TAHUN 2021
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Akhir Dari Mata
Kuliah Praktik Klinik Kebidanan Komprehensif
B.17.09.007
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya serta kekuatan lahir
dan batin sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Asuhan
Kebidanan Komprehensif yang berjudul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada
Ny.V Di Bidan Praktik Mandiri Rumah Sehat Zam- Zam Kota Palopo Tahun 2021”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak
sedikit hambatan rintangan serta kesulitan yang dihadapi. Penulis juga menyadari
bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari kesempurnaan disebabkan
terbatasnya pengetahuan yang dimiliki oleh penulis olehnya itu mengharapkan kritik
dan saran. Namun berkat bantuan dan motivasi serta bimbingan yang tidak ternilai
dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Dengan rendah hati, saya mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak
yang telah membimbing dan memberikan arahan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Ucapan banyak terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada yang terhormat:
1. Ibu Dr. Nilawati Uly, S.Si.,Apt.,M.Kes selaku Rektor Universitas Mega Buana
Palopo.
2. Ibu Yuniar Dwi Yanti, S.ST.,M.Keb selaku Dekan Fakultas Kesehatan dan
Ketua Prodi Kebidanan Universitas Mega Buana Palopo
3. Ibu Prajitno Yudho Dewi Endartati, S.ST.,M.Kes selaku Preceptor Institusi
dalam praktik klinik kebidanan komprehensif Universitas Mega Buana Palopo
4. Ibu Bidan Zam-zam S.Tr.Keb dan Ibu Wahyuni Arif, S.ST.,M.Kes selaku
Preseptor Lahan praktik klinik kebidanan komprehensif Universitas Mega Buana
Palopo
5. Rumah Sehat Zam-Zam yang telah menjadi tempat pengambilan kasus,
terimakasih atas segala kesempatan dan bimbingan selama penulis mencari
pasien untuk laporan kasus komprehensif dan melakukan asuhan kebidanan
6. Kakak- kakak bidan pelaksana di Rumah Sehat Zam-Zam Kota Palopo yang
telah memberikan bimbingan, kritik, saran, motivasi, serta dukungan moral
sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan kasus ini sampai dengan
selesai.
7. Ny.V dan Tn.R beserta keluarga yang bersedia menjadi pasien dari penulis,
terimakasih ibu bapak dan adik karena telah mengizinkan penulis berada di
tengah- tengah keluarga yang hangat. Terima kasih ibu karena telah
mempercayai penulis untuk mendampingi ibu, menjadi tempat bertanya bagi ibu
dan tempat berbagi.
8. Teman- teman saya yang selalu sabar dan saling membantu dalam mencari
pasien komprehensif hingga melakukan asuhan kebidanan.Yang senantiasa
mendukung dan memberi bantuan dalam segi materi dan ilmu pengetahuan
kebidanan dan selalu mendukung di saat susah mau pun senang
Penulis sadar sepenuhnya bahwa masih banyak terdapat kesalahan dalam
penyusunan laporan kasus ini, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan guna perbaikan dikemudian hari. Akhir kata semoga laporan
kasus ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya dibidang kebidanan
Penulis
Elisabet Andi Yordan
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Tujuan......................................................................................................4
C. Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus..................................................5
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Asuhan Kehamilan..................................................................................6
B. Asuhan Kebidanan Persalinan...............................................................38
C. Asuhan Kebidanan Post Partum............................................................57
D. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir......................................................69
E. Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana...............................................75
BAB III STUDI KASUS
A. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil...............................................................83
B. Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin............................................................90
C. Asuhan Kebidanan Post Partum..........................................................104
D. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir....................................................110
E. Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana.............................................112
BAB IV PEMBAHASAN..............................................................................114
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................122
B. Saran....................................................................................................124
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan jumlah kematian ibu selama
masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan,
persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab- sebab
lain seperti kecelakaan, terjatuh, dan lain- lain di setiap 100.000 kelahiran
hidup.
Kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir merupakan suatu
proses fisiologis dimana dalam prosesnya terdapat kemungkinan yang dapat
mengancam jiwa ibu dan bayi bahkan dapat menyebabkan kematian. Upaya
untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi salah satunya dengan asuhan
kebidanan berkesinambungan.
Wanita mempunyai peranan yang sangat vital dalam pembangunan
kehidupan bangsa, salah satu peranannya sebagai penerus bangsa,
pendamping suami dalam keharmonisan rumah tangga, pendidik kedewasaan
sikap mental anak dan penunjang dalam meningkatkan pendapatan keluarga.
Untuk mendukung keberlangsungan perannya, sudah selayaknyalah
kesejahteraan wanita di perhatikan, salah satu caranya yaitu dengan
memperhatikan beberapa masalah yang sedang dihadapi wanita saat ini yaitu
tingginya Angka Kematian Ibu.
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
merupakan salah satu indikator penting untuk menilai kualitas pelayanan
kesehatan di suatu wilayah. Berdasarkan data dari World Health Organization
(WHO) tahun 2015 Angka Kematian Ibu (AKI) diseluruh dunia diperkirakan
216/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatal turun 47% antara
tahun 1990-2015, yaitu dari 36/1000 kelahiran hidup menjadi 19/1000
kelahiran hidup pada tahun 2015.
Di Asia Tenggara AKI dan AKB pun masih tinggi seperti tahun 2014
beberapa negara memiliki AKI cukup tinggi seperti Afrika Sub Saharan
179.000 jiwa, Asia Selatan 69.000 jiwa, dan Asia Tenggara 16.000 jiwa.
Angka kematian ibu di negara- negara Asia Tenggara yaitu Indonesia 190 per
100.000 kelahiran hidup, Vietnam 49 per 100.000 kelahiran hidup, Thailand 2
26 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 27 per 100.000 kelahiran hidup, dan
Malaysia 29 per 100.000 kelahiran hidup.
Berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015. AKI
di Indonesia menunjukan penurunan dari 359 kematian ibu tahun 2012
menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB
sebesar 22,23 per 1.000 kelahiran hidup, yang artinya sudah mencapai target
MDG 2015 sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup. Lima penyebab kematian
ibu terbesar di Indonesia yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan
(HDK), infeksi, partus lama/macet, dan abortus.
Masa nifas juga memerlukan perhatian yang cukup dari tenaga
kesehatan untuk mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. Peran dan
tanggung jawab bidan dalam masa nifas adalah memberikan perawatan dan
support sesuai kebutuhan ibu secara partnership dengan ibu.
Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang berusia 0-28 hari. Bayi
baru lahir adalah bayi berusia satu jam yang lahir pada usia kehamilan 37- 42
minggu dan berat badannya 2.500- 4000 gram.
Penyebab utama kematian ibu diklasifikasikan sebagai langsung dan
tidak langsung. Penyebab langsung yakni berhubungan dengan komplikasi
obstetrik selama masa kehamilan, persalinan dan masa nifas. Mayoritas
penyebab kematian ibu adalah penyebab langsung seperti perdarahan,
eklamsia dan asepsis. Sedangkan untuk penyebab tidak langsung yakni
diakibatkan oleh penyakit yang telah diderita ibu atau penyakit yang timbul
selama kehamilan dan tidak ada kaitannya dengan penyebab langsung
obstetrik, tapi penyakit tersebut diperberat oleh fisiologik kehamilan (WHO
2014).
Upaya percepatan penurunan AKI dapat dilakukan dengan menjamin
agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas,
seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan
bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi
(Kemenkes RI, 2015).
Pelayanan kesehatan merupakan bagian integral dari pelayanan dasar
yang terjangkau oleh seluruh masyarakat di dalamnya termasuk pelayanan
kesehatan ibu yang berupaya agar setiap ibu hamil dapat melalui kehamilan
dan persalinannya dengan selamat. Upaya ini dapat tercapai bila pelayanan
bermutu dan berkesinambungan.
Untuk itu dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal
diperlukan tenaga kesehatan yang professional dan terampil (dalam hal ini
bidan), sebagai upaya penurunan AKI. Bidan merupakan mata rantai yang
sangat penting karena kedudukannya sebagai ujung tombak pelayanan
kesehatan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan melalui
profesionalisme seorang bidan.
Bidan Praktik Mandiri Rumah Sehat Zam-zam memberikan pelayanan
kebidanan meliputi: pemeriksaan kehamilan (ANC), pertolongan persalinan
normal (INC) perawatan masa nifas (PNC), penanganan bayi lahir normal,
menerapkan program Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada setiap persalinan
normal dengan kondisi bayi yang baik, imunisasi bayi dan, dan pelayanan
keluarga berencana (KB). Dari pelayanan kebidanan komprehensif yang
diperoleh penulis di bidan praktik mandiri tersebut, maka penulis diharuskan
memantau sebuah perkembangan kasus dari seorang ibu hamil yang
melakukan pemeriksaan ANC di bidan praktik mandiri tersebut dengan
pendekatan asuhan kebidanan komprehensif sejak kehamilan (ANC),
persalinan (INC), bayi baru lahir, nifas (PNC) serta keluarga berencana (KB).
B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dari permasalah di atas, adapun tujuan
penulis sebagai berikut:
a. Tujuan Umum
Melakukan Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny.V Di
Bidan Praktik Mandiri Rumah Sehat Zam-Zam Wahyuni Arif,
S.ST.,M.Kes Jalan Malaja 2 Kompleks Perumahan Dosen Uncok Kota
Palopo Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021.
b. Tujuan Khusus
a) Melakukan pengkajian pada ibu hamil, bersalin, bayi baru
lahir, nifas, dan keluarga berencana
A. Asuhan Kehamilan
1. Definisi
Menurut Federasi Obstetri dan Ginekologi Internasional
(FOGI), kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum, dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan
normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu menurut calendar
internasional. Kehamilan diklasifikasikan dalam 3 semester, yaitu
trimester kesatu dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu),
trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-27 minggu),
trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (28-40 minggu)
2. Tanda- Tanda Bahaya Kehamilan
Tanda- tanda bahaya kehamilan adalah tanda- tanda yang
mengidentifikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama
kehamilan atau periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau
tidak terdeteksi dapat menyebabkan kematian ibu. Macam- macam
tanda bahaya kehamilan antara lain (Varney, 2007 dan Kemenkes RI,
2016):
a. Muntah- muntah dan tidak mau makan
Rasa mual dan muntah dapat terjadi 50-70% ibu hamil. Tetapi
jika keadaan tersebut berlebihan disebut hyperemesis, hal ini akan
menghambat asupan gizi pada ibu hamil berkurang shinga kondisi
b. Demam
Adanya demam menunjukkan adanya infeksi, hal ini berbahaya
bagi ibu maupun janin, olrh karena itu harus segera mendapat
pertolongan dari bidan atau dokter.
c. Bengkak kaki, tangan, dan wajah, atau sakit kepala disertai kejang
Bengkak disebabkan oleh tekanan yang menghalangi sirkulasi
jaringan. Bengkak biasanya hilang setelah beristirahat, dan disertai
dengan keluhan fisik yang lain dan bertahan lebih dari 24 jam.
Oedema yang terjadi terutama pada tangan dan wajah, sakit kepala
yang hebat merupakan gejala dari preeklamsi bila disertai
hipertensi, sakit epigastrum, sakit kepala, penglihatan kabur, mual
dan muntah. Preeklamsi dapat berlanjut menjadi eklamsi bila
disertai kejang
d. Pergerakan janin berkurang tak seperti biasa
Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam.
Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau
beristirahat dan jika ibu makan dan minum yang baik. Jika ibu tidak
merasakan gerakan janin dalam 12 jam atau sesudah kehamilan 22
minggu, kemungkinan dapat terjadi solusio plasenta, rupture uteri,
gawat janin, dan kematian janin
e. Perdarahan pervaginam
Pada awal kehamilan trimester I, perdarahan yang tidak normal
adalah perdarahan yang berwarna merah, banyak, atau disertai
nyeri. Perdarahan ini dapat berarti aborut, kehamilan mola, atau
kehamilan ektopik. Pada kehamilan trimester II dan III, perdarahan
yang tidak normal adalah merah, jumlahnya banyak, dan kadang
tidak disertai rasa nyeri. Perdarahan semacam itu berarti plasenta
previa dan solusio plasenta.
b) Estrogen
Pada awal kehamilan sumber utama estrogen adalah
Ovarium. Selanjutnya estrone dan estradiol dihasilkan oleh
plasenta dan kadarnya meningkat beratus kali lipat, out put
estrogen maksimum 30 –40 mg/hari. Kadar terus meningkat
menjelang aterm Aktivitas estrogen adalah :
1) Memicu pertumbuhan dan pengendalian fungsi uterus
2) Bersama dengan progesterone memicu pertumbuhan
payudara
3) Merubah konsitusi komiawi jaringan ikat sehingga
lebih lentur dan menyebabkan servik elastic, kapsul
persendian melunak, mobilitas persendian meningkat.
4) Retensi air
5) Menurunkan sekresi natrium
c) Kortisol
Pada awal kehamilan sumber utama adalah adreanal
maternal dan pada kehamilan lanjut sumber utamanya adalah
plasenta. Produksi harian 25mg/hari. Sebagian besar
diantaranya berikatan dengan protein sehingga tidak bersifat
aktif.Kortisol secara simultan merangsang peningkatan
produksi insulin dan meningkatkan resistensi perifer ibu pada
insulin, misalnya jaringan tidak bisa menggunakan insulin, hal
ini mengakibatkan tubuh ibu hamil membutuhkan lebih banyak
insulin. Sel- sel beta norma lpulau Langerhans pada pankreas
dapat memenuhi kebutuhan insulin pada ibu hamil yang secara
terus menerus tetap meningkat sampai aterm. Ada sebagian ibu
hamil mengalami peningkatan gula darah hal ini dapat
disebabkan karena resistensi perifer ibu hamil pada insulin.
d) Human Chorionic gonadotropin (HCG)
Hormon HCG ini diproduksi selama kehamilan. Pada
hamil muda hormon ini diproduksi oleh trofoblas dan
selanjutnya dihasilkan oleh plasenta. HCG dapat untuk
mendeteksi kehamilan dengandarah ibu hamil pada 11 hari
setelah pembuahan dan mendeteksi pada urine ibu hamil pada
12–14 hari setelah kehamilan.
Kandungan HCG pada ibu hamil mengalami puncaknya
pada 8-11 minggu umur kehamilan. Kadar HCG tidak boleh
dipakai untuk memastikan adanya kehamilan karena kadarnya
bervariasi, sehingga dengan adanya kadar HCG yang
meningkat bukan merupakan tanda pasti hamil tetapi
merupakan tanda kemungkinan hamil. Kadar HCG kurang dari
5mlU/mldinyatakan tidak hamil dan kadar HCG lebih 25
mlU/ml dinyatakan kemungkinan hamil.Apabila kadar HCG
rendah maka kemungkinan kesalahan HPMT, akan mengalami
keguguran atau kehamilan ektopik.
Sedangkan apabila kadar HCG lebih tinggi dari standart
maka kemungkinan kesalahan HPMT, hamil Mola Hydatidosa
atau hamil kembar.HCG akan kembali kadarnya seperti semula
pada 4-6 mg setelah keguguran, sehingga apabila ibu hamil
baru mengalami keguguran maka kadarnya masih bisa seperti
positif hamil jadi hati–hati dalam menentukan diagnosa,
apabila ada ibu hamil yang mengalami keguguran untuk
menentukan diagnosa tidak cukup dengan pemeriksaan HCG
tetapi memerlukan pemeriksaan lain
e) Human Placental Lactogen
Kadar HPL atau Chorionic somatotropin ini terus
meningkat seiring dengan pertumbuhan plasenta selama
kehamilan.Hormon ini mempunyai efek laktogenik dan
antagonis insulin.HPL juga bersifat diabetogenik sehingga
menyebabkan kebutuhan insulin pada wanita hamil meningkat
f) Relaxin
Dihasilkan oleh corpus luteum, dapat dideteksi selama
kehamilan, kadar tertinggi dicapai pada trimester pertama.
Peran fisiologis belum jelas, diduga berperan penting dalam
maturasi servik. Hormon Hipofisis. Terjadi penekanan kadar
FSH dan LH maternal selama kehamilan, namun kadar
prolaktin meningkat yang berfungsi untuk menghasilkan
kholostrum. Pada saat persalinan setelah plasenta lahir maka
kadar prolaktin menurun, penurunan ini berlangsung terus
sampai pada saat ibu menyusui. Pada saat ibu menyusui
prolaktin dapat dihasilkan dengan rangsangan pada puting pada
saat bayi mengisap puting susu ibu untuk memproduksi ASI.
f. Perubahan pada kekebalan
Pada ibu hamil terjadi perubahan pH pada vagina, sekresi
vagina berubah dari asam menjadi lebih bersifat basa sehingga pada
ibu hamil lebih rentan terhadap infeksi pada vagina. Mulai kehamilan
8 minggu sudah kelihatan gejala terjadinya kekebalan dengan adanya
limfosit–limfosit. Semakin bertambahnya umur kehamilan maka
jumlah limfosit semakin meningkat. Dengan tuanya kehamilan maka
ditemukan sel– sel limfoid yang berfungsi membentuk molekul
imunoglobulin. Imunoglobulin yang dibentuk antara lain : Gamma–A
imunoglobulin: dibentuk pada kehamilan dua bulan dan baru banyak
ditemukan pada saat bayi dilahirkan. Gamma–G imunoglobulin: pada
janin diperoleh dari ibunya melalui plasenta dengan cara pinositosis,
hal ini yang disebut kekebalan pasif yang diperoleh dari ibunya. Pada
janin ditemukan sedikit tetapi dapat dibentuk dalam jumlah banyak
pada saat bayi berumur dua bulan. Gamma–M imunoglobulin:
ditemukan pada kehamilan 5 bulan dan meningkat segera pada saat
bayi dilahirkan
g. Perubahan pada system pernafasan
Wanita hamil sering mengeluh sesak napas yang biasanya
terjadi pada umur kehamilan 32 minggu lebih, hal ini disebabkan oleh
karena uterus yang semakin membesar sehingga menekan usus dan
mendorong keatas menyebabkan tinggi diafragma bergeser 4 cm
sehingga kurang leluasa bergerak. Kebutuhan oksigen wanita hamil
meningkat sampai 20%, sehingga untuk memenuhi kebutuhan oksigen
wanita hamil bernapas dalam.Peningkatan hormon estrogen pada
kehamilan dapat mengakibatkan peningkatan vaskularisasi pada
saluran pernapasan atas.Kapiler yang membesar dapat mengakibatkan
edemadan hiperemia pada hidung, faring, laring, trakhea dan
bronkus.Hal ini dapat menimbulkan sumbatan pada hidung dan sinus,
hidung berdarah (epstaksis) dan perubahan suara pada ibu hamil.
Peningkatan vaskularisasi dapat juga mengakibatkan membran timpani
dan tuba eustaki bengkak sehingga menimbulkan gangguan
pendengaran, nyeri dan rasa penuh pada telinga
h. Perubahan pada system perkemihan
Hormon estrogen dan progesteron dapat menyebabkan ureter
membesar, tonus otototot saluran kemih menurun. Kencing lebih
sering (poliuria), laju filtrasi glumerulus meningkat sampai 69 %.
Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh pembesaran uterus yang
terjadi pada trimester I dan III, menyebabkan hidroureter dan mungkin
hidronefrosis sementara. kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam
darah mungkin menurun namun hal ini dianggap normal. Wanita
hamil trimester I dan III sering mengalami sering kencing
(BAK/buang air kecil) sehingga sangat dianjurkan untuk sering
mengganti celana dalam agar tetap kering.
b) Gerak janin (kapan mulai dirasakan dan apakah ada perubahan yang
terjadi).
b) Hipertensi
c) Diabetes
d) Malaria
f) Lain- lain
g) Imunisasi tetanus
a) Status perkawinan
c) Riwayat KB
d) Dukungan keluarga
f) Kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi dengna fokus pada vitamin A
dan zat besi
a) Tinggi badan
b) Berat Badan
a. Tekanan darah
b. Denyut nadi
a. Edema diwajah
c. Mulut pucat
e) Leher
d. Reflek – reflek
g) Payudara
a. Ukuran, simetris
d. Retraksi , dimpling
e. Massa
f. Nodul Axilla
h) Abdomen
Palpasi Abdomen
Leopold I
Teknik:
Hasil :
Leopold II
Teknik:
Hasil:
Leopold III
Teknik:
Leopold IV
Teknik:
a. Varises
b. Perdarahan
c. Luka
c) Paritas adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari 500
gram yang pernah dilahirkan, hidup maupun mati, bila berat
badan tidak diketahui, maka dipakai umur kehamilan lebih dari
24 minggu.
1) Persalinan spontan
2) Persalinan buatan
3) Persalinan anjuran
b. Progesteron
a) Teori keregangan
b. Kala II
3) Perineum menonjol.
c. Kala III
d. Kala IV
4) Kekuatan mengejan
c. Fleksion (fleksi)
e. Extensition (ekstensi)
g. Explsion (ekspusi)
b. Passenger
c. Power
c. Rekomendasi 10
Iron and folic acid supplementation Suplemen zat besi
dan asam folat harus diberikan setidaknya tiga bulan setelah
melahirkan. Perkiraan besaran zat besi yang perlu ditimbun
selama hamil ialah 1.040 mg. dari jumlah ini 200 mg Fe
tertahan oleh tubuh ketika melahirkan dan 840 mg sisanya
hilang. Suplementasi zat besi dibutuhkan bahkan kepada ibu
dengan status gizi baik (Voni Silvia., 2012)
Tabel 1
Tinggi Fundus
Involusi Berat Uterus
Uterus
b) Jenis Lochea
a. Lochea Rubra
c) Payudara
d) Sistem kardiovaskular
h) Ligamen
i) Homokonsentrasi
l) Sistem Endokrin
m) Sistem musculoskletal
Gangguan psikologis yang dapat dialami oleh ibu pada fase ini
adalah:
c) Subinvolusi
a. Tampon vagina
1. Definisi
Bayi Baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia
kehamilan genap 37 minggu sampai 42 minggu, dengan berat badan
lahir 2500- 4000 gram, dengan nilai apgar > 7 dan tanpa cacat bawaan.
Neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke kehidupan ekstra
uterin.
E. Keluarga Berencana
1. Definisi
2) Senggama Terputus
1) Kondom
2) Diafragma
c. Kontrasepsi hormonal
1) Mini pil
a) Akseptor Aktif
Akseptor aktif adalah kseptor yang ada pada saat ini menggunakan
salah satu cara/ alat kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan
atau mengakhiri kesuburan.
b) Akseptor aktif kembali
STUDI KASUS
No. Register : xx xx xx
Biodata istri/suami
Nikah/lamanya : I x/ 1 Tahun
Pendidikan : S2 / SMA
Alamat : Bogar
DATA SUBJEKTIF (S)
nafas.
yang sekarang
6) Pergerakan janin kuat pada satu sisi perut terutama disebelah kiri perut
ibu
11) Selama hamil tidak ada pantangan terhadap makanan atau minuman
f. Riwayat Reproduksi
1) Menarce : 13 tahun
2) Siklus : 28 hari
3) Lamanya : 7 hari
2. Kesadaran : Composmenstis
4. Berat badan : 74 kg
5. LiLA : 23,5 cm
6. TTV
P: 22 x/menit S : 36,5˚C
a. Kepala
b. Wajah
c. Mata
d. Hidung
e. Mulut
f. Telinga
g. Leher
tyroid
h. Dada/Payudara
i. Abdomen
Inspeksi Terlihat membesar, terdapat linea nigra (garis
kehamilan)
j. Genitalia
Hasil palpasi
Leopold I : TFU 30 cm
Leopold IV : BDP
9. Pemeriksaan penunjang
kepala, punggung kiri, janin tunggal, hidup, kepala sudah masuk pintu atas
panggul, situs memanjang dengan keluhan sering buang air kecil. Masalah
PLANNING (P)
1. Menjelaskan kepada ibu bahwa nyeri perut tembus belakang adalah hal
bergerak kebawah
senam ibu hamil atau yoga ibu hamil, dimana ibu di ajarkan beberapa
gerakan yoga yang bisa ibu lakukan dirumah untuk mengurangi rasa
keluarga.
3. Menganjurkan kepada ibu untuk istirahat yang cukup siang 1-2 jam
Hasil : Ibu sudah beristirahat dengan cukup dengan lama 1 jam tidur
Hasil : Ibu sudah menyiapkan keperluan ibu dan bayi serta ibu ingin
KALA I
a. Ibu, suami dan keluarga merasa senang karena ibu akan segera
melahirkan
b. Ibu dan suami selalu berdoa kepada Allah SWT agar persalinan
berlangsung normal
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV :
b. Suhu : 36,5˚C
c. Nadi : 80 x/menit
d. Pernapasan : 20 x/menit
a. Hasil palpasi
Portio : Lunak
Pembukaan : 3 cm
Ketuban : (+)
Presentase : Kepala
Moulase : (-)
Penurunan : HI
Penumbungan : (-)
Portio : Lunak
Pembukaan : 4 cm
Ketuban : (+)
Presentase : Kepala
Moulase : (-)
Penurunan : HI
Penumbungan : (-)
ASSESMENT (A)
fase aktif
PLANNING (P)
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa kondisi ibu
dan janin baik
Hasil : Ibu dan keluarga merasa senang dengan hasil pemeriksaan
2. Menganjurkan Ibu untuk miring kiri dan kanan
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya
3. Memberitahukan kepada ibu untuk melakukan teknik relaksasi saat ada
kontraksi yaitu dengan mengambil nafas dalam dari hidung dan
mengeluarkannya melalui mulut
Hasil : Ibu bisa mempraktekan teknik relaksasi yang diajarkan
4. Memberitahu ibu tentang proses persalinan dan kemajuan persalinan.
Hasil : Ibu mengerti dan kooperatif terhadap proses dan kemajuan
persalinannya
5. Mengajarkan kepada ibu bagaimana posisi dan cara meneran yang baik
Hasil : Ibu mengerti dan melakukannya dengan baik dan benar.
6. Meminta ibu untuk tidak mengejan terlebih dahulu sebelum pembukaan
lengkap
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran bidan
7. Memberitahukan kepada ibu untuk makan dan minum saat tidak ada
kontraksi dan segera ke kamar mandi jika merasa ingin BAK.
Hasil : Ibu bersedia mengikuti anjuran bidan. Ibu makan dan minum
untuk pemenuhan nutrisinya
8. Melakukan induksi alami seperti pijat akupresur pada titik yang
diperlukan untuk merangsang pengeluaran hormone oksitosin
Hasil : Ibu bersedia dan telah dilakukan pijat akupresur. Ibu merasa
rileks dan tenang
9. Melakukan rileksasi dengan beberapa gerakan yoga
Hasil : Ibu mengikuti beberapa gerakan yoga yang diajarkan dan
merasa nyaman.
10. Melakukan gymball dengan duduk di atas bola dengan gerakan memutar
dan maju mundur dan gerakan atas kebawah jika terdapat kontraksi
Hasil : Ibu dengan senang hati mengikuti dan mempraktikkan
gerakan maju mundur dan gerakan ke atas dan ke bawah dengan benar.
Ada kemajuan pembukaan serviks
11. Memberikan support dan motivasi kepada Ibu
Hasil : Ibu bersemangat menunggu kelahiran bayinya
12. Memeriksa kelengkapan partus set pada perlengkapan ibu dan bayi
Hasil : Semua perlengkapan telah tersedia
13. Mendokumentasikan hasil pemantauan kala I fase aktif dalam partograf
Hasil : Tidak terjadi kondisi abnormal pada ibu dan bayi
KALA II
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV :
Tekanan darah : 120/ 80 mmHg
Suhu : 36.5 ˚ C
Nadi : 80 kali/menit
Pernafasan : 20 kali/menit
DJJ terdengar jelas dan teratur di kuadran sebelah kiri bawah dengan
Portio : Tipis
Pembukaan : 8 cm
Ketuban : (-)
Presentase : Kepala
Moulase : (-)
Penurunan : HIV
Penumbungan : (-)
ASSEMENT (A)
PLANNING (P)
c. Perineum menonjol
3. Memakai celemek
Hasil : Perhiasan telah dilepas dan mencuci tangan 6 langkah dengan sabun
Portio : Melesap
Pembukaan : Lengkap
Ketuban : (-)
Presentase : Kepala
Moulase : (-)
Penurunan : H IV
Penumbungan : (-)
larutan klorin 0,5% dan melepas sarung tangan serta merendam kedalam
larutan klorin
terbalik
Hasil : DJJ terdengar jelas dan teratur pada kuadran sebelah kiri bawah
12. Memberitahu bahwa pembukaan lengkap dan minta untuk meneran saat ada
his
Hasil : Ibu mengerti bahwa pembukaannya sudah lengkap dan siap meneran
untuk meneran
14. Memimpin ibu untuk meneran saat ada dorongan untuk meneran
15. Menganjurkan Ibu teknik relaksasi dengan menarik nafas panjang dalam
29. Memberikan bayi kepada ibu untuk disusui/ IMD dengan skin to skin
KALA III
1. Bayi lahir tanggal 27 Februari 2021 Pukul 19.15 Wita, jenis kelamin laki-
ASSESMENT (A)
Hasil: Oksitosin 10 unit disuntikkan secara IM pada paha bagian luar 1/3
7. Membersihkan vulva dan vagina dengan kapas DTT dan memeriksa robekan
jalan lahir
Hasil : Vulva dan vagina sudah bersih dan terdapat laserasi tingkat I
KALA IV
DATA SUBJEKTIF (S)
5. TTV :
P: 20 ×/menit
N : 70 ×/menit
S: 37oC
ASSESMENT (A)
PLANNING (P)
Identitas Bayi
Umur : 6 jam
Jenis kelamin : Laki- laki
Anak ke : 1 (pertama)
3. Riwayat Persalinan
3) PBL : 48 cm
c. PBL: 48 cm
d. Lingkar kepala: 32 cm
e. Lingkar dada : 31 cm
b. Wajah
c. Mata:
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada secret dan tanda–tanda
infeksi.
Palpasi : Refleks glabella (+), refleks corneal (+)
d. Hidung:
e. Mulut:
(+)
f. Telinga:
g. Leher:
h. Dada:
i. Perut:
Inspeksi : Bentuk bulat, tidak ada perdarahan pada tali pusat, tali pusat
basah.
k. Ekstremitas:
Refleks :
atau telapak kaki bayi tangan dan kaki bayi muncul respon
5) Refleks morro (+): Saat bayi dikejutkan, kedua tangan dan kaki
ASSESMENT (A)
PLANNING (P)
Hasil : Tangan dicuci pada saat akan dan setelah menyentuh bayi
b. Mengganti handuk yang basah dengan selimut yang kering dan bersih
kemudian dibungkus.
bayi (di bawah tali pusat), ini untuk menjaga agar tali pusat tidak
b. Gunakan pakaian yang agak longgar untuk sirkulasi udara di sekitar tali
e. Bersihkan tali pusat dengan mengeringkan tali pusat dengan gaasa steril,
Hasil : Tali pusat telah di rawat kemudian dibungkus dengan kasa steril
Hasil : Ibu mengerti dengan penjelasan yang di berikan dan bersedia makan
Hasil : Ibu bersedia untuk menyusui bayinya sesering mungkin yaitu setiap
7. Menganjurkan ibu untuk menganti popok bayi setiap kali BAK dan BAB
1. Ibu aktif bergerak dan telah melakukan pekerjaan rumah tangga tanpa
2. ASI lancar
2. Kesadaran : Composmentis
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36.5˚C
Pernapasan : 22 x/menit
ASSESMENT (A)
PLANNING (P)
selama 6 bulan
Hasil: Ibu mengatakan bahwa saat ini ada keinginan menggunakan KB yang
desa
posyandu di wilayahnya
No. Register : xx xx xx
Tanggal/ Jam pengkajian : 25 Maret 2021 Pukul: 11.20 Wita
IDENTITAS ISTRI/SUAMI
Nama : Ny. “V” / Tn. “R”
Umur : 25 thn / 25 tahun
Pendidikan : S2 / SMA
Alamat : Bogar
ASSESMENT (A)
Hasil : Terjalin hubungan saling percaya antara bidan dengan klien beserta
keluarga.
menggunakan KB apa.
Hasil : Ibu belum pernah menggunakan KB sebelumnya maka dari itu ibu
pilihanannya.
Hasil : Ibu mengerti dan mengetahui jenis- jenis kontrasepsi dan ingin
Hasil : Ibu memahami dengan baik metode kontrasepsi yang dipilih dengan
metode KB alamiah amenore laktasi serta syarat dan ketentuan dari metode
5. Menganjurkan kepada ibu agar datang kapan saja apabila ada keluhan atau
gangguan kesehatan
Hasil : Ibu bersedia untuk datang kembali jika ada keluhan atau gangguan
kesehatan
BAB IV
PEMBAHASAN
Merujuk pada bab tinjaun teori dan studi kasus, penulis menyajikan
telah dilakukan pada masa kehamilan trimester III, Persalinan, Neonatus, Nifas dan
KB yang diterapkan pada Ny.V di Rumah Sehat Zam-Zam. Berdasarkan asuhan yang
sudah penulis lakukan kepada Ny.V sejak masa hamil trimester III sampai dengan
masa nifas dan KB di Rumah Sehat Zam-Zam dan didapatkan hasil sebagai berikut;
Kunjungan kehamilan
kali puskesmas dan Posyandu, dan 1 kali di Rumah Sehat Zam-Zam yaitu pada
Trimester ke III. Ibu tidak pernah mengalami penyakit yang serius selama
kehamilan, kehamilan direncanakan serta mendapat dukungan dari suami dan
keluarga.
gymball, rebozo, pijat acupressure, dan masih banyak lagi metode induksi alami
yang digunakan untuk memberi kenyamanan pada ibu baik itu saat hamil,
persalinan, ataupun nifas. Bukan hanya pada ibu saja tetapi pelayanan yang lebih
Dari uraian diatas berdasarkan teori dan kunjungan yang dilakukan Ny.V
kesenjangan dengan teori yang ada, hal ini dikarenakan walaupun selama
kehamilan Ny.V tidak pernah mengalami penyakit yang serius tetapi tetap
1. Kala I
Rumah Sehat Zam-Zam dengan tanda keluar cairan dan darah dari vagina
serta nyeri perut tembus belakang dengan pembukaan 3 dan pada jam 17.00
pada ibu dan keluarga, mengajarkan kepada ibu cara relaksasi napas dalam
Berdasarkan data yang diperoleh waktu yang diperlukan Ny.V Pada kala
fase akselerasi dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 4 cm, fase dilatasi
waktu yang teori katakan disebabkan karena serviks ibu yang langsung
menipis dan kontraksi yang kurang kuat. Jadi, dapat disimpulkan tidak ada
2. Kala II
Selama Kala II ibu dipimpin meneran ketika ada his dan menganjurkan
ibu untuk minum di sela- sela his. Kala II berlangsung selama ± 1 jam.
Segera setelah lahir bayi diletakkan diatas kain bersih dan kering yang
disiapkan di atas perut ibu kemudian lakukan penilaian bayi baru lahir, bayi
menangis kuat, bayi bernafas, bayi bergerak aktif, warna kulit kemerahan
Berdasarkan teori kala ini dimulai dengan pembukaan lengkap (10 cm)
sampai janin lahir, pada Primigravida proses ini berlangsung 2 jam dan pada
sudah sesuai dengan asuhan yang ada dalam teori. Hal ini dikarenakan pada
saat his ibu dipimpin untuk meneran dan pada saat haus ibu diberikan
minum serta ibu didampingi oleh suami dan keluarga. Dan pada saat bayi
lahir langsung dilakukan IMD selama 1 jam. Jadi dapat disimpulkan tidak
3. Kala III
masasse. Hal ini menunjukkan bahwa persalinan kala III Ny.V adalah
fisiolgis yang ditandai dengan tidak adanya penyulit atau masalah pada saat
asuhan diberikan. Kala III atau kala pelepasan uri dimulai dari setelah
lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban,
Kontraksi uterus yang muncul setelah bayi lahir lebih kuat melalui
pemberian oxytocin 10 unit dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir secara
oxytocin merupakan salah satu langkah dalam manajemen aktif kala III.
Tujuan dari manajemen aktif kala III yaitu menghasilkan kontraksi uterus
sudah sesuai dengan teori yang ada. Jadi dapat disimpulkan tidak ada
4. Kala IV
perdarahan ± 350 cc, kontraksi uterus baik (teraba keras dan bulat), kandung
kemih kosong, tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat, pasien sudah
pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua postpartum. Hal ini
kontraksi uterus baik dan perdarahan dalam batas normal. Kala IV atau kala
pengawasan dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir 2 jam setelah
bayi lahir.
sesuai dengan teori yang ada. Jadi dapat disimpulkan tidak ada kesenjangan
Pada tanggal 27 Februari 2021, Bayi Ny “V” lahir spontan pada pukul 19.15
Wita, jenis kelamin laki- laki, BBL 3000 gram, PBL 48 cm, LK 32cm, LD 31
5/7.
Bayi dalam keadaan normal dan sehat. Adapun ciri- ciri BBL normal yaitu
berat badan: 2500- 4000 gram, panjang badan: 48-52 cm, lingkar kepala: 33- 35
cm, lingkar dada: 30-38 cm, bunyi jantung: 120-160 x/menit, pernapasan dada:
40-60 x/menit.
pada Bayi Ny.V tidak ada kesenjangan antar teori dan praktek.
dilakukan pemeriksaan pada Ny.V didapatkan hasil keadaan ibu baik, TFU
sudah tidak teraba, pengeluaran tidak ada, kebutuhan nutrisi ibu tercukupi,
pemberian ASI tetap lancar. Asuhan yang diberikan kepada Ny.V pendekatan
Ditinjau dari usia Ny.V yaitu 25 tahun dengan Primigravida dan sedang
menyusui maka dari 5 alat kontrasepsi seperti PIL KB, Suntik 1 bulan/3 bulan,
implant, MAL dan AKDR. Alat kontrasepsi yang dianjurkan adalah kontrasepsi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian dan pembahasan kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa
begitu pentingnya asuhan yang di berikan oleh bidan secara professional baik
Pada studi kasus komprehensif yang telah dilakukan kepada Ny.V yang
nifas dan bayi baru lahir dan keluarga berencana yang bertujuan agar penulis
mampu menerapkan pelaksanaanya. Selama proses pelaksanaan maka dapat
yaitu pada trimester ke III. Hal itu sudah memenuhi standar minimal
teknik relaksasi sudah dijalankan ibu sehinga dapat membantu ibu dalam
proses persalinannya.
hari. Dimana kala I berlangsung selama ± 10 jam terhitung dari kala I fase
pemotongan tali pusat samapi berwarna putih dengan metode lotus birth)
komplikasi.
3. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas
memberikan asuhan nifas pada Ny “V” tidak ditemui adanya penyulit dan
komplikasi. Keadaan umum ibu baik, proses involusi berjalan normal, ibu
sudah diajari cara perawatan payudara serta bayi tetap diberi ASI
eksklusif.
ditemukan perdarahan atau pun infeksi, bayi selalu diberi ASI tanpa
B. Saran
1. Bagi Penulis
Agar mahasiswa mendapatkan pengalaman secara utuh dalam
mempelajari Asuhan Kebidanan Komprehensif dan kasus-kasus pada saat
praktik dalam bentuk manajemen SOAP serta menerapkan asuhan sesuai
standar pelayanan kebidanan yang telah di tetapkan sesuai dengan
kewenangan bidan yang telah diberikan kepada profesi bidan. Serta
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam
melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif terhadap klien.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiswa
dengan penyediaan fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung
peningkatan kompetensi mahasiswa sehingga dapat menghasilkan bidan
yang berkualitas. Mampu mengarahkan dan menjelaskan secara baik
pendokumentasian asuhan secara baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.