Anda di halaman 1dari 10

Intervensi Keperawatan

Intervensi yang dilakukan pada diagnose pertama dengan nyeri bagian punggung adalah
dengan memberikan terapi kompres hangat. Penulis berpendapat bahwa kompres hangat adalah
Teknik yang mudah digunakan oleh semua orang dan tidak memerlukan alat atau bahan yang
sulit. Terapi kompres hangat juga telah banyak digunakan sebagai terapi nyeri di bidang
keilmuan lain misalnya mengurangi nyeri persendian, nyeri postoperasi. Menurut GIRSANG,
(2020) Pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan signal ke hipothalamus
melalui spinal cord. Ketika reseptor yang peka terhadap panas dihipotalamus dirangsang, sistem
efektor mengeluarkan signal yang memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan
ukuran pembuluh darah akan memperlancar sirkulasi oksigenisasi mencegah, terjadinya spasme
otot, memberikan rasa hangat membuat otot tubuh lebih rileks, dan menurunkan rasa nyeri.
Kompres air hangat yang diberikan pada punggung bawah wanita di area tempat kepala janin
menekan tulang belakang akan mengurangi nyeri, panas akan meningkatkan sirkulasi ke area
tersebut sehinga memperbaiki anoksia jaringan yang disebabkan oleh tekanan . Panas dapat
disalurkan melalui konduksi (botol air panas, bantalan pemanas listrik, lampu, kompres hangat
kering dan lembab) atau konversi (Ultrasonografi, diatermi) (Yani & Khasanah, 2012).

Selain Teknik kompres hangat, kelompok juga memberikan Teknik effleurage.


Effleurage massage adalah bentuk massage dengan menggunakan telapaktangan yang memberi
tekanan lembut ke atas permukaan tubuh dengan arahsirkular secara berulang (Reeder et al.,
2011). Massage ini bertujuan untuk untukmeningkatkan sirkulasi darah, memberi tekanan, dan
menghangatkan ototabdomen serta meningkatkan relaksasi fisik dan mental (Kasiati &
Rosmalawati, 2019). Kelompok berpendapat bahwa kombinasi kompres hangat dan Teknik
effleurage ini akan sangat efektif dalam menangani nyeri, dibuktikan dengan penelitian
WASKITO, (2019) bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kombinasi kompres air
hangat dan effleurage massage dan effleurage massage dilihat dari nilai Z pada kelompok
intevensi lebih besar. Dan hasil uji Man Whitney menunjukkan p value 0.006 < 0,05 nilai Z
-2.761 dengan mean rank kelompok kombinasi 20.84 dan kelompok effleurage massage 12.16.
Hal ini berati p value menunjukkan terdapat perbedaan efektivitas kombinasi kompres air hangat
dan effleurage massage untuk mengurangi nyeri punggung ibu hamil. Menurut , kombinasi
teknik pemberian kompres hangat.
Intervensi diagnose kedua yang kelompok berikan yaitu senam hamil untuk mengatasi
kelelahan. Ibu hamil membutuhkan tubuh yang bugar dan sehat, dan untuk mendapat tubuh yang
bugar dan sehat harus diupayakan dengan makan teratur, istirahat cukup, dan olahraga sesuai
dengan takaran. Oleh karena itu kelompok berpendapat bahwa dengan tubuh yang sehat dan
bugar, ibu hamil dapat melakukan aktivitas seehari-hari dengan baik dan dapat menurunkan
stress menjelang kelahiran. Menurut (Hidayati, 2019) Latihan fisik selama kehamilan dapat
dilakukan dengan senam hamil dan yoga. Latihan fisik yang dilakukan secara berkala mampu
mengeluarkan hormon endorfin dan enkefalin yang akan menghambat rangsang nyeri akibat
ketidaknyamanan selama kehamilan dan persiapan persalinan. Selain itu latihan senam hamil
dapat menurunkan kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan. Menurut Kasiati &
Rosmalawati, (2019), senam hamil sangat efektif dalam menangani kelelahan pada ibu hamil
dengan p value 0.009 < 0,05 yang artinya terdapat perbedaan terhadap kelelahan ibu hamil
sebelum dan sesudah dilakukan senam hamil.

Diagnosa Keperawatan

Diagnose keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga atau


masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang actual atau
potensial. Diagnose keperawatan merupakan dasar dalam penyusunan rencana tindakan asuhan
keperawatan (Dinarti & Mulyanti, 2017). Tujuan dari diagnose keperawatan adalah
menyampaikan masalah klien dalam istilah yang dapat dimengerti oleh semua perawat,
mengenali masalah utama klien pada pengkajian.
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan didapatkan masalah Nyeri akut berhubungan
agen pencedera biologis dibuktikan dengan pasien mengatakan nyeri pada bagian pinggang,
nyeri cenut-cenut, nyeri hilang timbul, skala nyeri 5, pasien mengatakan nyeri ketika pasien
bangun setelah duduk atau berbaring terlalu lama, pasien meringis kesakitan. Penulis
berpendapat bahwa nyeri yang dialami klien dikarenakan membesarnya uterus dan penambahan
berat badan maka pusat gravitasi akan berpindah ke arah depan sehingga ibu hamil harus
menyesuaikan posisi berdirinya. Postur tubuh yang tidak tepat akan memaksa peregangan
tambahan dan kelelahan pada tubuh. Hal ini sejalan dengan bertambahnya berat badan secara
bertahap selama kehamilan dan redistribusi ligamen, pusat gravitasi tubuh bergeser kedepan dan
jika dikombinasikan dengan peregangan otot abdomen yang lemah mengakibatkan lekukan pada
bahu, ada kecenderungan otot punggung untuk menekan punggung bawah (Prabowo, 2012).
Sejalan dengan penelitian Hidayati, (2019), dengan studi kasus dari Puskesmas Palu, 20
responden ibu hamil, yang mengalami masalah nyeri punggung dengan rata-rata nyeri skala 6.
Diagnose kedua yang ditemukan pada pengkajian adalah Intoleran aktivtas berhubungan
dengan kelemahan ditandai dengan pasien mengatakan lelah ketika setelah bekerja, pasien
mengatakan ketika di rumah tidak melakukan aktivitas karena sudah telalu lelah, pasien
mengatakan lemas ketika di rumah. Menurut kelompok, selama kehamilan mungkin pasien
mengalami berbagai ketidaknyamanan, walaupun bersifat umum, dan tidak mengancam
keselamatan jiwa, tetapi hal ini sangat menyulitkan bagi pasien. Adanya peningkatan hormone
adrenalin dan nonadrenalin menimbulkan disregulasi biokimia tubuh, sehingga muncul
ketegangan fisik pada ibu hamil (Ade, 2011). Hal ini senada dengan penelitian Surbakti et al.,
(2017) yang menyatakan bahwa seluruh responden dengan ibu hamil trimester III di Kotabaru
mengalami intoleran aktivitas.
Ade, herman direja S. (2011). buku ajar asuhan keperawatan jiwa. Nuha Medika.

Dinarti, & Mulyanti, Y. (2017). Dokumentasi Keperawatan. Kementrian Kesehatan Republik


Indonesia.

GIRSANG, V. (2020). PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP


INTENSITAS NYERI PERSALINAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA KALA I FASE
AKTIF DI PRAKTEK BIDAN. Seminar Nasional, 393–400.
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/2320

Hidayati, U. (2019). Systematic Review: Senam Hamil Untuk Masa Kehamilan Dan Persiapan
Persalinan. PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan Dan Aplikasinya, 7(2), 8.
https://doi.org/10.20961/placentum.v7i2.29732

Kasiati, & Rosmalawati, N. W. D. (2019). Model Massage Effleurage, Pijat Oksitosin Senam
Nifas Mempercepat Involusi Uterus Pada Ibu Post Partum. Jurnal Pendidikan Kesehatan,
8(1), 58–68.

Prabowo, W. dan E. (2012). Manfaat Kinesiotapping Untuk Mengurangi Nyeri Punggung Bawah
Pada Kehamilan Trimester Ke III. Jurnal Kesehatan, 5(2), 119–129.

Reeder, Martin, & Griffin, K. (2011). Keperawatan Maternitas Kesehatan Wanita,Bayi, dan
Keluarga (18th ed.). EGC.

Surbakti, T., Joan, G. A., & Ricky, D. (2017). HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN
KECEMASAN MENGHADAPI PARTUS PADA IBU NULLIPARA DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT. Jurnal
Skolastik Keperawatan, 3(1), 31. https://doi.org/10.35974/jsk.v3i1.576

WASKITO, L. Y. (2019). EFEKTIVITAS KOMBINASI KOMPRES AIR HANGAT DAN


EFFLEURAGE MASSAGE UNTUK MENGURANGI NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL
TRIMESTER III. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang; Prodi D IV
Kebidanan Magelang. http://r2kn.litbang.kemkes.go.id:8080/handle/123456789/59338

Yani, D. P., & Khasanah, U. (2012). Pengaruh Pemberian Kompres Air Hangat terhadap Rasa
Nyaman dalam Proses Persalinan Kala I Fase Aktif. Jurnal Keperawatan, 1–5.

Anda mungkin juga menyukai