Anda di halaman 1dari 7

 Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Selamat pagi teman-teman mahasiswa sekalian. Semoga semuanya


dalam keadaan sehat ya di pagi hari ini.
Hari ini kita akan membahas materi mengenai program vaksin di
Indonesia pada mata kuliah system kedokteran tropis kali ini.
 Adapun capaian pembelajaran khusus materi ini adalah
Jika ada pertanyaan, bisa langsung raise hand ya
Kenapa kita harus mengetahui mengenai program vaksin di Indonesia?
Karena sebagai dokter nantinya, kita tentunya tidak hanya berperan di
kuratif dan rehabilitatif. Justru kemungkinan sebagian besar dari kita
akan berada di layanan primer, yang mana akan fungsi utamanya
adalah promotive preventif, salah satuny adalah melalui vaksinasi.
Sebelum kita mulai masuk ke materi, pertama saya ingin tahu dulu, apa
yang kira-kira pertama kali terpikirkan Ketika bapak ibu mendengar kata
vaksin?

 Kelihatannya ssebagian besar sudah ada gambaran yang sesuai


untuk vaksin ya. Saya yakin pada dasarnya sudah mengetahui
definisi dari vaksin

Herd immunity atau kekebalan kelompok


Kekebalan kelompok atau kekebalan kawanan (bahasa Inggris: herd
immunity) adalah suatu bentuk perlindungan tidak langsung
dari penyakit menular yang terjadi ketika sebagian
besar populasi menjadi kebal terhadap infeksi, baik melalui infeksi
sebelumnya atau vaksinasi, sehingga individu yang tidak kebal ikut
terlindungi.[1][2] Dalam populasi yang sebagian besar individunya
memiliki kekebalan (mereka ini tidak mungkin berkontribusi
pada penularan penyakit), rantai infeksi kemungkinan besar terganggu
sehingga penyebaran penyakit akan terhenti atau terhambat. [3] Semakin
besar proporsi individu yang kebal dalam suatu populasi, semakin kecil
kemungkinan individu yang tidak kebal akan bersentuhan dengan
individu yang terinfeksi. Hal ini akan membantu melindungi individu
yang tidak kebal dari infeksi, terutama yang rentan dan tidak bisa
divaksinasi, seperti bayi dan balita, lansia, dan orang dengan sakit
tertentu yang memiliki inkompetensi imun.
Karena tidak mungkin untuk membuat sejumlah besar populasi sakit
secara bersamaan, maka digunakanlah imunisasi untuk membentuk
kekebalan kelompok tersebut.

 Imunitas Aktif

Merupakan jenis imunitas yang diperoleh akibat kontak langsung dengan


toksin atau pantogen sehingga tubuh mampu memproduksi antibodinya
sendiri. Imunitas Aktif dibedakan menjadi dua, yaitu :

 Imunitas Aktif Alami : terjadi jika seseorang terpapar satu jenis


penyakit, kemudian sistem imunitas memproduksi antibodi dan
limfosit khusus. Imunitas ini dapat bersifat seumur
hidup contohnya seperti imunitas terhadap cacar dan campak, atau
dapat pula bersifat sementara seperti imunitas terhadap gonore
dan pneumonia.
 Imunitas Aktif Buatan ( Induksi ) : imunisasi yang merupakan hasil
dari pemberian vaksin / vaksinasi. Vaksinasi sendiri adalah pantogen
yang mati/dilemahkan, atau toksin yang telah diubah. Vaksin
bertujuan untuk merangsang respon imunitas atau kekebalan
tubuh. Contohnya seperti vaksin MMR ( measles mumps rubella )
untuk melawan campak dan pemberian vaksin BCG ( bacille
calmette guerin ) untuk melawan tuberkolosis.

 Imunitas Pasif

merupakan jenis imunitas dimana jika antibodi dari satu individu


dipindahkan ke individu lainnya. Imunitas Pasif ini juga dibedakan menjadi
dua, yaitu :

 Imunitas Pasif Alami : terjadi melalui pemberian ASI kepada bayi


dan saat IgG ibu masuk ke plasenta, sehingga dapat memberikan
kekebalan tubuh setelah kelahirkan untuk beberapa minggu/bulan.
 Imunitas Pasif Buatan : terjadi melalui injeksi antibodi dalam serum
yang dihasilkan oleh orang atau hewan yang kebal karena pernah
terpapar antigen tertentu. Contohnya, antibodi dari kuda yang
kebal terhadap gigitan ular dapat diberikan kepada manusia yang
terkena gigitan ular sejenis.

 Live Attenuated Vaccine


Adalah jenis vaksin yang berisi mikroorganisme hidup seperti bakteri
atau virus. Mikroorganisme yang dipakai sudah lebih duluh dihilangkan
sifat virulensinya. Vaksin jenis ini memberikan respon imun yang
panjang.
Contoh vaksin ini antara lain vaksin polio (sabin), MMR (Measles,
mumps dan rubella), TBC, Demam tifoid, campak, gondongan, dan
cacar air (varicella).
Innactivated Vaccine (Killed Vaccine)
Adalah vaksin yang bersumber dari mikroorganisme yang sudah
dimatikan (baik dalam bentuk bakteri atau berbentuk virus) dengan
memakai zat-zat kimia maupun dengan pemanasan.
Contoh dari vaksin ini yaitu vaksin rabies, influenza, polio (Salk),
pneumonia pneumokokal, kolera, pertusis, demam tifoid.
Toxoid
Adalah senyawa racun atau toksik yang diinaktifkan supaya tidak
mengakibatkan penyakit. Pada umumnya, bahan vaksin ini dibuat dari
toksin kuman yang sifatnya imunogenik. Hasil pembuatan bahan
toksoid yang telah berhasil dinamakan dengan natural flud plain toxoid
yang merangsang terbentuknya antibody yang berbentuk antitoksin.
Vaksin ini hanya bertahan selama satu tahun. Adapun contohnya yaitu
vaksin difteri dan tetanus.
Subunit Vaccine
Adalah vaksin yang dibuat dengan bagian tertentu di virus atau bakteri
dengan cara mengkloning gen virus atau bakteri dengan melalui
rekombinasi DNA. Seperti vaksin hepatitis B (berisi protein dari
permukaan virus), HPV (Human Papiloma Virus) yang mengandung
kapsid utama dari virus, vaksin Hemofilus Influenza tipe B (HIB) dan
vaksin influenza.
Conjugate Vaccine
Adalah vaksin yang dihasilkan dari penggabungan polisakarida di
lapisan paling luar bakteri dengan protein lainnya. Konjugasi ini
mempunyai tujuan untuk menguatkan sifat imunogenitas dari
polisakarida. Misalnyta adalah vaksin Haemophilus influenza tipe B.
Valence Vaccine
Adalah jenis vaksin yang dibagi menjadi dua yakni monovalen dan
polivalen. Vaksin monovalen dibuat untuk melawan satu
mikroorganisme. Kemudian vaksin polivalen dibuat untuk melawan dua
atau lebih mikroorganisme baik yang sama atau berbeda.
Experimental
Adalah vaksin hasil inovasi yang sedang dikembangkan oleh para ahli.
Terdapat beberapa vaksin eksperimen ini antara lain yaitu:

 Vektor Rekombinan: Adalah hasil kombinasi fisiologi dari


mikroorganisme dan DNA dari mikroorganisme lain.
 Vaksin DNA: Adalah vaksin yang dibuat dari segmen DNA yang
infektius. Cara kerjanya dengan memasukkan DNA virus atau
bakteri kedalam sel manusia atau hewan. Sel yang mengetahuai
DNA itu akan mengekspresikannya menjadi protein, oleh sebab
itu sistem imun juga akan merespon.
 T-Cell Receptor (TCR) peptida
Adalah peptida yang fungsinya untuk memodulasi produksi enzim
sitokin dan meningkatkan mediasi imunitas sel.
 Inhibitor Microbial
Adalah vaksin yang fokus kepada protein bakteri yang
teridentifikasi tergabung pada komplein inhibisi menjadikan bisa
ikue mentralkan mekanisme virulensi dari bakteri.

 Program vaksinasi terbagi dua,


Imunisasi program yang dibuat dan disediakan oleh pemerintah
Imunisasi rutin terdiri imunisasi dasar dan lanjutan
Imunisasi pilihan

 Penyediaan
Penanganan vaksin dalam keadaan tertentu perlu dipahami, mengingat
vaksin sangat rentan terhadap perubahan suhu, sehingga diperlukan
yang dinamakan cold chain distribution
 Setelah pelaksanaan
Setiap akhir bulan atasan langsung pengelola vaksin melakukan
monitoring administrasi dan fisik vaksin serta logistik lainnya. Hasil
monitoring dicatat pada kartu stok dan dilaporkan secara berjenjang
bersamaan dengan laporan cakupan Imunisasi.

 KIPI
Seiring dengan cakupan Imunisasi yang tinggi maka penggunaan vaksin
juga meningkat dan sebagai akibatnya kejadian berupa reaksi simpang
yang diduga berhubungan dengan Imunisasi juga meningkat.
Setelah slide
 Pemantauan KIPI yang efektif melibatkan: 1. Masyarakat atau
petugas kesehatan di lapangan, yang bertugas melaporkan bila
ditemukan KIPI kepada petugas kesehatan Puskesmas setempat;
2. Supervisor tingkat Puskesmas (petugas kesehatan/Kepala
Puskesmas) dan Kabupaten/Kota, yang melengkapi laporan
kronologis KIPI; 3. Tim KIPI tingkat Kabupaten/Kota, yang menilai
laporan KIPI dan menginvestigasi KIPI apakah memenuhi kriteria
klasifikasi lapangan, dan melaporkan kesimpulan investigasi ke
Komda PP KIPI; 4. Komda PP KIPI; 5. Komnas PP KIPI; dan 6. Badan
Pengawas Obat dan Makanan, yang bertanggung jawab terhadap
keamanan Vaksin. Tujuan utama pemantauan KIPI adalah untuk
mendeteksi dini, merespon KIPI dengan cepat dan tepat,
mengurangi dampak negatif Imunisasi terhadap kesehatan
individu dan terhadap Imunisasi. Hal ini merupakan indikator
kualitas program. Bagian yang terpenting dalam pemantauan KIPI
adalah menyediakan informasi KIPI secara lengkap agar dapat
dengan cepat dinilai dan dianalisis untuk mengidentifikasi dan
merespon suatu masalah.

 Akhirnya kita sampai di penghujung mata kuliah,


Yg saya ingin tekankan bahwa, vaksinasi utamanya di Indonesia sebagai
negara tropis sangat diperlukan, tugas kitalah sebagai dokter untuk
mempromosikan dan mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan
angka cakupan vaksin.

 Baik, apakah ada pertanyaan

mohon membuat
Dan tolong diupload di sikola sebelum senin
 Kalua ada pertanyaan, bisa ditanyakan di sikola ya

Anda mungkin juga menyukai