Deskripsi Kasus :
Seorang pria berusia 50 tahun, dengan berat badan 45 kg dan tinggi badan 160cm,
mengalami sesak nafas, kecepatan nafas meningkat, batuk tidak efektif serta
mengalami berkeringat di malam hari. Pasien ini didiagnosa TB Paru oleh dokter di
Puskesmas dan ini adalah kali pertama terdiagnosa. Pasien tidak memiliki penyakit
penyerta lain dan tidak memiliki alergi obat. Pasien mendapatkan resep obat TB berupa
Obat Kombinasi dosis tetap/KDT (Fixed Dose Combination-FDC) yang berisi rifampicin
(R), pirazinamid (Z), isoniazid (H), ethambutol (E) untuk diminum di rumah.
Pasien bercerita bahwa sudah batuk-batuk sekitar 1,5 bulan dan tidak kunjung sembuh.
Pasien merasa tidak memiliki nafsu makan, mudah lelah dan merasa lebih kurus (berat
badan sebelumnya adalah 50 kg).
Pasien tinggal dirumah dengan istri dan dua anaknya yang berumur 17tahun dan
20tahun. Lingkungan tempat tinggal pasien adalah lingkungan pemukiman yang padat
penduduk, dan banyak juga tetangganya yang terkena TB. Pasien merasa resah dan
tidak nyaman karena merasa akan mendapat jumlah obat yang banyak obat yang harus
diminum.
Tugas :