Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“Pemikiran Karl Marx”


Dosen pengampu: Abdul Hadi Sukmana, ME.

Disusun oleh
Nama: NURUL APRIANI
Nim: (190502120)
PRODI PERBANKAN SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
TAHUN AKADEMIK 2020-2021

Daftar Isi
Cover......................................................................................................................................
Daftar Isi................................................................................................................................
Kata Pengantar.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................
A.Latar Belakang...................................................................................................................
B.Runusan Masalah...............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................
A.Riwayat Hidup Karl Marx..................................................................................................
B.Latar Belakang Munculnya Pemikiran Karl Marx.............................................................
C.Perkembangan Pemikiran Ekonomi Politik Krl Marx.......................................................
D.Pandangan-Pandangan Dalam Aliran Karl Marx...............................................................
BABIII PENUTUP................................................................................................................
A.Kesimpulan........................................................................................................................
Daftar Pustaka
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kita kelompok dua dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Pemikiran Karl Marx” ini tepat waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen pada bidang studi “Pemikiran Karl Marx”. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang pemikiran Karl Marx
Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak Hadi Sukmana, selaku dosen
Filsafat Perbankan Syariah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
wawasan dan pengetahuan tentang bidang studi ini.
Kami menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 25 Mei 2021


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Marxisme adalah suatu pandangan yang bersumber pada pandangan-pandangan
yang berasal dari Karl Marx. Karl Marx yang menyusun sebuah teori besar yang
berkaitan mengenai sistem ekonomi, sistem sosial dan sistem politik. Para pengikut dari
teori Marxisme ini disebut dengan Marxis. Teori-teori Marxisme yang banyak dikenal
dalam sosiologi juga sering digunakan dalam mengkaji peristiwa-peristiwa sejarah.
Marxisme merupakan suatu pandangan duniayang menyeluruh, tunggal dan tidak
terbagikan.
Karl Marx ini menggabungkan pemahaman mengenai ekonomi, ilmu politik,
sejarah dan filsafat dengan alasan agar kita dapat memahami peristiwa-peristiwa yang
terjadi di dunia.Dalam pandangannya kebutuhan dasar ekonomi manusia akan barang
seperti makanan dan tempat tinggal membentuk semua ciri masyarakat termasuk kedalam
politik, seni, sastra, agama dan hukum. (W. Mansbach, Richard& L. Rafferty, Kristen.
2012:47). Marxisme beranggapan bahwa suatu pengetahuan mengenai ekonomi tidaklah
cukup bagi suatu pemahaman mengenai sejarah masyarakat. Akan tetapi ideologi dan
kesadaran sosial juga wajib untuk dipelajari dan dipahami.
Terdapat dua pandangan Marxisme dalam aliran Karl Marx yaitu Materialisme
Dialektika dan Materialisme Historis. Pemikiran Karl Marx selalu dihubungkan dengan
Materialisme dialektik dan secara keseluruhan dipengaruhi oleh Hegel maupun
Feuerbach. SedangkanKarl Marx mengikuti Feurbach yang cendreung bersikap kritis
terhadap kesetiaan dan Hegel yang kritis terhadap filsafat idealis. Sebagai penganut
ideologi Naturalis seperti yang dianut Hegel maka Karl Marx berusaha untuk
menyempurnakan teori dari Hegel. Karena menurut Karl Marx Hegel selalu berfokus
pada idealis dan tidak abstrak maka kemudian Karl Marx mengkritisi teori Hegel agar
lebih bersifat material seperti pada aspek ekonomi (Ritzer &  Goodman, 2003: 26).
Sumbangan Hegel yang terpenting adalah sistem dialektikanya, sedangkan sumbangan
Feuerbach yang terpenting adalah kritiknya terhadap idealisme Hegel.
Menurut Karl Marx dalam Darsono (2007: 64-94), materialisme historis atau
sosiologi marxisme mengajarkan mengenai:
1. Kesadaran sosial melahirkan kesadaran social
2. Hukum umum perkembangan masyarakat
3. Basis dan bangunan atas
4. Klas dan perjungan kelas
5. Negara dan revolusi
6. Peranan masa dan pimpinan dalam sejarah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana riwayat hidup Karl Max?
2. Bagaimana latar belakang munculnya pemikiran Karl Max?
3. Bagaimana perkembangan pemikiran ekonomi politk Karl Max?
4. Bagaimana pandangan-pandangan dalam aliran Karl Max?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Riwayat Hidup Karl Marx


Karl Henrich Marx atau lebh dikenal dengan nama Karl Marx lahir di Trier,
Prussia (sekarang Jerman), pada 5 Mei 1818. Ayahnya yang merupakan seorang
pengacara menjadikan kehidupan di keluarga Karl Marx cukup makmur dan tergolong
sebagai kelas menengah profesional. Keluarga Marx dapat dikatakan sejahtera di Jerman
mengingat latar belakang kedua orang tua Karl Marx sangat kental dengan yahudi. Ayah
Karl Marx, Baruch Marx memiliki garis keturunan yahudi tulen, dimana dalam keturunan
Marx banyak yang menjadi seorang rabi, sementara ibunya, Henriette merupakan anak
pemimpin paduan suara di sinagog Nijmegen di Belanda (Small. 2014 : 5-6). Karl Marx
merupakan anak kedua dari lima bersaudara, ia memiliki hubungan yang tidak terlalu
dekat dengan saudaranya kecuali dengan salah satu saudarinya yang kelak akan tinggal di
Cape Town.
Karl Marx muda bersekolah di Tryer Gymnasium. Sekolah tersebut merupakan
sekolah khusus untuk anak laki laki yang berasal dari latar belakang keluarga kelas
menengah pada masa itu. Kepala sekolah Tryer Gymnasium ialah Johan Hugo
Wyttenbach (1767-1848) yang merupakan sahabat dari ayah Karl Marx. Pendidikan yang
ditekankan pada sekolah tersebut adalah bahasa Yunani dan bahasa Latin, pendidikan
tersebut diajarkan dengan tujuan untuk menanamkan dasar-dasar kuat dalam diri
siswanya, juga disamping itu sumber belajar yang bersikan pemikiran dan filosofi
kebanyakan menggunakan bahasa tersebut. Pada masa tersebut Tryer Gymnasium
merupakan sebuah konvensional Jerman yang berorientasi pada pengajaran ilmu-ilmu
klasik dan studi bahasa-bahasa kuno.
Marx memulai kuliahnya di Bonn pada usia 18 tahun, letaknya tak jauh dari kota
kelahirannya. Universitas tersebut tidak menghasilkan progress bagi Marx sendiri,
pasalnya Marx sering tersandung masalah kenakalan seperti mahasiswa umumnya. Hal
tersebut membuat ayah Karl Marx memindahkannya ke universitas di Berlin yang
memiliki standar pendidikan yang bagus dan pegajar-pengajar yang terkemuka. Karl
Marx belajar ilmu filsafat pada George Wilhelm Friedrich Hegel, yang merupakan
pemikir termahsyur. Hegel meninggal pada tahun 1831, namun pengaruhnya terus hidup
berkat diterbitkannya kuliah kuliahnya mengenai sejarah, estetika, filsafat agama, dan
sejarah filsafat (Small. 2014 : 15). Karl Marx pun akhirnya menerima gelar doktor di
bidang filsafat pada tahun 1841 dari Universitas Berlin.
Pasca lulus dari Fredrich-Wilhelm Unversitat, Karl Marx memulai pekerjaan
upahan pertamanya, yakni menjadi seorang wartawan di Cologne. Marx bekerja untuk
koran yang liberal-radikal bernama Rheinische-Zeitung.Koran tersebut sempat ditutup
perihal tulisan yang dimuat mulai “ekstrim” lima bulan pasca Marx mulai bekerja sebagai
penulis dan editor (1842), tulisan yang diterbitkan Marx baik dari artikelnya sendiri
maupun artikel-artikel Frederick Engels berisi mengenai kondisi kelas buruh di Inggris
dan tentunya ia memiliki proritas untuk menebar perjuangan melawan sensor pemerintah
yang bersifat kapitalis. Dengan pandangannya yang liberal itu, Marx jelas masuk
kedalam kaum Hegelian yang berperan kuat pada konsep bildung. Dimana salah satu
unsur didalamnya ialah pengintegrasian individu dengan intuisi-intuisi sosial (Small.
2014 : 23). Pada tahun 1843, Marx pindah ke Paris dan menjadi redaktur German-French
Yearbooks(Darsono, 2007: 13). Selang dua tahun kemudian, Marx diusir dari Paris
perihal kendala karena hubungannya dengan sejumlah gerakan revolusioner dan jurnal
revolusioner, Ia pergi ke Brussel, namun akhirnya Ia pergi ke London. Di London,
Marx  hidup dalam kondisi yang sulit, ia kerap bergantung secara finansial kepada teman
sekaligus pendukungnya yakni Frederick Engels (Edkins, 2009 : 324). Marx
menghabiskan waktunya untuk belajar dan menulis tentang filsafat, ekonomi politik dan
revolusi, di samping itu Ia juga terlibat secara aktif dalam gerakan buruh sosialis,
mungkin yang paling khusus keterkaitannya dengan Internatonal Working Men’s
Association (atau yang sering disebut First International).
Karl Marx mulai tidak aktif dalam kegiatan-kegiatan revolusioner dan cenderung
beralih membuat riset yang serius dan mendalam mengenai prinsip kerja sistem kapitalis
pada tahun 1848. Marx terkenal karena analisis nya di bidang sejarah yang
dikemukakannya di kalimat pembuka pada buku Communist Manifesto (1848). Marx
percaya bahwa kapitalisme yang ada akan digantikan dengan komunisme, masyarakat
tanpa kelas setelah beberapa periode dari sosialisme radikal yang menjadikan negara
sebagai revolusi keditaktoran proletariat. Pada tahun 1852, Ia memulai studi-studi
terkenalnya di Museum Inggris yang akhirnya melahirkan Das Capital yang terbit dalam
tiga jilid.

B. Latar Belakang Munculnya Pemikiran Karl Marx


Marx hidup setelah dua revolusi besar pecah di daratan Eropa, yaitu Revolusi
Politik Kaum Borjuis di Perancis dan Revolusi Industri di Inggris. Revolusi politik di
Perancis mengantarkan kaum borjuis berkuasa dalam bidang ekonomi dan politik yang
membuat berkembang pesatnya ekonomi kapitalis (Darsono, 2007: 14). Hal tersebut
menimbulkan kesenjangan sosial-ekonomi antara kaum kapitalis dan golongan buruh /
proletar. Sementara itu, perkembangan teknologi pada masa Revolusi Industri di Inggris
mengakibatkan tenaga kerja kasar (manusia) tidak lagi dibutuhkan karena tergantikan
oleh keberadaan mesin-mesin canggih yang lebih efisien, produktif, dan tidak
memerlukan biaya banyak, lain halnya dengan memperjakan buruh yang mana harus
memberikan upah pada tiap kepala. Akibatnya, kaum buruh semakin menderita karena
kemiskinan dan menjadi pengangguran.
Dalam pandangan Karl Marx kebutuhan dasar ekonomi manusia akan barang
seperti makanan dan tempat tinggal membentuk semua ciri masyarakat, termasuk politik,
sastra, agama, dan hukum (Mansbach dan Rafferty, 2012 : 47). Perkembangan yang hebat
dari kekuasaan industri dan ilmu pengetahuan menurut Marx akan menimbulkan kontras
yang tajam. Alat mesin dapat mempersingkat kerja dan memberi lebih banyak
keuntungan, tetapi juga dapat menyebabkan kelaparan dan kerja lembur. Manusia
menjadi tuan dari alam, tetapi bersamaan itu menjadi budak manusia lainnya. Menurut
pandangannya juga kaum borjuis menundukkan kekuatan-kekuatan alam pada manusia,
menerapkan kimia pada industri, serta membuat mesin-mesin, transportasi, dan alat
komunikasi baru telah menciptakan suatu gebrakan masiv dalam bidang produksi
(Winarni, 2014 : 121-122). Peranan mesin-mesin mekanik dalam bidang produksi
memang mendatangkan keuntungan bagi pihak pemiliknya, pasalnya dibandingkan
dengan tenaga buruh mesin dapat memproduksi barang kebutuhan secara rapi dan lebih
konsisten, jadi dalam proses produksi tidak ada perubahan nilai kualitatif barang.
Orientasi dari perombakan tenaga industri dari tenaga manusia ke mesin produksi yakni
adalah perolehan laba, kecenderungannya ialah mengurangi biaya produksi dengan
meningkatkan bagian modal konstan yang diinvestasikan dalam mesin. Kondisi tersebut
memaksa produsen untuk mengurangi tenaga kerja demi menekan biaya-biaya dalam
proses produksi terutama upah buruh.
Teori Marx dalam bidang ekonomi mengungkapkan bahwa sistem kapitalisme
sebagai suatu sistem masyarakat dimana alat produksi dimiliki dan dipergunakan untuk
keuntungan pribadi sang pemilik. Sementara di sisi lain  kaum buruh yang dipekerjakan
bukanlah kaum buruh yang berstatus budak, melainkan sipil yang berstatus merdeka,
tujuannya tidak lain hanyalah untuk memperoleh keuntungan / laba. Marx menganggap
bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah waktu yang secara sosial perlu untuk
produksinya. Buruh menjual tenaganya di pasar dalam bentuk barang dengan tolok ukur
waktu secara sosial yang diperlukan untuk menghasilkan / memproduksi sama dengan
apa yang dibutuhkan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya maupun
keluarganya (Sutarjo dalam Winarni. 2014 : 124). Langkah yang dapat ditempuh oleh
Karl Marx dalam memperjuangkan kaum proletar yakni dengan masuk ke ranah politik
sehingga dapat menggerakkan kegiatan-kegiatan dibawah naungan pemerintah termasuk
kegiatan produksi, caranya politik oleh kaum proletar yakni melalui supremasi sehingga,
kaum proletar dapat banyak berbicara di dalam pemerintahan. Kemudian menyampaikan
gagasan-gagasan yang menjunjung kepentingan kaum proletar dalam artian melepaskan
diri dari belenggu kaum borjuis.
Ketika sistem imperium pudar dan manusia hidup dalam negara merdeka yang
memiliki hubungan-hubungan tertentu dengan negara lain, negara-negara ini tumbuh
sebagai masyarakat borjuis. Dengan demikian secara alami segala macam tuntutan
terbatas pada ruang lingkup geografis negara, dan secara alami pula diumumkan bahwa
kebebasan dan persamaan adalah hak-hak manusia (Muhammad. 2010 : 216). Ketika
masyarakat kapitalis beralih menuju sosialis, Marx menamai periode tersebut sebagai
masyarakat komunis. Berkenaan dengan masyarakat komunis ini , konsep Marx
menjelaskan bahwa cara-cara produksi tidak menetapkan kepemilikan khusus bagi
individu-individu, akan tetapi kepemilikan bagi seluruh masyarakat. Pada periode ini
keadilan dan persamaan penuh dalam tatanan sosial dan ekonomi belum bisa diharapkan.
Eksploitasi manusia akan dikurangi, tetapi distribusi barang terhadap konsumen akan
terus didasarkan pada jumlah kerja yang dilakukan masing-masing orang (Muhammad .
2010 : 217).

C. Perkembangan Pemikiran Ekonomi Politik Karl Marx


Pada Agustus 1849, Marx tiba di London dimana dia tinggal sampai akhir
hayatnya di tahun 1883. Selama beberapa waktu, sebagian besar waktunya dihabiskan
untuk menganalisis faksionalisme dalam tubuh komunitas pengungsi di Jerman. Sejak
saat itu, Marx pada dasarnya telah menjadi seorang pemikir ekonomi politik atau lebih
tepatnya seorang pengkritik ekonomi politik. Ekonomi politik merupakan nama dari
sebuah disiplin ilmu yang lahir seratus tahun sebelumnya, terutama berkat kontribusi
Adam Smith (1723-1790), seorang filsafat moral di Glasgow yang karyanya The Wealth
of Nationsmembela pasar bebas beserta “tangan tak nampaknya”. Bagi Marx, ekonomi
politik merupakan pasangan intelektual dari kapitalisme, dan perkembangan ilmu
ekonomi politik sangat mencerminkan kebangkitan kaum borjuis dalam mendominasi
kehidupan sosial dan politik.
Analisis Marx mengenai masyarakat modern berpusat pada analisis mengenai
relasi-relasi produksi yang memungkinkan satu kelas untuk tumbuh semakin makmur dan
berkuasa dengan cara mengorbankan kelas yang lain, dan ini merupakan sebuah tugas
besar bahkan ia mencurahkan seluruh sisa hidupnya untuk menyelesaikan tugas tersebut.
Marx berpendapat, pergeseran telah terjadi dalam mode produksi yang mendasari
kehidupan bermasyarakat dari sistem feodal ke mode produksi kapitalis. Dalam sistem
kapitalis ini, ini mewujudkan diri dalam eksploitasi para pekerja (kaum proletar) oleh
kaum kapitalis. Saat pekerja memperoleh upah yang hanya cukup untuk memfasilitasi
keberadaan minimal mereka, kaum kapitailis berdasarkan posisi kekuasaan mereka dalam
mode produksi menyerap nilai lebih dari produk-produk para pekerja, yang mereka sebut
profit atau keuntungan/laba.
Salah satu aspek kunci dari mode produksi kapitalis adalah bentuk-bentuk
spesifik alienasi yang dikenakan terhadap kaum proletar. Dalam mode produksi kapitalis,
pekerja menjadi terasing dari produk-produk yang mereka kerjakan, terasing dari proses
pekerjaan, terasing dari “species-being” dan dari sesama pekerja. Alienasi atau
keterasingan ini didukung oleh sistem ideologi yang disebarkan masyarakat kapitalis.
Melalui hukum, melalui negara, dan melalui sesuatu yang mirip demokrasi, kaum
proletar dipasifkan untuk hidup di bawah kesadaranpalsu yang melegitimasi keadaan
penindasan mereka dan menyembunyikan eksploitasi ekonomi terhadap kaum proletar.
Banyak perslisihan yang mengenai apakah marx berasumsi bahwa akan ada
peregeseran yang tak terhindar dalam mode proyeksi kapitalis menuju komunisme atau
apakah aktor-aktor sosial harus mengambil peran aktif dalam mengakhiri mode
eksploitasi kapitalis. Seringnya referensi Marx terhadap hukum yang melekat dalam
struktur ekonomi politik tampaknya menyiratkan logika yang tak terelakkan terhadap
perkembangan itu, meski boleh dikatakan penekanan pada hukum (dan ide positivis
tentang ilmu pengetahuan) adalah konsekuensi dari penafsiran tertentu Engels terhadap
karya Marx. Oleh karena sifat yang tidak jelas atas pandangan Marx terhadap tindakan
politik, begitu juga tidak jelas kompleks perdebatan tentang apa yang membentuk
tindakan politik sah kaum proletar dan tentang bagaimana perubahan dapat dicapai di
negara-negara yang kelas pekerjanya enggan mengambil tindakan terhadap para elite
kapitalis dan negara kapitalis.
Marx adalah figur Pencerahan dan sangat yakin pada perubahan progresif dalam
masyarakat, sesuatu yang jelas tidak populer di era teori sosial sekarang dimana ide-ide
tentang kemajuan, emansipasi dan proyek-proyek politik besar sedang dalam keraguan.
Namun demikian, tampaknya tetap adil untuk mengatakan bahwa Marx masih merupakan
acuan penting bagi perdebatan kontemporer. Tidak boleh dilupakan, dalam menangani
isu-isu politik dunia seperti globalisasi, beberapa teoritisi masih menganggap penting
untuk mempertahankan Marxisme, terutama dalam bentuk humanis-nya. Maka dari itu,
tampak bahwa pemikiran Marx masih “relevan” meski banyak pernyataan mengenai hal
itu pada masa pasca-Perang Dingin: warisan Marx masih sangat hidup, dan tetap
diperdebatkan seperti biasa.

D. Pandangan-Pandangan Dalam Aliran Karl Marx


1. Materialisme Dialektika
a. Pengaruh Feuerbach dan Hegel
Pemikiran Marx erat kaitannya dengan Materialisme dialektika dan secara
keseluruhan dipengaruhi oleh, Hegel maupun Feuerbach. Marx mengikuti
Feurbach, bersikap kritis terhadap kesetiaan Hegel kepada Filsafat idealis.
Sebagai penganut ideologi Naturalis yang seperti dianut Hegel maka Marx
berusaha untuk menyempurnakan pendapat atau teori Hegel yang menurut Marx,
Hegel selalu berfokus pada idealis dan tidak abstrak maka kemudian marx
mengkritisi teori Hegel agar lebih bersifat material seperti pada aspek ekonomi
(Ritzer &  Goodman, 2003: 26).
Hegel mengembangkan struktur dialektika proses sejarah sehingga
pemikirannya adalah idealisme sejarah dan Feurbach filsafatnya tentang
materialisme mekanik. Maka Marx mengkritik, pemikiran filsafat Hegel dan
Feurbach, yang menggunakan pemikirannya yang melahirkan jalan pikiran
filsafat baru yang disebut materialisme sejarah (Soelaeman, 2001: 27).
Sumbangan Hegel yang terpenting adalah sistem dialektikanya Sedang
sumbangan Feuerbach yang terpenting adalah kritiknya terhadap idealisme Hegel.
Marx beranggapan bahwa realitas dunia adalah produk sejarah. Dan kesadaran
yang sesungguhnya adalah existensi manusia dalam proses hidup yang
sebenarnya (Soelaeman, 2001: 27). Sedangkan Hegel merumuskan bahwa realitas
itu mengambil bentuk dalam roh atau ide. Sementara itu, Marx menyambut
gembira kritik Feuerbach terhadap Hegel mengenai sejumlah tuduhan tentang
materialismenya dan penolakannya pada keabstrakan teori Hegel, tetapi dia tidak
puas sepenuhnya dengan pendirian Feuerbach. Untuk satu hal, Feuerbach
memusatkan perhatian pada dunia agamis, sementara Marx percaya bahwa dunia
merupakan dunia sosial seluruhnya, dan khususnya ekonomi, itulah yang harus
dianalisis. Dalam orientasi materialisnya, Feuerbach telah beranjak terlalu jauh
dalam memfokuskan perhatian pada dunia material dengan secara nondialektis
dan satu sisi.
b. Materialisme
Filsafat materialisme adalah cara berpikir yang bertitik tolak pada materi
(kenyataan objektif) yaitu bahwa materi (kenyataan objektif) itu adalah primer,
sedangkan ide (pikiran) adalah sekunder (Darsono, 2007: 36). Materi itu ada lebih
dulu, baru kemudian lahir ide. Pandangan materialisme yang demikian itu adalah
berdasarkan atas kenyataan menurut waktu dan zat. Tokoh-tokoh materialisme
antara lain adalah Thales, Heraklitos, Feuerbach, Karl Marx. Filsafat materialisme
mempunyai tiga macam aliran, yaitu materialisme metafisik, materialisme
mekanik dan materialisme dialektik (Darsono, 2007: 36).
c. Dialektika
Berpikir dialektik adalah berpikir tentang saling hubungan, kontradiksi,
dan gerak (berubah dan berkembang). Ada dua macam berpikir dialektik, yaitu
dialektika idealis dan dialektika materialis. Dialektika materialis menjelaskan
bahwa yang dialektik adalah materi atau kondisi objektif (alam dan sosial). Dalam
hal ini kajiannya adalah berpikir dialektika materialis. Dialektika ialah serak dan
saling hubungan. Materialis (konsisi objektif) adalah segala sesuatu yang ada
secara objektif dapat diobservasi dan dapat diverivikasi. Sehingga materialisme
dialektika adalah segala sesuatu yang secara objektif mempunyai saling hubungan
yang satu dengan yang lainnya, dan bergerak.
2. Materialisme Historis
Materialisme ini mengklaim bahwa substrata dari semua fenomena mental
dan spiritual adalah materi dan proses material. Titik tekan pada materialisme historis
adalah manusia bila ingin sukses dalam kehidupannya harus memiliki ekonomi dan
mengusasinya dengan baik atau dengan kata lain siapa yang menguasai ekonomi
maka ia akan berhasil menguasai yang lainnya (Bahari. 2010: 6).  Dengan kata lain
Ekonomi dapat membuat perubahan social dan membentuk perubahan social. Oleh
karena itu manusia yang memiliki ekonomi baik serta mampu mengelolah secara baik
maka manusia tersebut dapat berkuasa. Berikut adalah jalan pikiran materialisme
sejarah menurut Marx :
a. Mengkompromikan dua aliran filsafat yang bertentangan (extrim) antara
idealisme dengan materialisme.
b. Marx menurunkan pendekatan filsafat ini, bahwa ide tidak dapat bekerja dalam
kekosongan dan tidak berproduksi dalam kekosongan.
c. Pandangan materialisme sejarah, bahwa pandangan atau ide dan kesadaran
manusia membentuk dunia sosial dan materi apabila: pertama, manusia
bertindak atas dasar ide-idenya; kedua, dalam kenyataan bahwa ciri-ciri material
merupakan bagian dari periode sejarah yang harus dibatasi susunanya pada
luasnya pemikiran, bahkan dibantu oleh tindakan sosial yang nyata dapat
membentuk kembali alam masyarakat  (Soelaeman, 2001: 27-28).

Menurut Karl Marx dalam Darsono (2007: 64-94), materialisme historis atau
sosiologi marxisme mengajarkan tentang:

a. Keadaan sosial melahirkan kesadaran social


Kesadaran sosial yaitu ide, gagasan dan pikiran, yang ada pada manusia.
Itu adalah realisasi dari interaksi antara manusia dalam kegiatannya
memproduksi barang-barang material, dalam keadaan sosialnya. Yang termasuk
dalam keadaan sosial adalah terdiri tiga unsur yaitu geografi, penduduk dan cara
produksi.
b. Hukum umum perkembangan masyarakat
Dalam sejarah perkembangan masyarakat, berlaku Hukum Umum
Perkembangan Masyarakat.  Hukum umum perkembangan masyarakat itu
dimulai dari proses pemenuhan kebutuhan pokok, yaitu proses mempertahankan
dan melangsungkan hidup.
c. Basis dan bangunan atas
Basis adalah suatu sistem ekonomi. Faktor-faktor dari sistem ekonomi yaitu
pemilikan alat produksi, distribusi hasil produksi dan pertukaran hasil produksi.
Adapun bangunan atas adalah suatu pencerminan dari basis. Bangunan atas
sesuatu yang berdiri di atas, karena kekuatan basis.
d. Klas dan perjungan kelas
Antara pandangan sejarah Marx yang dianggap penting oleh pendukung aliran
Marxisme adalah teori perjuangan kelas (Struggle of Classess). Marx sendiri
mengakui perjuangan kelas bukan bermula sebagai satu kelas masyarakat, tetapi
ia berfungsi sebagai wakil kepada masyarakat bagi mengemukakan tuntutan dan
manfaat bersama semua ahli dalam masyarakat. Perkembangan struktur industri
Kapitalisme hanya memperkenalkan dua jenis kelas sahaja yaitu bourgeois dan
proletariat.
e. Negara dan revolusi
Negara dan revolusi adalah pengembangan karya Marx oleh Lenin. Ia seorang
pemikir Marxis, cenderung tak tertarik pada Marxisme sebagai filsafat, tapi
sebagai sebuah gerakan politik atau alat perjuanganyang praktis. Negara dan
revolusi merupakan dua sisi pada satu keping mata uang. Negara lahir karena
revolusi, revolusi lahir karena ada negara yang menindas rakyat.
f. Peranan masa dan pimpinan dalam sejarah
Pemimpin dan masa juga merupakan dua sisi mata uang, artinya pemimpin dan
massa itu merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.
Massa adalah segolongan besar manusia dalam masyarakat yang mempunyai
ikatan dan kepentingan tertentu. Pemimpin yang lahir dan diangkat oleh massa
harus menjadi poros hidup dan kehidupan massa. Hakikat pimpinan adalah
massa itu sendiri.
BAB III

PENUTUP

Karl Marx atau nama aslinya yakni Karl Henrich Marx lahir pada 5 Mei 1818. Ia lahir dari
keluarga yang cukup makmur, karena ayahnya Burach Marx ialah seorang pengacara. Selain itu
ibunya Henriette ialah anak seorang pemimpin paduan suara di sinagog Nijmegen. Karl Marx
tumbuh besar seperti halnya orang lain pada masanya, ia juga pernah tersandung masalah pada
saat ia menimba ilmu di perguruan tinggi. Dan akhirnya ia dipindahkan oleh orang tuanya ke
Universitas di Berlin pada saat itulah ia ‘bertemu’ dengan George Wilhelm Friedrich Hegel,
yang merupakan pemikir termahsyur. Pasca lulus dari Fredrich-Wilhelm UnversitatKarl Marx
bekerja di bidang jurnalistik serta aktif dalam bidang revolusioner.

Marx hidup setelah ada dua revolusi besar yakni revolusi politik di Perancis mengakibatkan
semakin berkuasanya kaum borjuis pada bidang ekonomi dan politk di lain sisi kaum buruh atau
proletar mengalami kesenjangan sosial-ekonomi. Keadaan tersebut semakin di perparah karena
pecahnya revolusi industri Inggris karena tenaga buruh digantikan dengan teknologi yang
canggih agar biaya yang dikeluarkan semakin berkurang. Teori Marx dalam bidang ekonomi
mengungkapkan bahwa sistem kapitalisme sebagai suatu sistem masyarakat dimana alat produksi
dimiliki dan dipergunakan untuk keuntungan pribadi. Langkah yang ditempuh oleh Marx dalam
memperjuangkan kaum buruh  yakni memasuki ranah politik yakni melalui supremasi agar kaum
proletar dapat banyak berbicara di dalam pemerintahan. Ketika masyarakat kapitalis beralih
menuju sosialis, Marx menamai periode tersebut sebagai masyarakat komunis.

Semenjak Marx tiba di London pada Agustus 1849, pada dasarnya ia telah menjadi seorang
pengkritik ekonomi politik pada saat itu. Menurut Marx, ekonomi politik merupakan pasangan
intelektual dari kapitalisme, dan perkembangan ilmu ekonomi politik sangat mencerminkan
kebangkitan kaum borjuis. Analisis Marx mengenai masyarakat modern berpusat pada analisis
mengenai relasi-relasi produksi yang memungkinkan satu kelas untuk tumbuh semakin makmur.
Atau bisa diartikan adanya pergeseran dari sistem feodal menuju kapitalis. Sistem kapitalis inilah
yang nantinya ada eksploitasi para kaum proletar.

Pandangan dari aliran Karl Marx yakni ada dua garis besar yang pertama ialah Materialisme
Dialektika dan Materialisme Historis. Dalam pandangannya tersebut Marx lebih banyak di
pengaruhi oleh Hegel dan Feurbach. Marx mengikuti Feurbach, bersikap kritis terhadap
kesetiaan Hegel kepada Filsafat idealis. Marx berusaha menyempurnakan teori Hegel yang
menurutnya Hegel terlalu berfokus pada Idealis.
Daftar Pustaka

http://historiasejarah2k15.blogspot.com/2016

https://osf.io/5q2ts/download

http://fa.uinsgd.ac.id/filsafat-materialisme-karl-marx-materialisme-dialektika-dan-materialisme-
historis/#:~:text=Marx%20menganggap%20bahwa%20hanya%20dalam,Materialisme
%20Historis%20dan%20Materialisme%20Dialektis.

https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/fikrah/article/view/1823

http://fa.uinsgd.ac.id/filsafat-materialisme-karl-marx-materialisme-dialektika-dan-materialisme-
historis/#:~:text=Materialisme%20Historis%20menganggap%20bahwasannya
%20perilaku,merupakan%20pandangan%20ekonomi%20terhadap%20sejarah.

http://eprints.ums.ac.id/2579/1/I000040005.pdf

Anda mungkin juga menyukai