Dosen pengampu :
Ns. Ilfa khairina, M.Kep
Disusun Oleh :
Fakhira Rahmi 2111313OO5
A2 kelompok E
3. Sirkulasi coroner
Darah yang membawa nutrisi dan oksigen ke otot-otot jantung akan dialirkan
melalui pembuluh arteri koroner. Ketika pembuluh darah jantung tersumbat
(aterosklerosis), aliran darah di jantung akan mengalami gangguan. Hal ini bisa
membuat otot-otot jantung kekurangan oksigen dan nutrisi, sehingga fungsinya
terganggu. Kondisi ini lama-kelamaan bisa menyebabkan terjadinya serangan
jantung.
D. Respirasi
1. Respirasi luar
Pertukaran gas antara paru-paru dan darah
2. Respirasi dalam
Pertukaran gas antara darah dengan jaringan
Tahap respirasi
1. Ventilasi
Udara bergerak masuk dan keluar dari paru-paru karena selisih tekanan yang
terdapat antara atmosfer dan alveolus oleh kerja mekanik otot-otot
Dipengaruhi oleh : patensi jalan nafas, posisi tubuh, volume paru, dead space,
shunting
Pertukaran gas akan berkurang pada : obstruksive, retriktive dan combined
ventilation disorserd
2. Difusi
Peristiwa perpindahan molekul dari suatu daerah yang tinggi konsentrasi
molekulnya ke daerah yang konsentrari molekulnya ke daerah yang konsentrasi
molekulnya lebih rendah
Perpindahan O2 dari alveoli ke pembuluh darah dari perpindahan CO 2 dari
pembuluh darah ke dalam alveoli
Merupakan peristiwa pasif yang tidak membutuhkan energi ekstra
Difusi CO2 lebih cepat dari O2 karena CO2 lebih muda larut.
3. Perfusi
Sirkulasi/Aliran darah paru yang bertanggungjawab membawa CO2 ke alveoli dan
sebaliknya membawa O2 dari alveoli ke jantung
Gangguan perkusi :
a. Pulmonary Embolism
b. Sumbatan pada mikrosirkulasi paru karena agregasi platelet dan granulosit :
septikemia, peritonitis
c. Extra Pulmonary : reduce CO pada gagal jantung atau pada kondisi syok
E. Elastisitas paru
Elastisitas paru berkaitan dengan dua konsep, yaitu compliance paru dan elastic
recoil
Compliance, kemudahan jaringan paru untuk diregangkan (kembang)
Daya elastic recoil
Seberapa mudah paru Kembali ke bentuk semula setelah diregangkan (kempis)
hal ini diakibatkan jaringan elastin paru dan tegangan permukaan alveolus daya
kohesi molekul air.
Surfaktan
Fosfolipid yang disekresi oleh sel alveolar tipe II yang menurunkan tegangan
permukaan alveol sehingga mencegah alveol kolaps
I. Mekanisme Kimia
Banyak factor yang mempengaruhi laju dan kedalaman pernapasan yang sudag
diset oleh pusat pernapasan, yaitu :
- Perubahan kadar oksigen , karbondioksida, dan ion hydrogen dalam darah arteri
dan cairan serebrospinal
- Perubahan tersebut menimbulkan perubahan kimia dan menimbulkan respon dari
sensor yang disebut kemoreseptor
- Ada 2 jenis kemoreseptor, yaitu kemoreseptor pusat yang berada di medulla dan
kemoreseptor perifer yang berada di badan aorta dan carotid pada sistem arteri
Kemoreseptor sentral
- Neuron yang terletak dipermukaan sentral lateral medulla batang otak
- Peningkatan kadar karbondioksida dalam darah arteri dan cairan serebrospinal
merangsang peningkatan frekuensi dan kedalaman respirasi
- Penurunan oksigen hanya sedikit berpengaruh pada kemoreseptor sental
Kemoreseptor perifer
- Terletak di badan aorta dan carotid pada sistem arteri
- Kemoreseptor ini merespon terhadap perubahan konsentrasi ion oksigen,
karbondioksida dan hydrogen dalam darah artri.
J. Mekanisme non-kimia
- Sistem limbik dan hipotalamus , rangsang nyeri dan emosi
- Proprioseptor di otot, tendo dan sendi yang berspon terhadap Gerakan tubuh
seperti olahraga akan meningkatkan ventilasi
- Baroreseptor di sinus karotikus, arkus aorta dan antrium menyebabkan tekanan
darah meningkat, frekuensi denyut jantung menurun, ventilasi menurun dan
vasodilatasi
- Jika suhu meningkat maka ventilasi meningkat
- Hormon epinefrin meningat/rangsang simpatis menyebabkan ventilasi berubah
- Iritasi mukosa sel pernapasan : reflesk bersin, pola napas berubah
- Refleks hering-breuer akan diaktifkan regangan reseptor yang terletak dalam
alveoli, yaitu Ketika paru berdistensi, inspirasi mengalami hambatan sehingga
paru tidak mengalami overdistensi pada aktivitas berat
K. Pola pernapasan
- Eupnea, pernapasan normal dimana frekuensi pernapasan 12-18 kali per menit,
kedalaman dan iramanya teratur
- Takipnea, peningkatan frekuensi pernapasan
- Bradypnea, penurunan frekuensi pernapasan
- Hyperpnea, peningkatan kedalaman pernapasan
- Hiperventilasi, peningkatan baik dalam frekuensi maupun kedalaman dengan
PCO2 rendah
- Kussmaul, hiperventilasi yang ditandai peningkatan frekuensi dan kedalaman,
yang berkaitan dangan diabetic asidosis berat atau yang bersumber dari ginjal
- Cheyne-stokes, perubahan episode apnea (hilangnya pernapasan) dan periode
napas dalam. Paling sering berkaitan dengan gagal jantung dan kerusakan pada
pusat pernapasan (akibat trauma atau tumor)
2.2.1. Inspirasi
Paru dan dinding dada merupakan struktur yang elastis. Pada keadaan
normal, hanya ditemukan selapis tipis cairan di antara paru dan dinding dada
(ruang intrapleura).15 Inspirasi merupakan proses aktif. Kontraksi otot inspirasi
akan meningkatkan volume intratoraks. Tekanan intrapleura di bagian basis paru
akan turun dari sekitar -2,5 mmHg (relatif terhadap tekanan atmosfer) pada awal
inspirasi, menjadi -6 mmHg. Jaringan paru akan semakin teregang. Tekanan di
dalam saluran udara menjadi sedikit lebih negatif dan udara akan mengalir ke
dalam paru. Pada akhir inspirasi, daya recoil paru mulai menarik dinding dada
kembali ke kedudukan ekspirasi sampai tercapai keseimbangan kembali antara
daya recoil jaringan paru dan dinding dada. Tekanan di saluran udara menjadi
lebih positif dan udara mengalir meninggalkan paru.
2.2.2 Ekspirasi
Ekspirasi selama pernapasan tenang merupakan proses pasif yang tidak
memerlukan kontraksi otot untuk menurunkan volume intratoraks. Namun, pada
awal ekspirasi, sedikit kontraksi otot inspirasi masih terjadi. Kontraksi ini
bertujuan untuk meredam daya recoil paru dan memperlambat ekspirasi.15, 16
Pada inspirasi kuat, tekanan intrapleura turun menjadi -30 mmHg sehingga
pengembangan jaringan paru menjadi lebih besar. Bila ventilasi meningkat,
derajat pengempisan jaringan paru juga ditingkatkan oleh kontraksi aktif otot
ekspirasi yang menurunkan volume intratoraks.
BUNYI NAPAS
BUNYI NAPAS ABNORMAL