Anda di halaman 1dari 1

Alam merupakan suatu anugrah bagi kita , dimana kita dapat mencari semua kebutuhan yang kita cari

mulai dari sandang , pangan , dan papan ,sebagai manusia kita seharusnya menaga anugrah yang
diberikan kepada kita dan memanfaatkannya secukupnya sesuai kebutuhan kita. alam juga memiliki
setuja misteri yang kita ketahui atau bahkan belum kita ketahui seperti contoh sarang rayap adalah
serangga sosial anggota bangsa Isopetra yang dikenal luas sebagai hama pengganggu dalam
kehhiduan manusia. Rayap terbagi dalam 2 jenis yaitu rayap kayu dan rayap tanah , rayap kayu
biasanya hidup didalam furniture kayu atau perabotan kayu sehingga menimbulkan kerugian secara
ekonomi namun, dibalik sifat hamanya rayap memiliki salah satu manfaat yaitu memberikan inspirasi
pada arsitek dalam menerapkan sistem biomimicry pada bangunan , rayap adalah serangga sosial
yang hidup dan membuat sarang .

Sarang rayap merupakan bentuk evolusi dari reaksi pertahanan terhadap organisme pencuri
makanan atau pemangsanya ,Para ahli entomologi meyakini kemampuan rayap membangun sarang
adalah hasil perkembangan evolusi yang sangat panjang. Pengendalian iklim mikro dalam sarang
rayap ,jauh lebih baik dibandingkan pengendalian iklim mikro yang biasa dilakukan manusia dalam
ruang di rumah saat menggunakan AC , lapisan terluar sarang mungkin sangat panas untuk disentuk
namun bagian dalamnya relatif stabil pada kisaran 28-29 celcius gundukan gas secara baik
mengeluarkan karbondioksidan dan memasukkan oksigen perputaran tersebut terjadi dikarenakan
banyaknya terowongan udara yang berfungsi untuk menyalurkan udara alami kedalam setiap
ruangan.

Seperti Eastgate Centre zimbabwe karya Mick Pearce yang membuat sirkulasi diadopsi dari sarang
rayap untuk mencegah suhunya agar tetap dingin, Bangunan ini mampu menyerap panas tanpa
mengubah temperatur ruangan. Suhu di dalam ruangan dijaga agar tetap berada di angka 27 derajat
celsius pada siang hari dan 13 derajat saat malam hari. Tidak seperti bangunan lain yang
memanfaatkan jendela besar sebagai sumber pencahayaan, Eastgate Centre justru dibangun dengan
jendela yang berukuran kecil. Ukuran jendela ini meminimalisir penyerapan panas. Pada bagian
tengah bangunan terdapat atrium yang cukup besar dan lapang. Selain berfungsi memberikan ruang
lapang pada bangunan, atrium ini juga menjadi penyalur udara ke seluruh lantai.

Di dalam ruangan, kipas-kipas angin berukuran kecil ditempatkan. Kipas ini bertujuan untuk
mengalirkan udara sejuk dari luar kemudian disalurkan ke semua lantai. Udara ini kemudian masuk ke
dalam setiap ruangan melalui celah di sisi tembok. Ketika temperatur naik, maka udara panas akan
dilepaskan melalui salulran yang sama ke atap. Blok-blok beton yang ada juga memiliki kemampuan
menyerap udara panas. Dengan cara ini, penggunaan energi dapat ditekan hingga 34 persen
dibanding bangunan serupa

Sementara di indonesia konsep rumah rayap diterapkan oleh


Amaluddin Fajar, Muhammad Yusril Bastian, dan Akhmad Syarifuddin mahasiswa di salahsatu kampus
di surabaya rumah ini mengadopsi sarang rayap dengan cara suhu dari luar direduksi terlebih dahulu.
Setelah itu, udara disalurkan menuju ruangan-ruangan yang ada di dalamnya, sehingga rumah akan
terasa lebih dingin. beberapa keunggulan dari rumah ramah lingkungan yang dirancang mereka
bertiga . Diantaranya adalah mampu menghemat energi listrik sebesar 93 persen dibanding
penggunaan Air Conditioner (AC)  dan 21 persen dibanding penggunaan kipas angin.

Anda mungkin juga menyukai