Anda di halaman 1dari 3

NOTULENSI MATAKULIAH EVOLUSI OFFERING A 2019

Hari/Tanggal : Senin/1 November 2021


Materi : Makroevolusi
Kelompok Presenter : Kelompok 8
1. Nur Halimatus Sa'diyah (190341621649)
2. Rifa Aprilia Rahman (190341621632)
3. Risma Anisa (190341621601)
4. Risza Nuril Samsiyah (190341621627)
Notulen : Vanessa Anya Widia Diniputri (190341621619)
Moderator : Veronica Niaftan (190341621645)

1. Pertanyaan
Nama : Chyntia Eki Deamita
NIM : 190341621654
Makroevolusi dapat terjadi karena akumulasi perubahan mikroevolusi, bagaimanakah
mekanisme suatu peristiwa mikroevolusi dapat mempengaruhi makroevolusi? Mohon
penjelasannya

Jawaban (presenter)
Nama : Risma Anisa
NIM : 190341621601
Makroevolusi dapat terjadi ketika mikroevolusi terjadi berulang kali selama jangka waktu
yang panjang dan mengarah ke pembentukan spesies baru. Berbagai mekanisme evolusi,
seperti mutasi, aliran gen, pergeseran genetik, dan perubahan lingkungan utama seperti
letusan gunung berapi gempa bumi atau asteroid menghantam bumi yang mengubah
lingkungan sehingga seleksi alam menyebabkan perubahan besar dalam ciri-ciri satu
spesies dimana dapat mengubah kumpulan gen suatu populasi melalui mikroevolusi dalam
jangka waktu yang lama dapat menghasilkan makroevolusi. Sehingga dapat dikatakan
bahwa, makroevolusi dapat terjadi karena adanya akumulasi perubahan mikroevolusi yang
mampu memisahkan suatu populasi menjadi dua populasi yang berbeda.

Jawaban (tambahan)
Nama : Nur Halimatus Sa'diyah
NIM : 190341621649
Mikroevolusi didefinisikan sebagai perubahan dalam spesies yang tidak cukup drastis
untuk menciptakan spesies baru (spesiasi). Perubahan yang menghasilkan spesies baru
adalah bagian dari makroevolusi.
Seringkali mikroevolusi dapat menyebabkan makroevolusi ketika perubahan terlihat
sangat jelas dan dua spesies berbeda muncul. Keduanya disebabkan oleh mutasi,
pergeseran genetik, aliran gen atau seleksi alam.

2. Pertanyaan
Nama : Delia Mandandari
NIM : 190341621610
Bagaimana model evolusi simultan dapat memberikan jawaban atas kelemahan dari model
evolusi filetik, khususnya yang bertalian dengan adanya kesenjangan bentuk antara leluhur
dan keturunannya?

Jawaban (presenter)
Nama : Rifa Aprilia Rahman
NIM : 190341621632
Izin menjawab pertanyaan Delia. karena pada model evolusi simultan ini terdapat konsep
perkembangan spesies baru yang terjadi secara simultan dari suatu spesias tertentu.
Misalnya spesies A berkembang menjadi dua spesies baru atau lebih. Keturunan dari
spesies A ini mungkin saja memiliki sifat dan daya adaptasi yang berlainan terhadap
lingkungannya, karena itu biasanya spesies baru itu muncul pada teori yang berbeda. Hal
itu lah yang membuat suatu spesies dapat berevolusi yang mana berkaitan dengan
adaptasinya terhadap lingkungan tempat hidup.
Berbeda dengan model evolusi filetik yang hanya berdasarkan kepada garis
keturunanannya saja misalnya, species A hidup di suatu kawasan tertentu seiring dengan
berjalannya waktu, spesies tersebut mengalami perubahan sehingga keturunannya berbeda
dengan leluhurnya yang menyebabkan speciesnya tidak sama lagi dengan leluhurnya.

Jawaban (tambahan)
Nama : Livia Siska Rukmana
NIM : 190341621628
Evolusi filetik merupakan model evolusi yang menjelaskan bahwa sebagian besar spesiasi
bersifat lambat, seragam, dan berangsur-angsur. Seluruh spesies secara perlahan
mengalami perubahan menjadi spesies yang baru. Dalam sudut pandang ini, tidak ada
garis batas yang jelas antara spesies nenek moyang dengan spesies baru, sehingga
perubahan bentuk spesies biasanya sifatnya mendadak dan tidak ada bentuk peralihannya
karena bukti yang terlampau sedikit, namun kekurangan model ini dapat dijelaskan
melalui model evolusi simultan, dimana pada model ini dijelaskan bahwa perubahan
bentuk spesies terjadi secara simultan dari suatu spesias tertentu. Jadi spesies A
berkembang menjadi dua spesies baru atau lebih. Keturunan A mungkin memiliki sifat dan
daya adaptasi yang berlainan terhadap lingkungannya, karena itu biasanya spesies baru itu
muncul pada teori yang berbeda. Spesies A sebagai spesies asal, mungkin punah, tapi
mungkin juga tidak.

Jawaban (tambahan)
Nama : Nabilla Rosha Mayyori
NIM : 190341621623
Izin menambahkan jawaban dari pertanyaan Saudari Delia. Pada evolusi filetik, terdapat
persoalan utama yaitu bukti-bukti yang ditunjukkan oleh fosil sangat sedikit, sehingga
jarang dijumpai jejak fosil yang menujukkan perubahan gradual yang memperlihatkan
tahapan berjenjang. Sedangkan pada evolusi simultan memiliki konsep bahwa
perkembangan spesies baru terjadi secara simultan dari suatu spesies tertentu. Contohnya
pada kuda. Pada konsep evolusi simultan, fenomena gradualistik diperkirakan kuda
muncul dari leluhurnya secara bervariasi ada yang besar dan ada yang kecil. Pada evolusi
filetik perubahan bentuk spesies biasanya bersifat mendadak dan tidak ada bentuk
peralihannya.

Anda mungkin juga menyukai