D DENGAN DIAGNOSA
MEDIS WAHAM
DI SUSUN OLEH :
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Tinjauan Medis.
1. Pengertian.
Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian
realitas yang salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat
intelektual dan latar belakang budaya, ketidakmampuan merespon stimulus
internal dan eksternal melalui proses iteraksi atau informasi secara akurat.
(Linka, 2017)
Waham adalah keyakinan terhadap sesuatu yang salah dan secara
kukuh dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan
bertentangan dengan realita normal (Stuart dan Sundeen, 1998 dalam
Firdaus, 2016).
Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian
realitas yang salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat
intelektual dan latar belakang budaya, ketidakmampuan merespon stimulus
internal dan ekternal melalui proses interaksi atau informasi secara akurat
(Keliat, 2000 dalam Kusumawati & Hartono, 2015).
2. Psikodinamika.
Menurut Yosep (2015), adapun proses terjadinya waham, yaitu:
a. Fase lack of human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhan-kebutuhan klien
baik secara fisik maupun psikis. Secara fisik klien dengan waham dapat
terjadi pada orang-orang dengan status sosial dan ekonomi sangat
terbatas. Biasanya klien sangat miskin dan menderita. Keinginan ia
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakuakn
kompensasi yang salah. Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi
terpenuhi tetapi kesenjangan antara reality dengan self ideal sangat
tinggi. Misalnya ia seorang sarjana tetapi menginginkan dipandang
sebagai seorang yang dianggap sangat cerdas, sangat berpengalaman
dan diperhitungkan dalam kelompoknya. Waham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini. Dapat dipengaruhi
7. Rentang Respon.
Adaptif Maladaptif
B. Tinjauan Keperawatan.
1. Pengkajian.
Data yang perlu dikaji pada pasien dengan gangguan isi pikir: waham
(Yosep, 2015), adalah:
Data subyektif.
a. Klien mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang paling hebat.
b. Klien mengatakan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus..
Data obyektif.
a. Klien terus berbicara tentang kemampuan yang dimilikinya..
b. Pembicaraan klien cenderung berulang-ulang.
c. Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan.
3. Intervensi Keperawatan.
N KLIEN KELUARGA
O SP1P SPIK
1 Membantu Orientasi realita Mendiskusikan masalah yang
dirasakan keluarga dalam merawat
2 Mendiskusikan kebutuhan yang pasien
tidak terpenuhi
Menjelaskan pengertian,tanda dan
3 Membantu pasien memenuhi gejala waham dan jenis waham
kebutuhannya yang dialami pasien beserta proses
terjadinya
4 Menganjurkan pasien memasukan
dalam jadwal kegiatan harian Menjelaskan cara-cara merawat
pasien waham
SP2P SP2K
1 Mengevaluasi jadwal kegiatan Melatih keluarga mempraktikkan
harian pasien cara merawat pasien dengan waham
SP3P SP3K
1 Mengevaluasi jadwal kegiatan Membantu keluarga membuat
harian pasien jadwal aktivitas di rumah termasuk
minum obat ( discharge planing )
2 Memberikan pendidikan
kesehatan tentang penggunaan Menjelaskan follow- uf pasien
obat secara teratur setelah pulang
3
Menganjurkan pasien memasukan
dalam jadwal kegiatan harian
Sumber; Firdaus,2016
Kusumawati dan Hartono, 2017. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. TIM; Yogyakarta.