Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Hernia merupakan penonjoan sebuah organ, jaringan atau struktur melewati


dinding rongga yang secara normal memang berisi bagian-bagian tersebut. Beberapa
kondisi yang dapat menyebabkan hernia antara lain mengejan, menangis, mengangkat
benda berat atau barang yang berat. Sementara benjolan tersebut dapat menghilang
jika penderita istirahat atau berbaring terlentang (Ignatavicius & Workman, 2006).
Penatalaksanaan yang dapat diberikan pada penderita hernia yaitu penanganan
konservatif dan terapi operatif. Tiga jenis operasi yang dapat dilakukan yaitu,
Herniotomy, Hernioraphy dan Hernioplasty (Amin & kusuma 2015). Tindakan
operatif dilakukan dengan melakukan insisi pada tubuh sehingga tubuh memerlukan
waktu untuk penyembuhan luka. Terdapat empat fase penyembuhan luka, dan pada
fase awal penyembuhan luka ini biasanya timbul masalah nyeri (Nuari, 2015).
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan akibat
dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Tingkat dan keparahan nyeri
pascaoperatif terganggu pada fisiologis psikologis individu dan toleransi yang
ditimbulkan nyeri (Hidayat, 2008). Perawat dengan menggunakan pengetahuannya
dapat mengatasi masalah nyeri post bedah baik secara mandiri maupun secara
kolaboratif dengan menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan farmakologi dan
pendekatan non farmakologi. Intervensi keperawatan untuk meringankan nyeri secara
non farmakologi yaitu dengan mengajarkan teknik distraksi.
(Burnner & Suddart, 2006 dalam vindor, dkk 2014)
Distraksi adalah tindakan pengalihan perhatian pasien ke hal-hal diluar nyeri,
ada tiga jenis teknik distraksi diantaranya distraksi penglihatan (Visual), distraksi
intelektual, distraks pendengaran (Audio) (Andarmoyo, 2013). Distraksi pendengaran
yaitu pengalihan perhatian selain nyeri yang diarahkan ke dalam tindakan-tindakan
melalui ogan pendengaran. Misalnya mendengarkan musik yang disukai, atau
mendengarkan suara kicauan burung atau gemercik air (Andarmoyo, 2013). Hal ini
tentu sangat berguna dalam penyembuhan dan perhilangan terhadap rasa nyeri, cemas
dan perilaku yang menyimpang yang dapat merugikan pasien itu sendiri.
B. Tujuan

1. Tujuan umum :
mengetahui pengaruh terapi distraksi terhadap penurunan skala nyeri dengan post
laparatomy.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengaruh sebelum dan setelah dilakukan terapi distraksi pada
pasien post op laparatomy
b. Menganalisa hasil penelitian berdasarkan tinjauan teori.
c. Menganalisa hasil penelitian berdasarkan tinjauan kasus.

Anda mungkin juga menyukai