Anda di halaman 1dari 11

1).

1)Faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan kurva permintaan dan kurva penawaran


Faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan sepanjang kurva permintaan adalah sebagai
berikut :
1.Harga Barang itu Sendiri
Jika harga suatu barang semakin rendah maka permintaan terhadap barang tersebut akan
semakin bertambah, begitu juga sebaliknya.
2. Ketersediaan dan Perubahan Harga Barang Sejenis Sebagai Pengganti dan Pelengkap
Apabila harga barang pengganti dan barang pelengkapnya turun, maka permintaan atas barang
tersebut akan semakin berkurang. Akan tetapi apabila harga barang pengganti dan barang
pelengkapnya naik, maka permintaan atas barang tersebut akan meningkat.
Barang substitusi atau pengganti merupakan produk atau layanan yang memiliki kesamaan atau
kemiripan fungsi dengan produk lain. Ketika harga barang substitusi mengalami kenaikan,
akan menyebabkan tingkat permintaan terhadap komoditas yang memiliki fungsi sama
semakin tinggi. Demikian pula sebaliknya. Contohnya minuman kopi menjadi substitusi dari
minuman teh. Apabila harga minuman kopi semakin mahal, maka permintaan terhadap
minuman teh akan meningkat. Sebaliknya, jika harga minuman teh lebih tinggi, maka
permintaan terhadap minuman kopi akan lebih banyak. Dengan demikian, permintaan
komoditas tertentu secara langsung dapat dipengaruhi oleh perubahan harga dari barang
substitusinya.
Hal yang sama terjadi pada barang komplementer atau pelengkap. Barang komplementer dapat
dipahami sebagai barang atau jasa yang digunakan secara bersama-sama dengan barang atau
layanan lain sebagai pelengkapnya. Biasanya, barang komplementer cenderung kurang
memiliki nilai ketika dikonsumsi sendiri. Namun, saat dikombinasikan dengan barang atau
layanan lain, akan menambah nilai keseluruhan dari barang tersebut. Misalnya susu menjadi
barang komplementer dari kopi. Susu dan kopi masing-masing memiliki nilai tersendiri, dan
ketika keduanya digabung maka kombinasinya akan bernilai lebih tinggi. Namun, peningkatan
harga barang komplementer menyebabkan penurunan permintaan terhadap komoditas tertentu.
3. Pendapatan
Tingkat pendapatan mencerminkan kemampuan atau daya beli konsumen. Semakin tinggi
tingkat pendapatan konsumen, maka daya belinya terhadap barang dan jasa juga tinggi.
Demikian pula sebaliknya. Tinggi rendahnya permintaan akan barang dan jasa juga tergantung
pada pendapatan konsumen. Ketika pendapatan konsumen semakin besar, maka semakin besar
permintaan mereka.
4. Kebiasaan atau Selera Konsumen
Kebiasaan atau selera konsumen juga berpengaruh terhadap permintaan atas suatu barang.
Semakin tingginya selera konsumen terhadap suatu barang, maka permintaan terhadap barang
tersebut pun akan meningkat pula.
5. Jumlah Penduduk
Semakin besar jumlah penduduk yang ada dalam suatu daerah atau negara, maka semakin
tinggi pula jumlah permintaan atas suatu barang untuk harga tertentu.
6. Prediksi Konsumen tentang Perkiraan Harga pada Masa Mendatang
Jika konsumen memprediksikan bahwa harga suatu barang tertentu akan naik, sebaiknya
membeli barang tersebut sekarang. Sehingga mendorong orang untuk membeli lebih banyak
saat ini guna menghemat uang belanja di masa mendatang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan sepanjang kurva penawaran adalah :


1. Harga Barang itu Sendiri
Semakin tingginya harga dari suatu barang atau jasa, maka penawaran produsen atau
perusahaan akan menawarkan lebih banyak barang, begitupun sebaliknya.
2. Ketersediaan dan Perubahan Harga Barang Sejenis Sebagai Pengganti dan Pelengkap
Ketika harga barang “A” jauh lebih tinggi dibanding dengan harga barang “B”, maka
penawaran produsen akan jatuh pada barang “A”karena lebih menguntungkan.
3. Biaya Produksi & Teknologi yang Digunakan
Produsen membutuhkan biaya produksi dan penggunaan mesin-mesin berteknologi tinggi
untuk menghasilkan barang atau jasa dengan cepat dan berkualitas. Semakin tingginya biaya
produksi yang dikeluarkan, maka harga barang akan cenderung naik. Dan jika produsen
mengurangi jumlah produksinya, maka jumlah penawarannya pun akan berkurang, begitu pula
sebaliknya. Dengan penggunaan mesin berteknologi tinggi juga akan membuat biaya produksi
menjadi semakin murah. Sehingga mengakibatkan peningkatan hasil produksi dan biaya
produksi yang semakin murah. Hal ini akan menyebabkan jumlah barang yang ditawarkan
semakin banyak pada tingkat harga tertentu.
4. Jumlah Produsen
Semakin banyak produsen, maka semakin banyak pula jumlah barang yang ditawarkan.
Sebaliknya, semakin sedikitnya jumlah produsen, maka semakin sedikit jumlah barang yang
ditawarkan.
5. Kebijakan Pemerintah (Pajak dan Subsidi)
Semakin besar jumlah pajak yang dibebankan, maka jumlah barang yang ditawarkan akan
semakin rendah, begitu pula sebaliknya. Subsidi yang diberikan pemerintah diyakini mampu
mengurangi biaya produksi, sehingga menjadi pengurang harga barang yang ditawarkan dan
dapat menambah laba. Maka dari itu, semakin besar subsidi dari pemerintah, jumlah barang
yang ditawarkan akan bertambah.
6. Faktor Alam
Alam akan memberikan pengaruh yang signifikan, yaitu dapat mempengaruhi penawaran
khususnya untuk produk pertanian dan perikanan. Sebagai contoh : Para petani padi, ketika
iklim tidak menentu dan dapat menyebabkan gagal panen. Ketika terjadi kondisi seperti ini,
jumlah beras yang ditawarkan akan berkurang.
7. Prediksi Produsen tentang Perkiraan Harga pada Masa Mendatang
Apabila penjual atau produsen sudah memprediksikan kenaikan harga atas suatu barang
tertentu bulan depan, makasaat ini penjual atau produsen tersebut akan mengurangi stok
penjualannya dan menunggu hingga bulan depan untuk mengeksploitasi keuntungan yang lebih
besar.
2)Faktor-faktor yang menyebabkan pergeseran kurva permintaan dan kurva penawaran dan
arah perubahannya.(buat dalam bentuk tabel).

3)Harga Keseimbangan
Kondisi keseimbangan pasar ini jika dinyatakan secara matematis dan grafis akan menjadi
seperti berikut ini.
Permintaan = penawaran
Qd = Qs = Qe
Pd = Ps = Pe
a.Fungsi Permintaan
Pada fungsi permintaan ini ditunjukkan dengan adanya jumlah barang yang diminta serta
faktor pendukung lainnya. Dalam hal ini sesuai pula dengan hukum permintaan yang terjadi
pada pasar. Jika suatu barang terjadi kenaikan harga permintaan maka barang tersebut akan
mengalami penurunan. Begitu juga sebaliknya, jika harga barang mengalami penurunan maka
permintaan pada barang tersebut akan naik drastis. Untuk menuju arah keseimbangan, maka
akan terjadi adanya persaingan antar konsumen dalam mendapatkan barang. Misalnya saja
jika barang terbatas, maka selanjutnya harga akan didongkrak naik sehingga jumlah dari
permintaan dan penawaran terdorong kepada keseimbangan pada pasar.
Fungsi dari permintaan, terjadi hubungan antara harga dengan jumlah barang yang selalu
berbanding terbalik. Terjadi perbandingan tersebut pada saat harga barang turun, permintaan
akan naik. Begitu juga sebaliknya saat harga barang naik, permintaan menjadi turun. Maka
untuk menciptakan keseimbangan, diberikan suatu kondisi persaingan bisnis antara produsen
hingga konsumen pun akan bersaing mendapatkan barang tersebut.
b. Fungsi Penawaran
Pada fungsi penawaran lebih ditekankan pada hubungan persamaan antara harga barang
dengan jumlah barang yang telah ditawarkan oleh produsen. Cara kerjanya yaitu disesuaikan
dengan adanya hukum penawaran. Dimana terjadinya kenaikan jumlah barang yang
ditawarkan seller diikuti dengan harga batang pada pasar terjadi kenaikan.
Ketidakseimbangan akan terjadi saat harga dengan jumlah yang ditawarkan tidak sesuai satu
sama lainnya. Semakin tinggi harga dari sebuah batang akan melebihi keseimbangan, maka
terjadi pergeseran yaitu terjadi kelebihan penawaran. Keberadaan jumlah barang yang
ditawarkan melebihi dari jumlah yang diminta, inilah salah satu penyebab yang terjadi pada
kelebihan penawaran.
Pengendalian harga
Tujuan dari pengendalian harga adalah untuk melindungi konsumen atau produsen. Bentuk
kontrol harga yang paling umum digunakan adalah penetapan harga dasar (price floor) dan
harga maksimum (price ceilling).
A. Harga Dasar/Harga Terendah/Price Floor
Kebijakan ini dijalankan pemerintah saat ada barang/jasa yang harga jualnya terlalu rendah,
sehingga dapat merugikan produsen yang menjual barang/jasa tersebut. Untuk membantu
mengurangi kerugian maka pemerintah menetapkan harga jual terendah barang/jasa tersebut,
walaupun namanya harga terendah, tapi pemerintah akan menetapkan harga di atas harga itu.
Nah karena kebijakan ini, biasanya penjual akan memanfaatkan situasi dengan menawarkan
lebih banyak, sehingga akan ada kelebihan penawaran (excess supply). Nah kalau ada
kelebihan begini, pemerintah akan membeli kelebihannya, disimpan dan dijual kemudian
hari.
B. Harga Tertinggi/Harga Maksimum/Price Ceilling.
Nah kalau yang ini kebalikannya harga minimum. Pemerintah menetapkan harga jual
tertinggi sehingga barang/jasa masih bisa dibeli oleh konsumen secara wajar. Harga tertinggi
di sini adalah harga yang ditetapkan oleh pemerintah dan itu merupakan patokan harga
tertinggi yang diperbolehkan. Jadi produsen boleh menjual di bawah atau sama dengan harga
itu, tetapi tidak boleh melebihi harga tersebut. Nah kalau kebijakan ini nantinya akan
menghasilkan kelebihan permintaan, sehingga nantinya akan ada kekurangan pasokan barang
atau kelangkaan (shortage). Cara paling mudah untuk menangani hal ini adalah dengan
menjaga ketersediaan dan mengimport barang atau mendorong peningkatan produksi.
Kesimpulan :
Menurut saya, dalam menjalankan suatu bisnis diperlukan tingkat pemahaman tentang adanya
penawaran dan permintaan yang ada. Terjadinya proses tawar menawar dalam dunia pasar
dengan tujuan merapatkan kesepakatan harga tersebut yang akan menciptakan keseimbangan
harga sekaligus keseimbangan pasar. Kita bisa menyebut harga keseimbangan hanya jika
permintaan dan penawaran ada pada titik yang sama, tidak lebih, tidak kurang. Karena jika
harga ada di bawah harga keseimbangan, maka akan terjadi kelebihan permintaan, karena
permintaan akan meningkat akibat harga yang rendah, dan kemudian penawaran menurun.
Sebaliknya, jika harga pasar melebihi harga keseimbangan maka akan terjadi kelebihan
penawaran, tetapi konsumen enggan membeli/jumlah permintaan menurun Keseimbangan
harga dan permintaan selalu di upayakan agar tidak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan.
Pembeli dapat membeli barang dengan wajar, dan penjual/produsen tetap mendapatkan untung
dari apa yang dibuat.
2. 1)Ciri- ciri kurva indiferensi
- Kurva ini memiliki nilai kemiringan yang negatif. Atau tidak pernah memiliki
nilai kemiringan yang positif. Dengan demikian, apabila konsumsi dari suatu jenis
barang tambah, maka konsumsi barang yang lain perlu dikurangi, sehingga bentuk
yang ekstrem dari kurva ini adalah sejajar pada sumbu vertikal maupun sejajar
dengan sumbu horizontal.
- Bentuk kurva ini cembung pada titik origin menunjukkan bahwa penggantian
barang semakin menurun. Sehingga, derajat pergantian digunakan untuk
mengetahui berapa besar barang yang mesti dikurangi agar barang lain dapat
ditambah supaya kepuasan yang diterima menjadi sama.
- Kurva ini tidak berpotongan, karena jika saling berpotongan maka menjadi tidak
konsisten dengan definisi yang sudah dijelaskan.
Alasan kurva indiferensi tidak pernah saling berpotongan :
Kurva indiferensi yang tinggi akan menggambarkan pada tingkat kepuasan yang
tinggi pula. Sehingga, apabila terdapat ada dua kurva yang berpotongan, maka kombinasi
antara barang X serta Y yang sama jumlahnya akan memberikan suatu kepuasan yang lebih
tinggi.
2) Proses maksimisasi kepuasan dengan kurva indiferensi tertentu dan dengan biaya tertentu.

Garis kendala anggaran (gambar 3.6) I/Py


Slope = Px/Py
Kuantitas barang Y

I/Px
Proses seorang konsumen membelanjakan pendapatannya hingga mencapai kepuasan
maksimal dengan menggunakan analisis kurva indiferensi adalah sebagai
Kuantitas barang berikut.
X
Secara grafik tujuan konsumen bisa dicapai bila ia memilih kombinasi yang berada
pada kurva indiferensi paling tinggi yang dapat disinggung oleh garis kendala anggaran.
Hal ini karena kombinasi-kombinasi (bundel konsumsi) yang terletak di atas garis
anggaran tidak dapat dicapai oleh konsumen tersebut. Garis singgung pada kurva
indiferensi menunjukkan derajat penggantian konsumsi antara dua barang konsumsi
tersebut. Titik keseimbangan dimana konsumen memperoleh kepuasan (daya guna
total) maksimum adalah pada titik singgung antara garis kendala anggaran dengan
kurva indiferensi tertinggi yang dapat dicapai. Pada gambar 3.7 terlihat konsumen
mencapai kepuasan maksimum di titik A pada kurva indiferensi I1 yang secara
maksimal dapat dicapai. Karena konsumen membelanjakan semua pendapatannya
maka ia akan beroperasi pada titik-titik disepanjang garis kendala anggaran. Ia tidak
akan memilih titik C atau titik D meskipun pendapatannya mampu untuk membeli
kombinasi pada titik tersebut karena ia hanya mencapai kurva indiferensi I0 yang hanya
memberikan kepuasan lebih kecil daripada kepuasan yang ditunjukkan oleh kurva
indiferensi I1. Tentu saja ia ingin mencapai kurva indiferensi I2 dan memilih titik B.
Tetapi ini tak bisa dilakukan karena kombinasi pada titik B terletak diluar jangkauan
kendala pendapatan. Titik A merupakan titik keseimbangan konsumen. Jadi, dapat
dikatakan pada harga X dan Y tertentu yang nisbahnya ditunjukkan oleh slope atau
koefisien lereng garis kendala anggaran maka kuantitas barang X dan Y yang diminta
sebanyak X0 dan Y0.

Proses maksimisasi kepuasan dengan kurva indiferensi (gambar 3.7)


B
D

A I2
I1
C
I0
O

3. 1)Pengertian periode produksi jangka pendek dan jangka panjang adalah sebagai berikut :
a) produksi jangka pendek(short run) , yaitu jangka waktu ketika input variabel dapat
disesuaikan, namun input tetap tidak dapat disesuaikan. Bila sebagian faktor produksi
jumlahnya tetap dan yang lainnya berubah (misalnya jumlah modal tetap, sedangkan tenaga
kerja berubah
b) produksi jangka panjang (long run), yaitu merupakan satu waktu dimana seluruh input
variabel maupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah, semua faktor produksi dapat
berubah dan ditambah sesuai kebutuhan.
Dalam jangka panjang (long run) dan sangat panjang (very long run) semua faktor produksi
sifatnya variabel. Perusahaan dapat menambah atau mengurangi kapasitas produksi dengan
menambah atau mengurangi mesin produksi. Dalam konteks manajemen, jangka panjang dan
jangka sangat panjang berkaitan dengan ukuran waktu kronologis. Misalnya ada kualifikasi
yang menyatakan bahwa jangka panjang berkisar antara 5-25 tahun . jangka sangat panjang
bila waktunya lebih dari 25 tahun.
2) Hubungan antara produk total, marginal, dan produk rata-rata, dan kurvanya.
Terdapat keterkaitan antara perkembangan produk total, produk rata-rata serta produk marjinal.
Tahapan kenaikan produk total awalnya diikuti dengan kenaikan produk rata-rata, hingga
penggunaan faktor produksi tertentu akan diikuti penurunan produk rata-rata. Begitu juga tahap
kenaikan produk total diikuti kenaikan produk marjinal hingga pada titik balik fungsi produk
total, selanjutnya akan diikuti penurunan kurva produk marjinal.
Gambar di bawah ini menawarkan tahap-tahap produksi yang bekerjasama dengan insiden
aturan kenaikan hasil yang makin berkurang. Gambar (A) melukiskan kurva produksi total
(PT) yang bergerak dari 0 menuju B, C dan M. Gambar (B) melukiskan sifat-sifat dan gerakan
produksi rata-rata (AP) dan produksi marginal (MP). Kedua gambar ini bekerjasama erat.
Pada ketika kurva TP mulai berubah arah pada titik balik B (inflection point) maka kurva MP
mencapai titik maksimum. Itulah batas dimana aturan kenaikan hasil yang semakin berkurang
mulai berlaku. Kalau produk rata-rata pada banyak sekali tingkat pemakaian faktor itu diikuti,
maka terlihatlah bahwa produk rata-rata itu mula-mula naik dan sehabis mencapai maksimum
kemudian mulai turun. Secara teoritis produk rata-rata itu akan mencapai nol apabila
pemakaian faktor produksi sudah tak terhingga banyaknya. Di dalam praktek hal ini tidak akan
mungkin terjadi, alasannya ialah siapakah yang akan menggunakan faktor produksi dalam
jumlah yang tak terhingga. Karena kurva produk rata-rata dan kurva produk marginal
diturunkan dari kurva produk total, maka sudahlah niscaya diantara ketiga kurva-kurva itu
terdapat suatu kekerabatan tertentu. Bentuk dari kurva produk rata-rata dan kurva produk
marginal akan tergantung dari bentuk kurva produk total. Apabila dengan perubahan teknologi
kurva produk total dari suatu proses produksi berubah, maka secara otomotis kurva produk
rata-rata dan kurva produk marginal juga akan berubah.
4. 1)Syarat keseimbangan perusahaan dalam pasar persaingan murni
Untuk menggambarkan grafik keseimbangan perusahaan yang menghasilkan laba
maksimum/keuntungan maksimum harus memperhatikan syaratsyarat berikut:

1. Kurva AR = MR dan sejajar dengan sumbu OQ.


2. Kurva AC (Average Cost) selalu berada di bawah kurva AR dan MR.

3. Kurva MC (Marginal Cost) selalu memotong kurva AC minimum yang menunjukkan bahwa produksi
pada saat itu terjadi efisiensi produksi.

2)Penjelasan jika kurva MC memotong kurva MR,MR1, dan MR2 serta kesimpulan

Dari grafik pada grafik dapat diuraikan penjelasan sebagai berikut: a. Harga terbentuk pada saat kurva
MC memotong kurva MR, yaitu setinggi OP1 b. Besarnya penerimaan total (TR) = π O P1 AQ1 c.
Besarnya biaya total (TC) = π P2 QB1 d. Keuntungan maksimum sebesar = π P1 P2 AB e. Kurva MC
selalu memotong kurva AC minimum (pada titik yang terendah) Adapun grafik keseimbangan
perusahaan pada pasar persaingan sempurna yang menggambarkan kerugian minimum harus
memenuhi syarat-syarat berikut: a. Kurva AR = MR sejajar dengan sumbu OQ. b. Kurva AC berada di
atas kurva AR dan MR, atau kurva AR dan MR berada di bawah titik terendah kurva AC. c. Kurva MC
selalu memotong kurva AC minimum. Sebelum memotong AC, kurva AC memotong kurva MR dan saat
itulah menunjukkan produksi menderita kerugian minimum.

Kesimpulan : jadi, setiap titik potong antara MR dan MC menunjukkan pasangan harga dan kuantitas
yang ditawarkan oleh perusahaan dan memberikan keuntungan maksimal atau kerugian minimal
kecuali bila titik potong tersebut terletak di bawah atau lebih rendah daripada biaya variabel rata-rata
minimum.

Anda mungkin juga menyukai