CBR Peng. Bahan Ajar Ips - Siti Rahma Ulini
CBR Peng. Bahan Ajar Ips - Siti Rahma Ulini
CRITICAL BOOK
REPORT
MK.
PENGEMBANGAN
BAHAN AJAR
DAN MEDIA IPS
DI SD
PRODI S1 PGSD
NIM : 1182111020
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun tugas critical book report ini
dengan baik, serta tepat pada waktunya. Di dalam tugas saya ini, saya membahas
mengenai buku “Pengembangan Pendidikan IPS di SD”, “Pembelajaran IPS” dan
“Pendidikan IPS”.
Tugas critical book report ini telah saya buat berdasarkan buku yang saya
baca dan saya juga mendapat bantuan dari beberapa pihak untuk menyelesaikan
critical book report ini. Banyak hambatan yang saya alami dalam menyelesaikan
tugas ini. Oleh karna itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya
pada semua pihak yang telah membantu saya dalam penyusunan tugas critical
book report ini
Hormat Saya ,
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................ii
Bab 1. Pendahuluan............................................................................................1
1.2 Tujuan.................................................................................................1
1.3 Manfaat...............................................................................................2
3.2 Kritikan..............................................................................................28
4.1 Kesimpulan........................................................................................29
4.2 Saran..................................................................................................29
ii
IDENTITAS BUKU
Buku Utama
ISBN : -
Buku Pembanding I
iii
Pengarang : Dr. H. Abdul Karim, M.Pd
Penerbit :-
Kota Terbit :-
Tahun Terbit :-
Buku Pembanding II
Edisi : Ke Dua
Penerbit : ALFABETA, cv
ISBN : 978-602-8800-89-1
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Critical Book Review (CBR) merupakan suatu hal yang penting bagi
mahasiswa karena mempermudah mahasiswa dalam memahami konsep materi
yang terdapat dalam buku pembahasan, terlebih lagi kami mahasiswa S1 PGSD
sebagai calon pendidik untuk kedepannya. Maka kali ini penulis akan mengulas
satu buku utama dan dua buku pembanding mengenai pembelajaran IPS.
Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam
meringkas dan menganalisis sebuah buku, mengenal dan memberi nilai serta
mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis. Setiap buku yang dibuat oleh
penulis tertentu pastilah mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Kelayakan suatu buku dapat kita ketahui jika kita melakukan resensi terhadap
buku itu atau dengan perbandingan terhadap buku lainnya.
Pada Critical Book Review (CBR) kali ini penulis akan mengulas dan
mengkritik tiga buku, diantaranya buku utama berupa ebook yang berjudul
“Ebook Pembelajaran IPS” dan kedua buku pembanding yang berjudul “
Pembelajaran IPS” dan “Pendidikan IPS” oleh Dr. Rudy Gunawan, M.Pd.
Untuk dapat mengetahui dan mengulas isi buku pada buku yang memiliki
judul yaitu “Ebook Pembelajaran IPS”, “Pembelajaran IPS” dan
“Pendidikan IPS”
1
Agar dapat melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi
yang diberikan oleh buku tersebut.
1.3. Manfaat
Manfaat mengerjakan Critical Book Report ini adalah agar mengetahui apa
saja yang terdapat pada buku tersebut.
2
BAB II
3
pengajaran IPS, diharapkan siswa dapat memiliki sikap peka dan tanggap untuk
bertindak secara rasional dan bertanggung jawab dalam memecahkan
masalahmsalah sosial yang dihadapi dalam kehidupannya.
4
Sejarah adalah rekonstruksi masa lampau tentang apa saja yang sudah
dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh orang. Seorang
sejarawan dapat menulis apa saja asal memenuhi syarat untuk disebut sejarah.
Dimensi waktu dalam sejarah sangat penting, karena peristiwa yang menyangkut
manusia itu terjadi dan berlangsung dalam dimensi ruang dan waktu. Konsep
waktu dalam sejarah mempunyai arti kelangsungan (continuity). Atas kesadaran
manusia, maka waktu dibagi menjadi tiga dimensi yaitu waktu yang lampau,
waktu sekarang, dan waktu yang akan datang dalam satu kontinuitas. Sejarah
bertugas untuk membuka peristiwa masa lampau manusia, memaparkan
kehidupan manusia dalam berbagai aspek kehidupan dan mengikuti
perkembangan dari masa lampau hingga masa sekarang dan dijadikan pedoman di
masa yang akan datang. Manusia sebagai makhluk sosial dalam menjalani hidup
dan penghidupannya selalu mengalami apa yang disebut perubahan. Perubahan itu
berlangsung terus menerus berlanjut dan berkesinambungan dari masa lampau
hingga sekarang dan akan terus terjadi pada masa yang akan datang. Ada dua
macam perubahan yaitu perubahan sosial dan perubahan kebudayaan, namun
demikian keduanya tidak dapat dipisahkan secara tegas karena saling terkait.
Perubahan sosial budaya dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu:
1. perubahan yang terjadi secara lambat dan perubahan yang terjadi secara
cepat,
2. perubahan yang menimbulkan pengaruh kecil dan perubahan yang
menimbulkan pengaruh besar, dan
3. perubahan yang dikehendaki atau direncanakan dan perubahan yang tidak
dikehendaki atau tidak direncanakan.
5
manusia dapat mempertahankan hidupnya. Kebudayaan meliputi kebudayaan
yang bersifat material maupun kebudayaan yang bersifat non material.
Produksi dalam arti luas adalah setiap tindakan yang ditujukan untuk
menciptakan dan menambah manfaat atau nilai guna barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Tindakan tersebut meliputi menciptakan barang
baru, mengubah bentuk barang, memindahkan barang dari satu tempat ke tempat
lain, mengatur waktu penggunaan barang , dan menciptakan suatu jasa. Tujuan
produksi bagi perseorangan atau perusahaan adalah mencari laba atau keuntungan,
sedangkan tujuan secara nasional adalah meningkatkan kemakmuran.
6
Fungsi distribusi adalah untuk menyalurkan barang-barang dari produsen
ke konsumen dan untuk memperlancar pemasaran. Berdasarkan intensitasnya
saluran distribusi dapat dibagi tiga yaitu saluran intensif, selektif, dan eksklusif.
Lembaga-lembaga distribusi yang paling umum digunakan adalah grosir, agen,
dan pedagang eceran. Ketepatan waktu dalam melakukan distribusi sangat
penting, karena pendistribusian barang yang tidak tepat waktu akan merugikan
baik produsen maupun konsumen.
Dalam bahan ajar unit-3 ini Membahas mengenai perkembangan Iptek dan
pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat. Tentu kita sudah tidak asing lagi
dengan istilah Iptek, karena setiap hari kita berhadapan dengan hasil kemajuan
dan perkembangan Iptek tanpa mengenal batas waktu dan tempat. Dewasa ini
perubahan lingkungan rumah kita dari yang terdekat sampai jauh. Perubahan
apakah yang telah terjadi? Bentuk rumah, alat-alat rumah tangga,
kendaraan/transportasi, makanan, pakaian, sampai pada alat sarana komunikasi,
dan alat kedokteran. Semua ada hubungannya dengan perkembangan Iptek. Dalam
bahan ajar unit-3, membahas perkembangan Iptek dari sisi dampak postif dan
negative. Dampak positif dari Iptek telah memberikan banyak kemudahan dan
7
kesejahteraan manusia. Sedangkan dari sisi dampak negatifnya, diantaranya
kerusakan lingkungan hidup sebagai akibat alat-alat modern yang diciptakan
untuk mengeksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran, pencemaran
udara, air, dan tanah. Belum lagi bergesernya nilai-nilai sosial budaya dan moral,
sepertinya tidak mampu dicegah. Materi bahan ajar unit-3 terdiri dari dua sub unit,
yaitu:
8
kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh pengausaan Iptek. Iptek akan berkembang,
jika ada lembaga yang memenuhi persyaratan untuk berkembangnya kehidupan
akademis, didukung oleh fasilitas yang memadai. Perkembangan Iptek perlu
disosialisasikan agar penemuan-penemuan baru dapat dikenal dan dimanfaatkan
oleh masyarakat. Selain itu masyarakat mengetahui akan dampak positif dan
negtifnya, selanjutnya dapat mengantisipasinya. Sejalan dengan perkembangan
Iptek, muncul pula permasalahan yang harus segera diatasi, misalnya masalah
kebijakan teknologi, strategi, prodiksi, dan sebagainya. Bagi Negara-negara
berkembang, alih teknologi itu penting untuk mengejar ketinggalan negara-negara
maju.
Dalam bahan ajar unit-1 telah membahas tentang pengertian IPS, hakikat IPS,
tujuan mempelajari IPS, dan rasional mempelajari IPS. Dalam bahan ajar unit-4 ini
akan dibahas tentang konsep-konsep IPS (geografi, sejarah, ekonomi, sosiologi, dan
antropologi) dalam konteks lokal, nasional, maupun global. Tentu saja konsep-
konsep IPS tersebut sangat terkait dengan kehidupan individu dalam masyarakat.
Selanjutnya konsep-konsep tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di
masyarakat.
9
hal arti dan maknanya. Oleh karena itu tugas seorang pendidik untuk
menumbuhkan kembali sikap kepedulian dan kepekaan sosial tersebut. IPS
merupakan integrasi dari ilmu-ilmu sosial, misalnya geografi, sejarah, ekonomi,
sosiologi, dan antropologi. Masing-masing konsep mempunyai kajian yang
berbeda-beda. Konsep geografi, merupakan konsep keruangan, sejarah
berhubungan dengan konsep waktu. ilmu ekonomi terkait dengan konsep
kebutuhan hari ini dan hari esok, sosiologi terkait dengan konsep masyarakat
dengan interaksi sosialnya, sedangkan antropologi terkait dengan manusia dan
hasil kebudayaannya.
Pola pengajaran IPS dewasa ini masih bersifat mono-aspek, yaitu hanya
mementingkan segi kognitif saja. Dalam pengajaran IPS guru menghadapi
kebingunan dan ketidakpastian dalam nilai. Padahal nilai mempunyai peranan
yang penting dalam pengajaran IPS. Kemajuan pengetahuan dan teknologi
membawa dampak perubahan-perubahan terhadap nilai, hingga menimbulkan
konflik-konflik nilai. Untuk mengatasi masalah kekaburan dan konflik nilai,
kiranya nilai tersebut perlu diperjelas dengan melalui pendidikan nilai.
Nilai merupakan ukuran baik dan buruk tentang tingkah laku yang dianut
seseorang dalam kehidupan masyarakat. Sistem nilai budaya merupakan pedoman
tertinggi bagi manusia. Sistem nilai tidak hanya mempengaruhi tingkah laku dan
tindakan seseorang, tetapi dapat menjadi dasar untuk mencapai tujuan hidup.
Sikap/sikap mental melekat pada diri seseorang dan merupakan reaksi emosional
seseorang terhadap lingkungannya baik secara positif maupun negatif. Sikap
mental sangat dipengaruhi oleh nilai, pengalaman, dan pendidikan. Oleh karena
itu IPS dapat dijadikan sarana untuk membina sikap mental siswa. Dalam rangka
membentuk sikap mental siswa ada tiga model, yaitu: mengamati dan meniru,
menerima penguatan, dan menerima informasi verbal. Nilai dan sikap merupakan
dua faktor penting yang menentukan perilaku seseorang. Konsistensi hubungan
antara sikap dan perilaku ditentukan oleh dua faktor, yaitu kesempatan dan
10
motivasi. Penanaman nilai dan sikap pada pengajaran IPS hendaknya dipersiapkan
dan dirancang berkesinambungan dengan penekanan pada setiap tingkat yang
berbeda. Semakin tinggi jenjangnya semakin besar unsur pemahaman dan
pertanggungjawabannya. Namun dalam pembelajaran IPS tidak mungkin dapat
memperkenalkan seluruh nilai- nilai kehidupan manusia kepada siswa. Oleh
karena itu nilai-nilai yang akan ditanamkan kepada siswa merupakan nilai-nilai
yang pokok dan mendasar bagi kehidupan manusia.
11
masyarakat bukan sebagai suatu sistem dimana di dalamnya terdapat suatu
keseimbangan, saling ketergantungan, dan saling bekerja sama.
12
Ada beberapa pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalahmasalah
sosial, antara lain
1. pendekatan ekologi,
2. pendekatan sistem, dan
3. pendekatan interdisipliner.
Pendekatan-pendekatan tersebut merupakan terapi/diagnose yang dapat
mengungkapkan sebab-sebab utama, sebab-sebab tambahan, dan sebabsebab
pengiring dari suatu masalah sosial.
Hal yang terpenting dalam inkuiri adalah siswa mencari sesuatu sampai
tingkatan “yakin” (belief-percaya). Tingkatan ini dicapai melalui dukungan fakta,
analisis, interpretasi, dan pembuktiannya. Bahkan lebih dari itu dalam inkuiri akan
dicarai tingkat pencarian alternatif pemecacahan masalah tersebut.
13
Peran siswa sebagai pengambil inisiatif, bebas melakukan eksplorasi dan
menentukan cara menemukan jawabannya sendiri.
14
kerjanya nanti. Namun demikian metode ini selain mempunyai kelebihan juga
mempunyai kelemahan.
1. Pengertian Media
Secara harafiah kata “media” berasal dari bahasa Latin, yang merupakan
bentuk jamak dari “medium” yang berarti perantara atau alat (sarana) untuk
mencapai sesuatu. Assosistion for Education and Communication Technology
(AECT) mendifinisikan media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk
suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan Education Assiciation (NEA)
mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulaksikan, dilihat,
didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan
baik dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat mempengaruhi efektifitas
program instruksional.
A. Fungsi Media
15
Penggunaan media dalam proses pembelajaran, menurut Basyaruddin
Usman dan H. Asnawir (2002; 13-15) mempunyai nilai-nilai praktis sebagai
berikut:
Menurut Oemar Hamalik (1985:63) ada 4 klasifkasi media pengajaran antara lain:
16
media yang tidak diproyeksikan
media yang diproyeksikan
media audio
sistem multimedia
B. Teknik Pemilihan Media dalam Pembelajaran IPS
1) Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan. Tujuan pembelajaran merupakan komponen utama
yang harus diperhatikan dalam memilih media. Dalam penerapan media
harus jelas dan operasional, spesifik, dan benar-benar tergambar dalam
bentuk perilaku.
2) Aspek materi, merupakan hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih
media. Sesuai tidaknya antara materi dengan media yang digunakan akan
berdampak pada hasil pembelajaran.
3) Kondisi siswa, dari segi subyek belajar, guru harus memperhatikan betul-
betul tentang kondisi siswa dalam memilih media. Misalnya faktor umur,
intelegensi, latar belakang pendidikan, budaya, dan lingkungan anak
menjadi titik perhtian dan pertimbangan dalam memilih media.
4) Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru untuk
mendesain sendiri media yang akan dipergunakan, merupaka hal yang perlu
dipertimbangkan oleh guru. Seringkali guru menganggap bahwa suatu
media sangat tepat digunakan untuk suatu pokok bahasan/tema tertentu,
tetapi di sekolah tersebut tidak tersedia media yang diperlukan. Sedangkan
untuk mendesain atau merancang suatu media yang dikehendaki tidak
mungkin dilakukan oleh guru.
5) Media yang dipilih hendaknya dapat menjelaskan apa yang akan
disampaikan kepada siswa secara tepat, dalam arti tujuan yang ditetapkan
dapat tercapai secara optimal.
6) Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang
dengan hasil yang akan dicapai. Media sederhana mungkin akan lebih
menguntungkan dari pada menggunakan media canggih tetapi hasil yang
dicapai tidak sebanding dengan dana yang dikeluarkan.
17
C. Pengertian Metode Belajar
Kata metode berasal dari bahasa latin yaitu “methodo” yang berarti
“jalan”. Dengan demikian metode bersangkut paut dengan pemilihan jalan,
arah atau pola dalam berbuat sesuatu untuk mencapai sesuatu tujuan.
Sedangkan mengajar dapat diartikan sebagai suatu proses membawa anak
didik dari suatu tingkat kecakapan tertentu ke tingkat kecakapan yang
menjadi tujuan pendidikan.
Sehubungan dengan hal tersebut Winarno Surachmad (1976:76),
menyatakan bahwa metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan
alat untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan mengajar diartikan sebagai
penciptaan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses
belajar (T. Raka Joni. 1980:1).
Dengan demikian metode mengajar adalah metode yang dipergunakan oleh
seorang pengajar untuk membawa anak didiknya ke tujuan pengajarannya
(E. Kusmana. 1974:1). Jadi miliki anak didiknya. Jadi jelas bahwa metode
adalah cara yang dianggap efisien yang digunakan oleh guru dalam
menyampaikan suatu mata pelajaran tertentu kepada siswa, agar tujuan yang
telah dirumu
D. Kriteria Menentukan Metode Pembelajaran
Menurut Cheppy HC (tt;80) ada tiga kriteria yang dapat digunakan
untuk menentukan metode, antara lain:
1. Tujuan
Tujuan merupakan landasan utama untuk menentukan metode sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan. Misalnya jika guru akan mengembangkan
sikap dalam kehidupan keluarga, maka metode yang dipilih adalah
sosiodrama
2. Kebutuhan dan minat anak
Kebutuhan individu itu berbeda-beda, misalnya beberapa anak memerlukan
pengalaman tertentu, sedang yang lain memerlukan aktivitas tertentu pula.
Sebagai guru harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan anak untuk
menentukan rencana kegiatan pembelajaran. Pada kelas rendah, diperlukan
aktivitas yang bertumpu pada bahan-bahan buku bacaan, sosiodrama,
18
permainan, membaca ceritera, dan penyusunan bagan. Minat anak sebagian
juga ditentukan oleh metode yang digunakan guru. Siswa yang gemar
mengkoleksi perangko dan pakaian adat akan berbeda dengan siswa yang
gemar membaca ataupun melalui akting. Oleh karena itu dengan mengenal
perbedaan-perbedaan siswa tersebut, guru akan mudah untuk menentukan
metode yang akan digunakan.
3. Cara Penampilan
Guru Kepribadian guru dapat dilihat melaluai penampilannya waktu
mengajar. Dalam beberapa hal ia telah mengembangkan cara mengajar yang
mengesankan, di lain pihak ia memang pandai memilih metode yang tepat,
sehingga kegiatan pembelajaran menyenangkan. Guru seperti itulah yang
harus tampil di kelas untuk mengajar mata pelajaran IPS. Guru hendaknya
memiliki keterampilan memilih metode, dan memiliki keterampilan
memilih metode, dan memiliki keberanian untuk mencoba berbagai metode
sebagai variasi dalam mengajar.
E. Macam-macam Metode Pendekatan IPS
Metode/pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam
pengajaran IPS antara lain:
Contectual Teaching and Learning (CTL)
Cooperative Learning
Metode Karyawisata
Metode Role Playing
Metode Simulasi
Kata “individu”, dalam Bahasa Perancis berarti orang seorang. Kata ini mengacu
pada manusia atau satu orang manusia. “In-dividere” berarti mahkluk
individual yang tidak dapat dibagi-bagikan (W. AGerungan:26). Kata sifatnya
“individual” (bahasa Perancis), menunjuk pada satu orang yang sekaligus
untuk membedakan dengan masyarakat, dan juga dimaksudkan ciri-ciri khas
19
yang melekat pada satu orang tersebut. Setiap individu mempunyai ciri-ciri
khas yang telah “built-in” dalam dirinya.
1. Pengetahuan
2. Perasaan
3. Dorongan Naluri
B. Individu dan Konteksnya dalam Masyarakat
Dalam proses untuk menjadi pribadi, individu dituntut mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungan tempat ia berada. Lingkungan tersebut meliputi:
20
yang berbeda, mempunyai orientasi dan persepsi lain, dan memiliki keyakinan-
keyakinan lain yang berbeda.
21
1. Perubahan jumlah penduduk.
2. Penemuan Baru Penemuan baru oleh anggota masyarakat.
3. Pertentangan (conflict) Sosial.
4. Pemberontakan atau revolusi
Sedangkan faktor dari luar dapat disebabkan oleh lingkungan fisik yang ada
disekitar manusia, misalnya bencana alam gempa bumi, lumpur lapindo, tanah
longsor, menyebabkan masyarakat yang menempati daerah tersebut berpindah
ke tempat yang lebih aman. Hal tersebut akan mengakibatkan perubahan sosial,
misalnya karena harus menyesuaikan diri dengan tempat tinggal yang baru
maka mata pencahariannya berubah dari pertanian menjadi pedagang, nelayan
menjadi petani, dan sebagainya.
22
5. merupakan satu kesatuan sehingga mereka mempunyai perasaan solidaritas;
7. masyarakat merupakan suatu sistem yang diatur oleh norma-norma atau aturan
aturan tertentu; dan
23
norma-norma masyarakat. Mula-mula norma-norma terbentuk secara tidak
disengaja, namun lama kelamaan norma tersebut dibuat secara standar. Norma-
norma atau kaidah-kaidah itu biasanya berhimpun atau mengarah ke titik pusat
di sekitar fungsi pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok. Karena tujuannya
adalah mengatur cara berpikir, cara bertindak untuk memenuhi
kebutuhankebutuhan pokok
Pranata sosial adalah, himpunan kaidah atau sistem norma yang bertujuan menata
atau mengatur pola kelakuan warga masyarakat tertentu yang lahir dari
hubungan-hubungan sosial yang menyangkut jaringan kedudukan dan peran
sosial yang berkaitan dengan aktivitas masyarakat yang khusus untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang mendasar.
BAB III
PEMBAHASAN
24
dengan font putih gambar ibu-ibu nama
berukuran normal, yang sedang penerbitnya,bahan
secara keseluruhan bekerja sama, juga cover juga bagus,
cover tersebut sudah disertai gambar dan terdapat juga
cukup bagus dan globe pada cover sinopsis dibagian
tidak mencolok. buku tersebut. belakang buku
Judul yang tertera yang memudahkan
pada cover juga pembaca
menggunakan font mengetahui
yang besar gambaran isi buku
sehingga judul tersebut.
dengan mudah
dibaca.
b. Identitas Identitas buku utama Tidak terdapat Identitas di buku II
Buku tersebut sudah cukup identitas pada buku juga sudah jelas
lengkap yaitu tersebut, sehingga dan lengkap
terdapat nama sangat sulit bagi sehingga
penulis, kota terbit, reviewer untuk memudahkan
penerbit/ percetakan, mendapatkan reviewer dalam
tahun terbit. Hanya informasi mendapatkan
saja tidak terdapat mengenai identitas informasi
ISBN pada identitas pada buku tersebut. mengenai identitas
buku tersebut. yang tertera hanya buku tersebut.
nama pengarang
yang terdapat pada
cover buku.
c. Kata Sudah terdapat kata Kata pengantar Penulisan kata
Pengantar pengantar yang pada buku tersebut pengantar pada
cukup baik, yaitu sudah tercantum buku ini kurang
disertai dengan dengan penulisan bagus karena tidak
ucapan syukur dan yang bagus. adanya ucapan rasa
ucapan terima kasih. Namun tidak syukur diawal
terdapat ucapan kalimat tetapi
25
syukur dan ucapan langsung ke
terimakasih. penjelasan
mengenai buku
tersebut.
d. Daftar Isi Daftar isi pada buku Daftar isi pada Daftar isi pada
ini sudah bagus dan buku II ini sudah buku ini cukup
halaman setiap bab bagus dan rapi, bagus menurut
didaftar isi sesuai judul yang tertera saya, dan rapi
dengan halaman pada setiap bab yang mana
pada isi buku, daftar sudah dituliskan halaman-halaman
isinya juga rapi dengan font yang yang tertera pada
sehingga lebih besar daftar isi dapat
memudahkan sehingga dengan mempermudah
pembaca mencari mudah mencari mencari halaman
materi pada setiap halamannya. buku.
halaman.
e. Pendahuluan Sudah cukup bagus Tidak terdapat Tidak terdapat
dimana terdapat pendahuluan pada pendahuluan pada
pendahuluan pada buku II tersebut. buku 2 tersebut,
lembar pertama buku hanya saja diganti
tersebut. dengan prakata
pada lembar setelah
identitas buku.
f. Isi Buku Isi pembahasan pada Pembahasan pada Isi pembahasan
buku ini cukup isi buku II tersebut pada bab yang saya
lengkap dan sudah cukup jelas rangkum isinya
menjelaskan secara dan dimuat dengan sudah sangat jelas
rinci mengenai pembahasan yang dan menjelaskan
materi pada rinci, materi pada materi secara detail
pengembangan tiap babnya juga dengan banyaknya
pendidikan Ilmu tidak lari dari judul. sumber maupun
Pengetahuan Sosial Pembahasan buku pengertian dari
SD. Materi pada juga banyak beberapa ahli yang
26
setiap BAB yang memuat pendapat- di rangkum dalam
dimuat pada buku pendapat beberapa materi tersebut, dan
tersebut juga dimuat ahli. Isi buku materi yang
secara apik dan tersebut juga disampaikan pada
lengkap. dimuat dengan buku tersebut juga
Dibandingkan menggunakan menjelaskan secara
dengan buku II dan beberapa translate rinci dan mudah
buku III,yang mana bahasa inggris pada dipahami oleh
buku utama tersebut beberapa judul- pembaca.
lebih menjelaskan judul
secara spesifik. Pada pembahasannya.
bab yang saya bahas
ataupun rangkum
lebih banyak
menjelaskan
mengenai
pengembangan
pendidikan IPS dan
secara keseluruhan
isi buku tersebut
sudah bagus dan
cukup jelas dalam
membahas tentang
materi yang di bahas
mengenai
Pengembangan
pendidikan IPS,
buku tersebut
memuat berbagai
macam pembelajaran
IPS dan
pembahasannya juga
27
sangat lengkap.
g. Tata Bahasa
a.Penggunaa Buku ini sudah baik Penggunaan tanda Buku ini sudah
n tanda baca dan tepat dalam baca pada buku II menggunakan
penggunaan tanda ini sudah cukup tanda baca yang
baca pada setiap baik, dimana baik dan tepat
kalimatnya, dan juga penggunaan tanda sehingga tidak
ada kalimat-kalimat petik, tanda koma, adanya kesulitan
bercetak miring, tanda kutip, yang teramat
bercetak tebal dan maupun buka dan sangat kepada
terdapat garis bawah tutup kurungnya pembaca dalam
pada setiap kalimat sudah pas membaca buku ini.
yang penting yang digunakan. Juga terdapat
memudahkan Penggunaan kata kalimat yang
pembaca untuk bercetak miring bercetak miring
mendapatkan pada setiap kalimat dan tebal pada
informasi pada mater yang penting juga setiap judul
yang ada di dalam sudah tertera pada maupun isi dalam
buku tersebut. buku tersebut. materi yang
penting.
b.Kesederhanaa Buku ini Penggunaan bahasa
n bahasa menggunakan pada buku tersebut Sama dengan buku
bahasa yang sangat pada setiap kata I, buku ini juga
sederhana sehingga demi katanya sudah menggunakan
memudahkan dimuat sesederhana bahasa yang
pembaca dalam mungkin, sehingga sederhana dalam
mencerna setiap kata pembaca mudah setiap
demi kata pada buku untuk membaca pembahasannya
tersebut. dan memahami yaitu mudah
materi yang dimuat dipahami dan
dalam buku dimengerti oleh
tersebut. pembaca.
28
B.Kritikan Buku I
C. Kritikan Buku II
Pada buku III, dari segi penampilan buku tersebut sudah bagus.
Namun, pada buku III tersebut juga tak terdapat kata pengantar dan juga tak
terdapat pendahuluannya.
29
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Secara keseluruhan ketiga buku tersebut sudah sangat bagus, baik dari
pengunaan bahasa, isi materi maupun dari penampilan buku. Namun pastinya
terdapat kekurangan maupun kelebihan pada setiap buku. Dengan adanya tugas
critical book report ini dapat menjadikan kita sebagai orang orang yang dapat
berpikir kritis untuk menilai buku. Pada buku tersebut dapat disimpulkan bahwa,
isi dari buku tersebut sudah cukup bagus yang mana di dalamnya sangat banyak
sekali materi yang dapat dijadikan referensi oleh pembaca.
4.2 SARAN
30