Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah Utama        : Resiko Bunuh Diri

Kasus :

Saudara Rusman (20 tahun) dirawat RSJ karena belakangan ini di rumah
selalu menyendiri, melamun, tampak murung dan sedih. Setiap orang yang ingin
mendekatinya akan selalu dijauhi. Rusman sering sekali mengatakan  “lebih baik
saya pergi saja dari dunia, hidup saya sudah tak ada gunanya lagi karena saya
selalu membawa musibah saya sudah mengecewakan ibu. Saya ingin mati saja”.
Ibunya juga pernah mendapati Rusman yang ingin mencoba bunuh diri dengan
hampir meminum “Racun Tikus”.

Kondisi ini mulai terjadi sejak sebulan lalu, ketika Rusman dinyatakan
gagal masuk PTN (Perguruan Tinggi Negri) dan gagal memperoleh Beasiswa
Bidikmisi. Selain itu Rusman mengatakan teman-temaannya sering mem-Bully
dan menganggap Rusman cupu karena tidak bisa masuk PTN padahal dia
merupakan salah satu siswa Teladan di Sekolah. Sejak kejadian ini Rusman jadi
enggan turun sekolah sampai akhirnya sang ibu khawatir dan membawa nya ke
Klinik Jiwa sebelum akirnya di Rujuk ke RSJ.

A. PROSES KEPERAWATAN
1) Pengkajian :
a. Data Subyektif :
- Ibu klien mengatakan anaknya selalu menyendiri, melamun, tampak
murung dan sedih.
- Ibu klien mengatakan pernah mendapati Rusman yang ingin mencoba
bunuh diri dengan hampir meminum “Racun Tikus”.
- Ibu klien mengatakan anaknya enggan turun sekolah.
- Ibu klien mengatakan saat didekati orang selalu menjauh
- Ibu klien mengatakan Rusman sering mengucapkan “lebih baik saya
pergi saja dari dunia, hidup saya sudah tak ada gunanya lagi”

b. Data Obyektif :
- Rusman nampak sedih dan murung
- Rusman nampak sering berkata “Ingin mati saja”
- Saat didekati Rusman mencoba menjauh.

2) Diagnosa keperawatan :
Resiko Bunuh Diri

B. STRTEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


a. Tujuan
- Klien dapat membina hubungan saling percaya
- Klien dapat mengekspresikan perasaannya
- Klien dapat mengidentifikasi penyebab resiko bunuh diri
- klien dapat mengidentifikasi benda-benda yang membahayakannya
- klien dapat menyebutkan jenis keinginan bunuh diri yang pernah
dilakukannya.
- Klien dapat meningkatkan harga dirinya
- Klien menggunakan dukungan sosial

b. Tindakan
1) Membina hubungan saling percaya
 Memperkenalkan diri pada klien
 Berjabat tangan
 Menjelaskan tujuan interaksi
 Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu
pasien.
2) Diskusikan bersama pasien penyebab keinginan bunuh diri saat ini.
 Menemani pasien terus-menerus sampai dia dapat dipindahkan
ketempat yang aman.
 Menanyakan tentang apa yang terjadi sampai klien ingin bunuh diri
3) Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan klien
4) Mengamankan benda-benda yang dapat membahayakan klien
 Memeriksa benda berbahaya disekitar klien.
 Menjauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet,
gelas, tali pinggang)
5) Melakukan kontrak treatment
 Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa perawat akan
membantu dan melindungi pasien sampai tidak ada keinginan
bunuh diri
6) Mengajarkan cara-cara mengendalikan dorongan bunuh diri.
 Meminta bantuan dari keluarga atau teman ketika muncul dorongan
bunuh diri.
7) Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri
 Meminta klien untuk mengulangi cara pengendalian dorongan
bunuh diri yang telah diajarkan perawat.
8) Mengidentifikasi aspek positif klien
 Menanyakan kegiatan yang dimiliki dan disukai klien sebelumnya.
 Memberikan pujian bila pasien dapat mengatakan perasaan yang
positif.
9) Mendorong klien untuk berpikir positif tentang dirinya.
 Mendiskusikan tentang cara berfikir positif.
10) Mendorong klien untuk menghargai diri sebagai individu yang berharga
 Mendiskusikan tentang makna berharga di dalam diri klien
11) Mengidentifikasi pola koping yang biasa diterapkan klien
 Mendiskusikan situasi yang membuat klien merasa ingin bunuh
diri.
12) Menilai pola koping yang biasa dilakukan.
 Mendiskusikan selain bunuh diri apakah ada jalan keluar lainnya.
13) Mengidentifikasi pola koping yang konstruktif
 Mendiskusikan tindakan yang menguntungkan dan merugikan dari
klien.
14) Mendorong klien memilih pola koping yang konstruktif
 Mendiskusikan klien untuk bisa memilih cara mengatasi masalah
yang menguntungkan
15) Menganjurkan klien menerapkan pola koping konstruktif dalam
kegiatan harian.
 Mendiskusikan dan meminta klien untuk menerapkan cara
mengatasi masalah yang menguntungkan dalam kegiatan harian.
16) Membuat rencana masa depan yang realistis bersama klien
 Mendiskusikan rencana apa yang ingin klien lakukan untuk
kedepan
17) Mengidentifikasi cara mencapai rencana masa depan yang realistis
18) Memberi dorongan klien melakukan kegiatan dalam rangka meraih
masa depan yang realistis
 Memotivasi klien untuk melakukan kegiatan positif dalam meraih
masa depannya.
19) Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
 Memberi saran klien untuk melakukan kegiatan dan hal yang
menyenangkan dalam kegiatan hariannya.

c. Strategi Pelaksanaan

SP I Pasien : Percakapan untuk melindungi pasien dari isyarat bunuh diri

Membina hubungan saling percaya , diskusikan bersama pasien


penyebab keinginan bunuh diri saat ini, mengidentifikasi benda-
benda yang dapat membahayakan klien, mengamankan benda-
benda yang dapat membahayakan klien, melakukan kontrak
treatment, mengajarkan cara-cara mengendalikan dorongan bunuh
diri, dan Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri.
ORIENTASI:

“Assalamualaikum, Selamat pagi,sebelumnya perkenalkan nama saya H


saya perawat yang dinas di ruangan ini dari pukul 7 hingga pukul 2 siang,
boleh saya tau siapa namanya ?, senangnya dipanggil apa?”,“Bagaimana
perasaannya saat  ini ?”,“Bagaimana jika kita sekarang  berbincang-
bincang tentang perasaan R saat ini” ,“Berapa lama R mau berbincang-
bincang dengan saya ?” Oke, Bagaimana kalau 10 menit?”, “Dimana
enaknya tempat untuk kita berbincang-bincang ?”

Kerja

“Bagaimana perasaan R setelah apa yang terjadi”, “ Apakah dengan


kejadian ini R merasa paling menderita di dunia ini?”,” Apakah setelah
keadian ini R kehilangan kepercayaan diri dan Apakah R merasa tak
berharga atau bahkan lebih rendah daripada orang lain?”,”Apakah R
merasa bersalah setelah apa yang terjadi ?”,”Apakah R sering mengalami
kesulitan berkonsentrasi? Apakah R berniat untuk menyakiti diri sendiri,
ingin bunuh diri atau berharap mati?”,” mengapa R ingin bunuh
diri ?”,”bagaimana R menggunakan cara untuk percobaan bunuh diri
tersebut?”,
Selanjutnya jika pasien telah menyampaikan ide bunuh dirinya, segera
dilanjutkan dengan tindakan keperawatan untuk melindungi pasien,
misalnya dengan mengatakan: “Baiklah, tampaknya R membutuhkan
pertolongan segera karena ada keinginan untuk mengakhiri hidup”. ”Saya
perlu memeriksa seluruh isi kamar R ini untuk memastikan tidak ada
benda-benda yang membahayakan”,”Nah, Karena R tampaknya masih
memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri hidup, maka saya tidak
akan membiarkan R sendirian” ,”Apabila keinginan itu muncul tiba-tiba,
maka untuk mengatasinya R harus langsung minta bantuan kepada perawat
di ruangan ini,keluarga atau teman yang sedang besuk. Jadi R jangan
sendirian ya, katakan pada perawat, keluarga atau teman jika ada
dorongan untuk mengakhiri kehidupan dengan cara “suster-suster tolong
bantu saya keinginan bunuh diri saya muncul lagi”
“ayo sekarang coba praktekkan seperti yang saya ajarkan tadi”
”wah bagus ya R ya,sekarang kan udah memahami jadi nanti silahkan
katakan itu ketika perasaan itu muncul ya R”

Terminasi

”Bagaimana perasaan R sekarang setelah mengetahui cara mengatasi


perasaan ingin bunuh diri?”
”Coba R sebutkan lagi bagaimana caranya”
“wah bagus sekali R ya, kalau gitu berbincang-bincang kita hari ini sudah
selesai ya, besok jam 10 saya akan kembali menemui R untuk membahas
tentang bagaimana cara berfikir positif pada diri R diruangan ini, apakah
R setuju”
“baik, sebelum mengakhiri kita berdoa dulu ya R bisa mengikuti apa yang
saya ucapkan”
”kalau gitu saya permisi dulu ya, assalamualaikum”

SP II Pasien : Percakapan untuk meningkatkan harga diri pasien isyarat


bunuh diri
Mengidentifikasi aspek positif klien, Mendorong klien untuk
berpikir positif tentang dirinya, Mendorong klien untuk
menghargai diri sebagai individu yang berharga.

Orientasi :
“Assalamu’alaikum R”,”masih ingat dengan saya kan?”,”Bagaimana
perasaan R saat ini? Masih adakah dorongan untuk bunuh diri?”,”Baik,
sesuai janji kita kemarin hari ini kita akan membahas tentang rasa syukur
atas pemberian Allah SWT yang masih R miliki. Mau berapa lama kita
berbincang hari ini? Dimana R mau kita berbincang ?”

KERJA
“coba sebutkan apa saja dalam hidup R yang perlu disyukuri?”,”Lalu,
siapa saja kira-kira yang sedih dan merasa sangat kehilangan kalau R
meninggal?”,”Coba sekarang R ceritakan hal-hal baik yang pernah
dilakukan dalam kehidupan R”,”Keadaan yang bagaimana yang membuat
R merasa puas?”,”Wah Bagus, Ternyata dalam kehidupan R masih
banyak hal yang bisa dan patut R syukuri ya”,”Coba sekarang R sebutkan
kegiatan apa yang masih dapat R lakukan selama ini”,”Bagaimana kalau R
mencoba melakukan kegiatan tersebut disini.”,”wah bagus ya R”

TERMINASI
“Bagaimana perasaan R setelah kita berbincang hari ini?”,”Coba
sekarang sebutkan kembali apa-apa saja yang R perlu syukuri dalam hidup
R?”,” selalu Ingat dan ucapkan hal-hal yang baik dalam kehidupan R jika
terjadi dorongan ingin bunuh diri”,”baiklah, Nanti jam 2 siang kita akan
bertemu lagi ya dan akan membahas tentang cara mengatasi masalah
dengan baik.”,”R mau Tempatnya dimana?”,”Baiklah, tetapi jika perasaan
keinginan bunuh diri muncul dan tidak terkendali segera panggil saya atau
oranglain seperti yang sudah saya ajarkan. Sekarang saya permisi dulu ya,
Assalamualaikum” unt

SP III Pasien : Percakapan uk meningkatkan koping

Mengidentifikasi pola koping yang biasa diterapkan klien,


Menilai pola koping yang biasa dilakukan,Mengidentifikasi
pola koping yang konstruktif,Mendorong klien memilih
pola koping yang konstruktif, Menganjurkan klien
menerapkan pola koping konstruktif dalam kegiatan harian.
ORIENTASI
”Assalamualaikum R. Bagaimana perasaannya sekarang ?”,”Masihkah
ada muncul keinginan bunuh diri?”,”ayo coba apalagi hal-hal positif yang
perlu disyukuri?”,” wah Bagus!”,” sesuai janji kita tadi pagi sekarang kita
akan berdiskusi tentang bagaimana cara mengatasi masalah yang selama
ini timbul ya”,”Mau berapa lama?” tempatnya disini saja atau dimana?”

KERJA
“ Sekarang Coba R ceritakan situasi yang membuat R ingin bunuh diri ?”,
“Selain keinginan bunuh diri, apalagi kira-kira jalan keluar menyelesaikan
masalah?”,”Wow banyak juga ya R”,”Nah coba sekarang kita diskusikan
keuntungan dan kerugian masing-masing cara tersebut ya R”,” sekarang
kita pilih cara mengatasi masalah yang paling menguntungkan saja ya”,
“Menurut R cara yang mana yang paling menguntungkan?”,”Ya bagus,
saya juga setuju dengan pilihan R ”,”Sekarang kita buat rencana kegiatan
untuk mengatasi perasaan R ketika muncul keinginan bunuh diri dengan
cara tersebut ya”

TERMINASI

“Sekarang bagaimana perasaannya setelah kita berbincang-


bincang?”,”Coba sebutkan ulang cara apa yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah yang R akan gunakan?”,” Nah Coba dalam satu hari
ini, R menyelesaikan masalah dengan cara yang dipilih tadi ya.”,” Besok
di jam yang sama kita akan bertemu lagi disini untuk membahas
pengalaman R menggunakan cara yang dipilih hari ini serta
mendiskusikan rencana kedepan”. “sekarang saya permisi dulu ya,
Assalamualaikum”.

SP IV Pasien :Membuat rencana masa depan yang realistis bersama klien,


Mengidentifikasi cara mencapai rencana masa depan yang
realistis,Memberi dorongan klien melakukan kegiatan dalam
rangka meraih masa depan yang realistis,Menganjurkan klien
memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
ORIENTASI :
”Assalamualaikum R”,”masih ingat dengan saya kan?”,”Bagaimana
perasaannya sekarang ?”,”Masihkah ada muncul keinginan bunuh
diri”,”sesuai janji kemarin hari kita akan berdiskusi tentang bagaimana
pengalaman R menggunakan cara yang dipilih untuk mengatasi masalah
dan kita juga akan membuat suatu rencana kegiatan kedepan yang mau R
capai”,”Berapa lama kita akan berbincang?”,”Tempatnya disini saja atau
dimana?”

KERJA :

“Bagaimana pengalamannya kemarin menggunakan cara yang dipilih


tersebut untuk mengatasi masalah?”,”Bagus, apakah cara tersebut masih
sulit dilakukan“,”Nah, sekarang coba R ceritakan apa rencana R dimasa
depan setelah keluar dari sini”,“Wah, sangat bagus ya! Ternyata R
mempunyai rencana yang luar biasa bagus serta menarik dan masih
mempunyai semangat hidup yang besar.”,“Nah, sekarang coba kita
diskusikan keuntungan dan kerugian masing-masing rencana tersebut dan
bagaimana cara mencapai masa depan yang kakak inginkan.” “Sekarang
kita pilih cara yang paling baik dan realistis ya, kalau menurut R yang
mana?” “Ya okey, saya setuju dengan R“,“Nah, untuk meraih masa depan
dengan cara tersebut tentu ada beberapa hal atau kegiatan yang harus
dilakukan, menurut R apa yang bisa dilakukan?”,“Yey, benar sekali, Saya
yakin R mampu melakukannya dan dapat meraih impian Jika R terus
bersemangat dan tidak mudah putus asa, insya Allah rencana masa depan
R itu akan dapat menjadi kenyataan. Bagaimana R ?”,“Saya sangat senang
sekali melihat R bersemangat seperti ini”,” saya harap dengan kegiatan
dan rencana yang dibuat nanti R tidak lagi terfikir untuk bunuh diri ya“.

TERMINASI :
“Bagaimana perasaannya setelah kita membicarakan mengenai rencana R
kedepannya ?’’,“ Sekarang coba R sebutkan lagi apa- apa saja rencana
yang R siapkan untuk kedepan?’,’“ baik, bagus sekali”,”Oke, besok kita
sambung lagi perbincangan kita, saya akan melihat apa saja yang R
siapkan lagi untuk keinginna R selanjutnya”,”besok pukul 9:00 saya akan
datang ke sini lagi untuk melihat kegiantan- kegiatan yang R lakukan
“,“apakah R bersedia?” ,“ baik, sekarang saya permisi dulu sampai
ketemu besok ya R, asslammua’alaikum”

Anda mungkin juga menyukai