di
RUANG BEDAH
Dr. Pancho Kaslam, DRM, MSc.
Litbang PP PERDALIN
• Kerugian terkait pelayanan kesehatan dan komplikasi pada pembedahan yang dapat
dihindari: ‘Healthcare Associated Infections’
• Healthcare Associated Infections: mengancam nyawa ratusan juta pasien setiap tahun.
• Infeksi luka pasca operasi sesar: dialami sekitar 20% perempuan sehingga
menghambat mereka untuk memberikan asuhan kepada bayinya.
• Perkembangan pengaturan RS: telah berubah dari rumah sakit tradisional ke rawat
jalan, penginapan, toko, dan non-institusional lainnya, sehingga meningkatkan
kompleksitas langkah-langkah perlindungan tenaga kesehatan dan pekerja lainnya.
Bahwa:
• Dokter Bedah, Staf dan Pasien memiliki RESIKO YANG SAMA
• Dokter Bedah dan Staf senantiasa TERPAPAR dan KONTAK dengan darah dan cairan tubuh
pasien
• Kepatuhan terhadap standar prosedur operasional (SOP) TERBUKTI DAPAT MENCEGAH
terjadinya penularan infeksi
• KEWASPADAAN ISOLASI merupakan bagian utama pada Praktik PPI yang bertujuan untuk
memutus mata rantai infeksi.
Komponen Program:
1. Tim PPI dan Program PPI PROGRAM PPI
2. Pedoman PPI berbasis bukti, Pendidikan dan Pelatihan
3. Pemantauan dan Evaluasi PENDIDIKAN
MONITORING
AUDIT &
PEDOMAN & SURVEILAN
Tujuan Khusus:
1. Pengaturan lalu lintas kerja di kamar Operasi dan efisiensi kerja petugas
2. Persiapan alat operasi dan pendukung sesuai SPO
3. Pengelolaan sarana dan prasarana
4. Sistem manajemen pengaturan pasien di instalasi bedah sentral
5. Koordinasi satuan kerja ruang bedah dan perawatan dalam transportasi pasien pra
dan pasca operasi
perlu difahami dan dipatuhi pelaksanaannya sesuai STANDAR oleh semua orang di
fasilitas pelayanan kesehatan secara KONSISTEN tanpa toleransi (ZERO TOLERANCE TO
INFECTION) berdasarkan perilaku senantiasa menjaga kebersihan
ZONASI
ZONA 1: Tingkat Resiko Rendah (Normal)
• terdiri dari area resepsionis, ruangan tunggu
keluarga pasien, ruang janitor dan ruang utilitas
kotor.
• masih bisa diakses oleh pengunjung dan pakaian
dari luar Instalasi Kamar Operasi boleh dipakai. Meja Bedah
1. Daerah Bebas: merupakan daerah dimana pengunjung tidak diizinkan masuk, dan petugas
harus melepaskan alas kaki.
2. Daerah Bersih
a. Koridor transfer pasien
b. Kamar ganti Pakaian dokter
c. Kamar ganti Perawat
d. Kamar persiapan dan pemulihan pasien
3. Area Semi-Restriktik (koridor): daerah dimana pengunjung dan petugas harus melepaskan
alas kaki.
4. Area restriktik: kamar operasi dan koridor kamar operasi
area restriktik adalah daerah dimana pengunjung tidak diizinkan masuk, petugas harus
memakai perlengkapan khusus (topi, masker, alas kaki, pakaian khusus), harus ganti
pakaian, tidak boleh rangkap.
Seminar PPI di Kamar Bedah_PP.PERDALIN 2021
PEMBAGIAN DAERAH
DI SEKITAR KAMAR OPERASI
1. Daerah Publik: boleh dimasuki oleh semua orang tanpa syarat khusus. Misalnya: kamar tunggu.
2. Daerah Semi Publik: boleh dimasuki oleh orang-orang tertentu saja, yaitu petugas. Pada daerah ini
biasanya diberi tulisan “DILARANG MASUK SELAIN PETUGAS” dan sudah ada pembatasan tentang jenis
pakaian yang dikenakan oleh petugas (pakaian khusus kamar operasi) serta penggunaan alas kaki khusus
di dalam.
3. Daerah Aseptik: merupakan daerah kamar bedah sendiri yang hanya bisa dimasuki oleh orang yang
langsung ada hubungan dengan kegiatan pembedahan, umumnya daerah yang harus dijaga
kesucihamaannya. Daerah aseptik dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
– Daerah aseptik 0, yaitu lapangan operasi, daerah tempat dilakukannya pembedahan.
– Daerah aseptik 1, yaitu daerah memakai gaun operasi, tempat duk atau kain steril, tempat instrumen
dan tempat perawat instrumen mengatur dan mempersiapkan alat.
– Daerah aseptik 2, yaitu tempat mencuci tangan, koridor penderita masuk.
Kamar operasi terdiri dari beberapa ruang, di dalam maupun di lingkungan kamar operasi:
1. Ruang Penerimaan Pasien: ruang serah terima pre-operasi Instalasi Kamar Operasi dan dilengkapi
dengan brankar, lemari tempat pakaian Instalasi Kamar Operasi bagi pasien yang akan menjalani operasi,
ruang ganti pasien One Day Care (ODC), lemari terkunci untuk penyimpanan pakaian dan barang
berharga milik pasien.
2. Ruang Induksi dan Premedikasi: ruang dimana pasien dari ruang penerimaan dibawa ke ruang induksi
untuk dilakukan premedikasi, tersedia oksigen sentral.
3. Ruang Operasi I: dilengkapi meja operasi (datar, head up-head down, tilt kiri-kanan, duduk atau setengah
duduk, V atau V terbalik) secara manual, lampu operasi untuk menerangi bagian-bagian operasi, oksigen
sentral, suction sentral, mesin anestesi, monitor pasien, tersedia alat kesehatan, obat-obatan dan jenis
cairan kebutuhan operasi, yang tersedia dalam troli. Kamar Operasi I digunakan untuk operasi biasa.
4. Ruang Operasi II: dilengkapi meja operasi (datar, head up-head down, tilt kiri-kanan, duduk atau setengah
duduk, V atau V terbalik) secara manual. Juga dilengkapi dengan lampu operasi yang mampu menerangi
bagian-bagian operasi. Mesin anestesi dilengkapi dengan tabung penampung gas anestesi (merek Penlon),
monitor EKG yang bisa terlihat tekanan darah, rekaman jantung, nadi, saturasi oksigen, AC
sentral, Suction, oksigen sentral, alat kauter (Alsa bisa dipakai untuk TUR, bisa dipakai untuk Bifolar),
tersedianya alat kesehatan dan obat-obatan, dan jenis cairan yang bisa memenuhi kebutuhan operasi,
yang tersedia dalam troli.
5. Ruang Operasi III: digunakan untuk operasi yang bersifat bersih, yang dilengkapi dengan meja operasi
yang bisa dimodifikasi beberapa posisi (datar, head up-head down, tilt kiri-kanan, duduk) secara manual.
Ruang Operasi III dilengkapi lampu operasi yang mampu menerangi bagian-bagian operasi.Dilengkapi
dengan mesin anestesi, monitor ECG yang bisa terlihat tekanan darah, rekaman jantung, nadi, saturasi
oksigen, AC sentral, oksigen sentral, suction sentral, alat kauter, tersedianya alat kesehatan dan obat-
obatan, dan jenis cairan yang bisa memenuhi kebutuhan operasi, yang tersedia dalam troli.
Lalulintas di ruang bedah: perlu diingat adanya daerah bebas, bersih dan area
semirestriktik, restriktik.
1. Lalu lintas Petugas
• Sarana pada lalu lintas petugas harus ditentukan adanya: ruang ganti pakaian, perlengkapan
khusus, batas daerah bersih dan kotor
2. Batas-batas tersebut meliputi:
• Petugas buka alas kaki, masuk ruang bedah lewat pintu khusus, menuju ruang ganti pakaian (daerah
bersih)
• Petugas ganti pakaian dengan pakaian khusus bedah (tidak boleh dirangkap) dan cuci tangan.
• Pakaian petugas disimpan dalam lemari pakaian yang sudah disiapkan.
• Petugas masuk dalam area restriktik dalam kedaan sudah memakai tutup kepala, masker dan alas kaki
khusus.
• Bila sudah selesai bekerja petugas keluar melalui jalur yang sama waktu masuk dengan meletakkan
kembali perlengkapan-perlengkapan yang sudah dipakai di tempat yang sudah ditentukan.
5. Prosedurnya:
• Sebelum operasi dimulai, semua alat yang mungkin akan dipakai sudah ada di dalam kamar
operasi.
• Setelah selesai operasi, semua alat yang sudah dipakai harus segera diletakkan di loket
yang telah disiapkan tempatnya, dibawa ke Instalasi Sterilisasi Sentral bagian pengepakan.
• Instrumen disiapkan oleh petugas Instalasi Sterilisasi Sentral sampai instrumen siap pakai.
• Penyerahan instrumen oleh petugas Instalasi Sterilisasi Sentral lewat loket.
• Alat linen yang sudah dipakai dimasukan ke dalam kantong khusus lewat loket dan dikirim
ke bagian pencucian.
• Alat–alat disposable yang sudah dipakai dimasukkan ke dalam kantong atau tempat khusus
dan dikirim ke bagian pembakaran.
• Protokol Tirai Steril serta Pakaian Scrub (termasuk sarung tangan dan gaun steril)
1. Semua petugas di ruang sadar pulih harus bebas dari penyakit yang menular melalui
pernapasan atau udara dan bebas dari luka terbuka.
2. Prosedur kewaspadaan harus dipatuhi dengan merujuk pada penularan lewat darah.
3. Sebelum masuk ruang sadar pulih semua petugas harus mengganti pakaian dengan
pakaian yang khusus dipakai untuk bekerja di ruang tersebut, termasuk alas kaki,
pakaian tersebut tidak diperbolehkan dibawa ke luar ruangan, dan pakaian dari luar
tidak boleh dibawa masuk.
4. Semua pengunjung harus mengenakan gaun pelindung atau gaun dan alas kaki
pelindung yang disediakan sebelum memasuki ruangan.
5. Petugas diharuskan selalu mencuci tangan dengan sabun antiseptik setiap kali kontak
dengan pasien.
Signage
Petunjuk arah
ruangan
ATAU
Pemisahan ruangan antara ruang bedah, ruang ‘donning’ (memakai) Pada pintu keluar
dan ruang ‘doffing’ (melepas) APD. ruangan doffing
39
Seminar PPI di Kamar Bedah_PP.PERDALIN 2021
RUANG GANTI APD
• Terdapat area khusus untuk memakai
dan melepas APD
• Ruangan memakai APD (donning PPE)
dan ruang untuk melepas APD (doffing
Tanda demarkasi pembagian lokasi
PPE) terpisah dan ditandai
• Ruangan melepas APD (doffing PPE)
tersedia fasilitas untuk cuci tangan
(hand hygiene) dan wadah limbah.
• Memastikan sirkulasi aliran udara bersih
di dalam kedua ruangan berjalan baik
• Tata letak ruang melepas APD dibuat alur
sebagai zona merah dan tidak bertemu
dengan staf pendukung di zona kuning
X
Pegangan tangan diruang doffing APD➔
atau hijau.
40
PEMANTAUAN DI INSTALASI BEDAH SENTRAL
Teknik surveilans meliputi observasi praktik pada pasien secara langsung dan
observasi tidak langsung dengan mempelajari laporan mikrobiologi, Kardex
perawat, atau rekam medis untuk mendapatkan data HAIs.