Anda di halaman 1dari 12

Wawan Darmawan dan Agus Mulyana

ANTARA SEJARAH DANA PENDIDIKAN SEJARAH:


Analisis Terhadap Buku Teks Pelajaran Sejarah SMA Berdasarkan Kurikulum 2013

ANTARA SEJARAH DAN PENDIDIKAN SEJARAH:


Analisis terhadap Buku Teks Pelajaran Sejarah SMA
Berdasarkan Kurikulum 2013

Oleh:
Wawan Darmawan dan Agus Mulyana1

ABSTRACT

Textbooks of history is one of the masterpieces of historiography that is intended for


educational purposes. Historiography shown in textbooks of history would be different
from the historiography of the history books of other scientific. High school textbooks of
history are based Curriculum 2013 presents more history for in the interests of history
education compared with the writing of history as it happened. The writing of history as
this is reasonable for its history as a medium of education is directed to establish
identity as a nation, preserve the integrity, sovereignty and pride as a citizen of
Indonesia.
Keywords: textbooks of history, historiography, Curriculum 2013, the national identity

Buku teks pelajaran sejarah merupakan salah satu karya historiografi yang
diperuntukkan bagi kepentingan pendidikan. Historiografi yang ditampilkan dalam buku
teks pelajaran sejarah tentu akan berbeda dengan historiografi buku-buku sejarah ilmiah
lainnya. Buku teks pelajaran sejarah SMA yang berdasarkan Kurikulum 2013 lebih
banyak menyajikan sejarah untuk kepentingan pendidikan sejarah dibandingkan dengan
penulisan sejarah sebagaimana peristiwa itu terjadi. Penulisan sejarah seperti ini cukup
beralasan karena sejarah sebagai media pendidikan diarahkan untuk membentuk jati diri
sebagai bangsa, menjaga keutuhan, kedaulatan, dan kebanggaan sebagai warga Negara
Indonesia.
Kata Kunci: Buku teks sejarah, historiografi, Kurikulum 2013, jati diri bangsa

1
Wawan Darmawan dan Agus Mulyana adalah dosen di Departemen Pendidikan Sejarah FPIPS UPI.
Artikel ini merupakan hasil penelitian Hibah Penguatan Kompetensi UPI 2016. Penulis dapat dihubungi
diemail: wawand@upi.edu
1
Wawan Darmawan dan Agus Mulyana
ANTARA SEJARAH DANA PENDIDIKAN SEJARAH:
Analisis Terhadap Buku Teks Pelajaran Sejarah SMA Berdasarkan Kurikulum 2013

PENDAHULUAN menghasilkan lulusan yang produktif?


Untuk menghadapi persoalan tersebut,
Dalam Undang-Undang Sistem baiknya kita lihat bagaimana sebenarnya
Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun sasaran dan tujuan pendidikan sejarah di
2003 Bab I Pasal 1 Ayat 1 dijelaskan Indonesia. Terlihat berat tampaknya bagi
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan sejarah untuk menghadapi tuntutan itu,
terencana untuk mewujudkan suasana karena sejarah berhubungan dengan
belajar dan proses pembelajaran agar materi peristiwa masyarakat manusia
peserta didik secara aktif yang terjadi di masa lampau, jauh dari
mengembangkan potensi dirinya untuk kehidupan realita peserta didik.
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, Sementara itu persoalan yang dihadapi
pengendalian diri, kepribadian, anak adalah persoalan yang terjadi pada
kecerdasan, akhlak mulia, serta masa sekarang dan persiapan ke depan.
keterampilan yang diperlukan dirinya, Suatu anggapan yang keliru telah
masyarakat, bangsa dan Negara. Pasal ini lama berkembang pada peserta didik
jelas menunjukkan janji kita sebagai mengenai sejarah, yang mana materi
pendidik terhadap dunia pendidikan. sejarah itu susah untuk dipelajari. Suatu
Lebih lanjut tujuan pendidikan nasional kenyataan yang tidak dapat dipungkiri,
menjelaskan bahwa dengan pendidikan memang kenyataannya objek materi
diharapkan dapat mengembangkan sejarah terpisah jauh dari masa sekarang.
potensi peserta didik agar menjadi Perbedaan waktu yang jauh itu
manusia yang beriman dan bertakwa menimbulkan kesulitan tertentu. Apalagi
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak kalau mau memahami apa yang terjadi di
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, masa lalu dalam konteks kehidupan masa
mandiri, dan menjadi warga negara yang sekarang akan jauh lebih sulit. Belum
demokratis serta bertanggung jawab lagi objek pelajaran sejarah itu lebih
(UUSPN No. 20 tahun 2003). abstrak dan verbalis sehingga sesuatu
Tujuan pendidikan nasional yang yang abstrak itu memerlukan kemampuan
tersurat dalam UU Sistem Pendidikan berpikir tingkat tinggi.
Nasional tersebut jelas menunjukkan Melihat persoalan antara sejarah
kepada kita kualitas minimal yang harus yang terjadi di masa lampau sebagai hasil
dimiliki setiap warga Negara Indonesia. kajian ilmu (sejarah sebagai ilmu
Dalam tujuan pendidikan nasional pengetahuan) dan tujuan pendidikan
terdapat berbagai nilai kemanusiaan yang sejarah menarik untuk dikaji. Untuk itu
harus dimiliki seorang warga negara. dalam tulisan ini dapat dijelaskan
Oleh karena itu, tujuan pendidikan bagaimana hasil kajian penelitian sejarah
nasional adalah sumber yang paling sebagai ilmu dan sejarah sebagai
operasional dalam pengembangan budaya peristiwa yang telah disesuaikan dengan
dan karakter bangsa (Hasan, 2012: 11). tujuan pendidikan sejarah, dianalisis
Pendidikan pada dasarnya dalam karya historiografi/buku teks
mempersiapkan generasi muda bangsa ini sejarah SMA. Analisis buku teks yang
untuk menjadi warga negara yang dimaksud adalah apakah buku-buku teks
produktif dan mampu berkontribusi pelajaran sejarah tersebut telah
terhadap kehidupan bangsa, apalagi jika merekonstruksi peristiwa-peristiwa
dihadapkan dalam persaingan global ke sejarah yang berdasarkan kaidah-kaidah
depan. Persoalannya, bagaimana keilmiahan dilihat dari ilmu sejarah.
pendidikan sejarah berkontribusi untuk Ataukah lebih banyak membahas
279
Wawan Darmawan dan Agus Mulyana
ANTARA SEJARAH DANA PENDIDIKAN SEJARAH:
Analisis Terhadap Buku Teks Pelajaran Sejarah SMA Berdasarkan Kurikulum 2013

peristiwa yang sesuai dengan tujuan sejarah. Pembelajaran sejarah tidak akan
paradigma pendidikan sejarah sehingga mampu menjadikan peserta didik peka
belajar sejarah begitu bernilai bagi terhadap masa kini dan terutama masa
kehidupan peserta didik. depan, apabila tidak didukung dengan
Buku teks pelajaran sejarah kemampuan nalar peserta didik yang
meskipun diperuntukkan bagi baik. Untuk itu pendekatan kreatif dalam
kepentingan pendidikan, tidaklah berarti pembelajaran sejarah dapat diarahkan
melepaskan diri dari penggunaan kaidah- sebagai pendekatan yang akan mampu
kaidah akademik historiografi dalam ilmu mengembangkan kreativitas, pemikiran
sejarah. Syarat-syarat keilmiahan harus kreatif, dan pada akhirnya menjadi
tetap diperhatikan. Beberapa persyaratan prilaku kreatif. Kreativitas peserta didik
keilmiahan misalnya sumber fakta yang perlu dikembangkan karena
digunakan, kebenaran fakta, pendekatan mencerminkan perwujudan diri,
penafsiran terhadap fakta, aspek memupuk kemampuan berpikir divergen,
keruangan, aspek waktu, dan lain-lain. memberi kepuasan dan dapat
Secara idealnya antara misi pendidikan meningkatkan kualitas diri (Supardan,
dan penggunaan kaidah keilmuan dalam 2004).
historiografi buku teks pelajaran sejarah Selanjutnya Sjamsuddin dalam
terjadi sinkroinisasi. Secara teori idealnya sebuah artikelnya (2007) menulis tentang
seperti itu, namun perlu ada pengkajian kriteria dan permasalahan penulisan buku
lebih dalam bagaimana realitas yang ada teks sejarah. Menurut pendapatnya ada
dalam buku teks itu perlu dikaji lebih enam kriteria yang harus dipenuhi dalam
lanjut. penulisan buku teks sejarah, yaitu:
Melalui buku teks sejarah, peserta 1. Substansi faktual yang harus
didik diharapkan dapat berpikir sejarah dipertangungjawabkan
untuk menyelami masa lalu dan 2. Penafsiran dan atau penjelasan
memahami konteks jamannya. 3. Penyajian dan retorika yang harus
Pemahaman sejarah ini dapat menjadi sesuai dengan teori psikologi
proses “memanusiakan” manusia, perkembangan
sehingga dapat bertindak sebagaimana 4. Pengenalan konsep-konsep
manusia seutuhnya yang berperasaan, sejarah (Indonesia dan Umum)
arif, bijak, dan tentu menjadi penilaian perlu menggunakan kriteria
serta pemikiran yang berwawasan jauh ke 5. Buku teks pelajaran sejarah secara
depan, teliti dan kritis menghadapi segala teknis-konseptual mengikuti
tantangan. Masa lalu dan masa kini GBPP (kurikulum)
dipelajari menjadi awal sebuah 6. kelengkapan ilustrasi, gambar,
perbandingan, dihubungkan/singkronisasi foto, peta-peta sejarah dalam
untuk memperoleh pemahaman yang setting dan lay out yang
sama, tanpa mereduksi makna masa lalu, informatif dan naratif.
dan menerapkan untuk kepentingan masa Dengan mengacu pada kriteria tersebut di
kini agar lebih manusiawi. Dalam realitas atas, yang menjadi masalah terhadap
yang nyata, dalam proses pembelajaran kualitas penulisan buku teks pelajaran
sejarah kita tidak hanya “bagaimana sejarah adalah adanya tarik-menarik
belajar sejarah”, “melainkan belajar dari antara kebutuhan untuk memenuhi
sejarah”. Prinsip ini akan mengisi jiwa tuntutan pendidikan dalam rangka
anak didik dengan sikap yang lebih arif menjaga keutuhan, kedaulatan, dan
dan bijaksana, sebagai bentuk kesadaran kebanggaan sebagai anak bangsa dan di
280
Wawan Darmawan dan Agus Mulyana
ANTARA SEJARAH DANA PENDIDIKAN SEJARAH:
Analisis Terhadap Buku Teks Pelajaran Sejarah SMA Berdasarkan Kurikulum 2013

lain pihak dengan tuntutan sejarah harus terhadap uraian materi sejarah dalam
diajarkan sebagaimana peristiwa itu buku teks kemudian ditandai berdasarkan
terjadi. Untuk itu, penulis tertantang klasifikasi sejarah sebagai ilmu dan
untuk mengkaji permasalahan ini, pendidikan sejarah. Analisis ini
khususnya yang berhubungan dengan digunakan untuk memberikan pemaknaan
substansi faktual yang harus data didasarkan pada lambang-lambang
dipertanggungjawabkan dan penyajian yang telah dibuat oleh peneliti. Karena
serta retorika yang sesuai dengan tujuan akhir dari penelitian kualitatif
paradigma pendidikan sejarah. adalah untuk memahami fenomena sosial
yang tengah diteliti (Sugiono, 2005: 66).
METODE PENELITIAN Selain itu, untuk memahami teks, peneliti
juga menggunakan hermeneutika sebagai
Pendekatan yang digunakan teknik analisis. Hermeneutika memiliki
dalam kajian buku teks ini adalah dua arti yaitu teks-teks ditafsirkan dan
pendekatan kualitatif. Pendekatan ini perbuatan-perbuatan diterangkan. Dalam
digunakan dengan memberikan gambaran arti pertama kita melihat suatu kesatuan
secara deksriptif setting wilayah atau koherensi dalam sebuah teks,
penelitian secara naturalistik sedangkan dalam arti kedua kita memberi
sebagaimana karakteristik utama dalam jawaban terhadap pertanyaan, mengapa
penelitian kualitatif yang bersifat seorang pelaku historis berbuat demikian
naturalistik (Lincoln, Yvonna S & Egon (Ankersmit, 1987 : 156).
G.Guba, 1985: 224). Penulis tidak
melakukan pengukuran sebagaimana HASIL PENELITIAN DAN
lazimnya dalam pendekatan kuantitatif, PEMBAHASAN
akan tetapi mendeskripsikan gambaran
apa adanya terhadap realitas yang diteliti, Buku teks sejarah adalah salah
yaitu realitas yang ada dalam teks buku satu sumber yang biasa digunakan di
sejarah SMA. Untuk itu data yang sekolah yang berfungsi untuk menunjang
digunakan berupa teks atau narasi sejarah proses pembelajaran. Biasanya buku teks
dalam buku teks. Pengolahan dan analisis ditulis oleh para pakar atau para ahli
data yang digunakan dengan cara analisi dalam bidang tersebut (sejarah). Di
isi (content analysis) terhadap teks. Indonesia, biasanya buku teks sejarah
Content analysis berangkat dari anggapan ditulis oleh dosen, guru dan orang yang
dasar dari ilmu-ilmu sosial bahwa studi menaruh minat pada sejarah. Buku teks
tentang proses dan isi komunikasi adalah sejarah dalam bentuk buku pelajaran ini
dasar dari studi ilmu-ilmu sosial (Bungin, telah lama beredar di sekolah-sekolah.
2001: 84). Proses dan isi dari komunikasi Buku ini menjadi sumber utama yang
yang dimaksud adalah produk narasi atau digunakan oleh guru-guru sejarah dalam
teks yang diuraikan dalam buku teks proses pembelajaran di kelas (Supriatna,
pelajaran sejarah. Content analysis 2007). Buku-buku yang diterbitkan selalu
mencakup upaya-upaya klasifikasi mencantumkan kata-kata “sesuai dengan
lambang-lambang yang dipakai dalam kurikulum yang berlaku” padahal jika
komunikasi menggunakan kriteria dalam dilihat dari isi materinya sama meskipun
klasifikasi, dan menggunakan teknik telah terjadi perubahan kurikulum
analisis tertentu dalam membuat prediksi (Hasan, 2000: 28). Hal ini
(Bungin, 2001: 84). Untuk itu, penulis mengindikasikan bahwa memang buku-
berusaha membaca secara cermat buku tersebut merupakan sumber utama
281
Wawan Darmawan dan Agus Mulyana
ANTARA SEJARAH DANA PENDIDIKAN SEJARAH:
Analisis Terhadap Buku Teks Pelajaran Sejarah SMA Berdasarkan Kurikulum 2013

bagi siswa dan guru sesuai dengan tetap diperhatikan. Hal tersebut
tuntutan kurikuler. Ketika diberlakukan sebelumnya diungkapkan juga oleh
Kurikulum 2013, buku-buku yang Hasan (1999: 26-27) bahwa buku-buku
beredarpun segera memberikan identitas sejarah selama ini sarat dengan muatan
sesuai dengan Kurikulum 2013 dan fakta (angka tahun, nama pelaku, tempat
mencantumkan rumusan Kompetensi Inti kejadian, dan jalannya peristiwa) yang
dan Kompetensi Dasar (KI dan KD) yang digambarkan secara kering. Selain hal
menjadi ciri khusus Kurikulum 2013. tersebut, Hasan (1999: 27) menjelaskan
Namun jika dilihat dari isi/materi terlihat buku teks sejarah jika ditinjau dari sudut
seperti tidak ada perbedaan dengan pandang ungkapan peristiwa sejarah
materi sebelumnya. ternyata hanya sedikit yang mengandung
Melihat kondisi isi buku teks peristiwa yang dapat dikaji. Begitu juga
sejarah, jelas terlihat ada permasalahan dengan nilai atau makna yang dapat
dalam pembelajaran sejarah di sekolah diambil pelajarannya oleh siswa. Untuk
saat ini, yaitu penggunaan buku teks itu, Hasan (2015) mengungkap kembali
sejarah yang tidak optimal dan konten bahwa dalam paradigma baru pendidikan
buku teks itu sendiri. Penggunaan buku sejarah, pemahaman cerita dan hafalan
teks sejarah tidak optimal karena selama fakta tidak ditinggalkan, tetapi
ini baik guru maupun siswa kurang pemahaman cerita dan hafalan fakta itu
memanfaatkannya secara maksimal. perlu diperluas menjadi pengetahuan.
Buku teks hanya digunakan siswa Pemahaman cara berpikir sejarah,
sebagai alat bantu mengerjakan berbagai keterampilan sejarah, pemanfaatannya
tugas dari guru dan bahan persiapan saat dalam mempelajari dan menghasilkan
akan ada ujian/tes. Bahkan dalam cerita sejarah, eksplorasi nilai-nilai dan
beberapa kasus yang ditemui di lapangan, penerapan nilai-nilai terpilih berguna
buku teks malah membelenggu guru dan bagi kehidupan masa kini dan masa
siswa. Materi yang dikembangkan jadi depan. Mata pelajaran sejarahpun dapat
terpaku dengan buku teks dan materi dirancang untuk mempersiapkan peserta
yang disampaikan guru sama dengan apa didik belajar di perguruan tinggi. Dengan
yang tertulis di buku teks. Guru di sini tujuan itu, pelajaran sejarah perlu
tidak mencoba untuk mengeksplorasi mengutamakan cara berpikir dan
sumber lainnya. keterampilan sejarah sebagai kemampuan
Dari aspek isi, buku teks lebih dasar peserta didik untuk belajar berbagai
banyak memuat fakta-fakta yang peristiwa sejarah. Tujuan pendidikan
membuat siswa-siswa terbenam dalam sejarah tersebut ada pada Kurikulum
lautan fakta. Akibatnya, siswa menjadi 2013, yang antara lain agar peserta didik
merasa jenuh membaca dan hal tersebut memiliki kemampuan mengembangkan
diperparah dengan kondisi retorikanya kemampuan berpikir historis yang
yang kering dan tidak sesuai kaidah menjadi dasar untuk kemampuan berpikir
keilmuan. Darmawan (2010: 100) logis, kritis, kreatif, inspiratif, dan
menyebutkan bahwa buku teks pelajaran inovatif.
sejarah sebagai salah satu karya Di manapun juga tujuan pendidikan
historiografi yang diperuntukkan bagi sejarah sangat dipengaruhi oleh filsafat
kepentingan pendidikan tidaklah berarti hidup bangsa di negara yang
melepaskan diri dari penggunaan kaidah- bersangkutan. Kesadaran sejarah timbul
kaidah akademik historiografi dalam ilmu karena pada manusia ada ingatan tentang
sejarah. Syarat-syarat keilmiahan harus apa yang pernah ada dan harapan tentang
282
Wawan Darmawan dan Agus Mulyana
ANTARA SEJARAH DANA PENDIDIKAN SEJARAH:
Analisis Terhadap Buku Teks Pelajaran Sejarah SMA Berdasarkan Kurikulum 2013

apa yang akan ada atau terjadi di masa perilaku manusia masa lampau; (2)
depan. Dengan ingatan atau kenangan memahami perilaku manusia dewasa ini;
(memory) itu kita diperkenalkan secara (3) merencanakan keadaan masyarakat
tidak langsung pada keadaan yang telah yang akan datang secara lebih baik
lampau. Demikianlah seperti yang (Ismaun, 1990:157).
dikemukakan oleh ahli filsafat, Bertrand Untuk belajar dari kehidupan
Russel, yang berbunyi sebagai berikut sejarah, bukan berarti kita melupakan
“Pengetahuan langsung yang kaidah-kaidah kebenaran sejarah, yaitu
berhubungan dengan memori adalah sejarah sebagaimana peristiwa itu terjadi.
sumber dari semua pengetahuan kita Berdasarkan hasil kajian terhadap teks
tentang masa lalu; kesimpulannya tanpa pelajaran sejarah SMA (khususnya kelas
memori itu tidak akan ada pengetahuan X) dapat dijelaskan apakah teks ini
tentang masa lalu karena kita tidak memiliki ciri-ciri sejarah sebagai ilmu
pernah tahu untuk menyimpulkan dan bagaimana penyampaian/penulisan
tentang sesuatu masa lalu itu” (Russel, buku teks sejarah ssejalan dengan dengan
2002:49). paradigma pendidikan sejarah. Hal ini
Karena ada ingatan atau kenangan sebagaimana dijelaskan oleh Ismaun
inilah maka manusia mengenal sejarah (2016: 114):
serta memberi bentuk baru kepada … dalam suatu peristiwa sejarah
sejarah. Adanya kesadaran sejarah itu hendaknya dapat ditunjukkan unsur-
mengakibatkan manusia menaruh unsur: wujud peristiwa (what),
perhatian kepada peristiwa-peristiwa di pelakunya (who), tempat terjadinya
masa lampau atau sejarah. Ingatan atau peristiwa (where), waktu kejadian
kenangan pada masa lampau dan harapan (when), unsur mengapa atau latar
pada masa yang akan datang itulah yang belakang terjadinya peristiwa (why),
dapat memberikan perspektif kesejarahan dan akhirnya pertanyaan yang
(historisch-perspectief). menyangkut bagaimana mungkin
Dengan menggunakan pengertian peristiwa itu terjadi (how). Dengan
atau pemahaman yang lebih baik tentang sendirinya penjelasan yang
perkembangan masyarakat di masa menyangkut why dan how terutama
lampau, kita akan mempunyai menjadi perhatian penting dalam
perbendaharaan pengetahuan untuk dapat keterangan sejarah, sebab di sinilah
mengatasi situasi masa sekarang dan kekhususan ciri-ciri sejarah itu akan
melihat perspektif ke masa depan. Kata terlihat.
mantan Perdana Menteri Inggris yang
termasyhur, Winston Churchill, “The Berdasarkan kajian teks Sejarah SMA
longer you can look back, the farther you Kelas X, berikut ini disampaikan
can look forwards” (Gardiner, 1961:275- beberapa contoh hasil analisis teks.
285). Pendapat Churchill ini memperjelas 1. Pada bagian penjelasan mengenai
pentingnya sejarah kepada kita, semakin kehidupan manusia praaksara di
jauh menengok ke belakang, maka Indonesia penulis buku teks berusaha
semakin jauh pula kita menjangkau maju menjelaskan bagaimana kehidupan
ke depan. Untuk itu ada baiknya kita lihat masyarakat praaksara dan bagaimana
tujuan utama pendidikan sejarah, yaitu juga dikaitkan pada kehidupan siswa
untuk membantu para siswa agar sekarang sebagai bahan
mengembangkan pemahaman dan pembelajaran atau nilai yang perlu
wawasan sejarah, yakni: (1) memahami untuk diperhatikan.
283
Wawan Darmawan dan Agus Mulyana
ANTARA SEJARAH DANA PENDIDIKAN SEJARAH:
Analisis Terhadap Buku Teks Pelajaran Sejarah SMA Berdasarkan Kurikulum 2013

Data etnografi yang diartikan sejarah sebagai peristiwa dan


menggambarkan kehidupan hubungan kausalitas dalam sejarah serta
masyarakat praaksara ternyata sejarah sebagai ilmu, isinya jauh dari
masih berlangsung sampai sekarang. kebenaran sejarah. Ketidaksesuaian
Entah itu pola hunian, pola peristiwa sejarah sebagaimana peristiwa
pertanian subsistensi, teknologi itu terjadi dapat dengan jelas terlihat pada
tradisional dan konsepsi kalimat “kebiasaan bertani merambah
kepercayaan tentang hubungan hutan dengan metode ‘tebang lalu bakar’
harmoni antara manusia dan alam, (slash and burn) untuk memenuhi
bahkan kebiasaan memelihara kebutuhan secukupnya masih ada hingga
hewan seperti anjing dan kucing di kini. Namun, kebiasaan merambah hutan
lingkungan manusia modern dan hidup berpindah-pindah pada masa
perkotaan. Demikian pula kebiasaan lampau tidak menimbulkan malapetaka
bertani merambah hutan dengan asap yang mengganggu penerbangan
motede ‘tebang lalu bakar’ (slash domestik.” Isi tulisan ini jelas tidak
and burn) untuk memenuhi sesuai sebagaimana peristiwa itu terjadi
kebutuhan secukupnya masih ada dan hukum kasualitas. konsep kausalitas
hingga kini. Namun, kebiasaan dalam sejarah merupakan unsur penting
merambah hutan dan hidup untuk melakukan eksplanasi (keterangan,
berpindah-pindah pada masa penjelasan) mengenai suatu peristiwa sejarah.
lampau tidak menimbulkan Sejarah memiliki analisis yang sifatnya
malapetaka asap yang mengganggu kronologis. Dalam pengertian ini sejarawan
selalu menghubungkan apa yang sudah
penerbangan domestik. Selain itu,
terjadi terdahulu dengan apa yang terjadi
juga mengganggu bandara negara kemudian. Tentu saja dalam hal ini perlu
tetangga Singapura dan Malaysia diingat bahwa apa yang terjadi dahulu
seperti yang sering terjadi akhir- dengan yang kemudian harus pula berada
akhir ini. Teknologi manusia pada suatu konteks peristiwa yang sama.
modernlah yang mampu melakukan Tanpa adanya hubungan kontekstual dalam
perambahan hutan secara besar- peristiwa tersebut tidak mungkin ada hukum
besaran, entah itu untuk perkebunan kausalitas dalam sejarah (Ismaun, 2016: 94).
atau pertambangan, dan Untuk itu bagaimana mungkin pada masa
permukiman real estate sehingga praaksara telah mengganggu asap pada
menimbulkan malapetaka kabut asap Negara tetangga dan penerbangan
dan kerusakan lingkungan domestic. Kapan terbentuknya Negara
(Gunawan, 2014: 12). tetangga dan penerbangan, Negara
tetangga yang mana? Dengan demikian
Bila diperhatikan teks di atas, terlihat sangat jelas penulis buku teks sejarah
penjelasan bagaimana kehidupan SMA ini tidak memahami konteks
manusia praaksara yang tidak lepas dari sejarah pada masanya, baik masa lalu dan
kehidupan berburu, mengumpulkan masa sekarang. Apalagi jika dihubungkan
makanan, bertani dan mengolah alam. dengan konsep kausalitas dalam sejarah.
Buku teks ini menjelaskan peristiwa
sebagaimana peristiwa itu terjadi pada 2. Buku teks sejarah sejatinya dapat
kehidupan masyarakat prakasara. Namun menyampaikan tujuan pendidikan
demikian ketika penulis teks berusaha sejarah yang dapat membantu para
mengkoneksikan kehidupan masa lalu siswa mengembangkan pemahaman
dalam kehidupan sekarang, dapat dan wawasan sejarah: (1) memahami
284
Wawan Darmawan dan Agus Mulyana
ANTARA SEJARAH DANA PENDIDIKAN SEJARAH:
Analisis Terhadap Buku Teks Pelajaran Sejarah SMA Berdasarkan Kurikulum 2013

perilaku manusia masa lampau; (2) sejarah. Baiknya pengunaan batu sisa
memahami perilaku manusia dewasa kehidupan masyarakat praaksara yang
ini, sehingga mampu; (3) masih dipakai di era globalisasi dengan
merencanakan keadaan masyarakat contoh yang memberikan nilai positif.
yang akan datang secara lebih baik. Misalnya bisa saja menghubungkan
Tetapi jika diperhatikan isi teks dengan perkembang kuliner. Ternyata
berikut. menumbuk bumbu masak yang enak itu
...apakah yang terjadi ketika adalah dengan batu cobek bukan dengan
tawuran anak-anak sekolah blender. Membangun rumah yang kokoh,
berlangsung? bukankah sering kali masyarkat masih menggunakan batu.
mereka saling melempar batu? Batu Memperkuat jalan raya, batu sangat
pula senjata yang paling awal memegang peranan penting, dll. Dengan
digunakan umat manusia dalam demikian nilai budaya masa praaksaara
mempertahankan hidupnya. Jadi anak sebenarnya masih banyak pada
sekolah di zaman modern ini – zaman masyarakat modern ini dengan kegiatan-
yang bahkan dikatakan “era kegiatan yang memberikan nilai positif.
globalisasi”, ketika tiada lagi batas- Analisis lainnya dalam teks ini,
batas yang menghambat hubungan jika dikaitkan dengan sejarah sebagai
kebudayaan–ternyata masih peristiwa jelas terdapat kekeliruan.
mempraktekan tradisi manusia purba Benarkah batu merupakan alat pertama
pada masa praaksara yang dipakai manusia praaksara untuk
mempertahankan hidupnya. Jika ada
Teks di atas mencoba menjelaskan bekasnya jelas peninggalan batu masa
bagaimana tawuran yang dilakukan oleh praaksara masih banyak ditemukan,
anak-anak sekolah/pelajar pada tetapi bukan berarti yang pertama. Kayu
kehidupan sekarang yang masih dari batang pohon atau ranting atau
menggunakan batu. Berdasarkan hukum tulang dan tanduk binatang apakah ini
sebab akibat, teks di atas tidak yang pertama, perlu ada sumber yang
relevansinya antara tawuran, saling memperkuat pernyataan ini. Di dalam
melempar batu, mempertahankan hidup buku teks sejarah sangat kurang penulis
dan kehidupan zaman modern. Kita dapat menunjukkan sumber dan fakta.
lihat dalam teks ini yang menjelaskan
bahwa batu sebagai senjata umat manusia 3. Dalam pembahasan mengenai
yang pertama dalam kehidupan “Pedagang, Penguasa dan Pujangga
masyarakat manusia. Berkaitan dengan pada Masa Klasik (Hindu-Buddha)”
teks ini jelas tidak tepat apabila dikaitkan tampaknya materi yang dibahas tidak
dengan tujuan pembelajaran sejarah, sesuai dengan judul subtema, karena
mengingat tradisi menggunakan batu penjelasan lebih pada perdagangan
sebagai alat yang digunakan untuk dengan menjelaskan bagaimana
bertahan hidup dengan batu yang terbentuknya jaringan Nusantara
digunakan untuk tawuran, berlainan melalui perdagangan laut. Penjelasan
fungsi. Siswa akan memiliki tafsir lain lebih fokus pada kondisi
jika akan tawuran jangan pakai batu perdagangan abad ke-15 sesuai
karena itu alat yang dipakai masa dengan sumber yang digunakan,
manusia purba dan sudah kuno. Contoh yaitu Sartono Kartodirdjo “Pengantar
penggunakan batu dalam tawuran, jelas Sejarah Indonesia Baru 1500-1900;
tidak sesuai dengan tujuan pendidikan dari Emporium sampai Empirium.
285
Wawan Darmawan dan Agus Mulyana
ANTARA SEJARAH DANA PENDIDIKAN SEJARAH:
Analisis Terhadap Buku Teks Pelajaran Sejarah SMA Berdasarkan Kurikulum 2013

Penjelasan dalam bentuk deskriptif konsep raja sebagaimana terungkap


naratif kurang didukung oleh fakta- dalam teks berikut ini.
fakta dan sumber. Hal ini bisa Setelah datangnya pengaruh India
menimbulkan ketidakjelasan struktur di Kepulauan Indonesia, dikenal
materi yg sedang dibahas. Sebagai adanya sistem pemerintahan secara
contoh pembahasan materi ini, sederhana. Pemerintahan yang
penulis buku teks memberikan dimaksud adalah semacam
penjelasan bagaimana perkembangan pemerintah di suatu desa atau daerah
pengaruh kebudayaan Hindu dan tertentu. Rakyat mengangkat seorang
Buddha secara terpisah. Berikut isi pemimpin atau semacam kepala suku.
teksnya. Orang yang dipilih sebagai pemimpin
Tanda-tanda tertua adanya biasanya orang yang sudah tua
pengrauh kebudayaan hindu di (senior), arif, dapat membimbing,
Indonesia berupa prasasti-prasasti memiliki kelebihan-kelebihan tertentu
yang ditemukan di daerah Sungai termasuk dalam bidang ekonomi,
Cisadane, dekat Kota bogor saat ini. berwibawa, serta memiliki semacam
Juga di Jawa Barat dekat Kota kekuatan gaib (kesaktian). Setelah
Jakarta. Selain itu kita juga dapat pengaruh India masuk, maka
melihat peninggalan kebudayaan pemimpin tadi diubah menjadi raja
Hindia itu di sepanjang pantai dan wilayahnya disebut kerajaan. Hal
Kalimantan Timur, yaitu di daerah ini secara jelas terjadi di Kutai
Muarakaman, Kutai. Menurut para (Gunawan 2016: 165).
ahli sejarah kuno, kerajaan-kerajaan
yang disebut dalam prasasti-prasasti 4. Selanjutnya penjelasan materi awal
itu adalah kerajaan Indonesia asli, kedatangan Hindu-Buddha di
yang hidup makmur bersumber dari Indonesia penulis memaparkan secara
perdagangan Negara-negara di terpisah antara pengaruh Hindu dan
India Selatan. Interaksi dengan Buddha. Sementara itu apabila
orang-orang dari Negara lain itulah dikaitkan dengan bukti peninggalan
yang kemudian mempengaruhi cara yang ada, pengaruh Hindu-Buddha ini
pandang para raja-raja saat itu tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
untuk mengadopsi konsep-konsep Sinkretisme terlihat jauh lebih kuat.
Hindu dengan cara mengundang Tetapi kembali lagi penjelasan
para ahli dan para pendeta dari sebelumnya mengenai konsep
golongan Brahmana (pendeta) di pedagang, raja, kerajaan dan
India selatan yang beragama Wisnu perkembangan Hindu-Buddha pada
atau Brahma (Gunawan, 2016: 79). penjelasan berikut tidak ada
hubungannya dengan perdagangan.
Pemaparan peristiwa sejarah itu konsep Kedatangan para biksu dari
raja atau kerajaan ternyata sudah ada India ke Negara-negara lain
sebelum pengaruh Hindu-Buddha. memunculkan keinginan para
Penulis menganggap dengan sebutan penduduk daerah setempat untuk
Indonesia asli. Apabila mengacu pada pergi ke India mempelajari agama
subjudul di atas, para pedagang Indonesia Buddha lebih lanjut. Para biksu local
yang melakukan kontak dengan para ini kemudian kembali dengan
pedagang India pada akhirnya mengenal membawa kitab-kitab suci, relic, dan
kesan-kesan. Bosch menyebut gejala
286
Wawan Darmawan dan Agus Mulyana
ANTARA SEJARAH DANA PENDIDIKAN SEJARAH:
Analisis Terhadap Buku Teks Pelajaran Sejarah SMA Berdasarkan Kurikulum 2013

ini dengan ‘arus balik” (Gunawan, 5. Teks lainnya yang dapat kita analisis
2016: 81). adalah:
Kerajaan Kalingga mengalami
Tetapi pada penjelasan berikutnya kemunduran kemungkinan akibat
penulis menyimpulkan “terdapat serangan Sriwijaya yang menguasai
pendapat mengenai proses masuknya perdagangan (Gunawan, 2014:75)..
Hindu-Buddha atau sering disebut
Hinduisasi. Sampai saat ini masih ada Argumentasi dalam pembelajaran sejarah
perbedaan pendapat mengenai cara dan bertujuan untuk meyakinkan dan
jalur proses masuk dan berkembangnya menerima dengan apa yang diuraikan.
pengaruh Hindu-buddha di kepulauan Tetapi dalam kalimat tersebut dengan
Indonesia (2016: 82). Sementara itu mencantumkan “kemungkinan”
penulis menyimpulkan sendiri bahwa “ menunjukkan penulis pun kurang
masyarakat di Kepulauan Indonesia telah meguasai terhadap materi yang disajikan.
mencapai tingkatan tertentu sebelum Teks ini tidak mampu memberikan bukti
munculnya kerajaan yang bersifat Hindu- atau fakta yang mendukung pada
Buddha. Melalui proses akulturasasi, pernyataan itu. Dengan demikian,
budaya yang dianggap sesuai dengan peristiwa sejarah mengenai Kerajaan
karakteristik masyarakat diterima dengan Kalingga sebagaimana peristiwa itu
menyesuaikan pada budaya masyarakat terjadi tidak muncul dalam teks sejarah
setempat pada waktu itu (Gunawan SMA X ini.
2016:84).
Dengan mengacu pada penjelasan SIMPULAN
di atas mengenai materi pengaruh
kedatangan Hindu-Buddha di Indonesia, Buku teks merupakan bagian
penulis buku teks ini lebih penting dari proses pembelajaran sejarah
mengedepankan pada paradigm dan hal tersebut dapat dipahami karena
pembelajaran sejarah. Nilai-nilai jatidiri buku teks sejarah hingga saat ini
bangsa yang memperkokoh pada dianggap sebagai bahan ajar yang paling
kebanggaan sebagai bangsa Indonesia ini utama sehingga keberadaannya
yang lebih diutamakan. Kita dapat lihat merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari penjelasan bagaimana peran bangsa dari proses pembelajaran. Buku teks
ini dalam menerima dan mengembangkan pelajaran sejarah meskipun
pengaruh Hindu-Buddha bagi Indonesia. diperuntukkan bagi kepentingan
Peran tokoh luar seolah tertutup oleh pendidikan, tidaklah berarti melepaskan
peran bangsa Indonesia. Kerajaan asli diri dari penggunaan kaidah-kaidah
sudah ada sebelum kedatangan Hindu- akademik historiografi dalam ilmu
Buddha, peran pedagang dan para biksu sejarah. Syarat-syarat keilmiahan harus
local yang diungkap oleh penulis tetap diperhatikan. Beberapa persyaratan
menandakan bagaimana pengungkapan keilmiahan misalnya sumber fakta yang
jatidiri bangsa ini yang lebih digunakan, kebenaran fakta, pendekatan
dikedapankan. Sejarah sebagai peristiwa penafsiran terhadap fakta, aspek
yang sebenarnya terjadi tentu harus keruangan, aspek waktu, dan lain-lain.
didukung dengan fakta-fakta yang Secara idealnya antara misi pendidikan
memperkuat atas kebenaran peristiwa. Ini dan penggunaan kaidah keilmuan dalam
tidak tampak dalam penjelasan sejarah. historiografi buku teks pelajaran sejarah
terjadi sinkroinisasi. Melalui buku teks
287
Wawan Darmawan dan Agus Mulyana
ANTARA SEJARAH DANA PENDIDIKAN SEJARAH:
Analisis Terhadap Buku Teks Pelajaran Sejarah SMA Berdasarkan Kurikulum 2013

sejarah, peserta didik dapat berpikir Hasan, S.H. 2000. “Kurikulum dan Buku
sejarah untuk menyelami masa lalu dan Teks Sejarah”. Historia: Jurnal
memahami konteks jamannya. Pendidikan Sejarah. 1, (1), 24-28.
Pemahaman sejarah ini dapat menjadi Hasan, Said Hamid. 1999. “Pendidikan
proses “memanusiakan” manusia, Sejarah Untuk Membangun Manusia
sehingga dapat bertindak sebagaimana Baru Indonesia”, dalam Mimbar
manusia seutuhnya yang berperasaan, Pendidikan, Nomor 2 Tahun XVIII,
arif, bijak, dan tentu menjadi penilaian Bandung IKIP Bandung, hlm.4-11.
serta pemikiran yang berwawasan jauh ke Ismaun. 1990. Filsafat Sejarah: Sebuah
depan, teliti dan kritis menghadapi segala Paparan Pengantar. Bandung
tantangan. Historia Utama Press.
Ismaun, dkk. 2016. Pengantar Ilmu
DAFTAR PUSTAKA Sejarah. Bandung: Departemen
Ankersmit, F.R. 1987. Refleksi tentang Pendidikan Sejarah dan APPS
Sejarah; Pendapat-pendapat Modern Russell, Bertrand. 2002. Sejarah Filsafat
tentang Filsafat Sejarah. terj. Dick Barat: kaitannya dengan kondisi
Hartoko. Jakarta: PT Gramedia sosio-politik zaman kuno hingga
Bungin, B. 2001. Metode Penelitian sekarang. Judul asli: History of
Kualitatif. Jakarta: PT Rajagrafinfo Western Philosophy and its
Darmawan, Wawan. 2010. Connection with Political and social
“Historiography Analysis of History Circumstances from the Earliest
Text Book from Neerlandocentric to Times to the Present Day.
Scientific”. Historia: International Penerjemah: Sigit Jatmiko dkk.
Journal of History Education, XI (2). Jakarta: Pustaka Pelajar
Bandung: APPS Sjamsuddin, H., 2007. ”Penulisan Buku
Gardiner, Patrick. 1961. Theories of Teks dan Sejarah Lokal”, dalam
History. New York: The Free Press Agus Mulyana & Restu Gunawan,
Gunawan, Restu, dkk. 2016 Sejarah Sejarah Lokal Penulisan dan
Indonesia untuk SMA. Jakarta: Pembelajaran di Sekolah, Bandung :
Kementerian Pendidikan dan Salamina Press.
Kebudayaan Sugiono. 2005. Memahami Penelitian
Gunawan, Restu, dkk. 2014. Sejarah Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Indonesia untuk SMA. Jakarta: Supardan, Dadang. 2004. “Pembelajaran
Kementerian Pendidikan dan Sejarah Berbasis Pendekatan
Kebudayaan Multikultural dan Perspektif Sejarah
Hasan, S. H. 2012. Pendidikan Sejarah Lokjal, Nasional, Global, dalam
Indonesia Isu dalam Ide dan Integrasi Bangsa, (Studi Kuasi
Pembelajaran, Bandung : Rizqi Eksperimental Terhadap Siswa SMA
Press. Kota Bandung)”. Disertasi: Sekolah
Hasan, S. Hamid. 2015. “Pendidikan Pascasarjana UPI. Bandung.
Sejarah dalam Mempersiapkan Supriatna, Nana. 2007. Kontruksi
Generasi Emas (Suatu Perubahan Pembelajaran Sejarah Kritis.
Paradigma Sejarah dengan Referensi Bandung: Historia Utama Press
pada Kurikulum 2013)”. Makalah UUSPN Nomor 20 Tahun 2003 tentang
disampaikan dalam Seminar Sistem Pendidikan Nasional
Nasional APPS, Banjarmasin, 27-28
November 2015
288
Wawan Darmawan dan Agus Mulyana
ANTARA SEJARAH DANA PENDIDIKAN SEJARAH:
Analisis Terhadap Buku Teks Pelajaran Sejarah SMA Berdasarkan Kurikulum 2013

Lincoln, Yvonna S & Egon G.Guba. Sage Publications


1985. Naturalistic Inquiry. USA:

289

Anda mungkin juga menyukai