Anda di halaman 1dari 5

PROLOG

Semilir angin membuat suasana semakin tenang saja,embun yang tadi pagi begitu tebal
sekarang telah berkurang.Hari sudah menjelang siang,biasanya taman kota selalu penuh sesak dengan
anak-anak kecil dan juga orang-orang dewasa yang jogging sambil menikmati sisa udara yang masih
bersih.Apalagi hari minggu,semakin ramai saja taman itu.Tapi entah karena apa orang-orang yang
biasa mengunjungi tempat itu tidak banyak yang datang,hanya beberapa orang saja.Dan diantara
beberapa orang tersebut,lihatlah di bawah pohon besar, dua orang anak kecil tengah saling bertatap
muka ,nampak di wajah sang gadis ia amat sedih dengan air mata yang mengalir malas di pipi
tembamnya,begitupula dengan sang anak laki-laki.memang ia tak terlihat menangis,tapi dari raut
wajahnya sudah dapat ditebak ia juga tengah bersedih.Ada apakah gerangan mereka hari itu begitu
sedih ? Padahal biasanya mereka bermain rukun satu sama lain,bermain bersama,tertawa
bersama,berlarian kian kemari.Mereka kah tengah bertengkar,tengah berebut mainan ? tapi tak
tampak 1 buah pun mainan mereka di sekitar.Lantas apa yang tengah mereka tangisi ? Mereka kah
dilarang bermain bersama lagi oleh kedua mamanya ? Tapi,apakah benar begitu ? Mungkin
tidak,mungkin ada hal lain yang membuat kedua sejoli itu nampak sedih.Ya,bisa saja mereka akan
berpisah,karena harus ikut kedua orang tua mereka ,atau bisa jadi mereka tidak satu sekolah lagi.. Ah
entahlah..

Tiba-tiba dari balik pohon lain muncul seekor kelinci manis yang tengah berlari-lari menuju
mereka berdua.Sang gadis terbelalak,dan segera menyambut si kelinci dengan pelukannya.Mereka
begitu akrab,padahal sang gadis baru saja membelinya 2 hari yang lalu di toko hewan dekat kantor
papanya.

“Ronie,kenapa kau berlari-lari seperti itu ?” Kata gadis itu masih disela tangisnya.Ya,kelinci
peliharaannya itu bernama Ronie.Nama yang diusulkan oleh teman laki-lakinya yang tengah berdiri
mematung melihat pemandangan yang sebenarnya baru dilihatnya sejak 2 hari yang lalu.Ia tahu persis
bagaimana cintanya si gadis dengan binatang peliharaannya.Kelinci itu adalah hadiah ulang tahunnya
yang ke 8 dari ayah dan ibunda tercintanya.Hadiah yang paling ditunggu-tunggu sejak ia masih
berumur 5 tahun.

Kelinci itu semakin manja saja dipangkuan sang gadis,ia begitu menikmati setiap usapan dari
jari jemari sang pemilik.Hampir-hampir ia terlelap dibuatnya.

“Heii meeks,sini ...lihat ronie-ku ..imut kan ? bulunya lembut lhohh” gadis itu memanggil teman laki-
lakinya yang berdiri mematung tadi. ‘Meeks’ itulah nama dari teman laki-laki sang gadis,ah
sebenarnya bukan ‘meeks’ namanya, itu hanyalah sebutan baginya.Namanya yang sebenarnya adalah
Bryana Adhy Sammeeks.. ah bukan-bukan ..Bukan itu namanya. Teman gadisnya memang suka usil
mengganti-ganti nama orang. Yang bagi’meeks’, itu sama sekali bukan jadi masalah.Yang menjadi
masalah saat ini ialah,ia harus berpisah dengan sahabat yang begitu dikasihinya.Sang sahabat harus
pergi dengan kedua orangtuanya ke desa neneknya,berat memang ,semenjak mereka bayi mereka
memanglah selalu bersama,pasalnya mama mereka saling bersahabat dan turunlah persahabatan kedua
mama tersebut pada anak-anaknya.

Umur ‘meeks’ dengan sang gadis hanyalah terpaut 1 tahun,’meeks’ lebih tua dari sang
gadis,makanya ia selalu mencoba untuk melindungi sang sahabat.Walaupun sang sahabat selalu ogah-
ogahan dilindungi dan juga kadang merasa kesal karena kemana-mana ‘meeks’ selalu ikut.
“Kan aku bukan tuan puteri yang kemana-mana harus selalu dikawal !!” ujarnya memarahi ‘meeks’
suatu ketika.

“Tapi tak ada salahnya kan aku bersamamu ? Apa aku mengganggu mu ?” ‘meeks’ membela diri

“tentu saja,aku jadi tidak bebas berbuat,aku tak bebas makan..sedikit-sedikit kau ngoceh ,ga boleh
gini ga boleh gitu,rasanya mau meledak mendengar ocehanmu.”

“tapi kata mama mu aku harus menjagamu.berarti aku berhak dong mengingatkan..lagian kamu suka
makan sembarangan kan gak baik buat kesehatan,itu penyebabnya kamu sering sakit dan jadi ga
masuk sekolah .”

“teruss ?? lagian mamaku gak melarang aku untuk makan sesuka hatiku,kamu aja yang sok-sok an
kaya dokter .”

“tapi kalau sakit siapa yang repot ? lebih repot’an aku ketimbang mama mu.”

Sang gadis mencoba mengingat,3 hari sebelum dirinya berumur 8 tahun ia jatuh sakit,demam
parah kata mama,ia tak doyan makan,tubuhnya panas,setiap waktu ia terus-terusan mengingau,dan
yang merawatnya adalah ‘meeks’ setiap pulang sekolah ia langsung kerumah dan mengompres
keningnya dengan air es,mencoba menidurkannya dengan membacakan dongeng-dongeng yang
dikarangnya sendiri,menghiburnya,memaksanya untuk makan agar cepat sembuh dan akhirnya ia
sembuh tepat satu hari sebelum dirinya berusia 8 tahun.Sebenarnya ‘meeks’ begitu baik pada sang
gadis tapi sang gadis tak sepenuhnya menyadari kebaikan hati ‘meeks’.Ia begitu acuh tak acuh dan
kadang tak peduli.Dan sifatnya itu persis seperti sifat dari mendiang kakek tirinya.Aneh memang tapi
ya begitulah.

“Apa??aku harus segera pulang ?? tapi aku belum selesai ronie ..apa ? mama udah siap ?”
terdengar sang gadis berbicara dengan kelincinya,Ronie. ‘meeks’ hanya melongo keheranan.Pasalnya
ia baru kali ini melihat sahabat karibnya berbicara dengan hewan.Dan yang ia ketahui hewan itu tidak
dapat berbicara,kecuali dalam cerita-cerita yang dikarangnya sendiri,yang kebenyakan menjiplak
cerita mamanya.

“kamu bisa ngomong sama hewan ?” tanya ‘meeks’ pada sahabatnya, sambil berjongkok di depannya.

“gak bisa lah...”

“lha trus tadi itu apa ?”

“ya ronie bilang aku suruh pulang sama mama,soalnya udah mau berangkat.!!”

“berarti kamu tahu bahasa hewan,naa...”

“enggak bisa,cuman paham aja kokk,”

“alah belagak ,ya udah kalo mau berangkat pulang gih,aku anterin sampe rumah yaa..”

“cape deh,kemana-mana dianter,lagian tadi aku kesininya juga sendirian .kenapa pulangnya mesti
dianter.untung deh besok-besok gak bakal ada orang yang ngikutin aku kayak kamu !! huhh..” sahut
gadis yang tadi oleh ‘meeks’ dipanggil ‘naa’ sambil berjalan pulang ke rumah.Dan ‘meeks’ jelas
membuntutinya.

“Kita akan teteap jadi sahabat kan naa ?” tanya ‘meeks’ di dalam perjalanan pulang.
“iya iya kan udah janji tadi...”

“bener yaa,awas kalo bohong,kalo besok kita udah gede dan ketemu lagi berarti kia masih sahabat kan
?”

“iya meeks.....” gadis’naa’ menyahut dengan hati sedikit dongkol,nan kesal.

“kamu selalu mengulang-ulang pernyataan yang sudah jelas-jelas tegas.. itu membuatku bete
meeks ..’gadis ‘naa’ mulai menggerutu.

“aku kan hanya mengingatkan naa,siapa tahu kamu udah lupa sama janji yang beberapa menit yang
lalu di ikrarkan.”

“kayak selebritis aja ikrar-ikrar,emang apaan ?”

“ya bukan apa-apa naa,kan siapa tahu kamu begitu,kamu kan memori otaknya kecil.jaddi...” ‘meeks’
sengaja tidak melanjutkan kata-katanya.

“jadi apa ? ga bisa nginget-inget sesuatu gitu ??”

“kamu lho yang bilang bukan aku “ lantas ‘meeks’ tertawa kecil.

“enak aja kalo ngomong,enggak ...aku bisa nginget-inget sesuatu..”

“hanya dalam beberapa jam “ ‘meeks’ menambah-nambahi kata-kata yang diucapkan gadis ‘naa’.

“enak aja, enggaaaaakkkk... mamaaaaa meeks jahatttt ” teriak gadis ‘naa’ keras seperti biasanya.

‘meeks’ menjulurkan lidahnya “mama-mu gak disini “ ‘meeks’ kembali menjulurkan lidahnya didekat
muka gadis ‘naa’.

“mamaaa.. meeks jahat” kat gadis ‘naa’ pelan yang sepertinya hendak menangis.

“ih, masa nangis sih gitu doang ? katanya mau jadi detektif ,masa detektif nangis sih? Gak ada lho
dalam sejarah detektif nangis.” ‘meeks’ mencoba menghibur gadis ‘naa’ agar tidak jadi
menagis,soalnya masalah akan semakin pelik ketika ‘naa’ mengangis. !

“biarin,abis kamu jahat sih..”

“iya iya enggak lagi ddeh.”

“Awas kamu yaa tak bilangin mama !! “

“Boleh aja, toh mamamu pasti akan belain aku “

“Uhh.. Dasar .. mamaaaaaaaa !” teriaknya kencang

“Syirik banget sih kamu . Udah sana, tuh mama-papamu nungguin “ Kata ‘meeks’ melemah .

Gadis ‘naa’ mendengus kasar dan segera menghampiri mamanya yang sudah menunggu di pintu
mobil.

“Udah pamitan kan sama Brandy ?” tanya mamanya

“Udah dong ma,kan Keina anak yang baik.”


“Lho? Kok gak salam dulu sama Brandy kita mau berangkat lho ini,sana salam dulu.setelah itu kita
berangkat.”

Lantas,dengan malas gadis ‘naa’ yang ternyata namanya Keina itu mendekati ‘meeks’ yang ternyata
namanya adalah Brandy.

“Aku berangkat dulu yaa.. sampai ketemu lagi.” Kata keina pelan sambil sedikit tersenyum

“Hati hati ya..jangan lupain aku lhoo..”

“Iyaaaaa ah .. dasar bawel”

©©©
PERTAMA

Minggu malam,langit Yogyakarta nampak mendung menggantung.Sebentar lagi mungkin


akan turun hujan.Tak seperti biasanya jalanan nampak padat,Mungkin karena malam minggu orang-
orang banyak yang keluar.Sudah kesekian kalinya Brandy menekan dengan dongkol klakson mobil
jeepnya.Sesekali ia juga mengumpat,mengeluarkan sumpah serapahnya.

Beberapa saat kemudian Brandy terbebas dari kemacetan.Dengan kecepatan tinggi Brandy
membawa mobil kesayangannya ke tempat tujuannya.Kemampuannya dalam berkendara memang
tidak boleh diragukan lagi.sejak masuk SMP dulu Brandy diajak oleh kakak sepupunya untuk ikut
club racing.Maka tak heran bila ia sangat mahir berkendara dalam keadaann jalanan
apaun.Namun,nasib buruk siapa yang kira.Di persimpangan dekat taman tujuannya Brandy hampir
menabrak seseorang.

“heh,Punya mata gak sih loe? Main nyelonong gitu aja ! Untung gue gak jantunga,coba kalo gue
jantungan udah mati berdiri deh ..” Cerocos orang yang hampir ditabraknya.

“Lu aja kali ya yang gak punya mata,nyebrang gak liat-liat” noh mobil gua jadi lecet.

“Peduli amat.loe yang salah . Loe ga liat no lampu merah hah ?Apa loe buta warna ” bentaknya
sambil menunjuk-nunjuk traffic light yang hampir berwarna hijau.

“Malah ngatain gue buta warna segala.Kurang ajar banget sih loe !”

“Udah gak usah kebanyakan lagu.Tanggung jawab loe ! no buku gue jadi kotor ,basah lagi.” Katanya
sambil menunjuk bukunya yang ada di sebelah kaki Brandy.

“Ini ? “ Kata Brandy sambil menunjuk buku yang di maksud dengan kaki.Kemudian Brandy malah
menginjak-injak buku itu dengan kasar.Lantas gadis itu menjerit jerit.

“aaaaaaaaaaaa……singkirin kaki loe dari buku gue,ini tugas akhir semester gue.Loe tuh ya !!!”

“Apaa ? ha ? Appa?”

“Gue sumpahin loe bakal sial dalam kurun waktu sebulan ini!”

“Masa bodo”

Lantas Brandy menuju mobilnya dan segera pergi dari hadapan gadis yang menurutnya galak itu.

“Gadis aneh” Umpat Brandy sesaat setelah sampai di tempat tujuannya.

“Semoga Shefa masih nungguin aku…” batinnya

Namun,sesampainya di tempat yang

Anda mungkin juga menyukai