Anda di halaman 1dari 9

0 Lainnya Blog Berikut» ajimulyana03@gmail.

com Dasbor Logout

Minggu, 31 Mei 2015 Mengenai Saya

Teknik Mesin
Makalah PROPERTI SALURAN TERBUKA DAN Ikuti 0
PERSAMAAN DASAR
Lihat profil lengkapku

PROPERTI SALURAN TERBUKA DAN PERSAMAAN DASAR


Arsip Blog

Tujuan pembuat materi ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Mekanika Teknik IV 2015 (9)
yang dibimbing oleh: Juni (6)
Mei (2)
Nur Robbi ,ST .MT Makalah PROPERTI SALURAN
TERBUKA DAN PERSAMAAN DAS...
Makalah Open Channel, Closed Conduit,
dan Tipe – T...

Maret (1)

Oleh:
DONY PRAYOGI SANTOSO

AHMAD KHOIRON

UNIVERSITAS ISLAM MALANG


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI MESIN
MARET 2015

PRAKATA

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah yang berjudul "PROPERTI SALURAN TERBUKA DAN PERSAMAAN
DASAR". Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah
ini, maka kami selaku penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Nur Robbi ,ST .MT selaku guru Pembimbing kami, yang memberikan
arahan, masukan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ini.

Malang, 10 Maret 2015

Penulis
Daftar Isi

Halaman
judul ................................................................................................................................. 1
Prakata
……….................................................................................................................................
2
Daftar
Isi .........................................................................................................................................
.3
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………......
………………………….… 4
BAB II ISI ………………………………………………………......
………………………….… 5
A. JENIS ALIRAN FLUIDA
1. Definisi …………………....……………………………………........………....
……………... 5
2. Klasifikasi ……………………………………………………………………….......
……..…. 5
3. Geometri penampang melintang ……………………………………………………………............
…….. 6
4. Distribusi, koefisien kecepatan dan pengukuran kecepatan ……………………………...............
……..... 9
B. PERSAMAAN DASAR
1. Persamaan kontiunitas …………………………………………………………………..............
………… 10
2. Persamaan energy ……………………………………………………………………….............
………… 12
3. Persamaan momentum …………………………………………………………………….............
………. 12
4. Transpormasi system ke volume control …………………………………………………..............
……… 12
BAB III KESIMPULAN ……………………………………………………………………….
………….…… 14
Daftar pustaka …………………………………………………………………………………….....
………..… 15
Bab I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam era yang serba teknologi saat ini, kemajuan bidang pendidikan
sangatlah bertambah dari waktu ke waktu. Kemajuan yang dicapai oleh umat manusia,
baik itu bidang sosial, bidang informasi maupun bidang pendidikan. Salah satunya
dalam makalah ini akan dipaparkan elemen-elemen mekanika fluida yang
memungkinkan kita untuk memecahkan rnasaIah-masalah yang kita temui sehari-hari
yang relatif sederhana seperti misalnya aliran melalui pipa, saluran dan aliran di sekitar
bola dan silinder. Aliran-aliran yang lebih kompleks yang biasanya disebabkan oleh
geometri-geometri, yang lebih kompleks tidak akan dipaparkan di dalam makalah ini.
Walaupun demikian ini merupakan informasi baru bagi Anda. Marilah kita mulai.

1.2 Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini mencakup sebagian kecil dari Mekanika Fluida, yakni tentang saluran
terbuka dan persamaan-persamaan dasar yang bias dijadikan salah satu referensi.

1.3 Tujuan dan manfaat


Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Mampu memahami materi ini dengan baik

Manfaat :
1. Memberikan pembaca pengetahuan baru

Bab II

A. JENIS ALIRAN TERBUKA

1. Definisi
Aliran Saluran terbuka adalah saluran yang mengalirkan air dengan permukaan
bebas. saluran terbuka dapat terjadi dalam bentuk yang bervariasi cukup besar, mulai
dari aliran di atas permukaan tanah yang terjadi pada waktu hujan, sampai aliran dengan
kedalaman air konstan dalam saluran prismatis. Masalah aliran saluran terbuka banyak
dijumpai dalam aliran sungai, aliran saluran-saluran irigasi, aliran saluran pembuangan
dan saluran-saluran lain yang bentuk dan kondisi geometrinya bermacam-macam.
Mekanika aliran saluran terbuka lebih sulit dibanding dengan mekanika saluran
tertutup. Pada aliran saluran tertutup tidak terdapat permukaan bebas sehingga tidak
terdapat pengaruh langsung dari tekanan atmosfer, pengaruh yang ada hanyalah tekanan
hidraulik yang besarnya dapat lebih besar atau lebih kecil daripada tekanan atmosfer.
Sedangkan pada aliran saluran terbuka terdapat permukaan bebas yang berhubungan
dengan atmosfer dimana permukaan bebas tersebut merupakan suatu batas antara dua
fluida yang berbeda kerapatannya yaitu cairan dan udara, dan pada permukaan ini
terdapat tekanan atmosfer. Dalam hal ini hubungannya dengan atmosfer perlu adanya
pertimbangan bahwa kerapatan udara jauh lebih rendah daripada kerapatan air.
2. Klasifikasi
Klasifikasi saluran terbuka berdasarkan asal-usul:
- Saluran alam (natural channel)
Contoh: sungai-sungai kecil di daerah hulu (pegunungan) hingga sungaibesar di muara.

- Saluran buatan (artificial channel)


Contoh: saluran dreinase tepi jalan, saluran irigasi untuk mengairi persawahan, saluran
pembuangan, saluran untuk membawa air ke pembangkit listrik tenaga air, saluran untuk
supply air minum, saluran banjir.
Klasifikasi saluran terbuka berdasarkan konsistensi bentuk penampang dan kamiringan
dasar:
- Saluran prismatic (prismatic channel)
Yaitu saluran yang berbentuk penampang melintang dan kemiringan dasarnya tetap.
Contoh: saluran drainase, saluran irigasi

- Saluran non prismatic (non prismatikc channel)


Yaitu saluran yang berbentuk penampang melintang dan kemiringan dasarnya berubah-
ubah.
Contoh: sungai

Dilapangan, saluran buatan (artificial channel) bisa berupa:

- Canal: semacam parit dengan kemiringan dasar yang landau, berpenampang segi
empat,segi empat, segi tiga, trapezium maupun lingkaran. Terbuat dari galian tanah,
pasangan batu, beton ataukayu maupun logam.

- Talang (flume): semacam selokan kecil yang terbuat dari logam, beton atau kayu yang
melintas di atas permukaan tanah dengan suatu penyanggah.

- Got Miring (chute): semacam selokan dengan kemiringan dasar yang relative curam.

- Bangunan Terjun (drop structure): semacam selokan dengan kemiringan yang tajam.
Perubahan muka air terjadi pada jarak yang sangat dekat.

- Gorong-gorong (culvert): saluran tertutup yang melintasi jalan atau menerobos


gundukan tanah dengan jarak yang relatif pendek.

- Terowongan (tunnel): saluran tertutup yang melintasi gundukan tanah atau bukit dengan
jarak yang relatif panjang.

3. DISTRIBUSI DAN PENGUKURAN KECEPATAN ALIRAN

- Kecepatan aliran v adalah jarak yang ditempuh aliran pada saluran dalam satuan waktu.
Biasanya kecepatan vdinyatakan dalam satuan m/dt.

- Kecepatan aliran pada saluran adalah tidak merata. Kecepatan maksimum aliranterjadi
pada kisaran 0.05 hingga 0.25 kedalamannya.

- Makin mendekati tepi saluran maupun dasar saluran, kecepatan aliran adalah mengecil.

- Koefisien distribusi kecepatan α berkisaran Antara 1.03 sampai 1.36.

- Untuk masalah-masalah dalam praktek, besaran koefisien distribusi kecepatan dianggap


sama dengan1.

- Distribusi kecepatan pada penampang saluran tergantung pada beberapa faktor antara
lain:
- Bentuk penampang
- Kekerasan saluran
- Adanya tekukan-tekukan

- Pengukukran kecepatan aliran dilakukan dengan cara antara lain:


- Menggunakan alat pengukur aliran (current meter) mengukur kecepatan
rata-rata pada segmen-segmen penampang dengan membagi-bagi
penampang saluran secara vertikal.

- Menggunakan pelampung yang di hanyutkan ke dalam aliran dengan


mencatat laju pelampung pada jarak tertentu.
- Distribusi kecepatan secara umum dinyatakan pada gambar berikut:

4. GEOMETRI PENAMPANG MELINTANG SALURAN

Geometri penampang saluran biasanya seperti berikut:


- Saluran alam (natural channel) : tidak beraturan, bervariasi mulsi
dari bentuk parabola hingga trapezium.

- Saluran buatan (artificial channel) terbuka : beraturan, berpenampang segi


empat, segi tiga, trspezium, trapezium ganda, lingkaran hingga parabola.

- Saluran buatan (artificial channel) tertutup : lingkaran, bujur sangkar, elips.

- Kedalaman aliran (y) : jarak vertical titik terendah dasar saluran hingga
permukaan air (depth of flow).

- Taraf (stage) : elevasi dari muka air terhadap bidang persamaan.

- Lebar dasar (B) : lebar penampang melintang bagian bawah/dasar (bed


width).

- Kemiringan dinding (m) : angka penyebut pada perbandingan Antara sisi vertical
terhadap horizontal (side slope).

- Lebar puncak (T) : lebar penampang saluran pada permukaan air (top
width).

- Luas basah (A) : luas penampang melintang yang tegak lurus aliran
(water area).

- Kelliling basah (P) : panjang garis perpotongan dari permukaan basah


saluran dengan bidang penampang melintang yang tegak lurus arah aliran (wetted
perimeter).

- Jari-jari hidraulik (R) : perbandingan antara luas basah A dengan keliling basah
P. (hydraulic radius).

- Kedalaman hidraulik (D) : perbandingan antara luas basah A dengan keliling


lebar puncak T. (hydraulic depth).

- Factor penampang (Z) : perkalian antara luas basah A dengan akar kuadrat
dari kedalam hidraulik D. (section factor).
Untuk penampang melintang berbentuk segi empat maupun segi tiga, maka unsur
geometrinya adalah identik. Hanya saja yang berbeda aadalah harga B dan m. Untuk
penampang segi empat harga m = 0, untuk penampang segi tiga harga B = 0.

B. PERSAMAAN DASAR

1. Persamaan Kontiunitas

Persamaan kontiunitas adalah memperlihatkan suatu tabung yang pendek, yang


bisa diasumsikan untuk maksud-maksud praktek, sebagai suatu kumpulan stream line-
stream line. Dikarenakan tabung aliran dibatasi pada semua sisi-sisinya oleh streamline-
streamline dan dikarenakan tidak ada kecepatan yang normal terhadap suatu streamline,
maka tiada fluida yang dapat meninggalkan atau memasuki tabung aliran terkecuali pada
ujung- ujungnya. Volume diam/tak bergerak di antara kedua penampang tetap dari
tabung aliran dinamakan sebagai volume atur (control volume) dan besarnya akan
didefinisikan sebagai volume. Jika masa fluida yang terisi di dalam volume aiur dari
volume (disingkat vol) pada waktu t adalah massa, maka fluida yang terisi di dalam vol
pada waktu (t + dt) akan merupakan:
yang menyatakan bahwa laju bersih aliran massa keluar dari volume kendali itu harus
nol.di penampang 1 laju bersih aliran massa keluar adalah PIVIdA1 dan dipenampang 2

adalah persamaan kontinuitas yang diterapkan pada dua penampang di sepanjang sebuah
tabung aIiran dalam aIiran steadi.

2. Persamaan Energi
Hukum pertama termodinamika, atau singkatnya, persamaan energi, memiliki
kegunaan pada saat perpindahan kalor atau usaha ingin diketahui. Jika pada intinya
tidak terjadi perpindahan kalor dan tidak ada usaha eksternal dari pompa atau alat
lainnya, persamaan energi memungkinkan kita menghubungkan tekanan, kecepatan
dan ketinggian. Kita lihat bagaimana persamaan ini disusun. Kita mulai dengan
persamaan energi daiam bentuk umumnya.

Kebanyakan aplikasi memungkinkan kita untuk menyederhanakan persamaan ini dengan


mengasumsikan aliran tunak yang seragam dengan satu jalur masuk dan satu jalur
keluar. Persamaan energi disederhanakan menjadi.

3. Persamaan Momentum
Jika perhitungan melibatkan gaya, seringkali kita perlu menerapkan hukum
kedua Newton, atau sederhananya, persamaan momentum, ke soal yang dihadapi.
Untuk suatu volume umum, dengan menggunakan deskripsi pergerakan Eulerian,
persamaan momentum telah diberikan dalam Pers. dalam bentuk yang paling umum
untuk sebuah volume kontrol tetap sebagai.

4. Transpormasi sistem ke volume kontrol

Ketiga hukum dasar yang berkaitan dengan mekanika fluida seringkali disebut
sebagai kekekalan massa, energi dan momentum. Dua yang terakhir lebih spesifik lagi
disebut hukum pertama termodinamika dan hukum kedua Newton. Setiap hukum ini
diekspresikan dengan menggunakan deskripsi pergerakan Lagrangian; hukum-hukum ini
berlaku untuk suatu massa fluida tertentu. Hukum-hukum ini dinyatakan sebagai
berikut:
- Massa :Massa suatu sistem tetap konstan
- Energi : laju perpindahan kalor ke suatu sistem dikurangi dengan usaha yang
dilakukan oleh suatu sistem adalah sama dengan laju perubahan energi E dari sistem
tersebut.
- Momentum : Gaya momentum yang bekerja pada suatu sistem sama dengan laju
perubahan momentum dari sistem tersebut.
Setiap hukum ini lanjutnya akan diekpsresikan secara matematis dengan mengenali
bahwa laju perubahan berlaku untuk sekumpulan partikel fluida dan kenyataan bahwa
densitas, energi spesifik dan kecepatan dapat berubah dari titik ke titik di dalam volume
yang di maksud. Ini memerlukan derivatif material dan pengintegralan pada volume.

Bab III
Kesimpulan

- Aliran Saluran terbuka adalah saluran yang mengalirkan air dengan


permukaan bebas.
- Mekanika aliran saluran terbuka lebih sulit dibanding dengan mekanika
saluran tertutup.

Daftar Pustaka

http://abdulloh-faqih.blogspot.com/2011/06/saluran-terbuka.html
http://www.ilmusipil.com/pengertian-hidrolika
http://www.academia.edu/5773360/ALIRAN-MELALUI-SALURAN-
TERBUKA
http://e-jurnal.ukrimuniversity.ac.id/file/21202.pdf
R.L. Daugberty and J.B. Franzini'. "Fluid Mechanics with Engineering
Applications".

Reuben M. Olso, Steven J. Wraighl Essentials of Engineering Fluid Mechanics.


Harper & Row Publisher,

Diposting oleh Teknik Mesin di 10.30

Rekomendasikan ini di Google

Tidak ada komentar:


Posting Komentar
Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: aji mulyana86 (Google)


 Logout

Publikasikan Pratinjau Beri tahu saya

Posting Lebih Baru Beranda Posting Lama

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai