1. Basis : bagian dari gigi tiruan yang menutupi mukosa mulut di daerah palatum labial, bukal, lingual. 2. Sadel : bagian gigi tiruan yang menutupi mukosa di atas prosesus alveolaris dan mendukung elemen gigi tiruan 3. Elemen gigi tiruan : bentuk gigi seperti gigi asli yang hilang. Bahan dasarnya bisa resin akrilik, proselen maupun logam. 4. Klammer : bagian dari gigi tiruan lepas yang berbentuk gepeng atau bulat 5. Occlusal rest : bagian cangkolan yang bersandar pada bidang oklusal gigi sandaran
2. Tahapan dan bahan mencetak anatomis :
a. Mengaduk alginat : i. Mengaduk alginat pada bowl besar kurang lebih 30 detik ii. Masukkan air perlahan-lahan, aduk hingga homogen dan konsistensinya creamy b. Mencetak : i. Pasien buka mulut ii. Masukkan sendok cetak kedalam mulut pasien: untuk rahang bawah tekan daerah posterior lalu ke anterior, untuk rahang atas tekan daerah posterior dan palatum lalu ke anterior b. Bahan : Alginate
a. Gigi tiruan terletak baik pada posisinya b. Retensi : Untuk rahang atas, pasien diinstruksikan untuk menggerakkan pipi dan bibir, dilihat jika gigi tiruan tidak lepas maka gigi tiruan sudah retentif. Untuk rahang bawah, pasien diinstruksikan untuk menggerakkan pipi, bibir, dan lidahnya, jika gigi tiruan tidak goyang atau lepas maka gigi tiruan sudah retentif c. Stabilitas baik : dilihat saat gigi tiruan dipakai oleh pasien dan operator menginstruksikan untuk menggigit ujung instrumen pada satu regio, apabila gigi tiruan tidak terungkit maka stabilitas baik. d. Cek artikulasi dan cek bite d. Cek oklusi, fonetik, dan estetik : 1. Oklusi : gunakan articulating paper untuk melihat apakah oklusi sudah baik atau masih ada kontak prematur, tanyakan juga pada pasien apa ada perasaan mengganjal atau tidak 2. Fonetik : saat gigi tiruan diinsersikan atas dan bawah, instruksikan pasien untuk mengucapkan huruf s, b, f, t, v, r jika tidak ada hambatan atau kesulitan dalam pelafalan maka fonetik sudah baik iv. Pemberian instruksi pada pasien tentang penggunaan dan perawatan gigi tiruan
4. 5 Prinsip preparasi gigi penyangga :
a. Pemerliharaan struktur gigi : bertujuan untuk perlindungan jaringan sisa. Tidak boleh mengambil terlalu banyak. b. Bentuk retensi dan resistensi : bertujuan agar restorasi bertahan dan stabil selama mungkin di tempat. Harus cukup besar untuk menahan tekanan kunyah yang dapat diperoleh dari bentuk preparasi dinding axial, kekasaran permukaan gigi preparasi, sementasi, dan retensi tambahan. c. Daya tahan restorasi : Daya Tahan dari Restorasi : ketebalan rest cukup, bahan rest kaku, bentuk konturnya ideal atau sesuai anatomi d. Integritas Tepi Restorasi : dipengaruhi oleh kecekatan tepi restorasi, kekuatan tepi restorasi, kebersihan restorasi. Integritas tepi restorasi harus dapat beradaptasi dengan baik dengan garis tepi preparasi e. Pemeliharaan Jaringan Periodontal : gingiva harus sehat, tepi preparasi pada pertengahan sulkus gingiva
5. Tahapan pencetakan gigi penyangga yang telah di preparasi :
→ Menggunakan double menggunakan double impression teknik Alat dan bahan : sendok cetak ,bahan cetak putty
1. Campur base dan katalis dengan tangan
2. Masukan ke sendok / tray cetakan ke pasien 3. Setelah setting, keluarkan dan keringkan 4. Interdental dikerok untuk tempat bahan cetak dua 5. Aduk bahan cetak dua, suntikan pada daerah preparasi kemudian sisa campuran diletakkan di atas cetakan satu, cetak pada pasien 6. Setelah setting keluarkan dan cuci.