Iya Keperawatan B2
Iya Keperawatan B2
Kes
MAKALAH
KEWASPADAAN UNIVERSAL
DISUSUN OLEH :
NAMA : Wa Iya
NIM : P202001095
KELAS : B2 KEPERAWATAN
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas semua rahmat dan
nikmat-Nya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas ini.
Dalam hal ini saya mengambil judul yaitu “Tindakan Kewaspadaan Universal’’.
Penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan yang
belum terjangkau oleh penulis, maka penulis mengharapkan kritik dan saran
serta masukan yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga amal baik yang telah diberikan kepada kami mendapat
imbalan yang setimpal dari Allah SWT, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca semua.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis virus yang menyerang/menginfeksi sel darah putih yang
menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah
sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi oleh HIV.
Akibat menurunnya kekebalan tubuh maka orang tersebut sangat mudah terkena berbagai penyakit infeksi
(infeksi oportunistik) yang sering berakibat fatal (Infodatin, 2014). Berdasarkan data statistik WHO tahun 2014
mengenai Global Summary of AIDS Epidemic didapatkan data bahwa 36,9 juta orang hidup dengan HIV dan 2,1
juta orang meninggal dengan AIDS (WHO, 2014). Berdasarkan UNAIDS Global Statistics (2014), penderita
HIV/AIDS terbanyak berada di wilayah Afrika sebanyak 24,7 juta penderita. Sedangkan di Asia tercatat 4,8 juta
penderita HIV/AIDS. Asia diperkirakan memiliki laju infeksi HIV tertinggi di dunia. HIV/AIDS pertama kali
dilaporkan di Indonesia pada tahun 1987. Sejak tahun 1987 sampai dengan tahun 2014, HIV/AIDS tersebar di 386
(77,5%) dari 498 kabupaten/kota di seluruh provinsi di Indonesia. Jumlah kumulatif kasus HIV yang ditemukan
sampai dengan tahun 2014 sebesar 160.138 kasus, sedangkan jumlah kumulatif penderita AIDS sebanyak 65.790
kasus.
1. Universal Precaution Sebagai Bagian Upaya Dari Pengendalian Infeksi
Penerapan kewaspadaan Universal merupakan bagian pengendalian infeksi
yang tidak terlepas dari peran masing-masing pihak yang terlibat didalamnya yaitu
pimpinan termasuk staf administrasi, staf pelaksana pelayanan, staf penunjang dan
para pengguna pelayanan yaitu pasien dan pengunjung sarana kesehatan.
a. Peran pimpinan dalam pengendalian infeksi
Untuk dapat bekerja secara maksimal, tenaga kesehatan harus selalu
mendapat perlindungan dari resiko tertular penyakit. Pimpinan berkewajiban
menyusun kebijakan mengenai kewaspadaan universal dapat dilaksanakan tenaga
kesehatan dengan baik. Pimpinan bertanggung jawab atas penganggaran dan
ketersediaan sarana untuk menunjang kelancaran pelaksanaan Universal
Precaution di unit yang dipimpinan.
b. Peran tenaga kesehatan dalam pengendalian infeksi
Tenaga kesehatan wajib menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya dan
orang lain serta bertanggung jawab sebagai pelaksana kebijakan yang ditetapkan
pimpinan. Tenaga kesehatan juga bertanggung jawab dalam menggunakan sarana
yang disediakan dengan baik dan benar serta memelihara sarana agar selalu siap
pakai dan dapat dipakai selama mungkin.
Secara rinci berkewajiban dan tanggung jawab meliputi :
1) Bertanggung jawab melaksanakan dan menjaga keselamatan kerja di
lingkungannya, wajib mematuhi instruksi yang diberikan dalam rangka
kesehatan dan keselamatan kerja, dan membantu mempertahankan
lingkungan bersih dan aman
2) Mengetahui kebijakan dan menerapkan prosedur kerja, pencegahan infeksi,
dan mematuhinya dalam pekerjaan sehari-hari
3) Tenaga kesehatan yang menderita penyakit dapat meningkatkan resiko
penularan infeksi baik dari dirinya kepada pasien atau sebaliknya sebaiknya
tidak merawat pasien secara langsung
4) Sebagai contoh, pasien penyakit kulit yang basah seperti eksim, bernanah,
harus menutupi dengan plester kedap air, bila tidak memungkinkan maka
tenaga kesehatan sebaiknya tidak merawat pasien
5) Bagi tenaga kesehatan yang mengidap HIV mempunyai kewajiban moral
untuk memberitahu atasannya tentang status serologi bila dalam
pelaksanaan pekerja status serologi tersebut dapat menjadi resiko pada
pasien, misalnya tenaga kesehatan dengan status HIV positif dan menderita
eksim basah
c. Peran pasien dan keluarganya dalam pengendalian infeksi
Setiap orang berhak atas privasi dan sekaligus berkewajiban menjaga
keselamatan orang lain. Bila pasien yang mengetahui dengan pasti menderita
penyakit yang dapat menular pada orang lain, moral untuk memberitahukannya.
Dalam hal ini petugas kesehatan wajib memberikan penyuluhan yang jelas
tentang penerapan tanpa berlebihan dan tidak menyinggung perasaan pasien
agar dapat membangkitkan rasa tanggung jawab pasien mengenai resiko yang
sedang mereka hadapi. Pasien akan suka rela membuka diri, memberi informasi
serta memberikan izin pemeriksaan yang diperlukan dalam persiapan tindakan
beresiko .
Peran keluarga dalam pengendalian infeksi sangatlah penting. Ketika ada
salah satu anggota keluarga di rawat maka anggota keluarga lain akan membantu
dengan cara menunggu di rumah sakit atau menjenguk setiap saat sehingga akan
berpotensi untuk menjadi sarana penyebaran infeksi. Keluarga perlu dilibatkan
dalam upaya penyembuhan atau upaya lain yang terkait dengan perawatan
pasien. Banyak informasi yang dapat digali dari keluarga dalam upaya
memberikan pelayanan ataupun upaya pencegahan infeksi. Anggota keluarga
pasien berhak untuk tidak mendapatkan penularan infeksi selama mereka
menjalankan fungsi sosialnya baik sebagai penunggu ataupun pengunjung.
Anggota keluarga pasien berhak pula untuk mendapatkan informasi secukupnya
agar dapat melindungi diri mereka dari infeksi tanpa mengabaikan hak pasien
untuk tetap terjaga kerahasiaannya.
A. Kesimpulan
Universal Precaution merupakan upaya pengendalian yang perlu dilakukan oleh
petugas kesehatan dalam rangka pelindungan, pencegahan dan meminimalkan infeksi
nosokomial. Standar yang digunakan dalam penerapan Universal Precaution pada
tatanan pelayanan kesehatan adalah cuci tangan , pemakaian alat pelindung, pengelolaan
alat kesehatan bekas pakai, jarum dan alat tajam, limbah, kecelakaan kerja, dan
kewaspadaan khusus.
Universal Precaution harus digunakan oleh petugas kesehatan saat merawat
pasien atau menangani cairan tubuh. Namun berdasarkan penelitian yang sudah
dilakukan di rumah sakit dan puskesmas bahwa petugas kesehatan masih belum
menerapkan Universal Precaution. Faktor yang mendasari petugas kesehatan tidak
menerapkan Universal Precaution adalah pengetahuan mengenal Universal Precaution,
kemampuan dalam pengelolaan Universal Precaution dan kepatuhan dalam penerapan
Universal Precaution masih tergolong rendah. Pemerintah mengupayakan penerapan
Universal Precaution wajib diikuti untuk seluruh petugas kesehatan dalam ruang
lingkup pelayanan kesehatan.
B. Saran
Penerapan Universal Precaution perlu disosialisasikan pada petugas kesehatan
melalui pelatihan dan pendidikan berkelanjutan. Perlu adanya pengawasan dan evaluasi
mengenai pelaksanaan Universal Precaution baik dilakukan langsung maupun melalui
tim khusus yang menangani infeksi nosokomial. Pemerintah perlu menindaklanjuti
terhadap kebijakan melalui strategi pemberdayaan petugas kesehatan mengenai
pentingnya mengutamakan keselamatan dan pelindungan terhadap infeksi nosokomial
dengan menerapkan Universal Precaution.
DAFTAR PUSTAKA
Nasronudin. 2007. HIV dan AIDS Pendekatan Biologi Molekuler Klinis dan Sosial.
:Salemba Medika