Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN DOKUMENTASI DEPARTEMEN KEPERAWATAN

KOMUNITASDI WILAYAH RT 04 RW 05 KELURAHAN


BIROBULI SELATAN KECAMATAN PALU SELATAN
KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK VI

1. Frangky Saputra S.kep 2020032026


2. Kadek Yuni S.kep 2020032057
3. Ketut Santiani S. kep 2020032058
4. Komang Sari S.kep 2020032059
5. Sri Indriningsi S.kep 2020032085
6. Sri Wahyuni S.kep 2020032086
7. Sriyani S.kep 2020032087
8. Sulis riski S.kep 2020032089
9. Sujirman S.kep 2020032088
10.Ferdi Iswanto S.kep 2020032025
 

PROGRAM STUDI NERS PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA PALU
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Dipersiapkan dan disetujui oleh tim penyusun Program Studi Ners Profesi Ners
STIKES Widya Nusantara Palu

STASE KEPERAWATAN KOMUNITAS


DAN KEPERAWATAN KELUARGA

Mengetahui :

Koordinator Profesi Ners Pembimbing Akademik

Saka Adhyjaya Pendit, S.Kep., Ns., M.kepSabir, S.Kep., Ns.


NIK. 20190901102 NIK. 20170901073

Ketua Program Studi Ners

Ns. Afrina Januarista, S.Kep.,M.Sc


Nik. 20130901030
KATA PENGANTAR

Pujisyukur kami panjatkankehadiratTuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan


Karunia yang senantiasa menyertai kita sekalian sehingga seluruh rangkaian kegiatan
Praktek Departemen Keperawatan Komunitas Mahasiswa Program Studi NersProfesi
Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Nusantara Palu dapat dilaksanakan
dengan baik.
Sebagai bentuk nyata dari seluruh rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan
maka, disusunlah semua rangkaian kegiatan tersebut dalam bentuk laporan yang
didalamnya memuat semua kegiatan dan hasil yang telah dicapai dalam pelaksanaan
kegiatan selama5 minggu ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan, sehingga sebelumnya kami mohon maaf dan membuka diri atas kritik
dan sarannya.

Mengetahui,

KELOMPOK VI

iii
iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN JUDUL ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Pelaksanaan Praktek DepartemenKeperawatan Komunitas 2
C. Metode Pelaksanaan Praktek Departemen Keperawatan Komunitas 2

BAB II TINJAUAN TEORITIS


A. Pelayanan Kesehatan Utama 6
B. Konsep Keperawatan Komunitas 7
C. Asuhan Keperawatan Komunitas 10

BAB III PEMBAHASAN HASIL PENGKAJIAN


A. Pengkajian 14
B. Analisa Data 33
C. Hasil Prioritas Masalah
D. Diagnosa 34
E. Intervensi Keperawatan 36
F. Implementasi Dan Evaluasi 40

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 46
B. Saran 47

LAMPIRAN 48

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Pembukaan UUD 1945 dicantumkan bahwa pembangunan yang
meliputi semua sektor dilaksanakan oleh pemerintah dan seluruh rakyat
Indonesia, bertujuan mencapai masyarakat yang adil dan makmur, pembangunan
tersebut meliputi kesehatan. Paradigma pembangunan kesehatan baru yaitu
paradigma sehat merupakan upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan bangsa.
Paradigma tersebut merupakan model pembangunan kesehatan yang dalam
jangka panjang mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dan
menjaga kesehatan mereka sendiri.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan pada kepercayaan atas kemampuan
dan kekuatan sendiri serta bersendikan kepribadian bangsa. Kurikulum
Pendidikan Program Studi Ners Profesi Ners yang terdiri dari teori dan praktik
mewajibkan mahasiswa semester II melaksanakan praktik belajar lapangan
dengan tujuan mengaplikasikan langsung yang telah didapatkan di bangku kuliah
kepada kenyataan dengan mengambil bagian dalam pembangunan kesehatan
masyarakat sesuai dengan program pemerintah.
Secara umum program praktik belajar lapangan memiliki 3 unsur penting
yaitu:
1. Sebagai kegiatan pendidikan
Melalui praktik belajar lapangan, mahasiswa diharapkan dapat melihat
secara langsung faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku komunitas
dan menilai bagaimana tingkah laku tersebut mempengaruhi keadaan sehat-
sakit.
2. Sebagai kegiatan penelitian
Melalui kegiatan praktik belajar lapangan, mahasiswa mampu
mengkaji, merumuskan masalah yang ada di tengah masyarakat, serta
menggali segala kemampuan yang ada di masyarakat.

1
2

3. Sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat


Melalui kegiatan praktik belajar lapangan, mahasiswa dapat
mengamalkan ilmu pengetahuan untuk memecahkan permasalahan yang ada
di tengah masyarakat.

B. Tujuan Pelaksanaan Praktek Departemen Keperawatan Komunitas


1. Tujuan Umum
Dalam Program Studi Ners Profesi Ners departemen keperawatan
komunitas, diharapkan mahasiswa mampu menganalisa program kesehatan
komunitas dan menerapkan proses keperawatan dengan bekerja sama dengan
keluarga, kelompok dan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Dalam Dalam Program Studi Ners Profesi Ners departemen
keperawatan komunitas diharapakan mahasiswa mampu :
a. Mengidentifikasi data yang diperlukan
b. Mengumpulkan data dengan menggunakan metode/strategi yang sesuai
c. Menganalisa data yang diperlukan
d. Menentukan masalah kesehatan dan masalah keperawatan
e. Menetapkan prioritas kebutuhan kesehatan dam masalah keperawatan
berdasarkan kriteria tertentu
f. Merencanakan asuhan keperawatan
g. Melaksanakan rencana keperawatan
h. Melakukan evaluasi keperawatan

C. Metode Pelaksanaan Praktek Departemen Keperawatan Komunitas


1. Jenis Data
Data Umum, meliputi :
Pengabdian masyarakat tahun 2021 mahasiswa Profesi Ners STIKes
Widya Nusantara Palu dilaksanakan di Wilayah RT 04/ RW 05 Kelurahan
Birobuli, yang merupakan salah satu wilayah yang ada di Kecamatan Palu
3

Selatan di Kota Palu Sulawesi Tengah.Salah satu alasan dipilihnya wilayah


RT 04/ RW 05 Kelurahan Birobuli Kecamatan Palu Selatan sebagai lokasi
praktek profesi keperawatan komunitas adalah karena wilayah ini
merupakan wilyah yang berada di sekitar yang strategis dan mudah di
jangkau. Dalam Hal ini kelompok mengambil hanya 10 KK yang menjadi
keluarga komunitas dikarenakan pembatasan dengan adanya Pandemi
Covid-19 sehingga tidak memungkinkan untuk mengambil wilayah
komunitas yang begitu luas.
Dilihat dari segi kesehatan, Kelurahan Birobuli mempunyai fasilitas
kesehatan yang sudah aktif digunakan.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.
a. Sumber data primer adalah hasil wawancara dan Kuisioner
yang diisi langsung oleh masyarakat di Kelurahan Birobuli.
b. Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari kantor
Kelurahan Birobuli.
3. Cara Pengumpulan Data
Cara yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan
menggunakan jumlah populasi total.
a. Identitas responden
b. Jumlah anggota keluarga
4. Pengolahan Data
Pengolahan data pada dasarnya merupakan suatu proses untuk
memperoleh data-data ringkas dari suatu kelompok data mentah dengan
menggunakan rumus tertentu sehingga hasil presentase yaitu menggunakan
pengolahan data secara manual.
a. Meringkas data
sehingga mampu memberikan informasi berdasarkankebutuhan.
b. Untuk mendapatkan
jawaban dari permasalahan yang diteliti.
4
c.
5. Analisa Data
Dalam menganalisa data, ada beberapa cara yang digunakan antara
lain:
a. Identitas masalah
Dalam mengidentifikasi masalah diperlukan kemampuan kognitif dalam
pengembangan daya pikir, kemampuan mengaitkan data-data yang
relevan untuk membuat kesimpulan dari kesenjangan adalah masalah
kesehatan dan keperawatan yang ditemukan.
b. Memilih prioritas masalah
Dalam memilih prioritas masalah, banyak cara yang digunakan. Cara
yang dianjurkan adalah menggunakan kriteria umum adalah :
1) Makin pentingnya masalah tersebut makin
diprioritaskanpenyelesaiannya.
Ukuran pentingnya masalah banyak macam, diantaranya yang
terpenting adalah :
a) Besarnya masalah (prevalensi)
b) Akibat yang ditimbulkan oleh masalah
c) Kenaikan besarnya masalah
d) Derajat keinginan masyarakat yang tidak terpenuhi
e) Rasa prihatin terhadap masalah
2) Sumber daya yang tersisa
Makin tersedia sumber daya yang dapat dipakai untuk mengatasi
masalah maka diprioritaskan masalah tersebut. Sumber daya yang
dimaksud adalah tenaga, dana, dan sarana serta kelayakan teknologi.
Makin layak teknologi yang tersedia dan yang dapat dipakai untuk
mengatasi teknologi adalah penguasaan ilmu dan teknologi yang
sesuai.
c. Menyusun alternatif pemecahan masalah
Kegiatan pertama untuk mengatasi masalah adalah alternatif pemecahan
5
masalah. Langkah-langkah alternatif pemecahan masalah adalah :
1) Menentukan penyebab masalah
Untuk dapat menentukan penyebab masalah, dilakukan curah
pendapat dengan membahas data yang telah dikumpulkan dengan
memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman yang dibantu oleh data
yang tersedia sehingga dapat disusun penyebab secara teoritis.
2) Memeriksa kebenaran penyebab masalah
Karena daftar masalah yang disusun baru bersifat teoritis, maka
perlu dilakukan pemeriksaan tentang kebenaran penyebab masalah.
Untuk itu, perlu pengumpulan data tambahan dan uji statistik.
3) Mengubah penyebab masalah ke dalam bentuk kegiatan
Apabila daftar masalah telah disusun, dilanjutkan dalam bentuk
kegiatan penyeleaian masalah. Hasil dari pekerjaan ini adalah
diperolehnya alternatif pemecahan masalah.
d. Memilih penyelesaian
Untuk mengatasi masalah, pilihlah salah satu alternatif yang paling
menjanjikan. Pekerjaan ini disebut dengan memilih prioritas jalan
keluar. Cara melakukan prioritas jalan keluar banyak macam.
Cara yang dianjurkan adalah memakai kriteria :
1) Efektivitas jalan keluar
Terapkan aktivitas untuk setiap alternatif jalan keluar yakni
memberikan angka 1. Dinilai efektivitasnya paling tinggi untuk
efektivitas jalan keluar.
2) Efisien jalan keluar
Terapkan nilai efisien untuk alternatif jalan keluar yakni dengan
memberikan angka 1 (paling tidak efisien) sampai angka 5 (paling
efisien). Nilai efisien ini biasanya dikaitkan dengan biaya yang
diperlukan, makin tidak efisien jalan keluar yang digunakan dalam
pemecahan atau penyesuaian masalah.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Pelayanan Kesehatan Utama


Pelayanan kesehatan utama adalah pelayanan kesehatan pokok yang
berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat
diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat,
melalui partisipasi mereka sepenuhnya tentu dengan biaya yang dapat dijangkau
oleh masyarakat untuk memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam
semangat hidup mandiri dan menentukan nasib pribadi (Nasrul Effendy, 1997).
Fungsi dari Pelayanan Kesehatan Utama (PKU) adalah pemeliharaan
kesehatan, pemecahan diagnosa penyakit dan pengobatan, pelayanan tindak
lanjut dan pemberian sertifikat. Adapun tanggung jawab perawat dalam Pealayan
Kesehatan Utama adalah :
1. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan
implementasi pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan.
2. Kerja sama dengan masyarakat, keluarga dan individu.
3. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan tehnik asuhan diri sendiri pada
masyarakat.
4. Memberikan bimbingan dan dukungan pada petugas pelayanan kesehatan
dan kepada masyarakat.
5. Koordinasi kegiatan kebijakan tentang kesehatan masyarakat.
Sasaran  PKU adalah individu, keluarga/kelompok dan masyarakat dengan
fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan tersier. Jadi keluarga atau kelompok
masyarakat ditingkatkan untuk menciptakan derajat kesehatan yang optimal.
Strategi Pelayanan Kesehatan Utama adalah memotivasi masyarakat agar
dapat merawat dan mengatur diri sendiri dalam memelihara kesehatan. Agar
delapan unsur utama Pelayanan Kesehatan Utama yaitu peningkatan pengetahuan

6
untuk mengatasi dan mencegah masalah kesehatan, peningkatan gizi masyarakat,
7
kesehatan ibu dan anak termasuk KB, penyediaan air yang mempunyai syarat
kesehatan sanitasi yang baik, imunisasi, tindakan preventif dan kontrol terhadap
penyakit endemik lokal, tindakan yang tepat terhadap penyakit yang terjadi dan
penggunaan obat tradisional dalam masyarakat.
Prinsip dalam pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Utama berorientasi pada
distribusi pelayanan kesehatan yang merata. Melibatkan masyarakat,
menggunakan teknologi tepat guna (menggunakan sarana atau fasilitas yang ada
di dalam masyarakat itu sendiri), berfokus pada pencegahan dan pendekatan
multi sektoral. Kegiatan dalam Pelayanan Kesehatan Utama meliputi :
penyuluhan kesehatan terhadap masalah kesehatan yang pokok, cara
penanggulangan dan pencegahan serta pengobatannya, imunisasi, kesehatan ibu
dan anak, KB, perbaikan gizi, pencegahan penyakit menular, pengadaan obat
esensial, sanitasi dan pengadaan air bersih.
Hubungan konsep Pelayanan Kesehatan Utama dan komunitas adalah
untuk melaksanakan  kesehatan  masyarakat, mengatur jenjang tingkat pelayanan
kesehatan menjadi tingkat rumah tangga (individu dan keluarga), tingkat
masyarakat (pimpinan atau  tokoh), tingkat rujukan pertama (Rumah Sakit tipe A
dan B), serta menyelenggarkan kerja sama lintas sektoral dan lintas program
yang melibatkan peran serta masyarakat. Peran serta masyarakat diperlukan
dalam hal kesehatan perorangan. Komunitas sebagai subjek sekaligus objek
dalam Pelayanan Kesehatan Utama diharapkan mampu mengenal, mengambil
keputusan dalam menjaga kesehatannya. Sebagai akhir tujuan Pelayanan
Kesehatan Utama diharapkan masyarakat mampu secara mandiri menjaga dan
melayani status kesehatan komunitas dimana dia tinggal.

B. Konsep Keperawatan Komunitas


Model keperawatan komunitas disusun mengacu pada model atau teori
keperawatan dan teori yang terkait dengan kesehatan masyarakat, diantaranya ;
menurut Chang (1982) perawatan komunitas adalah menyeluruh, mampu
8
berfungsi sebagai tim dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat,
mampu berkomunikasi dan memotivasi masyarakat untuk memecahkan masalah
kesehatan pada masyarakat tersebut.
Sedangkan Ruth B Freeman (1981) mendefinisikan perawatan komunitas
adalah kesatuan yang unik dari praktek keperawatan dan kesehatan masyarakat
yang ditujukan kepada pengembangan dan peningkatan kemampuan kesehatan
baik sendiri sebagai perorangan maupun secara kolektif sebagai keluarga,
kelompok khusus atau masyarakat, pelayanan ini tercakup dalam spektrum
pelayanan kesehatan untuk masyarakat.
Keperawatan komunitas sebagai salah satu bentuk pelayanan kesehatan
utama yang ditujukan pada masyarakat, prakteknya memerlukan acuan atau
landasan teoritis untuk menyelesaikan penyimpangan dalam kebutuhan dasar
komunitas.Banyak konseptual model keperawatan dikembangkan oleh para ahli,
salah satunya adalah konsep model dari Betty Neuman (1972), yang menekankan
pada pendekatan sistem untuk mengatasi masalah kesehatan.
Model teori Neuman didasari oleh teori sistem dimana terdiri dari individu,
keluarga atau kelompok dan komunitas yang merupakan terget pelayanan
kesehatan.Kesehatan masyarakat ditentukan oleh hasil interaksi yang dinamis
antara komunitas dan lingkungan serta tenaga kesehatan untuk melakukan tiga
tingkatan pencegahan, yaitu pencegahan primer, sekunder dan tersier.
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer dalam arti sebenarnya, terjadi sebelum sakit atau
diaplikasikan ke populasi yang sehat pada umumnya.Pencegahan primer ini
mencakup kegiatan mengidentifikasikan faktor resiko terjadinya penyakit,
mengkaji kegiatan-kegiatn promosi kesehatan dan pendidikan dalam
komunitas.Pencegahan ini mencakup peningkatan kesehatan pada umumnya
dan perlindungan khusus terhadap penyakit.
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah intervensi yang dilakukan pada saat
terjadinya perubahan derajat kesehatan masyrakat dan ditemukannya
9
masalah kesehatan.Pencegahan sekunder menekankan pada diagnosa dini,
intervensi yang tepat, memperpendek waktu sakit dan tingkat keparahan atau
keseriusan penyakit.
3. Pencegahan Tersier
Fokus pada tingkat pencegahan ini adalah untuk mempertahankan
kesehatan setelah terjadi gangguan beberapa sistem tubuh. Rehabilitasi
sebagai tujuan pencegahan tersier tidak hanya untuk menghambat proses
penyakitnya, tetapi juga mengendalikan individu kepada tingkat berfungsi
yang optimal dari ketidakmampuannya.
Model teori Neuman menggambarkan bahwa komunitas adalah sistem
terbuka yang mempunyai lima variabel yang saling mempengaruhi satu
dengan yang lainnya dalam komunitas yaitu biologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
Sumber energi infrastruktur dikelilingi oleh tiga lapisan sistem
pertahanan stressor yaitu garis resisten, garis pertahanan normal, garis
pertahanan fleksibel.Ketiga lapisan pertahanan tersebut bertujuan untuk
melindungi infra struktur atau sumber energi dari stressor yang dapat
mempengaruhi komunitas.
Sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas adalah semua orang
yang membentuk masyarakat (Anderson, 1988).Secara lebih rinci sasaran ini
terdiri dari tiga tingkat yaitu individu, keluarga dan komunitas.
a. Tingkat individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan dan keperawatan (ketidakmampuan
dalam merawat dirinya sendiri) karena sesuatu hal dan sebab, maka akan
mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental dan
sosial. Dalam praktek keperawatan komunitas, perawat memberikan
asuhan keperawatan kepada individu yang mempunyai masalah
kesehatan tertentu (misal TBC, ibu hamil, dan lain-lain) dengan sasaran
dan pusat perhatian pada masalah dan pemecahan masalah kesehatan
10
individu.
b. Tingkat keluarga
Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang
bermasalah kesehatan yang dirawat sebagai bagian dari keluarga dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan keluarga berikut:
1) Mengenal masalah kesehatan.
2) Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan.
3) Memberikan perawatan pada anggota keluarga.
4) Memodifikasi lingkungan yang sehat.
5) Memanfaatkan sarana kesehatan yang tersedia untuk mengatasi
masalah kesehatan keluarga.
c. Tingkat komunitas
Pelayanan asuhan keperawatan berorientasi pada individu, keluarga
dilihat dari sebagai satu kesatuan dalam komunitas.Asuhan ini diberikan
untuk kelompok berisiko atau masyarakat wilayah binaan.Pada tingkat
komunitas asuhan keperawatan komunitas diberikan dengan
memandang komunitas sebagai klien.

C. Asuhan Keperawatan Komunitas


Keperawatan komunitas adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan pada masyarakat
dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi (keluarga dengan resiko tinggi,
daerah tertinggal, miskin dan tidak terjangkau) dalam upaya pencapaian derajat
kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit
serta tidak mengabaikan care (perawatan) dan rehabilitasi. Pelayanan yang
diberikan dapat terjangkau oleh masyarakat dan melibatkan masyarakat sebagai
mitra dalam pemberian pelayanan keperawatan.
Keperawatan komunitas ditujukan kepada individu, keluarga dan
masyarakat dan pelayanan yang diberikan sifatnya berkelanjutan dengan
menggunakan proses keperawatan dengan sifat asuhan yang menyuluruh dan
11
umum. Pendekatan yang digunakan dalam keperawatan komunitas.Strategi yang
digunakan untuk pemecahan masalah adalah melalui pendidikan kesehatan,
teknologi tepat guna serta memanfaatkan kebijaksanaan pemerintah.
Keperawatan komunitas bertujuan memandirikan masyarakat menang-
gulangi masalah kesehatannya sendiri. Kegiatan dilakukan secara berkesi-
nambungan atau yang berkelanjutan dan menggunakan metode proses
keperawatan komunitas yang dilakukan melalui beberapa tahap, sebagai berikut:
1. Pengkajian
Pengkajian komunitas menurut Anderson dan Mc. Forlane
(1985) yaitu terdiri dari inti komunitas yang meliputi demografi, populasi,
nilai-nilai keyakinan, riwayat individu termasuk kesehatan, faktor-faktor
lingkungan adalah lingkungan fisik, pendidikan, keamanan dan transportasi,
politik dan pemerintah, pelayanan kesehatan dan sosial komunitas ekonomi
dan rekreasi.
Semua aspek ini dikaji melalui pengamatan langsung, penggunaan data
statistik, angket, wawancara dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan
aparat pemerintah.
2. Analisa Data Dan Diagnosa Keperawatan
Dari hasil pengkajian diperoleh data-data yang kemudian dianalisa
untuk mengetahui stressor yang mengancam masyarakat dan seberapa berat
yang muncul dalam masyarakat tersebut. Selanjutnya dirumuskan masalah
dan diagnosa keperawatan menurut Mueke (1987), yang terdiri dari :
a. Masalah sehat -  sakit
b. Karakteristik populasi
c. Karakteristik lingkungan
d. Perencanaan
Strategi intervensi keperawatan komunitas mencakup tiga aspek, yaitu
primer, sekunder dan tersier, melalui pendidikan kesehatan dan kerjasama
(partnership). Untuk meningkatkan kerjasama dan proses kelompok serta
mendorong peran serta masyarakat dalam memecahkan masalah kesehatan,
12
yang dihadapi yang akhirnya untuk menumbuhkan kemandirian masyarakat,
maka diperlukan pengorganisasian komunitas yang dirancang untuk
membuat perubahan. Menurut Rhotman (1986), ada tiga model pendekatan
pengorganisasian komunitas yaitu pendekatan perencanaan sosial (social
planning), pendekatan social action, namun yang dominan adalah dengan
pendekatan locality development yang berarti mengembangkan masyarakat
berdasarkan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki, serta mampu
mengurangi hambatan yang ada.
Pendekatan pengembangan masyarakat (locality development)
dirancang untuk menumbuhkan kondisi kemajuan sosial dan ekonomi
masyarakat dengan partisipasi aktif masyarakat dan penuh percaya diri
dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, dan memotivasi
mereka untuk partisipasi aktif dalam memecahkan masalah kesehatannya
sendiri.
3. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan praktek keperawatan komunikasi berfokus pada
tiga tingkat pencegahan (Anderson dan Mc. Forlane, 1985).
a. Pencegahan primer
Pencegahan primer dalam arti sebenarnya, dilakukan sebelum terjadi
sakit.Pencegahan ini mencakup peningkatan kesehatan dan perlindungan
khusus terhadap penyakit.
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan pada diagnosa dini dan intervensi yang tepat untuk
menghambat proses penyakit atau kelainan, sehingga memperpendek
masa sakit dan tingkat keparahan.
c. Pencegahan tersier
Pencegahan ini dimulai pada saat cacat atau tidak dapat diperbaiki
lagi (irreversibel). Kegiatan rehabilitasi selain bertujuan menghambat
proses penyakit juga mengembalikan individu ke fungsi yang optimal,
intervensi atau tindakan yang dilakukan untuk pencapaian tujuan dengan
cara : 13

1) Aktifitas atau kegiatan program


2) Pembentukkan kelompok dasawisma
4. Evaluasi
Evaluasi merupakan respon komunitas atau masyarakat terhadap
program kesehatan yang telah dilaksanakan meliputi masukan (input),
pelaksanaan (process), hasil (output).Sedangkan fokus evaluasi pelaksanaan
asuhan keperawatan komunitas adalah :
a. Relevansi antara kenyataan yang ada dengan pelaksanaan.
b. Perkembangan proses apakah sesuai dengan perencanaan, bagaimana
dengan peran staf atau pelaksanaan tindakan, fasilitas dan jumlah
peserta.
c. Efisiensi biaya : pencarian sumber dana dan penggunaannya.
d. Efektifitas kerja : apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau
masyarakat puas.
e. Dampak : apakah status kesehatan meningkat setelah dilakukan
intervensi.
Untuk mengimplementasikan  konsep keperawatan komunitas yang
telah dipelajari, maka mahasiswa melakukan praktek keperawatan di RW 4
Kelurahan Buluri Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. Laporan
kegiatan praktek mahasiswa akan dilaporkan secara rinci pada BAB
selanjutnya
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
A. Pengkajian
1. Data Demografi
Birobuli Selatan adalah salah satu kelurahan di kecamatan Palu Selatan,
Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Kelurahan Birobuli selatan
merupakan hasil pemekaran dari kelurahan Birobuli yang dipecah menjadi dua
kelurahan, yaitu Birobuli Selatan dan Birobuli Utara. Sebagian besar penduduk
kelurahananBirobuli Selatan menggunakan Bahasa Indonesia.Birobuli selatan
merupakan daerah yang datar dengan luas wilayah 3,75 km2.
Jumlah kepala keluarga yang berhasil terdata sebanyak10 KK yang
dijadikan sampel. Proses pendataan belum bisa dilakukan secara maksimal, hal
ini disebabkan oleh kondisi pandemik Covid 19 sehingga dalam pelaksanaan
praktek selalu mengindahkan prinsip physical distancing dan mengurangi
kontak langsung dengan orang lain, menggunakan APD standar seperti masker
dan face shield. Berikut ini Data yang didapatkan dan didistribusikan
berdasarkan masing-masing variable.
Tabel 1.Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah RT 04 RW
05 Kelurahan Birobuli Selatan.
No Jenis Kelamin Frekuensi %
1 Laki-Laki 17 50.00
2 Perempuan 17 50.00
Jumlah 34 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 1, menunjukan bahwa penduduk yang berjenis kelamin
Laki-laki adalah berjumlah 17 jiwa (50.00%), sedangkan untuk perempuan
adalah berjumlah 17 jiwa (50.00 %). Hal ini menunjukan bahwa jumlah
penduduk di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan yang berjenis
kelamin laki-laki sama dengan jumlah penduduk yang berjenis kelamin
perempuan, dengan jumlah masing-masing 17 jiwa (50.00%).

14
15

Tabel 2.Distribusi penduduk berdasarkan Umur di wilayah RT 04 RW 05


Kelurahan Birobuli Selatan.
Frekuens
No Umur %
i
1 0 - 5 Tahun (Balita)  2 6.00
2 6 - 11 Tahun (Kanak-kanak) 5 13.00
3 12 - 16 Tahun (Remaja Awal) 6 18.00
4 17 – 25Tahun (Remaja Akhir) 4 12.00
5 26 - 35 Tahun (Dewasa Awal) 4 12.00
6 36 – 45 Tahun (Dewasa Akhir) 7 21.00
7 46-55 Tahun (Lansia Awal) 6 18.00
Jumlah 34 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 2, data jumlah penduduk dengan umur 0 - 5 tahun
(Balita) adalah berjumlah 2 jiwa (6,00%), umur 6-11 tahun (Kanak-
kanak)berjumlah 5 jiwa (13.00%), umur 12-16 tahun (Remaja Awal) berjumlah
6 jiwa (18.00%), umur 17 -25 tahun(Remaja Akhir) berjumlah 4 jiwa (12.00%),
umur 26 -235 tahun(Dewasa Awal) berjumlah 4 jiwa (12.00%), umur 36 - 45
tahun(Dewasa Akhir) berjumlah 7 jiwa (21.00%), dan umur 46 -55
tahun(Lansia Awal) berjumlah 6 jiwa (18.00%) Hal ini menunjukan bahwa
penduduk di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan yang
terbanyak adalah UsiaDewasa Akhir, dengan jumlah 7 jiwa (21.00%)
Tabel 3.Distribusi penduduk berdasarkan Agama di wilayah RT 04 RW 05
Kelurahan Birobuli Selatan.
No Agama Frekuensi %
1 Islam 16 47.00
2 Kristen  11 32.00
3 Hindu  7 21.00
Jumlah 34 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 3, menunjukan bahwa penduduk yang beragama Islam
adalah berjumlah 16 jiwa (47.00%), penduduk yang beraga Kristen berjumlah
11 jiwa (32.00%), penduduk yang beragama Hindu berkjumlah 7 Jiwa
(21.00%0. Hal ini menunjukan bahwa penduduk di wilayah RT 04 RW 05
Kelurahan Birobuli Selatan yang terbanyak adalah beragama Islam dengan
jumlah 16 jiwa (47.00%)
16

Tabel 4.Distribusi penduduk berdasarkan Suku Bangsa di wilayah RT 04 RW


05 Kelurahan Birobuli Selatan.
No Suku Frekuensi %
1 Kaili 12 35.00
2 Bali 7 21.00
3 Banggai  5 13.00
4 Sangir 3 10.00
5 Kulawi 7 21.00
Jumlah 34 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 4, menunjukan bahwapenduduk dengan suku bangsa
kaili adalah berjumlah 12 jiwa (35.00%), penduduk dengan suku bangsa Bali
berjumlah 7 jiwa (21.00%), penduduk dengan suku bangsa Banggai berjumlah
5 jiwa (13.00), penduduk dengan suku bangsa sangir berjumlah 3 jiwa
(10.00%), penduduk dengan suku bangsa kulawi berjumlah 7 jiwa (21.00%).
Hal ini menunjukan bahwa penduduk di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan
Birobuli Selatan yang terbanyak adalah adalah suku bangsa kaili dengan
jumlah 12 jiwa (35.00%)
Tabel 5.Distribusi penduduk berdasarkan Pendidikan di wilayah RT 04 RW 05
Kelurahan Birobuli Selatan.
Frekuens
No Pendidikan %
i
3 SD 7 21.00
4 SMP 7 21.00
5 SMA 12 35.00
6 Diploma  1 3.00
Mahasiswa/i 2 5.00
7 Sarjana  3 10.00
Belum Sekolah/Tidak sekolah 2 5.00
Jumlah 34 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 5, menunjukan bahwa penduduk dengan pendidikan
SD dalah berjumlah 7 jiwa (21.00%), penduduk dengan pendidikan SMP
berjumlah 7 jiwa (21.00%), penduduk dengan pendidikan SMA berjumlah 12
jiwa (35.00%), penduduk dengan pendidikan Diploma berjumllah 1 Jiwa
(3.00%), penduduk yang sementara menjalani proses kuliah (Mahasiswa)
17

berumlah 2 jiwa (5.00%), penduduk dengan pendidikan sarjana berjumlah 3


jiwa (10.00%) dan penduduk yang Belum Sekolah/tidak sekolah Berjiumlah 2
jiwa (5.00%). Hal ini menunjukan bahwa penduduk di wilayah RT 04 RW 05
Kelurahan Birobuli Selatan yang terbanyak adalah berpendidikan SMA
dengan jumlah 12 jiwa (35.00%)
Tabel 6.Distribusi penduduk berdasarkan Pekerjaan di wilayah RT 04 RW 05
Kelurahan Birobuli Selatan.
No Pekerjaan Frekuensi %
1 Wiraswasta 7 21,00
2 Wirausaha 1 3.00
3 PNS 3 10,00
4 URT 8 23.00
5 Pelajar 13 38.00
6 Tidak bekerja 2 5,00
Jumlah 34 100,00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 6, menunjukan bahwapenduduk dengan pekerjaan
Wiraswasta berjumlah 7 jiwa (21.00%), penduduk dengan pekerjaan
Wirausaha berjumlah 1 jiwa (3.00%), penduduk dengan pekerjaan PNS
berjumlah 3 jiwa (10.00%), penduduk dengan pekerjaan URT berjumlah 8
Jiwa (23.00), penduduk dengan pekerjaan pelajar berjumlah 13 jiwa (38.00%),
dan dan penduduk yang belum/tidak bekerja berjumlah 2 jiwa (5.00%).Hal ini
menunjukan bahwa penduduk di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli
Selatan yang terbanyak adalah penduduk dengan pekerjaan pelajar dengan
jumlah 13 jiwa (38.00%).
Tabel 7.Distribusi penduduk berdasarkan Penghasilan di wilayah RT 04 RW
05 Kelurahan Birobuli Selatan.
Frekuens
No Penghasilan Rata-Rata Keluarga Setiap Bulan %
i
1 < Rp. 1.000.000 0 0.00
2 Rp. 1.000.000 - 3.000.000 8 80.00
3 > Rp. 3.000.000  2 2.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
18

Berdasarkan Tabel 7, menunjukan bahwa keluargayang memiliki


penghasilanRp. 1.000.000 - 3.000.000 berjumlah 8 Keluarga (80,00%) dan
keluarga yang memiliki penghasilan >Rp 3.000.000 berjumlah 2 Keluarga
(20.00%). Hal ini menunjukan bahwa keluarga di wilayah RT 04 RW 05
Kelurahan Birobuli Selatan yang terbanyak adalah keluarga denga penghasilan
Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000 dengan jumlah 8 keluarga (80,00%)
Tabel 8.Distribusi Keluarga berdasarkan Kebiasaan Menabung di wilayah RT
04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan.
No Kebiasaan Menabung Frekuensi %
1 Ya 10  100.00
2 Tidak - 0.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 8, menunjukan bahwa keluargayang memiliki
kebiasaan menabung adalah berjumlah 10 keluarga (100%). Hal ini
menunjukan bahwa semua keluarga di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan
Birobuli Selatan memiliki kebiasaan menabung.
Tabel 9.Distribusi Keluarga berdasarkan jumlah kamar tidur dirumah di
wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
No Jumlah Kamar Tidur Frekuensi %
1 Tidak ada -  0.00
2 1 Kamar tidur - 0.00
3 2-3 Kamar Tidur 10 100.00
4 >3 Kamar Tidur - 0.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 9, menunjukan bahwa keluarga yang memiliki rumah
dengan 2-3 kamar tidur berjumlah 10 keluarga (100%) Berdasarkan tabel
diatas, menunjukan bahwa keluargayang memiliki Hal ini menunjukan bahwa
semua keluarga di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan memiliki
rumah dengan jumlah kamr tidur sebanyak 2-3 kamar tidur.
19

Tabel 10.Distribusi Keluarga berdasarkan kebiasaan membuka jendela di


wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan.
No Kebiasaan Membuka Jendela Frekuensi %
1 Ya 10  100.00
2 Tidak - 0.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 10, menunjukan bahwa keluargayang memiliki
kebiasaan membuka jendela berjumlah 10 keluarga (100%) Hal ini
menunjukan bahwa semua keluarga di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan
Birobuli Selatan memiliki kebiasaan membuka jendela.
Tabel 11.Distribusi Keluarga berdasarkan kebiasaan Menjemur Kasur di
wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan.
No Kebiasaan Menjemur Kasur Frekuensi %
1 Ya 10  100.00
2 Tidak - 0.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel, menunjukan bahwa keluargayang memiliki
kebiasaan menjemur kasur berjumlah 10 keluarga (100%). Hal ini menunjukan
bahwa semua keluarga di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
memiliki kebiasaan menjemur kasur
Tabel 12.Distribusi Keluarga berdasarkan status kepemilikan rumah di
wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
No Status Kepemilikan Rumah Frekuensi %
1 Sewa 4  40.00
2 Numpang - 0.00
Milik sendiri 6 60.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 12, menunjukan bahwa keluargadengan status
kepemilikan rumah Sewa berjumlah 4 keluarga (40,00%) dan keluarga dengan
status kepemilikan rumah milik sendiri berjumlah 6 keluarga (60.00%).;Hal ini
menunjukan bahwa keluarga di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli
Selatan yang terbanyak adalah keluarga dengan status kepemilikan rumah
milik sendiri dengan jumlah 6 keluarga (60.00%)
20

Tabel 13.Distribusi Keluarga yang mempunyai hewan ternak di wilayah RT 04


RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
No Mempunyai hewan ternak Frekuensi %
1 Ya 1 10.00
2 Tidak 9 90.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 13, menunjukan bahwa keluargayang mempunyai
hewan ternak adalah berjumlah 1 keluarga (10.00%) dan keluarga yang tidak
mempunyai hewan ternak berjumlah 9 keluarga (90.00). Hal ini menunjukan
bahwa keluarga di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan yang
terbanyak adalah keluarga yang tidak mempunyai hewan ternak dengan jumlah
9 keluarga (90.00%).
Tabel 14.Distribusi Keluarga berdasarkan jenis lantai rumah di wilayah RT 04
RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
No Jenis Lantai Rumah Frekuensi %
1 Tanah (sebagian besar) -  0.00
2 Plesteran, Ubin, keramik 10 100.00
3 Papan kayu - 0.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 14, menunjukan bahwa keluargayang memiliki
rumah denga jenis lantai pesteran, ubin, keramik berjumlah 10 keluarga
(100%).Hal ini menunjukan bahwa semua keluarga di wilayah RT 04 RW 05
Kelurahan Birobuli Selatan memiliki rumah dengan jenis lantai plesteran, ubin,
keramik.

21
Tabel 15.Distribusi Keluarga berdasarkan tipe bangunan rumah di wilayah RT
04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
No Tipe Bangunan Rumah Frekuensi %
1 Permanen 9  9.00
2 Semi Permanen 1 100.00
3 Non Permanen - 0.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 15, menunjukan bahwa keluargayang memiliki tipe
bangunan rumah permanen berjumlah 9 Keluarga (90.00%) dan keluarga yang
memiliki tipe bangunan rumah semi permanen berjumlah 1 keluarga (10.00%)
Hal ini menunjukan bahwa keluarga di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan
Birobuli Selatan yang terbanyak adalah keluarga dengan tipe bangunan rumah
Permanen dengan jumlah 9 keluarga (90,00%)
Tabel 16.Distribusi Keluarga berdasarkan kebersihan dalam rumah dan
pekarangan di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
No Kebersihan Rumah dan Pekarangan Frekuensi %
1 Bersih 10  100.00
2 Tidak Bersih - 0.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 16, menunjukan bahwa keluargayang memiliki
rumah dan pekarangan yang bersih berjumlah 10 keluarga (100%).Hal ini
menunjukan bahwa semua keluarga di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan
Birobuli Selatan memiliki rumah dan pekarangan yang bersih.
Tabel 17.Distribusi Keluarga berdasarkan jarak rumah dengan Tetangga di
wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
No Jarak Rumah Dengan Tetangga Frekuensi %
1 Bersatu -  0.00
2 Dekat 10 100.00
3 Terpisah - 0.00
Jumlah 10 100.00 22
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 17, menunjukan bahwa keluargayang memiliki jarak
rumah dengan tetangga yang dekat berjumlah 10 Keluarga (100%)Hal ini
menunjukan bahwa semua keluarga di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan
Birobuli Selatan memiliki jarak rumah dengan tentangga yang dekat.
Tabel 18.Distribusi Keluarga berdasarkan jenis sumber air di wilayah RT 04
RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
No Jenis Sumber Air Frekuensi %
1 PAM 0.00
2 Sumur Gali  10 100.00
3 Air mineral   0.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 18, menunjukan bahwa keluargayang memiliki
sumber air sumur gali berjumlah 10 keluarga (100%).Hal ini menunjukan
bahwa semua keluarga di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
memiliki air dengan sumber air sumur gali.
Tabel 19. Distribusi Keluarga berdasarkan kebiasaan keluarga melakukan
pembersihan/pengurusan sumber air di wilayah RT 04 RW 05
Kelurahan Birobuli Selatan
Kebiasaan Keluarga Melakuakan Kebiasaan
No Frekuensi %
Pembersihan
1 1x seminggu 10 100.00
2 2 kali seminggu   0.00
3 >4x seminggu   0.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 19, menunjukan bahwa keluargayang memiliki
kebiasaan membersihkan sumber air 1x seminggu berjumlah 10 keluarga
(100%).Hal ini menunjukan bahwa semua keluarga di wilayah RT 04 RW 05
Kelurahan Birobuli Selatan memiliki kebiasaan membersihgkan sumber air 1x
seminggu.

23
Tabel 20. Distribusi Keluarga berdasarkan keadaan fisik air di wilayah RT 04
RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
No Keadaan Fisik Air Frekuensi %
1 Bersih 10 100.00
2 Berwarna   0.00
3 Berbau   0.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 20, menunjukan bahwa keluargayang memiliki
keadaan fisik air bersih berjumlah 10 keluarga (100%).Hal ini menunjukan
bahwa semua keluarga di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
memiliki air dengan keadaan fisik Bersih.
Tabel 21. Distribusi Keluarga berdasarkan keadaan fisik air di wilayah RT 04
RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
No Tempat Penampungan Air Frekuensi %
1 Terbuka 7 70.00
2 Tertutup 3 30.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 21, menunjukan bahwa keluargayang memiliki
tempat penampungan air terbuka berjumlah 7 Keluarga (70.00%) dan keluarga
yang memiliki tempat penampungan air tertutup berjumlah 3 keluarga
(30.00%). Hal ini menunjukan bahwa keluarga di wilayah RT 04 RW 05
Kelurahan Birobuli Selatan yang terbanyak adalah keluarga yang memiliki
tempat penampungan air terbuka dengan jumlah 7 keluarga (70.00%)
Tabel 22. Distribusi Keluarga adanya tempat pembuangan sampah di wilayah
RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
No Tempat Pembuangan Sampah Frekuensi %
1 Ada 10 100.00
2 Tidak ada 0.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 22, menunjukan bahwa keluargayang memiliki
24
tempat pembunagan sampah berjumlah 10 keluarga (100%). Hal ini
menunjukan bahwa semua keluarga di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan
Birobuli Selatan memiliki tempat pembuangan sampah.
Tabel 23. Distribusi Keluarga berdasarkan pengolahan sampah di wilayah RT
04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
No Pengolahan Sampah Frekuensi %
1 Dibakar 10 100.00
2 Dibuang di sungai 0.00
3 Ditimbun 0.00
4 Lain-lain 0.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 23, menunjukan bahwa keluargayang mengelola
sampah dengan dibakar berjumlah 10 keluarga (100%). Hal ini menunjukan
bahwa semua keluarga di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
mengelola sampah dengan dibakar.
Tabel 24. Distribusi Keluarga berdasarkan kondisi tempat sampah sampah di
wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
No Kondisi Tempat Sampah Frekuensi %
1 Terbuka 10 100.00
2 Tertutup 0.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 24, menunjukan bahwa keluargayang memilik
kondisi tempat sampah terbuka berjumlah 10 keluarga (100%).Hal ini
menunjukan bahwa semua keluarga di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan
Birobuli Selatan memiliki tempat sampah dengan kondisi terbuka.
Tabel 25. Distribusi Keluarga berdasarkan jarak tempat pembuangan sampah
dengan rumah di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli
Selatan
No Jarak Tempat Pembuangan Sampah Frekuensi %
1 <5 Meter 7 70.00
2 >5 Meter 3 30.00
Jumlah 10 100.00 25
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 25, menunjukan bahwa keluargayang memiliki jarak
pembunagan sampah dengan rumah <5 Meter beerjumlah 7 Keluarga (70%)
dan keluarga yang memiliki jarak tempat pembuangan sampah dengan rumah >
5 meter berjumlah 3 Keluaraga (30%). Hal ini menunjukan bahwa keluarga di
wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan yang terbanyak adalah
keluarga yang memiliki jarak pembungan sampah denngan rumah <5 meter
dengn jumlah 7 Keluarga (70%)
Tabel 26. Distribusi Keluarga berdasarkan tempat pembuangan tinja di
wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
No Adakah Tempat Pembuangan Tinja di Rumah Frekuensi %
1 Ya 10 100.00
2 Tidak 0 0.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 26, menunjukan bahwa keluargayang memiliki
tempat pembuangan tinja berjumlah 10 keluarga (100%). Hal ini menunjukan
bahwa semua keluarga di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
memiliki tempat pembuangan tinja.
Tabel 27. Distribusi Keluarga berdasarkan kondidsi jamban keluarga di
wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
No Kondisi Jamban Keluarga Frekuensi %
1 Bersih 10 100.00
2 Tidak Bersih 0 0.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 27, menunjukan bahwa keluargayang memiliki
kondisi jamban keluarga yang bersih berjumlah 10 keluarga (100%).Hal ini
menunjukan bahwa semua keluarga di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan
Birobuli Selatan memiliki kondsi jamban keluarga yang bersih.

26
Tabel 28. Distribusi Keluarga berdasarkan jenis jamban yang digunakan di
wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
No Jenis Jamban yang Digunakan Frekuensi %
1 Cemplung 0 0.00
2 Leher Angsa 10 100.00
3 Plengsengan 0 0.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 28, menunjukan bahwa keluargayang memiliki jenis
jamban leher angsa adalah berjumlah 10 keluarga (100%). Hal ini menunjukan
bahwa semua keluarga di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
memiliki jenis jamban lehe r angsa.
Tabel 29. Distribusi Keluarga berdasarkan pembuangan air limbah di wilayah
RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
No Pembuangan Air Limbah Frekuensi %
1 Resapan 7 70.00
2 Got 1 10.00
3 Sembarang 2 20.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 29, menunjukan bahwa keluargayang memiliki
pembuangan air limbah resapan berjumlah 7 keluaraga (70%), keluarga yang
memiliki pembuangn air limbah Got berjumlah 1 keluarga (10%) dan keluarga
dengan pembuangan air limbah sembarang berjumlah 2 keluarga (20%). Hal
ini menunjukan bahwa keluarga di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli
Selatan yang terbanyak adalah keluarga yang memiliki pembuangan air
limbah resapan.
Tabel 30. Distribusi Keluarga berdasarkan Kepemilikan kandang ternak di
wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
No Kepemilikan Kandang Ternak Frekuensi %
1 Ya 0 0.00
2 Tidak 10 100.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer 27
Berdasarkan Tabel 30, menunjukan bahwa keluargayang tidak memiliki
kandang ternak berjumlah 10 keluarga (100%). Hal ini menunjukan bahwa
semua keluarga di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan tidak
memiliki kandang ternak.
Tabel 31. Distribusi Keluarga berdasarkan metode penyampaian informasi
kesehatan yang didapatkan di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan
Birobuli Selatan
Metode Penyampaian Informasi Kesehatan
No Frekuensi %
Yang Didapatkan
1 Media Elektronik (Radio/TV/HP) 10 100.00
2 Media Cetak (Koran/Majalah) 0 0.00
3 Posyandu/Kader 0 0.00
4 Pertemuan Antar Masyarakat 0 0.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 31, menunjukan bahwa metode penyampaian
informasi kesehatan yang didapatkan keluarga dari media elektronik
(Radio/TV/HP) adalah berjumlah 10 keluarga (100%).Hal ini menunjukan
bahwa semua keluarga di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
mendapatkan penyampaian informasi kesehatan dari media elektronik
(Radio/TV/HP).
Tabel 32. Distribusi Keluarga berdasarkan Sarana Kesehatan terdekat di
wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
No Sarana Kesehatan Terdekat Frekuensi %
1 Rumah Sakit 0 0.00
2 Puskesmas 10 100.00
3 Balai Pengobatan 0 0.00
4 dr/Perawat/Bidan 0 0.00
5 Lainnya 0 0.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 32, menunjukan bahwa keluargayang memiliki
sarana kesehatan terdekat puskesmas adalah berjumlah 10 keluarga (100%).
28
Hal ini menunjukan bahwa semua keluarga di wilayah RT 04 RW 05
Kelurahan Birobuli Selatan memiliki sarana kesehatan terdekat yaitu
puskesmas
Tabel 33. Distribusi Keluarga berdasarkan Kebiasaan keluarga minta tolong
bila sakit di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
No Kebiasaan Keluarga Minta Tolong Bila Sakit Frekuensi %
1 Rumah Sakit 0 0.00
2 Puskesmas 10 100.00
3 Dokter Praktik 0 0.00
4 Perawat/Bidan 0 0.00
5 Lainnya 0 0.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 33, menunjukan bahwa keluargayang memiliki
kebiasaan minta tolong ke puskesmas bila sakit adalah berjumlah 10 keluarga
(100%). Hal ini menunjukan bahwa semua keluarga di wilayah RT 04 RW 05
Kelurahan Birobuli Selatan memiliki kebiasaan pergi ke puskesmas bila sakit.
Tabel 34. Distribusi Keluarga berdasarkan sumber pendanaan Kesehatan
keluarga di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
No Sumber Pendanaan Kesehatan Keluarga Frekuensi %
1 BPJS 10 100.00
2 Asuransi Kesehatan 0 0.00
3 Kartu Indonesia Sehat 0 0.00
4 Tabungan 0 0.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 34, menunjukan bahwa keluargayang memiliki
sumber pendanaan kesehatan keluarga dari BPJS adalah berjumlah 10 keluarga
(100%). Hal ini menunjukan bahwa semua keluarga di wilayah RT 04 RW 05
Kelurahan Birobuli Selatan memiliki sumber pendanaan kesehatan keluarga
dari BPJS.

29
Tabel 35. Distribusi Keluarga Jarak rumah dengan sarana kesehatan di wilayah
RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
No Jarak Rumah Dengan Sarana Kesehatan Frekuensi %
1 <10 Kilo Meter 10 100.00
2 >10 Kilo Meter 0 0.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 34, menunjukan bahwa keluargayang memiliki jarak
rumah dengan sarana kesehatan <10 km adalah berjumlah 10 keluarga (100%).
Hal ini menunjukan bahwa semua keluarga di wilayah RT 04 RW 05
Kelurahan Birobuli Selatan memiliki jarak rumah dengan sarana kesehatan <10
km.
Tabel 36.Distribusi Keluarga berdasarkan orang yang paling berpengaruh di
keluarga dalam pemeliharaan kesehatan di wilayah RT 04 RW 05
Kelurahan Birobuli Selatan
Orang yang Paling Berpengaruh Di Keluarga
No Frekuensi %
Dalam Pemeliharaan Kesehatan
1 Ayah 0 0.00
2 Ibu 10 100.00
3 Anak 0 0.00
4 Lain-lain 0 0.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 36, menunjukan bahwa keluargadengan ibu sebagai
orang yang paling berpengaruh dikeluarga dalam pemeliharaan kesehatan
adalah berjumlah 10 keluarga (100%). Hal ini menunjukan bahwa semua
keluarga di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan memiliki orang
yang paling berpengaruh di keluarga dalam pemeliharaan kesehatan yaitu Ibu.

30
Tabel 37.Distribusi Keluarga berdasarkan orang yang mengambil keputusan
dalam keluarga di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli
Selatan
Orang yang Mengambil Keputusan Dalam
No Frekuensi %
Keluarga
1 Ayah 9 90.00
2 Ibu 1 10.00
3 Anak 0 0.00
4 Lain-lain 0 0.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 37, menunjukan bahwa keluargadengan Ayah sebagai
orang yang mengambil keputusan dalam keluarga adalah berjumlah 9 keluarga
(90%), Keluarga dengan ibu sebagai orang yang mengambil keputusan dalam
keluarga berjumlah 1 keluarga (10%) . Hal ini menunjukan bahwa
pengambilan keputusan dalam keluarga di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan
Birobuli Selatan sebagian besar dilakukan oleh Ayah dengan jumlah 9
Keluarga (90%)
Tabel 38. Distribusi Keluarga berdasarkan frekuensi makan keluarga dalam
sehari di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
No Frekuensi Makan Keluarga Dalam Sehari Frekuensi %
1 1 Kali 0 0.00
2 2 Kali 0 0.00
3 >3 Kali 10 100.00
4 Lain-lain 0 0.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 38, menunjukan bahwa Frekuensi makan keluarga
dalam sehari >3 Kali adalah berjumlah 10 keluarga (100%). Hal ini
menunjukan bahwa semua keluarga di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan
Birobuli Selatan memiliki frekuensi makan dalam sehari >3 Kali

31
Tabel 39. Distribusi Keluarga berdasarkan penyakit yang sering diderita
keluarga dalam 6 bulan terakhir di wilayah RT 04 RW 05
Kelurahan Birobuli Selatan
Penyakit Yang Sering Diderita Keluarga Dalam
No Frekuensi %
6 Bulan Terakhir
1 DBD 0 0.00
2 Ifluenza 5 50.00
3 Asma 1 10.00
4 TBC 0 0.00
5 Thypoid 0 0.00
6 IMS 0 0.00
7 Hipertensi 4 40.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 39, menunjukan bahwa penyakit yang sering diderita
keluarga dalam bulan terakhir, yaitu Influenza adalah berjumlah 5 kelurga
(50%), Asma berjumlah 1 keluarga (10%) dan Hipertensi berjumlah 4 keluarga
(40%). Hal ini menunjukan bahwa penyakit yang sering diderita keluarga
selama enam bulan terakhir di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli
Selatan adalah penyakit influenza dengan jumlah 5 Keluarga (50%).

Tabel 40. Distribusi Keluarga berdasarkan jenis pendidikan kesehatan yang


dibutuhkan di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
No Jenis Pendidikan Kesehatan Yang dibutuhkan Frekuensi %
1 Kesehatan Ibu dan Anak 0 0.00
2 Cara Penanggulangan Kesehatan 9 90.00
3 Pembinaan kesehatan Lansia 1 10.00
4 Lainnya 0 0.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 40, menunjukan bahwa jenis pendidikan kesehatan
yang dibutuhkan keluarga, yaitu cara penanggulangan kesehatan berjumlah 9
keluarga (90%) dan pembinaan keluarga berjumlah 1 keluarga (10%).Hal ini
menunjukan bahwa jenis pendidikan kesehatan yang dibutuhkan keluarga di
wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan yang terbanyak adalah
32
jenis pendidikan kesehatan cara penanggulangan kesehatan dengan jumlah
(90%).
Tabel 41. Distribusi Keluarga berdasarkan Ada/tidaknya anggota keluarga
yang merokok di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan
No Adakah Anggota Keluarga yang Merokok Frekuensi %
1 Ya 7 70.00
2 Tidak 3 30.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 41, menunjukan bahwaadanya anggotakeluargayang
merokok berjumlah 7 keluarga dan yang tidak mempunyai anggota keluarga
yang merokok berjumlah 3 keluarga (30%). Hal ini menunjukan bahwa
keluarga di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan yang terbanyak
adalah keluarga yang memiliki anggota keluarga yang merokok dengan jumlah
7 keluarga (70%)
Tabel 42. Distribusi Keluarga berdasarkan Ada/tidaknya anggota keluarga
yang mengalami gangguan jiwa di wilayah RT 04 RW 05
Kelurahan Birobuli Selatan
Adakah Anggota Keluarga yang Mengalami
No Frekuensi %
gangguan Jiwa
1 Ya 0 0.00
2 Tidak 10 100.00
Jumlah 10 100.00
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 42, menunjukan bahwa keluarga yang tidak memiliki
gangguan jiwa dalam keluarga dalah berjumlah 10 keluarga (100%). Hal ini
menunjukan bahwa semua keluarga di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan
Birobuli Selatan tidak memiliki gangguan jiwa dalam anggota keluarga.
Pengumpulan Data
1. Sampel Terbanyak adalah usia36 – 45 Tahun (Dewasa Akhir) dengan jumlah
7 jiwa (21%)
2. Sebagian besar sampel memiliki penghasilanRp. 1.000.000 - 3.000.000 yaitu
8 KK (80%)
33
3. Sebagian besar sampel mempunyai tempat pembuangan sampah <5 Meter
yaitu 7 KK (70%)
4. Semua sampel mengolah sampah dengan cara dibakar yaitu 10 KK (100%).
B. Analisa Data
No Data Masalah Penyebab
1. DS : Hipertensi Pola Hidup yang
- Sebagian besar warga mengatakan tidak sehat
sering mengalami penyakit
Hipertensi padausia dewasad
- Sebagian besar warga mengatakan
sering makan makanan yang
berlemak
- Kebiasaan merokok dengan jumlah
80 %.
- Hipertensi berjumlah 4 keluarga
(40%).
DO:
Hasil Kuisioner :
- Kasus Penyakit yang diderita
masyarakat saat inidi RT 04 RW 05
Kelurahan Birobuli Selatan adalah
Hipertensi 4 KK
- Penyakit yang sering diderita adalah
Hipertensi padausia dewasadengan
jumlah 57,89 %.
-

2. DS: Resiko Tidak adanya


- Warga mengatakan belum adanya meningkatnya Tempat
tempat pembuangan sementara di kejadian penyakit pembuangan
RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli pada masyarakat sampah sementara
34

Selatan dan limbah di


DO: Lingkungan
Hasil Kuisioner :
- memiliki tempat sampah dengan
kondisi terbuka (100%). Hal ini
menunjukan bahwa semua keluarga
di wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan
Birobuli Selatan
- Tempat penyimpanan air terbuka
berjumlah 7 Keluarga (70.00%)
- Pembuangan air limbah di wilayah
RT 04 RW 05 Kelurahan Birobuli
resapan berjumlah 7 keluaraga
(70%), keluarga yang memiliki
pembuangan air limbah Got
berjumlah 1 keluarga (10%) dan
keluarga dengan pembuangan air
limbah sembarang berjumlah 2
keluarga (20%).

C. Prioritas Masalah Keperawatan Komunitasdi wilayah RT 04 RW 05 Kelurahan


Birobuli Selatan
Masalah
A B C D E F G H Total Prioritas 35
Keperawatan
Resiko Hipertensi 4 2 4 2 3 3 3 4 25 I
Resiko
meningkatnya
4 2 4 2 3 3 3 3 24 II
kejadian penyakit
pada masyarakat
Keterangan : Pembobotan :
A:Resiko Keparahan 1 : Sangat Rendah
B: Minat Masyarakat 2 : Rendah
C: Kemungkinan Di Atasi 3 : Cukup
D: Waktu 4 : Tinggi
E: Fasilitas 5 : Sangat Tinggi
F : Sumber Daya
G: Tempat
H: Dana
D. Masalah Keperawatan
1. Ketidak efektifan manajemen kesehatan pada masyarakat berhubungan dengan
kurang pengetahuan tentang program terapiutik
2. Resiko meningkatnya kejadian penyakit pada masyarakat berhubungan dengan Tidak
adanya Tempat pembuangan sampah dan sementara dan Lingkungan.
36

E. Rencana Keperawatan
Diagnosa
No Keperawatan Tujuan Sasaran Strategi Rencana kegiatan
Komunitas
1 3. Ketidak efektifan Setelahdilakukantindakank Warga RT 04 Ceramah 1. Berikan penyuluhan tentang
manajemen eperawatan 1 kali RW 05 dan tanya penyakit dan gangguan kesehatan
kesehatan pada pertemuandiharapkanmasy Kelurahan jawab, yang dapat timbul pada dewasa.
masyarakat arakatdi RT 04 RW 05 Birobuli Praktek 2. Diskusikan bersama warga
berhubungan dengan Kelurahan Birobuli: tentang tindakan yang dapat
kurang pengetahuan a. Mengidentifikasi dilakukan oleh warga bila ada
tentang program penyakit dan gangguan anggota keluarga yang sakit.
terapiutik kesehatan yang dapat 3. Diskusikan tentang cara-cara
timbul pada usia dewasa penjegahan penyakit hipertensi.
4. Diskusikan tentang makanan
yang boleh di konsumsi dan tidak
pada pasien hipertensi
5. Melakukan Pemeriksaan tekanan
darah geratis

37

2 Resiko meningkatnya Setelah dilakukan tindakan Warga RT 04 Melakukan 1. Melakukan pembersihan


kejadian penyakit pada keperawatan 1 kali RW 05 kerja bakti sampah di jalan RT 04 RW
masyarakat pertemuan Kelurahan bersama 05 Kelurahan Birobuli
berhubungan dengan diharapkanmasyarakatdi Birobuli 2. Melalukan pembesihan got
Tidak adanya RT 04 RW 05 Kelurahan
Tempatpembuangan Birobuli :
sampah dan sementara - Untuk meningkatkan
dan Lingkungan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya
menjaga kebersihan
lingkungan.
- Terjadi peningkatan
kesadaran masyarakat
tentang pentingnya
menjaga kebersihan
- Terjadi peningkatan
kesadaran pada
masyarakat tentang
pentingnya membuang
sampah pada
tempatnya. 38

3 Program tambahan Setelah dilakukan tindakan Santri/Santriw Ceramah 1. Menjelaskan pengertian covid
tentang keperawatan 1 kali ati Panti dan Tanya -19
pencegahanCovid-19. pertemuan Asuhan Al- jawab 2. Menjelaskan pencegahan
diharapkanmasyarakatdi Amanah covid-19
RT 04 RW mengetahui 3. Berikan penyuluhan
tentang pencegahan pengertian dan pentingnya
Covid-19 mencuci tangan
- Terjadinya peningkatan 4. Demonstrasikan 6 langkah
pengetahuan mencuci tangan dikeran air
masyarakat tentang hal- yang mengalir
hal apa saja yang harus 5. Jelaskan 5 momen cuci
dilakukan pada masa tangan
Pandemi seperti saat ini 6. Jelaskan dampak jika
- Terjadi peningkatan tidakmencuci tangan
pengetahuan tentang 7. Membuat poster tentang cuci
kebijakan terbaru tangan
dalam penerpan 3M
menjadi 5M dalam
memutus mata rantai
penyebaran Covid-19
4 Program Tambahan Setelah dilakukan tindakan Warga di RT Periksaan 1. Melakukan periksaan tekanan
Pemeriksaan Tekanan keperawatan 1 kali 04 RW 05 geratis darah
Darah dan pemeriksaan pertemuan Kelurahan 2. Melakukan periksaan gula
gula darah pada diharapkanmasyarakatdi Birobuli darah
masyarakat di RT 04 RT 04 RW RW 05
RW 05 Kelurahan Kelurahan Birobuli
Birobuli mengetahuideteksi dini
Hipertensi dan penyakit
DM
- Agar Masyarakat dapat
mengetahui tekanan
darah dan gula darah 38
saat itu
39

F. Implementasi Dan Evaluasi


Diagnosa Waktu Dan
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tempat
1. Ketidak efektifan 19 setember a. Memberikan  Evaluasi Struktur
manajemen 2021 penyuluhan Dalam perencanaan
kesehatan pada tentangpenya kegiatan telah di
masyarakat kit Hipertensi organisir dengan baik
berhubungan mencakup penunjukan
dengan kurang penanggung jawab /
pengetahuan kepanitiaan, job
tentang program description,
terapiutik pemberitahuan kepada
warga tentang adanya
kegiatan penyuluhan
dengan harapan
kegiatan tersebut akan
berlangsung dengan
baik.
 Evaluasi Proses
Pada pelaksanaan
kegiatan
(implementasi)
masyarakat sangat
antusias dan berespon
sangat karena
keingintahuan
masyarakat sangat
tinggi tentang Penyakit
Hipertensi
Evaluasi Hasil
Kegiatan di lakukan
40

dirumah warga dengan


mengunjungi remuh
kerumah warga.
Kegiatan ini yang
berhasil di laksanakan
karena masyarakat itu
sendiri dan swadana
mahasiswa sendiri.
Partisipasi masyarakat
umumnya baik
namundikarenakan
pembatasan dalam
mengumpulkan orang
akibat dari pandemi
Virus Corona / Covid-
19.
2. Resiko 25 september Melakukan  Evaluasi Struktur
meningkatnya 2021 kerja bakti Dalam perencanaan
kejadian penyakit kegiatan telah di
pada masyarakat organisir dengan baik
berhubungan mencakup penunjukan
dengan Tidak penanggung jawab /
adanya kepanitiaan, job
Tempatpembuanga description,
n sampah dan pemberitahuan kepada
sementara dan warga tentang adanya
Lingkungan kegiatan kerja bakti di
harapan kegiatan
tersebut akan
berlangsung dengan
baik.
41

 Evaluasi Proses
Pada pelaksanaan
kegiatan
(implementasi).
Masyarakat hanya
sedikit yang hadir
kegitan tidak berjalan
dengan baik
Evaluasi Hasil
Kegiatan dihadiri 1
orang warga. Kegiatan
yang berhasil di
laksanakan umumnya
karena dukungan tokoh
masyarakat, masyarakat
itu sendiri dan swadana
mahasiswa sendiri.
Partisipasi masyarakat
umumnya kurang baik
namunsebagian besar
masyarakat tidak jadir
dikarenakan
pembatasan dan
kesibukan
darimasyarakat
tersebut.
4. Program tambahan 30 september a. Memberikan  Evaluasi Struktur
Penyuluhan tentang 2021 penyuluhan Dalam perencanaan
Covid- tentangCovi kegiatan telah di
19Santri/Santriwati d-19 organisir dengan baik
Panti Asuhan Al- b. Pembagian mencakup penunjukan
42

Amanah Masker penanggung jawab /


kepanitiaan, job
description,
pemberitahuan kepada
penangung jawab panti
asuhan tentang adanya
kegiatan penyuluhan
dengan harapan
kegiatan tersebut akan
berlangsung dengan
baik.
 Evaluasi Proses
Pada pelaksanaan
kegiatan
(implementasi)
Santri/Santriwati Panti
sangat antusias dan
berespon sangat
baikkarena
keingintahuan
Santri/Santriwati
sangat tinggi tentang
Virus Corona/ Covid-
19 serta ingin
mengetahui update
terbaru tentang
kebijakan apa saja yang
dikeluarkan pemerintah
saat ini.
Evaluasi Hasil
Kegiatan dihadiri 20
43

orang Santri/Santriwati
Kegiatan yang berhasil
di laksanakan
umumnya karena
dukungan
Santri/Santriwatiitu
sendiri dan swadana
mahasiswa sendiri.
Partisipasi
Santri/Santriwati
umumnya baik namun
hanya beberapa saja
yang hadir dikarenakan
pembatasan dalam
mengumpulkan orang
akibat dari pandemi
Virus Corona / Covid-
19, dan
Santri/Santriwati yang
hadir juga dalam
pengawasan kami serta
mengikuti protocol
kesehatan yang
diterapkan oleh
pemerintah.
5. Program Tambahan 5 oktober a. Pemeriksaan  Evaluasi Struktur
Pemeriksaan 2021 tekanan Dalam perencanaan
Tekanan Darah darah kegiatan telah di
pada dangula darah dangula organisir dengan baik
darah mencakup penunjukan
penanggung jawab /
44

kepanitiaan, job
description,
pemberitahuan kepada
warga tentang adanya
kegiatan penyuluhan
dengan harapan
kegiatan tersebut akan
berlangsung dengan
baik.
 Evaluasi Proses
Pada pelaksanaan
kegiatan
(implementasi)
masyarakat sangat
antusias dan berespon
sangat baikkarena
masyarakat ingin
mengetahui tekanan
darahnya.
Evaluasi Hasil
Kegiatan dihadiri 6
orang warga. Kegiatan
yang berhasil di
laksanakan umumnya
karena dukungan tokoh
masyarakat, masyarakat
itu sendiri dan swadana
mahasiswa sendiri.
Partisipasi masyarakat
umumnya baik namun
hanya beberapa
45

masyarakat saja yang


hadir dikarenakan
pembatasan dalam
mengumpulkan orang
akibat dari pandemi
Virus Corona / Covid-
19, dan masyarakat
yang hadir juga dalam
pengawasan kami serta
mengikuti protocol
kesehatan yang
diterapkan oleh
pemerintah.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Asuhan keperawatan komunitas yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatan masyarakat yang bersifat komprehensif melalui kerjasama lintas
sektor dan peran serta aktif masyarakat.Sasaran keperawatan komunitas mencakup
individu,keluarga,dan masyarakat yang menekankan pada upaya pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan dengan tidak mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif.Dari hasil
asuhan keperawatan komunitas dapat di kemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Masalah kesehatan dan keperawatan yang di temukan pada wilayah binaan adalah :
a. Hipertensi pada masyarakat berhubungan dengan pola hidup yang tidak sehat
b. Resiko meningkatnya kejadian penyakit pada masyarakat berhubungan dengan
Tidak adanya Tempat pembuangan sampah dan sementara dan Lingkungan.
2. Untuk menggerakan partisipasi aktif menuju kemandirian masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatan di perlukan pengorganisasian masyarakat
dalam melaksanakan berbagai program kesehatan
3. Tindakan keperawatanuntuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat wilayah binaan
dilakukan serangkaian kegiatan melalui penggalangan masyarakat,kerjasama lintas
sektor dan program diantaranya adalah penyuluhan kesehatan dan gerakan hidup bersih
melalui kerja bakti serta pada masa pandemi seperti saat ini agar masyarakat selalu
menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah serta selalu menerapkan 5M
yaitu; Memakai Masker, Menjaga jarak, Mencuci Tangan, Menghindari kerumunan, dan
Mengurangi mobilitas.
4. Hasil yang di capai dalam setiap kegiatan belum memenuhi secara optimal dikarenakan
kesibukan masyarakat dalam mengatur waktu setiap kali pelaksanaan kegiatan.

45
B. Saran
Setelah seluruh kegiatan asuhan keperawatan komunitas telah dilaksanakan,maka
dengan ini kami mengajukan beberapa saran,sebagai berikut:
1. Kepada pihak puskesmas untuk lebih proaktif dalam memberikan pelayanan diluar
gedung sesuai dengan paradigma baru orientasi pelayanan dari kuratif dan rehabilitatif
ke promotif dan preventif dalam upaya penggerakkan kesehatan berbasis masyarakat.
2. Kepada pemerintah daerah dan kelurahan di harapkan meningkatkan pelayanan dalam
memfasilitasi masyarakat mengakses pelayanan kesehatan,dan berbagai kegiatan
pembangunan kesehatan desa dan mempercepat ketersediaan sarana poskesdes / Pustu.
3. Kepada kader kesehatan di harapakan dapat menjadi promotor gerakan hidup bersih dan
sehat,dan proaktif melakukan berbagai kegiatan dalam rangka mewujudkan terciptanya
kelurahan sehat.
4. Kepada seluruh lapisan masyarakat untuk kembali menggiatkan semangat gotong
royong khususnya dalam perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta tetap
menjalankan protokol kesehatan disetiap aktivitas sehari-hari agar dapat memutus mata
rantai penyebaran virus corona / Covid-19.

46
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN

Pertemuan Dengan Pak RT 04/RW 05 Kelurahan Birobuli Selatan

Pengkajian Keperawatan Komunitas


Proses Tabulasi Data di posko kellompok VI

Pembuatan Denah Lokasi Komunitas

Kegiatan MMK II di RT 04/RW 05 Kel. Birobuli Selatan


Penyuluhan Kesehatan di masing-masing rumah warga

Kegiatan Posyandu Balita Dan Lansia


Kegiatan Posyandu Balita Dan Lansia
Kegiatan Kerja Bakti Kebersiahan Lingkungan

\
Kegiatan Penyuluhan Pencegahan Pebularan Covid-19 Di Panti Asuhan Al-Amanah
Kegiatan Pemeriksaan Gula Darah dan Te3kanan Darah Gratis Di Posko Kelompok VI
Kegiatan Musyawarah Masyrakat III (MMK III) di RT 04/RW 05 Kel. Birobuli Selatan

Anda mungkin juga menyukai