DISUSUN OLEH,
Ayundah Indriawati
C1018007
4A S1 Keperawatan
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk bekerja bersama untuk menyelesaikan
makalah ini. Dimana makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah keperawatan
dasar.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman
yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, Oleh sebab itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin..
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................5
PENDAHULUAN..........................................................................................................................5
1.1 LATAR BELAKANG.........................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
2.1 Pengertian Tanda – Tanda Vital.......................................................................................................6
2.1.1 TEKANAN DARAH.............................................................................................................6
2.1.2 NADI......................................................................................................................................6
2.1.3 PERNAFASAN......................................................................................................................8
2.1.4 SUHU...................................................................................................................................10
2.2 Pemeriksaan Fisik............................................................................................................................11
2.2.1 Pengertian:...............................................................................................................................11
2.2.3 Metode..................................................................................................................................11
2.2.4 Pendekatan pengkajian fisik dapat menggunakan :.........................................................14
BAB III.........................................................................................................................................15
PENUTUP....................................................................................................................................15
A. KESIMPULAN......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1.2 NADI
Nadi adalah gerakan atau aliran darah pada pembuluh darah arteri yang
dihasilkan oleh kontraksi dari ventrikel kiri jantung. Denyut nadi adalah rangsangan
kontraksi jantung yang dimulai dari NODES SINOURI atau NODUS SINOS
ATRIAL yang merupakan bagian atas serambi kanan jantung. Salah satu indikator
kesehatan jantung adalah terjadinya peningkatan denyut nadi pada saat beristirahat.
Pemeriksaan nadi sangat penting dilakukan agar petugas kesehatan yang melakukan
pemeriksaan nadi dapat mengetahui keadaan nadi (frekuensi irama dan kuat lemah
nadi ). Mengukur denyut nadi yang terasa pada pembuluh darah arteri yang
disebabkan oleh gelombang darah yang mengalir di dalamnya sewaktu jantung
memompa darah ke dalam aorta atau arteri.
Tujuan pemeriksaan nadi adalah :
Untuk mengetahui kerja jantung
Untuk menegetahui jumlah denyut jantung yang terasa pada pembuluh darah.
Untuk menentukan denyut nadi normal atau tidak.
Kecepatan denyut jantung bereaksi terdapat rangsangan yang ditimbulkan oleh
system saraf simpatis dan saraf parasimpatis, beberapa hal yang mempengaruhi
jumlah denyut: emosi, nyeri, aktivitas, dan obat-obatan. Kecepatan denyut nadi
bertambah bila tekanan darah turun karena jantung berusaha meningkatkan keluarnya
darah.
Kecepatan Nadi (Pulse Rate)
Pulse Rate (jumlah denyutan perifer yang dirasakan selama 1 menit) à dihitung
dengan menekan arteri perifer dengan menggunakan ujung jari
1) Tachycardia: nadi >100 -150 x/mntà jantung overwork à oksigenasi sel tidak
adequat
2) Palpitasi : perasaan berdebar-debar, sering menyertai tachycardi
3) Bradycardia : denyut nadi < 60 x/mnt àkejadian lebih sedikit dibandingkan
tachycardia
Denyut Nadi sangat fluktuatif dan meningkat dengan :
1) exercise,
2) illness,
3) Injury
4) emotions.
Usia Denyut nadi (x/permenit)
Balita 120-160
Anak 90 – 140
Pra sekolah 80 – 110
Sekolah 75 – 100
Remaja 60 – 90
Dewasa 60-100
Table 2 Nilai Normal Nadi
2.1.3 PERNAFASAN
Pernafasan atau respirasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang
mengandung O2 (oksigen) ke dalam tubuh, serta menghembuskan udara yang
banyak mengandung CO2 (karbon dioksida) sebagai sisa dari oksidasi keluar tubuh.
Penghisapan ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi. Secara
normal orang dewasa bernafas kira – kira 16 – 20 x/menit, sementara bayi dan anak
kecil lebih cepat daripada orang dewasa. Naiknya kecepatan bernafas disebut
polypnea. Jika suhu badan naik kecepatan bernafas bertambah, karena tubuh
berusaha melepaskan diri dari kelebihan panas. Pemeriksaan pernafasan merupakan
pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai proses pengambilan oksigen dan
pengeluaran karbon dioksida. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai frekuensi,
irama, kedalaman dan tipe atau pola pernafasan.
Faktor – faktor yang mempengaruhi pola pernafasan:
1) Faktor fisiologis
a) Menurunnya kemampuan meningkatkan O2 seperti pada anemia
b) Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti obstruksi saluran
pernafasan bagian atas.
c) Hivopolemia sehingga tekanan darah menurun yang mengakibatkan
terganggunya O2
d) Kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding dada seperti pada kehamilan,
obeisitas, penyakit kronis, seperti TBC paru.
2) Faktor perkembangan
a) Anak usia sekolah dan remaja, resiko infeksi saluran pernafasan dan merokok
b) Dewasa, muda dan pertengahan, diet yang tidak sehat, kurang aktivitas, stress
yang mengakibatkan penyakit jantung dan paru.
c) Dewasa tua adanya proses penuaan yang mengakibatkan kemungkinan
arteriosklerosis, elastisitas menurun
3) Faktor perilaku
a) Nutrisi
b) Exercise: akan meningkatkan kebutuhan oksigen
c) Merokok: nikotin menyebabkan fase konstruksi pembuluh darah perifer dan
koroner.
d) Kecemasan
4) Faktor lingkungan
a) Tempat kerja
b) Suhu lingkungan
c) Ketinggian dari permukaan air laut
Ritme pernafasan
2.1.4 SUHU
Pemeriksaan suhu merupakan salah satu pemeriksaan yang digunakan untuk
menilai kondisi metabolisme dalam tubuh , dimana tubuh menghasilkan panas secara
kimiawi melalui metabolisme darah. Suhu tubuh perlu dijaga keseimbangannya,
yaitu antara jumlah panas yang hilang dengan jumlah panas yang diproduksi. Proses
pengaturan suhu terletak pada hypothalamus dalam sistem saraf pusat. Bagian depan
hypothalamus dapat mengatur pembuangan panas dan bagian hypothalamus belakang
mengatur upaya penyimpanan panas.
Perubahan suhu tubuh diluar kisaran normal akan mempengaruhi titik
pengaturan hypothalamus. Perubahan ini berhubungan dengan produksi panas
berlebihan, kehilangan panas minimal, atau kombinasi hal di atas. Sifat perubahan
akan mempengaruhi jenis masalah klinis yang dialami klien
Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh:
Usia : pengaturan suhu tubuh tidak stabil sampai pubertas, lansia sangat sensitif
terhadap suhu yang ekstrem.
Olahraga: meningkatkan produksi panas.
Kadar hormon: perempuan mengalami frekuensi suhu tubuh yang lebih besar dari
laki – laki.
Lingkungan : suhu tubuh secara normal berubah 0,5˚ selama 24 jam titik terendah
pada pukul 1 – 4 dini hari.
Usia Suhu (Derajat
Celcius)
3 bulan 37,5
1 tahun 37,7
3 tahun 37,2
5 tahun 37,0
7 tahun 36,8
9 tahun 36,7
13 tahun 36,6
Table 4 Nilai Normal Suhu
.2 Pemeriksaan Fisik
2.2.1 Pengertian:
Pemeriksaan fisik adalah melakukan pemeriksaan fisik klien untuk menentukan
masalah kesehatan pasien. Ini merupakan tahap ke tiga dalam pengumpulan data.
Pemeriksaan fisik dalam keperawatan digunakan untuk mendapatkan data objektif
dari riwayat pemeriksaan pasien.
2.2.2 Tujuan
Tujuan dari pemeriksaan fisik adalah untuk menentukan status kesehatan
pasien, mengidentifikasi masalah pasiendan mengambil data dasar untuk
menenrukan rencana tindakan keperawatan.
2.2.3 Metode
a. Inspeksi
Adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat dan
mengevaluasi bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan atau penilaian.
Hasilnya seperti : Mata kuning (icteric), terdapat struma di leher, kulit kebiruan
(sianosis), dll. Secara formal pemeriksa menggunakan indra penglihatan
berkonsentrasi untuk melihat pasien secara seksama, persisten, dan tanpa terburu-
buru sejak pertama kali bertemu.
b. Palpasi
Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan melalui perabaan oleh tangan
dan jari-jari terhadap bagian-bagian tubuh yang mengalami kelainan. Ini
merupakan langkah kedua yang dilakukan untuk melengkapi data dari inspeksi.
Pads atau ujung jari merupakan area yang paling baik yang digunakan untuk
palpasi karena ujung saraf spesifik untuk indra sentuh terkelompok saling
berdekatan. Pengukuran kasar suhu tubuh paling baik menggunakan punggung
(dorsum) tangan.Misalnya adanya tumor, oedema, krepitasi (patah/retak tulang),
dll. Ini adalah area tangan yang digunakan untuk palpasi
GAMBAR 1 Pemeriksaan Fisik Palpasi
1) Rales : suara yang dihasilkan dari eksudat lengket saat saluran-saluran halus
pernafasan mengembang pada inspirasi (rales halus, sedang, kasar). Misalnya
pada klien pneumonia, TBC.
2) Ronchi : nada rendah dan sangat kasar terdengar baik saat inspirasi maupun
saat ekspirasi. Ciri khas ronchi adalah akan hilang bila klien batuk. Misalnya
pada edema paru.
3) Wheezing : bunyi yang terdengar “ngiii….k”. bisa dijumpai pada fase
inspirasi maupun ekspirasi. Misalnya pada bronchitis akut, asma.
4) Pleura Friction Rub ; bunyi yang terdengar “kering” seperti suara gosokan
amplas pada kayu. Misalnya pada klien dengan peradangan pleura.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah memahami tentang tanda-tanda vital. Dan kesimpulannya adalah kesehatan pada
tubuh kita itu sangat penting. Terutama bagi tanda-tanda vital seperti denyut nadi, tekanan
darah, pernapasan, suhu badan, dan berat badan. Bagaimana prosedur pelaksanaan yang
berperan penting kepada masyarakat atau pun pasien dan bertujuan untuk menambah
pengetahuan. Seperti pada tekanan darah, seiring dengan bertambahnya umur seseorang
maka tekanan darah akan meningkat. Dan emosi ataupun rasa nyeri yang di alami oleh
seseorang itu juga berpengaruh terhadap meningkatnya tekanan darah.
Dengan demikian Suhu tubuh dapat menunjukkan keadaan metabolisme dalam tubuh, denyut nadi
dapat menunjukkan perubahan pada sistem kardiovaskular, frekuensi pernapasan dapat menunjukkan fungsi
pernapasan, dan tekanan darah dapat menilai kemampuansistem kardiovaskuler, yang dapat dikaitkan
dengan denyut nadi.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul H. A. Aziz. 2009. Kebutuhan Dasar Manusia Jilid 1. Jakarta: Salemba Medika.
Bickley, Lynn S. 2008. Buku Saku Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan Bates.Jakarta.
EGC
Hidayat, A.Aziz Alimul, 2006, Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika
Joyce, K & Everlyn, R.H. (1996). Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan. Jakarta : EGC
Mubarak,Iqbal wahit,2008,Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi Dalam
Praktik,Jakarta : EGC