“JANTUNG”
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
BANJARMASIN
2021
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui Penyakit Jantung
2. Mengetahui Gejala Penyakit Jantung
3. Mengetahui Faktor Risiko Penyakit Jantung
4. Mengetahui Klasifikasi Penyakit Jantung
5. Mengetahui Ukuran Epidemiologi Penyakit Jantung
6. Mengetahui Keterpaparan dan Kerentanan Penyakit Jantung
7. Mengetahui Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Jantung
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.4 Klasifikasi
Menurut Nazmah (2012) dalam Muhammad Supri D (2019) klasifikasi penyakit
jantung koroner ada 4 yaitu sebagai berikut:
a. Angina Pectoris atau Stable Angina
Angina pectoris atau Stable Angina merupakan jenis penyakit jantung yang
paling ringan yang disebabkan karena adanya ketidakseimbangan suplai darah
dengan kebutuhan otot jantung yang sifatnya hanya sementara. Penyebab dari
gangguan suplai darah tersebut karena terjadinya penyempitan pembuluh
darah koroner yang dikarenakan terjadinya proses arthersklerosis pada
pembuluh koroner, sehingga terjadi hambatan pada aliran darah tetapi tidak
total.
b. Angina Tidak Stabil atau Unstable Angina
Definisi dari angina tidak stabil kurang lebih sama dengan angina pectoris
hanya saja yang membedakan yaitu derajat sakitnya lebih berat, waktu
kemunculan angina tidak stabil bisa kapan saja dan intensitas keluhan yang
lebih lama.
c. Prinzmetal Angina
Prinzmetal Angina merupakan gangguan yang terjadi karena adanya sumbatan
secara komplit disebabkan karena adanya spasm pada 10 pembuluh darah
koroner. Jika dalam waktu 20 menit tidak segera ditangani maka dapat
menyebabkan injury pada sel – sel otot jantung.
d. Infark Miokard Akut
Infark miokard akut di bagi menjadi 2 yaitu:
1) ST Segmen Elevasi Myocardial Infraction (STEMI)
ST Segmen Elevasi Myocardial Infraction (STEMI) disebabkan karena
adanya sumbatan total pada pembuluh darah koroner yang dapat
menyebabkan injury pada sel sel otot jantung bahkan sampai mengenai
lapisan otot jantung bagian luar. Tanda dari STEMI yaiu adanya
kenaikan enzim pada jantung (CKMB atau Troponin).
2) Non ST Segmen Elevasi Myocardial Infraction (NSTEMI)
Pada Non ST Segmen Elevasi Myocardial Infraction (NSTEMI) sudah
terjadi injury ada sel sel otot jantung. NSTEMI terjadi pada saat angina
pectoris atau angina tidak stabil tidak dideteksi secara dini maupun
tidak ditangani dengan tepat. Keluhan yang dialami kurang lebih sama
dengan angina tidak stabil.
Host
Host adalah suatu inang atau induk yang memiliki peran sebagai penjamudan berkarakteristik
sebagai makhluk hidup baik itu manusia maupun hewan sertamenjadi tempat persinggahan
berbagai jenis penyakit. Penjamu memberikantempat dan penghidupan kepada suatu patogen
(mikroorganisme)penyebab penyakit yang mana dapat atau tidak dapat menimbulkan
penyakit akibatrangsangan tersebut. Efek lain yang dapat ditimbulkan oleh organisme
penyebab penyakit juga ditentukan oleh tingkat imunitas tubuh, susunan genetik, tingkat
a. Usia
Agent
Agent adalah penyebab penyakit yang dapat didefinisikan berbagai macam bentuk dan
wujud tergantung penyakit atau masalah Dalam penyakit jantung yang tergolong
dalam kelompok agent yakni agent kimia endogen, agent biologis, danagent nutrisia.
a) Agent biologis
Fungsi hormon dan biologi Respon fisiologis tubuh perempuan dengan laki-laki
dalam menghadapi berbagai jenis faktor resiko dipengaruhi oleh fungsi hormonal dan
biologis.Terutama disini adalah jenis kelamin perempuan memiliki respon
berbedaketika sebelum masa menopause, yang mana terdapat hormon estrogensebagai
pelindung dari adanya ancaman penyakit jantung. Berbeda hal nya pada laki-laki
yang cenderung dapat merespon dengan cepat karena ketiadaanhormon tersebut.
Sehingga penyakit jantung cenderung banyak pada laki-lakidari pada perempuan,
kecuali telah tiba masa menopause.
b) Agent kimia endogen
- Kolesterol Kadar kolesterol yang tinggi dapat mengendap didalam pembuluh
arteri yang menyebabkan penyempitan dan pengerasan yang dikenal sebagai
atherosklerosis atau plak. Plak ini dapat mempersempit ruang
pada pembuluh darah dan akan menghambat aliran darah. Jika plak
tersebut pecah maka akan menciptakan suatu gumpalan darah di daerah tersebut
- Diabetes
Kondisi dimana adanya peningkatan kadar glukosa dalam darahyang melebihi
ambang batas normal. Rentang normal kadar glukosa dalam darah saat puasa
yakni 80-90 ml/dl darah, atau rentang kadar gula saattidak puasa berkisar 140-160
ml/dl darah.Diabetes jangka panjangmemberi dampak yang parah pada sistem
kardiovaskular. Komplikasimikrovaskular terjadi akibat penebalan membran basal
pembuluh kecil.Penyebab penebalan tersebut berkaitan langsung dengan tingginya
kadarglukosa dalam darah. Penebalan mikrovaskular menyebabkan iskemia
dan penurunan penyaluran oksigen dan zat gizi ke jaringan.
- Hipertensi
Hipertensi menimbulkan suatu proses sklerosis pada dinding arteri.Proses Ini akan
mempermudah pembentukan bekuan darah dan melemahkan pembuluh darah
penderita, sehingga mudah pecah danterbentuk trombus. Efek yang terjadi pada
pembuluh darah jantung secara terus menerus menyebabkan kerusakan sistem
pembuluh darah arterisehingga mengalami suatu proses pengerasan pembuluh
darah. Haltersebut juga dibuktikan dalam hasil penelitian Diana, dkk
yangmenyebutkan bahwa tekanan darah yang tinggi secara terus menerus
menyebabkan kerusakan pembuluh darah arteri secara perlahan-lahan.Arteri
tersebut mengalami pengerasan yang disebabkan oleh endapanlemak pada dinding
pembuluh darah, sehingga menyempitkan lumen yangada di dalam pembuluh
darah yang mana akan membuat aliran darahmenjadi terhalang dan menimbulkan
gangguan pada jantung.
c) Agent nutrisi
Zat gizi atau nutrien seperti glukosa, natrium, lemak jenuh berurutandapat
meningkatkan prevalensi terjadinya penyakit diabetes, hipertensi,dan kolesterol.
Peningkatan yang melebih batas normal akan meningkatkan faktor resiko terkena
penyakit jantung. Kebiasaan konsumsi(tinggi glikemik, tinggi natrium, rendah serat
dan tinggi lemak jenuh), dankebiasaan konsumsi minuman (kopi dan alkohol) masi
banyak ditemui dikalangan masyarakat khususnya di kalangan remaja dan dewasa.
Yang mana akan berdampak langsung terhadap komplikasi beberapa penyakitseperti
hipertensi, diabetes, dan kolestero.
Environment
Segala sesuatu yang terjadi baik itu diluar maupun didalam kondisi organisme yakni hewan
atau manusia yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan dan memiliki kemungkinan
terjadinya penularan suatu penyakitterhadap organisme tersebut. Faktor lingkungan sangat
beragam dan disesuaikandengan kondisi organisme atau individu tersebut yang memiliki
resiko terhadapdampak yang diberikan. Dalam penyakit jantung sendiri, faktor lingkungan
disini terbagi atas faktor lingkungan sosial, ekonomi, dan budaya.
I. Lingkungan sosial
- Kebiasaan merokok orang-orang disekitar
Lingkungan disini sangat berperan dalam mempengaruhi seseorang untuk terkena
dampak dari orang-orang yang merokok.Baik disini menjadi perokok aktif maupun
pasif juga sama-samamemiliki pengaruh yang sangat kuat untuk kesehatan. Suatu
individu akan terdorong untuk mengikuti kebiasaan merokok masyarakat sekitar
dengan asumsi bahwa merokok adalah suatu pencitraan hingga sampai pada
kebutuhan biologis tubuh masing-masing individu tersebut. Dengan
begitu tingginya angka kejadianmerokok di masyarakat sulit untuk dikurangi
mengingat merokok merupakan masalah personal dari pada individu.
- Kebijakan pemerintah
Peraturan-peraturan yang disusun oleh pemerintah terutamanya yang berkaitan
dengan kesehatan juga sangat turut andil terhadap adanya peningkatan prevalensi
penyakit jantung. Misalnya ialah terkait kebijakan pemerintah yang masih menyetujui
operasionalnya perusahan cukai di Indonesia.Sedangkan pengaruh nya dengan
kesehatan berbandingterbalik jika dilihat dari segi ekonomi. Perlunya keterlibatan
dari semua pakar baik itu dari pakar ekonomi hingga pakar kesehatan.
II. Lingkungan ekonomi
Tingkat kesejahteraan masyarakat banyak diukur dari segiekonomi, oleh karenanya
banyak sekali hal-hal terutama dalamkesehatan yang selalu mengedepankan nilai
ekonomi sehingga bagisegelintir orang yang tingkat ekonominya rendah kesulitan
untukmengakses fasilitas kesehatan yang baik.
III. Lingkungan budaya
Pola hidup dan pola makan menjadi beberapa hal yang berbedaketika kita bicara
mengenai budaya. Indonesia sebagai negara yang beraneka macam budaya
dan kebiasaan adat. Banyak sekaliditemukan beberapa kebiasaan terutama
dalam pemilihan menu makanan yangtidak sesuai dengan kesehatan.
Oleh karenanya masi banyak faktorresiko terutama pada penyakit jantung yang
disebabkan oleh kesalahan dalam pola makan.
BAB III
KESIMPULAN
Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyakit yang cukup memiliki
tingkatkeparahan yang tinggi. Berdasarkan berbagai hasil penelitian banyak disebutkan
bahwa adanya peningkatan prevalensi penyakit jantung. Baik itu dari luar negeri
maupun dalam negeri. Banyaksekali faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit
jantungini. Faktor penyebab penyakit jantung diantaranya disebabkan oleh kombinasi
antara faktor penjamu (host), faktor penyebab (agent), dan faktor lingkungan (environtment).
Beberapa faktor tersebut berasal daridalam maupun luar organisme atau individu. Faktor
penjamu (host) disini lebih fokus ke faktorresiko yang berasal dari dalam individu tersebut.
Keberadaan ketiga faktor tersebut merupakansuatu landasan utama dalam ilmu epidemiologi.
Dalam penyakit jantung yang berperan sebagai penjamu (host) yakni terdiri atas berbagai
kategori mulai dari usia, jenis kelamin, gaya hidup,status gizi, tingkat pendidikan, dan sosial.
Untuk agent atau faktor penyebab dari penyakit jantung meliputi agent kimia endogen,
agent biologis, dan agent nutrisi. Sedangkan untuk faktorlingkungan yang mempengaruhi
terjadinya penyakit jantung ialah lingkungan sosial, ekonomi,dan budaya. Manfaat dengan
adanya ketiga faktor tersebut atau yang biasa dikenal sebagai trias epidemiology adalah
untuk memudahkan dalam mengkaji berbagai jenis faktor resiko baik itusecara langsung
maupun tidak langsung yang terlibat dalam terjadinya penyakit jantung.
DAFTAR PUSTAKA