Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENCEGAHAN DENGUE HAEMORAGIC FEVER


(DHF)
DI RUANG POLI ANAK
RSUD AL IHSAN BALEENDAH

DISUSUN OLEH :
1. Retno Dwi Lestari P17320120519
2. Wulan Nurhalimah P17320120522

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Pencegahan Penyakit Dengue Heamoragic Fever (DHF)


Sub pokok bahasan :
Sasaran : Pasien dan Keluarga dengan DHF
Tempat Penyuluhan : Poli Anak RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat Hari
/ Tanggal : Jumat, 12 November 2021
Waktu : 30 menit
Penyuluh : 1. Retno Dwi Lestari
2. Wulan Nur Halimah

A. Latar Belakang
Nyamuk aedes aegypti dikenal dengan sebutan Black white Mosquito atau Tiger
Mosquito karena tubuhnya memiliki ciri yang khas yaitu adanya garis-garis dan bercak-
bercak putih keperakan di atas dasar warna hitam. Sedangkan yang menjadi ciri khas
utamanya adalah dua garis lengkung yang berwarna putih keperakan di kedua sisi lateral
dan dua buah garis putih sejajar di garis median dari punggungnya yang berwarna dasar
hitam.(Soegeng Soegijanto,2003)
Demam berdarah dengue (DBD) atau dengue haemorhagic fever (DHF) bukan
penyakit baru di Indonesia. Tahun 1969, kasus pertama DBD dilaporkan di Jakarta (Kho
Lin Keng,dkk). Jauh hari sebelum itu, penyakit dengue, cikal bakal munculnya penyakit
DBd, sudah dikenal di Indonesia sejak tahun 1979 (David Bylon,Batavia). (Nadesul
Hendrawan,2007)
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan
di indonesia yang jumlah penderitanya cenderung meningkat dan penyebarannya semakin
luas. Penyakit DBD merupakan penyakit menular yang terutama menyerang anak-anak.
(Nadesul Hendrawan,)
Di Indonesia penyakit DBD masih merupakan masalah kesehatan karena masih
banyak daerah yang endemik. Daerah endemik DBD pada umumnya merupakan sumber
penyebaran penyakit ke wilyayah lain. Setiap kejadian luar biasa (KLB) DBD umumnya
dimulai dengan peningkatan jumlah kasus di wilayah tersebut. Untuk membatasi
penyebaran penyakit DBD diperlukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang
terus menerus, pengasapan (fogging),dan larvasidasi. (Nadesul Hendrawan)
Penyakit DBD mempunyai perjalanan yang sangat cepat dan sering menjadi fatal
karena banyak pasien yang meninggal akibat penanganannya yang terlambat. Demam
berdarah dengue (DBD) disebut juga dengue hemorhagic fever (DHF), dengue fever
(DHF), demam dengue (DD), dan dengue shock syndrome (DSS). (widoyono,2011).
Di banyak negara tropis, virus dengue sangat endemik. Di Asia, penyakit ini sering
menyerang di Cina Selatan, Pakistan, India, dan semua negara di Asia Tenggara. Sejak
1981, virus ini ditemukan di Queensland, Australia. Di sepanjang pantai Timur Afrika,
DBD juga ditemukan dalam berbagai serotipe. Penyakit ini sering menyebabkan KLB di
Amerika Selatan, Amerika Tengah, bahkan sampai ke Amerika Serikat sampai akhir
tahun1990-an. Epidemi dengue di Asia pertama kali terjadi pada tahun 1779, di Eropa pada
tahun 1784 di Amerika Selatan pada tahun 1835-an, dan di Inggris pada tahun 1922.
(widoyono,2011).

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit tentang pencegahan Demam
Berdarah Dengue (DBD) diharapkan pasien dan keluarga mampu mengetahui mengenai
penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan cara pencegahannya.

2. Tujuan Khusus

Setelah diberikan pendidikan kesehatan kesehatan selama 30 menit tentang pencegahan


Demam Berdarah Dengue (DBD), diharapkan pasien dan keluarga mampu :
a. Menyebutkan pengertian Demam Berdarah Dengue
b. Menyebutkan penyebab Demam Berdarah Dengue
c. Menyebutkan Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypty
d. Menyebutkan minimal 3 Tanda dan gejala Demam Berdarah
e. Menyebutkan Cara pencegahan Demam Berdarah Dengue

3. Sasaran
Pasien dan Keluarga dengan Demam Berdarah Dengue di Poli Anak
4. Materi
a. Pengertian Demam Berdarah Dengue
b. Penyebab Demam Berdarah Dengue
c. Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypty
d. Tanda dan gejala Demam Berdarah
e. Cara pencegahan Demam Berdarah Dengue
5. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi Tanya Jawab

6. Media
a. Leaflet

7. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Media dan Metode
1. 5 Pembukaan  Menjawab salam Media:
menit  Salam pembuka  Menyimak  Leaflet
 Menyampaikan  Mendengarkan , Metode :
tujuan penyuluhan dan menjawab  Ceramah
 Kontrak waktu pertanyaan
penyuluhan
2. 20 Pelaksanaan  Mendengarkan Media:
Menit Penyampaian materi : dan menyimak  Leaflet,
1. Pengertian Demam penuh perhatian Metode :
Berdarah Dengue
 Ceramah

2. Penyebab Demam  Mendengarkan  Tanya jawab


Berdarah Dengue dan menyimak
3. Ciri- ciri nyamuk penuh perhatian
Aedes Aegypty
4. Tanda dan gejala
Demam Berdarah
5. Cara pencegahan
Demam Berdarah
Dengue
6. Menjawab
pertanyaan
7. Evaluasi  Pasien dan  Diskusi
keluarga mampu
menyebutkan
kembali
mengenai materi
yang telah
disampaikan

3. 5 Penutup  Mendengarkan Media:


menit  Menyimpulkan  Menjawab salam  Leaflet,
 Salam penutup
Metode :
 Kontrak waktu
 Ceramah
penyuluhan
berikutnya

8. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a.Rencana kegiatan dan penyaji materi penyuluhan dipersiapkan dari sebelum
kegiatan
b. Kesiapan SAP.
c. Kesiapan media: Leaflet.

2. Evaluasi Proses
a. Peserta tidak meninggalkan tempat selama kegiatan
b. Peserta berperan aktif selama kegiatan berlangsung
c. Peserta dapat menjawab pertanyaan yang diajukan penyaji
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu menyebutkan pengertian DBD
b. Peserta dapat mengetahui penyebab DBD
c. Peserta dapat menyebutkan ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypty
d. Peserta dapat menyebutkan tanda gejala DBD
e. Peserta mampu menyebutkan cara pencegahan DBD
Lampiran

MATERI PENCEGAHAN DENGUE HAEMORAGIC FEVER (DBD)

1. Definisi
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang disebarkan nyamuk Aedes Aegypty yang dapat menyerang pada anak
dan dewasa dengan gejala utama demam,nyeri otot,tulang dan sendi yang biasanya
memburuk setelah dua hari pertama dan dapat menyebabkan perdarahan

2. Penyebab (Etiologi)
Penyebab Demam Berdarah Dengue adalah karena adanya virus dengue dan
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty. Meskipun dapat juga ditularkan
oleh Aedes Albopictus yang biasanya hidup di kebun- kebun. DBD ini banyak di
temukan di daerah tropis yang curah hujannya cukup tinggi. Sebab nyamuk akan
mudah berkembang biak di daerah yang tergenang air. Umumnya sering terjadi di
daerah Asia Tenggara, khususnya Indonesia yang saat ini menjadi masalah utama di
negeri kita ini.

3. Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypty


i. Warna hitam dengan belang-belang putih di seluruh badannya
ii. Berbadan kecil
iii. Biasanya menggigit pada siang hari dan sore hari
iv. Hidup dan berkembang biak di dalam rumah (bak mandi,kaleng
bekas,kolam ikan,ban bekas,pot tanaman air,tempat minuman burung)
v. Senang hinggap pada pakaian yang bergantung,kelambu dan ditempat
yang gelap dan lembab.
vi. Jentik nyamuk berperan aktif di dalam bak air
vii. Posisi jentik nyamuk tegak lurus dengan permukaan air
viii. Gerakan jentik nyamuk naik turun ke atas pemukaan air untuk bernafas
ix. Kemampuan terbang kira-kira 100 meter

4. Cara Penularan Demam Berdarah Dengue


a. Demam berdarah dengue hanya dapat ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes
Aegypty betina,yang tersebar luas di rumah-rumah dan tempat- tempat umum
(Sekolah,Pasar,Terminal,Warung dsb)
b. Nyamuk ini mendapatkan virus dengue waktu menggigit/menghisap darah orang
yang sakit DBD atau orang yang tidak sakit tetapi dalam darahnya terdapat Virus
Dengue.
c. Orang yang darahnya mengandung Virus Dengue tetapi tidak sakit dapat pergi
kemana-mana dan menularkan virus itu kepada orang lain di tempat yang ada
nyamuk Aedes Aegyptynya.
d. Virus dengue yang terhisap nyamuk Aedes Aegypty akan berkembang biak dalam
tubuh nyamuk.
e. Bila nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah orang lain,virus tersebut akan
dipindahkan bersama air liur nyamuk ke orang tersebut.
f. Orang yang digigit nyamuk Aedes Aegypty yang mengandung virus dengue
gejala sakit/demam setelah 4-7 hari (masa inkubasi)
g. Bila orang yang ditularkan tidak memiliki daya tahan tubuh yang baik,ia akan
segera menderita DBD (demam berdarah dengue)

5. Tanda dan Gejala Demam Berdarah Dengue

i. Demam tinggi 2 – 7 hari disertai menggigil. kurang nafsu makan, nyeri pada
persendiaan,serta sakit kepala.
ii. Pendarahan dibawah kulit berupa : Bintik-bintik merah pada kulit dan mimisan
(epistaksis).
iii. Nyeri perut ( ulu hati ) tapi tidak ada gejala kuning,ada mual dan muntah.
iv. Terjadi syok atau pingsan pada hari ke 3-7 secara berulang-ulang. Dengan tanda
syok yaitu lemah, kulit dingin , basah dan tidak sadar.

TANDA BAHAYA DBD :

a. Perdarahan gusi
b. Muntah darah
c. Penderita tidak sadar
d. Denyut nadi tidak teraba
Segara periksakan diri ke RS atau sarana pelayanan kesehatan terdekat.

6. Cara Pencegahan Demam Berdarah Dengue

Untuk mencegah penyakit DBD, nyamuk penularnya (Aedes aegypti) harus


diberantas sebab vaksin untuk mencegahnya belum ada. Cara yang tepat dalam
pencegahan penyakit DBD adalah dengan pengendalian vektornya, yaitu nyamuk
Aedes aegypti.

Cara yang tepat untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti adalah memberantas
jentikjentiknya di tempat berkembang biaknya. Cara ini dikenal dengan
Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD (PSN-DBD). Oleh karena tempat-tempat
berkembang biaknya terdapat di rumah-rumah dan tempat- tempat umum maka setiap
keluarga harus melaksanakan PSN-DBD secara teratur sekurang-kurangnya seminggu
sekali.

` PSN-DBD tersebut dapat digambarkan pada bagan

berikut : Gambar 2.1.

Nyamuk D ewasa
Fogging (dengan insektisida)
Fogg
i

Kimia
Jentik nyamuk
Fisik Fisika
a
Biolog
i

Cara Pencegahan yang dilakukan adalah sebagai berikut :


i. Kimia
Dengan cara pemberian abastisasi (abate), pengasapan atau fogging
ii. Fisik
Dalam sekurang-kurangnya seminggu sekali, maka cegahlah dengan
cara 3 M plus :
1) Menguras bak mandi
2) Menutup tempat penampung air
3) Mengubur atau menyingkirkan benda-benda yang yang dapat
digenangi air sepertiban bekas, kaleng bekas,vas
bunga,penampung air, dsb.
4) Menggunkan obat nyamuk sebelumtidur dan sebelum berpergian.
5) Menggantiair vas bungan, tempat minum burung atau
tempat lainya yang sejenis, seminggu sekali
6) Memperbiki saluran dan talang air yang tidak lancer/rusak
7) Menutup lubang pada potongan bamboo/pohon dengan tanah
8) Menaburkan bubuk larvasida
9) Memelihara ikan pemakan jetik dikolam/bak penampung air
10) Memasang kawat kasa
11) Menghindari kebiasaaan menggantung pakaian dalam kamar
12) Menggunakan kelabu
13) Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk
iii. Biologi
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan
pemakaian jetik (ikan adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt H-14) yaitu
agen yang aktif mengendalikan nyamuk.

7. Cara Pencegahan DBD Pada Anak


Ada beberapa cara agar anak tidak digigit nyamuk yang membawa virus dengue.
Berikut beberapa cara yang dapat orangtua lakukan untuk melindungi diri, anak, dan
keluarga:

 Genangan air merupakan tempat nyamuk untuk berkembang biak. Jadi, singkirkan
genangan air di sekitar rumah serta lingkungan perumahan. Bila perlu adakan
kegiatan gotong-royong untuk membersihkan lingkungan perumahan. 
 Buang benda apapun, seperti cangkir bekas, ember, baskom pot, dan benda bekas
lainnya yang dapat menampung air. 
 Untuk genangan air yang tidak dapat dihilangkan, seperti saluran air, air mancur,
dan kolam ikan, orangtua dapat menambahkan sedikit minyak tanah ke dalam air
untuk mencegah nyamuk bertelur di dalamnya. Minyak tanah beracun bagi nyamuk.
Ia dapat mengapung di atas air dan mencegah oksigen masuk ke dalam air, sehingga
membunuh larva yang menetas.
 Lakukan difumigasi oleh ahli pengendalian hama. Pastikan keluarga tidak ada di
dalam rumah ketika ini dilakukan, karena asapnya bisa berbahaya.
 Untuk keselamatan pribadi, mintalah anak dan anggota keluarga lain untuk
mengenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh. Pakaian yang dapat dikenakan
adalah baju lengan panjang dan celana lengan panjang, serta kaus kaki dan sarung
tangan jika cuaca memungkinkan. 
 Pastikan anak dan setiap anggota keluarga melakukan praktik kebersihan dasar
seperti mandi dua kali sehari. Karena bau badan dapat menarik nyamuk. 
 Gunakan kelambu saat tidur, bahkan di siang hari. Ini adalah cara alternatif yang
aman.
 Gunakan losion antinyamuk. Pastikan losion aman untuk digunakan anak-anak. 
 Pasang jaring nyamuk pada kusen jendela dan pintu untuk mencegah nyamuk masuk
ke dalam rumah. 
 Kurangi waktu berada di luar rumah selama musim hujan. Jika harus keluar, hindari
area dengan dedaunan lebat dan banyak air tergenang. 

8. Perawatan Pada Anak Dengan DBD


a) Banyak minum cairan: Anak yang sakit DBD perlu minum banyak air untuk
menurunkan demamnya, meredakan nyeri otot, juga sekaligus mencegah risiko
dehidrasi dan syok. Maka, pastikan anak mendapatkan asupan cairan setiap beberapa
menit. Jangan tunggu sampai anak haus.
b) Minum obat pereda nyeri: Keluhan demam, badan pegal linu, dan sakit kepala yang
dialami anak juga dapat ditangani dengan minum obat pereda nyeri seperti
paracetamol.
c) Infus cairan: Pemasangan infus umumnya menjadi metode pengobatan DBD yang
utama di rumah sakit. Infus berfungsi untuk mengembalikan cairan tubuh yang
hilang, mengalirkan asupan vitamin serta obat, serta menormalkan tekanan serta
aliran darah untuk mencegah risiko dehidrasi dan syok.
d) Istirahat cukup: Selama menjalani pengobatan demam berdarah, anak yang sakit
akan diwajibkan untuk istirahat total alias bed rest. Istirahat dapat mempercepat
datangnya masa penyembuhan penyakit. Istirahat juga dapat membantu pemulihan
jaringan tubuh yang rusak akibat infeksi demam berdarah.
DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer,Arif, dkk, 2016 Kapita Selekta Kedoteran. Edisi 3. Jilid 1. Jakarta : Media
Aesculapus
Ngasttiyah. 2015. Perawatan Anak Sakit. Jakarta.: EGC
Suwarasono H. 2018. Berbagi Cara Pemberantasan Jentik Ae. Aegypti. Cermin
Dunia Kedokteran
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah,Volume 2. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai