dan diterapkan sebagai faktor
(sebagai kisah) yang perlu dipahami penunjang pembangunan bangsa.
adalahfungsiinformatif, fungsi edukatif, d) Fungsi Pragmatis
fungsi inspiratif, dan fungsi pragmatis. Pembangunan bangsa tidak terlepas dari
a) Fungsi Informatif peranan para pemimpin, baik pemimpin
Melalui informasi sejarah, suatu bangsa formal maupun pemimpin non formal.
akan makin memahami jati dirinya, Peristiwa/pengalaman penting di masa
karena sejarah (sebagai kisah) lampau dapat menjadi bahan acuan bagi
menjelaskan asal-usul atau latar para pemimpin dalam membuat program
belakang sesuatu yang diteliti, antara kerja atau kebijakan untuk membangun
lain asal-usul suatu bangsa. bangsa.
b) Fungsi Edukatif Fungsi-fungsi sejarah tersebut
Bila informasi sejarah dipahami dengan penting untuk dipahami secara baik dan
baik dilandasi oleh sikap kritis, akan benar sebagai bahan pembelajaran dalam
diketahui bahwa sejarah syarat dengan proses pembangunan bangsa. Pembangunan
pengalaman-pengalaman penting manu- bangsa berarti membangun kehidupan
sia di masa lampau. Pengalaman- bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
pengalaman penting itu penting dipetik Hal itu disebabkan sejarah merupakan
maknanya sebagai pembelajaran. proses kausalitas yang berkesinambungan.
Sejarah memuat pembelajaran tentang Sejarah mencakup trimarta (tiga dimensi
kelemahan dan kekuatan, kegagalan dan waktu) yaitu past, present & future.
keberhasilan, kemunduran dan kemaju- Kehidupan masa kini adalah kesi-
an, kesewenang-wenangan dan kearifan, nambungan dari kehidupan di masa lampau,
dll. Sejarah mengandung pendidikan dan kehidupan masa mendatang merupakan
moral mengenai baik dan buruk, benar kesinambungan dari kehidupan masa
dan salah, dll. Sejarah juga mengandung kini.“Hana nguni hana mangke, tan hana
banyak kearifan lokal. Beberapa di nguni tan hana mangke” (“Ada dulu maka
antaranya dapat diapli-kasikan dalam ada sekarang, bila tak ada dulu tak akan ada
kehidupan masa kini dan masa sekarang”). Demikian ungkapan dalam
mendatang. Misal, kearifan mengenai salah satu naskah Sunda kuno. Berarti
kepemimpinan dan ketahanan pangan. sejarah merupakan roses yang ber-
Semua itu penting artinya bagi kesinambungan. Atas dasar itulah leluhur
pembangunan bangsa, karena pem- kita mampu memprediksi kehidupan masa
yang akan datang, yang dituangkan dalam
2 Sejarah Dan Pembangunan Bangsa
pernyataan yang disebut uga(semacam dan rasional. Sekarang buku-buku
ramalan). pelajaran sejarah untuk siswa SLP
Fungsi-fungsi sejarah itu akan dan SLA kualitasnya rendah, karena
dipahami dengan baik bila dilandasi oleh di dalamnya terdapat berbagai
kesadaran sejarah, yaitu kesadaran untuk kesalahan.
menyintai sejarah dan memahami arti 2) Guru yang profesional dalam arti ia
pentingnya sejarah. Dalam hal ini perlu benar-benar menguasai materi pe-
dikemukakan bahwa, hasil penelitian lajaran dan memiliki wawasan cukup
beberapa tahun yang lalu sampai pada luas mengenai masalah yang terkait
simpulan, bahwa di antara bangsa-bangsa di dengan materi pelajaran, sehingga ia
Asia Tenggara, bangsa Indonesia umumnya mengetahui kesalahan yang terdapat
termasuk bangsa yang kurang memiliki dalam buku wajib pelajaran sejarah,
kedadaran sejarah. Masalah itu antara lain dan mampu pula memberikan
ditunjukan oleh hal-hal sebagai berikut. eksplansi (penjelasan) mengenai
 Bukti-bukti peninggalan sejarah, makna suatu peristiwa/ masalah
tidak/kurang mendapat perhatian; sejarah dan arti penting sejarah.
 Pengajaran sejarah secara formal Dalam kondisi sekarang, guru yang
belum berlangsung secara baik, mengajarkan sejarah umumnya tidak
sehingga siswa umumnya tidak/ memiliki latar belakang pendidikan
kurang menyintai pelajaran sejarah; sejarah.
 Pelajaran sejarah tidak menjadi 3) Metode pengajaran yang tepat.
pelajaran wajib umum di setiap Metode pengjaran sejarah yang
jenjang pendidikan. sampai sekarang terus digunakan
 Di kalangan masyarakat awam, adalah metode satu arah dalam bentuk
pengertian sejarah diidentikkan ceramah dengan mendiktekan isi
dengan dongeng, mitos atau buku. Pengajaran sejarah dengan
legenda. metode itu menyebabkan siswa tidak
Akibatnya, fungsi sejarah pun tidak/belum menyenangi pelajaran sejarah, karena
dipahami dengan baik. metode pengajaran itu kaku dan
Oleh karena itu, kesadaran sejarah membosankan. Siswa tidak terlibat
harus ditanamkan melalui pengajaran secara aktif dalam proses pem-
sejarah, baik secara formal maupun belajaran.
informal. Pengajaran sejarah itu terutama Oleh karena itu, metode pengajaran
ditujukan kepada generasi muda, karena satu arah harus ditinggalkan, diganti
“generasi muda adalah harapan bangsa”. oleh metode pengajaran sejarah yang
Generasi muda bakal melahirkan generasi cukup baik dan efektif, yaitu metode
selanjutnya. dua arah dalam bentuk ceramah
a) Pengajaran formal di sekolah diikuti oleh diskusi (tanya-jawab
Pengajaran sejarah di sekolah yang baik antara siswa dan guru). Metode
dan benar memerlukan unsur-unsur yang diskusi bertujuan untuk memotivasi
memadai. siswa agar mereka memiliki ke-
1) Bahan pelajaran yang baik dan benar sadaran sejarah dan memahami arti
(berkualitas), yaitu buku-buku sejarah pentingnya sejarah.
yang keabsahan informasinya dapat Konsekuensinya, pengetahuan guru
dipertanggungjawabkan secara ilmiah tentang sejarah bukan hanya dari
buku wajib, tetapi pengetahuan itu
Sejarah Dan Pembangunan Bangsa 3
diperoleh pula dari buku/tulisan lain jangan hanya diisi oleh kegiatan yang
yang relevan dengan materi pelajaran, sifatnya seremonial belaka, tetapi
dan guru mampu mengi- disertai oleh salah satu kegiatan
mplementasikan metode pengajaran tersebut.
dua arah dengan baik. Bila pengajaran sejarah secara
informal melalui kegiatan-kegiatan
b) Pengajaran Informal tersebut dilakukan secara sungguh-
Untuk menanamkan kesadaran sungguh, kiranya kegiatan-kegiatan
sejarah tidak cukup hanya melalui itu cukup efektif untuk mem-
pengajaran formal. Secara garis besar bangkitkan kesadaran sejarah,
tetapi mendasar hal itu disebabkan sehingga dipahami pula pentingnya
oleh dua faktor. Pertama, pengajaran sejarah bagi pembangunan bangsa.
sejarah di sekolah waktunya sangat
terbatas, bahkan sekarang di SD PENUTUP
(Sekolah Dasar) pelajaran sejarah Sejarah memiliki arti penting sebagai
digabungkan ke dalam IPS (Ilmu acuan dasar dalam menghadapi kehidupan
Pengetahuan Sosial). Pengajaran masa kini dan memprediksi kehidupan di
sejarah di perguruan tinggi tidak masa mendatang. Arti penting sejarah itu
berlangsung di setiap peguruan tinggi, ditunjukan oleh fungsinya, terutama fungsi
bahkan ada PTS yang menghilangkan informatif, edukatif, inspiratif, dan
mata kuliah sejarah. Kedua, pragmatis.
kesadaran sejarah terkait dengan Dalam fungsi-fungsi sejarah itulah
kebiasaan/budaya membaca. Namun letak pentingnya sejarah bagi pembangunan
kebiasaan/budaya membaca siswa/ bangsa, karena pembangunan bangsa berarti
mahasiswa sebagai generasi muda, membangun sikap, karakter, dan spirit
pada umumnya lemah. dalam menghadapi kehidupan, baik bagi
Oleh karena itu, pengajaran kehidupan pribadi maupun badi kehidupan
sejarah secara formal perlu ditunjang bermasyarakat dan bernegara. Pem-
oleh pengajaran sejarah secara bangunan bangsa mencakup berbagai
informal. Pengajaran sejarah secara “pilar” (aspek) yang menyangkut berbagai
informal dapat dilakukan melalui fenomena. Dalam hal ini, pemahaman
kegiatan seminar, lokakarya, diskusi, sejarah akan menjadi landasan pe-
penataran, tayangan film dokumenter mikiran/kebijakan, karena munculnya suatu
dan film bertema sejarah, napak tilas fenomena atau peristiwa tidak secara tiba-
berkaitan dengan momentum sejarah tiba, tetapi pasti ada latar belakangnya.
dengan mengunjungi situs-situs Untuk mengetahui latar belakang suatu
sejarah, dan lain-lain. Kegiatan- fenomena atau peristiwa itu, berarti harus
kegiatan itu akan/dapat mem- mempelajari sejarahnya.
bangkitkan “emosional” sejarah. Oleh karena itu, pelajaran sejarah
Kegiatan-kegiatan tersebut dilaku- seharusnya menjadi pelajaran wajib umum
kan oleh organ pemerintah dan di setiap jenjang pendidikan, yaitu mulai
lembaga terkait secara rutin dalam SD sampai perguruan tinggi. Sementara itu,
waktu tertentu. Misal, dalam rangka pengajaran sejarah secara informal pun
memperingati hari jadi kota dan perlu dilakukan melalui kegiatan-kegiatan
kabupaten dan memperingati tertentu yang melibatkan generasi muda,
peristiwa-peristiwa penting lainnya,
4 Sejarah Dan Pembangunan Bangsa
karena generasi muda adalah harapan Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu
bangsa dan penerus bangsa Sejarah. Yogyakarta: Yayasan
Sejarah akan dipahami arti penting- Bentang Budaya.
nya bagi pembangunan bangsa, apabila Rowse, A.L. 1965. The Use of History.
setiap komponen bangsa memiliki New York: Collier Books.
kesadaran sejarah cukup tinggi. Sejarah Thomson, David. 1974. The Aims of
menunjukkan, bangkitnya kesadaran History; Values of the Historical
nasional bangsa Indonesia dan perjuangan Attitude. London: Thames and
mencapai kemerdekaan, landasannya adalah Hudson.
kesadaran sejarah, yaitu kesadaran akan
nasib sebagai pihak yang terjajah, kemudian
timbul kesadaran akan pentingnya
persatuan dan kesatuan bangsa. Berarti
sejarah merupakan media pemersatu
bangsa. Atas dasar itulah Bung Karno
berpesan: “Jangan Sekali-kali Melupakan
Sejarah”, disingkat “JASMERAH”.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, T. dan Surjomihardjo, A. (eds.).
1985. Ilmu Sejarah dan Historiografi;
Arah dan Perspektif. Jakarta:
Gramedia.
Ankersmit, F.R. 1987. Refleksi Tentang
Sejarah. Terjemahan Dick Hartoko.
Jakarta: Gramedia.
Berkhofer Jr., R.F. 1971. A Behavioral
Approach to Historical Analisys. New
York: Free Press.
Buston, W.H. 1963. Principles of History
Teaching. London: Methuen.
Carr, E.H. 1990. What is History. 2nd
Edition. London: Penguin Books.
Gunning, D. 1978, The Teaching of
History. London: Croom Helm.
Hariyono. 1995. Mempelajari Sejarah
Secara Efektif. Jakarta: Pustaka Jaya.
Hardjasaputra, A. Sobana. 2010. Metode
Penelitian dan Penulisan Sejarah.
Bandung: Fakultas Sastra Unpad.
Indonesia. Depdikbud. 1990. Subtema
Penulisan Sejarah. Hasil Seminar
Sejarah Nasional V. Jakarta:
Depdikbud. Disjarah Nitra. Proyek
IDSN.

Sejarah Dan Pembangunan Bangsa 5


6 Sejarah Dan Pembangunan Bangsa

Anda mungkin juga menyukai