Penjualan=10.000 xRp 5.000 = Rp 50.000.000 Net Credit Sales = 60% = Rp 30.000.000 Periode kredit yang ditetapkan = 30 hari. Jadi Piutang yang seharusnya =Rp 30.000.000 360 hari 30 hari = Rp 2.500.000,- 2. - Perputaran piutang yang diharapkan = 360 hari x 1 kali = 12 kali 30 hari - Perputaran Piutang yang senyatanya = Rp 30.000.000 x 1 kali = 10 kali Rp 3.000.000 3. Periode kredit yang senyatanya = 360 hari = 36 hari 10 4. Kesimpulan Harapan Kenyataannya Receivable turn over 12 kali 10 kali Piutang seharusnya Rp 2.500.000,- Rp 3.000.000,- Periode Kredit 30 hari 36 hari
Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan :
Bahwa pembeli tidak menggunakan kesempatan untuk memperoleh discount dan tidak mentaati periode kredit maksimum. 2)1.Besarnya Biaya Tetap. TC = 40.000 unit x Rp 750 = Rp 30.000.000 VC = 40.000 unit x Rp 600 = Rp 24.000.000 – Jadi besarnya FC = Rp 6.000.000 2.Profit yang akan diperoleh. Rencana Penjualan = 48.000 x Rp800 = Rp38.400.000 FC = Rp 6.000.000 VC = 48.000 x Rp 600 = Rp 28.800.000+ TC =Rp 34.800.000– Profit =Rp 3.600.000 Penjualan sekarang=40.000xRp800 =Rp32.000.000 FC = Rp 6.000.000 VC= 40.000 x Rp 600 = Rp 24.000.000 + TC =Rp30.000.000 – Profit yang diperoleh sekarang =Rp 2.000.000 Jadi tambahan profit = Rp 3.600.000 – Rp2.000.000 = Rp 1.600.000,- 3. Cost of Marginal Invesment pada piutang. Average Invesment yang direncanakan = Rp34.800.000 =Rp 34.800.000 =Rp 6.960.000,- 360 hari 5 72 hari Average Invesment Sekarang = Rp 30.000.000 =Rp30.000.000 =Rp 3.000.000 – 360 hari 10 36 hari Marginal Invesment pd piutang =Rp 3.960.000,- Jadi Cost of Capital Marginal pada piutang = 16% x Rp 3.960.000,- = Rp 633.600,- 4. Cost of Marginal Bad Debt. Bad Debt yang diperkirakan = 3% x Rp 38.400.000 = Rp 1.152.000,- Bad Debt sekarang = 0,50% x Rp 32.000.000 = Rp 160.000,-(-) Cost of Marginal Bad Debt = Rp 992.000,- 5. Kesimpulan terhadap kebijaksanaan. Cost of Marginal Pd piutang = Rp 633.600 Cost of Marginal Bad Debt = Rp 992.000 + Total Cost = Rp1.625.600 Total Profit = Rp1.600.000 – Jadi kelebihan Cost atas profit = Rp 25.600 Oleh karena tambahan Profit yang diterima < tambahan Cost yang dikeluarkan Rp 1.600.000 < Rp 1.625.600,- maka kebijaksanaan tersebut tidak perlu dilakukan. 3)1. Profitabilitas tambahan penjualan = Satuan tambahan penjualan x (P - VC) = 720.000 x(2.000 –1.500)= Rp360.000.000,- 2. Tingkat Piutang saat ini = Penjualan Kredit 12 = Rp 7.200.000.000 = Rp 600.000.000,- 12 3. Tingkat Piutang setelah perubahan kebijaksa naan =Rp7.200.000.000 +(720.000xRp2.000) 6 = Rp 1.440.000.000,- 4. Besarnya tambahan Piutang =1.440.000.000 –600.000.000= Rp 840.000.000,- 5. Tambahan Investasi pada Piutang =Tambahan Piutang x VC dalam % dari penjualan =840.000.000x(Rp1.500x100%)= Rp630.000.000,- Rp2.000 6. Keuntungan yang disyaratkan = 20% x Rp 630.000.000,- = Rp 126.000.000,- Dari hasil perhitungan terlihat bahwa : Tambahan keuntungan > keuntungan yang disyaratkan yaitu : Rp 360.000.000 > Rp 126.000.000,- Sehingga kelonggaran kredit bisa diberikan. 4)1. Kenaikan Penjualan = 10% x Rp 7.200.000.000 = Rp 720.000.000 2. Tambahan Keuntungan = Rp 720.000.000 x Rp 500 =Rp 180.000.000 Rp2.000 3. Perputaran Piutang = 360 hari x 1 kali = 8 kali 45 hari 4. Piutang yang tertanam = (7.200.000.000 + 720.000.000) : 8 = Rp 990.000.000,- 5. Tambahan Piutang. = Piutang yang tertanam – Piutang saat ini = Rp 990.000.000 – Rp 7.200.000.000 12 = Rp 390.000.000,- 6. Tambahan Investasi pada Piutang =Rp1.500 x Rp 390.000.000 = Rp 292.500.000,- Rp2.000 7. Keuntungan yang disyaratkan = 20% x Rp 292.500.000 = Rp 58.500.000,- Kesimpulan : Perpanjangan waktu kredit bisa dibenarkan karena tambahan keuntungan > keuntungan yg disyaratkan Yaitu : 180.000.000 > 58.500.000