Pemeriksaan obyektif yang dilakukan secara umum ada dua macam, yaitu
Pemeriksaan ekstra oral ini bertujuan untuk melihat penampakan secara umum dari
pasien, misalnya pembengkakan di muka dan leher, pola skeletal, kompetensi bibir. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara palpasi limfonodi, otot-otot mastikasi dan pemeriksaan TMJ.
1. Pemeriksaan Limfonodi
Pemeriksaan limfonodi dengan palpasi dapat dilakukan pada bagian kepala leher dan
lymphaticy cervicales, nodi lymphacity supra claviculares, dan nodi lymphacity post
auriculares.
Untuk melakukan palpasi pada otot/muskulus, maka teknik palpasi yang dilakukan
a. Musculus Masseter : palpasi dilakukan secara bimanual, tangan yang satu ( dengan
maksila
d. Musculus Pterygoid medial : palpasi secara intra oral pada bagian lingual pada ramus
mandibula.
Dengan melakukan pemeriksaan TMJ, seorang dokter gigi dapat melakukan palpasi
ke bagian pre aurikuler pasien dengan menggunakan jari telunjuk atau menggunakan
stetoskop untuk mendengar adanya kikling atau krepitasi. Respon pasien untuk palpasi,
skor 0 – tidak ada nyeri pada palpasi, 1 – nyeri ringan, 2 – nyeri sedang, 3 – sakit parah,
refleks palpebral.