Gaizka Ryos M
ABSTRAK
Sebelum melakukan ekploitasi sumberdaya alam pada suatu wilayah, perlu dicari tahu kandungan
ataupun potensi sumberdaya alam pada wilayah tersebut. Maka dari itu, perlu dilakukan proses ekplorasi.
Secara administrasi, daerah penelitian terletak di Desa Embalut Kecamatan Tenggarong Seberang
Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Secara geografis lokasi penelitian terletak
pada koodinat 0o18’00.0’’ Lintang Selatan – 0o22’30.0’’ Lintang Selatan dan 117o5’00.0’’ Bujur Timur –
117o7’49,9’’ Bujur Timur. Metode yang digunakan selama penelitian adalah metode kuantitatif, dan
kualitatif, berupa pengambilan data lapangan dan pemetaan geologi permukaan dengan melakukan
pencatatan pada setiap singkapan, pengambilan sampel batuan, dan dilakukan interpretasi peta berupa
penghitungan persen lereng. Tujuan dari pemetaan ini adalah untuk memperoleh informasi geologi
berupa penyebaran batuan, stratigrafi, serta potensi bahan galian pada daerah penelitian yang selanjutnya
dilakukan pembuatan peta geologi, dan geomorfologi. Berdasarkan hasil pemetaan dilapangan, dan
berdasarkan litostratigrafi, satuan batuan pada daerah penelitian adalah batupasir. Berdasarkan hasil
intrepretasi peta, dan penghitungan kemiringal lereng yang kemudian berpedoman pada tabel klasifikasi
relief Van Zuidam dan Concelando, Geomorfologi pada merupakan satuan morfologi yang terbentuk
akibat aktifitas Erosi, atau disebut Denudasional, yang kemudian dibagi lagi menjadi dua, yaitu D1
(Denudasional Hills and Mountain) dengan kemiringan lereng (0% - 7%), dan D2 (Denudasional Sllope
and Hills) dengan kemiringan lereng (38,8% - 50%). Bahan galian yang terdapat pada daerah penelitian
adalah Batubara.
Dari klasifikasi relief diatas, kita dapat menentukan bentukan geomorfologi pada wilayah
penelitian dengan berpedoman pada tabel klasifikasi unit geomorfologi menurut Van Zuidam
(1983), dibawah ini:
HASIL PENILITIAN
Dari tabel diatas, dapat diketahui ada 16 lokasi yang juga terdapat batulempung, namun masi
pengamatan (LP), dengan arah umum perlapisan didominasi oleh batupasir.
yakni kea rah Barat Daya (BD) – Timur Laut
(TL), (N 180o E – N 225o E), dengan kemiringan
kearah Barat Laut (BL), (15o – 30o).
Litologi yang ditemukan pada daerah penelitian,
yaitu batupasir, batulempung, dan terdapat
bahan galian berupa Batubara. Berikut deskripsi
dari masing masing litologi:
- Batu pasir : warna putih keaabu-
abuan, putih kekuningan, merah
maroon; ukuran butir pasir sangat
halus (1/16 mm) – pasir kasar (1/2
mm); bentuk butir membundar –
menyudut tanggung; pemilahan
baik – sedang; kemas terbuka;
- Batulempung: warna abu-abu, abu-
abu kehitaman; ukuran butir Gambar 2. Peta Lintasan.
lempung (1/256 mm); bentuk butir Sumber: Penulis
Peta Geomorfologi
Sesuai dengan hasil perhitungan persen lereng adalah air, yang mengakibatkan terjadinya erosi.
diatas, berdasarkan klasifikasi relief, Jika dilihat dari bentuk lahannya, dan stadia
berdasarkan sudut lereng dan beda tinggi (Van geomorfologi pada daerah penelitian yang telah
Zuidam, Concelando, dalam Purwanto, 2000), mengalamai kerusakan yang sangaat parah,
bentuk lahan pada daerah penelitian adalah (stadia tua) akibat proses erosi yang suda bekerja
bentuk lahan denudasional, yang terdiri dari sangat lama, pola aliran sungai yang sangat
bentuk lahan D1 (Denudasional hills and mungkin berkembang di daerah penelitian
mountain) dengan kemiringan lereng (0% - 7%) adalah pola dendritic, serta beberapa pola
dan bentuk lahan D2 (Denudasional Slope and ubahan dari dendritic seperti pola aliran
Hills) dengan kemiringan lereng (38,8% - 50%). anastomatic.
Bentang alam denudasional sendiri merupakan
bentang alam yang terbentuk akibat gaya
eksogen, dimana yang berperan aktif disini
(TL), (N 180o E – N 225o E), dengan
kemiringan kearah Barat Laut (BL), (15o
– 30o).
- Satuan batuan pada daerah penelitian
adalah batupasir
- Stratigrafi pada daerah penelitian yang
dapat dilihat pada penampang geologi
dimana batuan pada bagian A lebih tua
dari batuan pada bagian B, dan begitu
seterusnya. Dengan kata lain, semakin
kearah Barat Laut, maka umur batuan
semakin tua.
- Morfolofi pada daerah penelitian berupa
Gambar 5. Peta Geomorfologi bukit denudasional, gunung
Sumber: Penulis
denudasional, lereng
Bahan Galian - denudasional, dan daratan denudasional.
Bahan galian yang terdapat pada daerah
penelitian adalah batubara, yang merupakan
bahan galian ekonomis dan juga tergolong
dalam mineral. Batubara pada daerah penelitian DAFTAR PUSTAKA
berwarna hitam, dengan kilap sub-metal, gores Earle, S. 2015. Physical Geology.B.C. Campus
hitam kecoklatan, kekerasan >2,5, dengan Victoria, B.C: Canada
perawakan membata, belahan jelas, pecahan M.D, Hutton James. 1997. Theory Of The Earth,
tidak beraturan, dan tergolong non magnetis. With Proofs and Illustration. The
Geological Society: London.
KESIMPULAN Noor Djauhari. 2019. Pengantar Geologi. Graha
Ilmu: Bogor. (99-114, 133-142, 186,
- Litologi batuan pada wilayah pemetaan 250-263).
adalah batupasir, batulempung, dan Van Zuidam, R.A.1983. Guide To
batubara Geomorphology Aerial Photographic
- Arah umum perlapisan batuan yang Interpretation and Mapping.
terdapat pada wilayah pemetaan yakni ITC,Enschede: The Netherlands.
kearah Barat Daya (BD) – Timur Laut