Anda di halaman 1dari 2

71

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan diantaranya:
1. Sistem manajemen rantai pasokan agribisnis Ubi Cilembu saat ini cukup
mampu merespon perubahan pesanan konsumen dan perubahan musim. Hal
tersebut dilakukan dengan cara mengelola ketersediaan ubi yang berasal dari
lahan sendiri dan lahan petani pemasok ubi secara tepat, mengelola pembelian
ubi dari Bandar ubi lain secara tepat serta mengelola persediaan ubi agar
mampu mengantisipasi pertambahan pesanan dari konsumen. Pengelolaan
yang tepat tersebut ditunjukkan dengan kinerja keuangan yang menghasilkan
keuntungan bagi perusahaan yang mengikuti dinamika penjualan. Dengan
demikian dapat diartikan bahwa model manajemen rantai pasokan agribisnis
Ubi Cilembu pada CV. Simadu Tulen saat ini merupakan model yang kokoh
(robust).
2. Pemodelan dinamis dapat digunakan untuk permasalahan dalam sistem
persediaan dan distribusi akar wangi yaitu dengan meramalkan kondisi yang
akan terjadi di masa yang akan datang dengan menerapkan beberapa skenario
kebijakan.
3. Dengan melakukan simulasi model pada sistem rantai pasok agribisnis Ubi
Cilembu mampu diduga suatu faktor yang dianggap berpengaruh. Sehingga
dapat dicari pemecahan masalah dengan menerapkan beberapa skenario
kebijakan dengan cara mengubah nilai variabel atau menambahkan variabel
baru yang dianggap dapat berpengaruh.
4. Dari hasil simulasi menunjukkan bahwa produksi akar wangi dapat dipenuhi
dengan menerapkan kebijakan skenario peningkatan produktivitas lahan,
peningkatan teknologi pasca panen sebesar 0.42% yaitu dengan menggunakan
bahan baku akar wangi kering angin tanpa bonggol untuk proses penyulingan
sehingga biaya produksi dapat ditekan dan kualitas minyak akar wangi yang
dihasilkan menjadi lebih bagus.
5. Penerapan skenario 6 yaitu dengan mengkombinasikan antara kebijakan
rekonstruksi teknologi pasca panen dengan kebijakan menambah waktu
penyulingan Sehingga dengan penerapan skenario 6 ini, petani dan para
pelaku industri minyak akar wangi akan mengalami keuntungan yang besar.
6. Hasil simulasi model manajemen rantai pasokan agribisnis Ubi Cilembu
menggunakan kontrak pembelian tidak dapat digunakan karena model
tersebut tidak bersifat kokoh (robust) atau sangat sensitif terhadap perubahan
variabel eksogenus seperti musim, perubahan permintaan dan parameter
lainnya. Dengan demikian, tidak semua teori manajemen rantai pasokan dapat
diterapkan pada suatu sistem agribisnis.

6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan diantaranya:
1. Perlu pengkajian lanjutan dalam analisis model yaitu dengan membuka
batasan-batasan dan asumsi. Faktor-faktor yang dapat diperhatikan adalah:
a. Perhitungan kebijakan yang berbeda terhadap harga ubi dari petani
pemasok dan bandar ubi lainnya.
b. Memasukkan beberapa variabel yang dapat mempengaruhi nilai dari
produktivitas Ubi Cilembu.
c. Memasukkan beberapa variabel yang dapat mempengaruhi nilai dari
distribusi Ubi Cilembu pada CV. Simadu Tulen diantaranya dengan
rekonstruksi jalur tata niaga.
2. Terdapat sejumlah peluang untuk melanjutkan penelitian ini, diantaranya
adalah mengembangkan struktur model untuk mengetahui hubungan soft
variable dan hard variable keterkaitan antar pelaku usaha dengan kinerja
rantai pasok agribisnis Ubi Cilembu, mengembangkan struktur model untuk
mengetahui dampak penerapan program pengembangan Ubi Cilembu yang
berkelanjutan terhadap peningkatan daya saing rantai pasokan agribisnis Ubi
Cilembu serta pengembangan struktur model yang berkaitan dengan
kemungkinan penerapan strategi rantai pasok yang lainnya.

72

Anda mungkin juga menyukai