DISUSUN OLEH :
1. SURYANTO (20103160201161)
2. RISKA (20103160201251)
3. ANDI IRFAN(20103160201208)
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari penulisan tersebut dapat disimpulkan bahwa perbedaan penentuan awal
ramadhan dan 1 syawwal disebabkan karna berbedanya dalam memahami teks-teks bacaan
yang terdapat pada ayat Al Quran dan Hadits Rasulullah SAW. Karena sesungguhnya jika
kedua metode tersebut (hisab dan rukyat) digunakan bersama atau dikolaborasikan maka
akan lebih memudahkan dan saling mengisi kekurangan serta menutupi kekurangan masing-
masing dalam penentuan puasa ramadhan dan hari raya.
2. Daftar Pustaka
Al-Qur’an dan Terjemah.
Azhari, Susiknan. Ilmu Falak: Perjumpaan Khazanah Islam dan Sains Modern, Suara
Muhammadiyah, Yogyakarta, 2007.
_____________. Hisab dan Rukyat: Wacana untuk Membangun Kebersamaan di Tengah
Perbedaan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2007.
Amhar, Fahmi. Seputar Hisab dan Rukyat 1427 H, Suara Islam, Minggu I-II Oktober 2006.
Salam, Abd. Tradisi Fiqh Nahdlatul Ulama (NU): Analisis terhadap Konstruksi Elite NU
Jawa Timur tentang Penentuan Awal Bulan Islam, Ringkasan Disertasi, IAIN Sunan Ampel
Surabaya, 2008.
www.tdjamaluddin.wordpress.com
http://mutiary.wordpress.com/2010/12/01/metode-hisab-dan-metode-rukyat/
http://www.trijayafmplg.net/opini/2011/08/ini-dia-jawabannya-kenapa-terjadi-perbedaan-
penetapan-1-syawal/
http://kalsel.muhammadiyah.or.id/artikel-mengapa-muhammadiyah-memakai-sistem-hisab--
dalam-penetapan-awal-bulan-qamariyah-detail-268.html
http://www.pta-semarang.go.id/artikel/PENYIMPULAN IDE HUKUM ISLAM TTG RUKYAT
HILAL.pdf