Anda di halaman 1dari 12

Abstrak

UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menegah) merupakan usaha produktif yang
dimiliki perorangan maupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha
mikro. Sehingga UMKM dapat disimpulkan sebagai usaha ekonomi yang dilakukan
oleh masyarakat kalangan menengah ke bawah. Digitalisasi UMKM merupakan suatu
upaya untuk mendigitalkan pemasaran produk-produk UMKM oleh pelaku UMKM. Di
zaman sekarang, dengan teknologi yang makin canggih, para pelaku usaha telah
dimudahkan dalam memasarkan dan menjual produk-produknya secara online. Pelaku
usaha dapat memasarkan produk-produknya di media-media sosial bahkan dengan
memberikan informasi titik lokasi pada maps yang tersedia di media sosial, sehingga
memudahkan costumer untuk datang langsung ke lokasi. Sebagian pelaku usaha juga
sudah tidak memerlukan lagi lapak dagangan, karena perubahan cara penjualan
melalui media sosial dan e-commerce sebaga ruang baru. Dalam hal ini, tim
pengabdian kepada masyarakat Universtas Hasanuddin menggunakan website berbasis
PHP, Java Script, CSS, atau menggunakan teknik handcoding. Digitalisasi UMKM ini
menggunakan format website, karena website lebih banyak dikenal dan digunakan oleh
khayalak. Dengan ini, pelaku UMKM diharapkan dapat memperluas jangkauan
pemasaran baik itu secara nasional maupun Internasional, serta mengefisiensikan
biaya, mempermudah akses pembelian serta menambah daya tarik produk yang dijual.
Penelitian ini dilakukan secara daring dengan membuat 3 website untuk mitra-mitra.
Selain itu, juga dilakukan pelatiahan digitalisasi UMKM untuk umum.
Kata kunci : UMKM, Digitalisasi, website

Abstract
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) is a productive business that individually
owned, or a business entity that has fulfil the criteria as micro business. So, UMKM can
be concluded as economic business by the lower-middle society. UMKM digitalization is
an effort to digitalize UMKM products marketing by UMKM owner. In now era, with an
advanced technology, the business owners are easier to market and sell their products
by online. The business owner can market their products in social media, they even give
the location information in the maps that available on social media, so it made the
costumer easier to come to the location. Half of the busness owners also don’t need a
booth, because the way to sell has changed by social media and e-commerce as a new
space. In this case, community service team of Hasanuddin University use website
using PHP, Java Script, CSS, or use handcoding technic. This UMKM digitalization,
using website because website is known and used more. In this, UMKM owners is
expected can expand the marketing range both nationally and internationally, also
decrease the costs, made the purchase access easier, and make the product that selled
is more interesting. This study is done by online methods by made 3 websites for the
partners. Besides that, digitalization training is also conducted for the public.

Keyword : UMKM, digitalization, website


Pendahuluan memenuhi kriteria Usaha Kecil se-
bagaimana dimaksud dalam Undang-
Usaha Mikro, Kecil, dan Undang ini.
menengah (UMKM) merupakan salah
satu praktik usaha popular di 3) Usaha Menengah adalah usaha
kalangan masyarakat. Program ekonomi produktif yang berdiri
pengembangan Usaha Mikro, Kecil sendiri, yang dilakukan oleh orang
dan Menengah atau UMKM sebagai perorangan atau badan usaha yang
salah satu Instrument untuk bukan merupakan anak perusahaan
menaikkan daya beli masyarakat, atau cabang perusahaan yang
pada akhirnya menjadi katup dimiliki, dikuasai, atau menjadi
pengaman dari situasi krisis moneter. bagian baik langsung maupun tidak
Keberadaan UMKM ini tidak dapat langsung dengan Usaha Kecil atau
dihapuskan atau dihindarakan dari Usaha Besar dengan jumlah kekayaan
masyarakat saat ini karena bersih atau hasil penjualan tahunan
keberadaannya sangat bermanfaat sebagaimana diatur dalam Undang-
dalam hal pendistribusian Undang ini. Berdasarkan definisi di
pendapatan masyarakat. Kegiatan atas maka pada intinya Usaha Mikro,
UMKM merupakan salah satu cara Kecil, dan Menengah adalah suatu
agar produk kreatif daerah dapat bentuk usaha ekonomi produktif yang
dikenal dan memberikan peluang dilakukan oleh orang perseorangan
bisnis bagi pelaku usaha di daerah. atau badan usaha perorangan yang
Selain itu, peran pelaku UMKM memenuhi kriteria Usaha Mikro,
dipandang sangat penting guna Kecil, dan Menengah.
meningkatkan pendapatan perkapita,
Menurut Menteri koperasi dan
sehingga pelaku UMKM dituntut
UKM Teten Masduki mengatakan “80
mampu untuk ikut serta dalam
persen pelaku usaha mikro, kecil dan
mengembangkan perekonomian
menengah (UMKM) mencatatkan
negaranya, terutama dengan
margin keuntungan lebih rendah
melakukan pengembangan dalam
selama setahun terakhir. Kondisi ini
pertumbuhan ekonomi terutama di
lantara disebabkan oleh pandemi
Provinsi Sulawesi Selatan.
Covid-19”. Selain itu, 53 persen
Pada Bab 1 pasal 1 UU No 20 pelaku UMKM mencatat penurunan
tahun 2008 tentang Usaha Mikro, nilai aset. Hal ini karena Sebagian
Kecil, dan Menengah (UMKM) maka besar UMKM kesulitan
yang dimaksud dengan Usaha Mikro, mendistribusikan produk mereka.
Kecil, dan Menengah adalah: Bahkan dalam penyewaan tempat
pendistribusian produk lebih tinggi
1) Usaha Mikro adalah usaha daripada keuntungan yang diperoleh.
produktif milik orang perorangan
dan/atau badan usaha perorangan Berdasarkan masalah-masalah
yang memenuhi kriteria Usaha Mikro yang ada, maka hal yang dapat
sebagaimana diatur dalam Undang- dilakukan yaitu sesuai dengan
Undang ini. program kerja pengabdian kami saat
ini yakni Digitalisasi UMKM, dimana
2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi bentuk Digitalisasi itu sendiri ada
produktif yang berdiri sendiri, yang beberapa bentuk dan salah satu yang
dilakukan oleh orang perorangan atau kami gunakan adalah format website
badan usaha yang bukan merupakan karena lebih mudah dan banyak
anak perusahaan atau bukan cabang digunakan oleh khalayak. Selain itu,
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, pembuatan website juga sangat
atau menjadi bagian baik langsung mudah misalnya dengan memakai
maupun tidak langsung dari Usaha wrodpress yang sudah familiar di
Menengah atau Usaha Besar yang tingkat pemula. Pengoperasian
website juga dapat dilakukan kapan
saja dan dimana saja serta dapat
akses secara global dan tidak
terbatas. Akan tetapi, Tim pengabdian
kami menggunakan website berbasis
php, java script, css atau Teknik
handcoding yang dirancang dengan
format tingkat professional serta
keamanannya yang sudah terjamin.
Pengabdian ini bertujuan
untuk mengetahui, mendiskripsikan
dan menganalisis pengembangan
Gambar 1.1 Peta Kota
Usahan Mikro, Kecil dan Menengah
Makassar
(UMKM) melalui fasilitas Digitalisasi
UMKM dengan penggunaan website
handcoding. Manfaat website ini yaitu
dapat memperluas jangkauan
pemasaran yang mempunyai potensi
market Internasional, selain itu
menghemat biaya sewa sebagai
pelaku usaha. Penggunaan website ini
juga dapat mempermudah akses
pembelian dan menambah daya tarik
produk yang akan dijual.
Metode pelaksanaan
1) Tempat dan waktu, Tempat Gambar 1.1 Peta Kabupaten
pelaksanaan kegiatan sosialisasi Gowa
dilaksanakan di kota Makassar dan
Gowa serta untuk pelaksanaan via
Daring dilaksanakan di daerah 2) Khalayak sasaran/Mitra
masing-masing. Untuk waktu Kegiatan, Khalayak sasaran
pelaksanaan dilaksanakan pada …… dikegiatan ini adalah UMKM di
sampai ……. 2021. Pada kegiatan ini, Sulawesi yang dimana telah
tim Pengabdian UNHAS menyediakan memiliki produk, aktif dalam
desain website untuk mitra kegiatan memasarkan produk namun
dan melaksanakan sosialisasi dan masih menggunakan metode
pelatihan mengenai pengenalan konvensional, serta produk yang
tentang apa itu digitalisasi serta dipasarkan bisa di ekspor. Contoh
bagaimana cara membuat UMKM produk dari mitra kegiatan seperti
Digital khusus untuk masyarakat ikan kaleng dan kopi Arabika.
umum.
Nama mitra dalam kegitan ini
yaitu:
1. UKM Bale Pallumara dan Penja.
2. UMK Arabika Enrekang.
3. UKM Paru Rica Makassar.
Gambar 1.4 Produk UKM Torabika
Enrekang

Gambar 1.5 Produk UKM Paru Rica


Makassar.

Gambar 1.3 Produk UKM Bale 3) Metode Pengabdian, metode


Pallumara dan penja pengabdian yang kami laksanakan
terbagi atas tiga tahap, yakni
persiapan, penyuluhan/pelatihan dan
demonstrasi. Pada tahap persiapan
kami mengumpulkan data dari mitra
UMKM untuk mempelajari situasi dan
kondisi dari mitra. Adapun fokus
tujuan yang ingin kami capai, yaitu
mengamati kendala-kendala mitra
dalam mengembangkan usahanya.
Salah satu cara yang kami lakukan
dengan membuat website dan
berdiskusi dengan mitra.

Tahapan selanjutnya adalah


penyuluhan/pelatihan, pada tahap ini
kami melaksanakan sosialisasi Secara mikro, evaluasi dapat
mengenai pengenalan sistem digunakan untuk menilai
digitalisasi UMKM. Tahapan ini pelaksanaan program, apakah proses
pembangunan telah berjalan sesuai
bertujuan untuk mentransformasikan
dengan rencana (visi dan misi),
UMKM berbasis konvensional menjadi apakah desain tersebut didasarkan
digital. pada masalah-masalah yang ada di
lapangan secara nyata, dan apakah
Tahapan yang terakhir adalah
pemecahan masalah tersebut dapat
demonstrasi, kami akan melakukan dijadikan sebagai bahan pengambilan
penjualan via website dengan masa keputusan dalam penyelenggaraan
percobaan selama 4 bulan dan program pembangunan.
diharapkan dapat terekspos secara Dalam pembuatan sebuah
global. program perlu diperhatikan dan
dievaluasi setiap tahapan program
4) Indikator Keberhasilan, indikator tersebut, mulai dari perencanaan
keberhasilan pada kegiatan program yang bertujuan untuk
pengabdian ini, yaitu apabila para mengetahui apakah program tersebut
layak atau tidak untuk dilaksanakan,
mitra sudah mengenal sistem
tahap pelaksanaan program dan
digitalisasi UMKM sesuai dengan penerapan strategi yang digunakan
tujuan awal pengabdian ini. Selain untuk pengembangan program
itu, para mitra-mitra yang terkait tersebut serta mengidentifikasi tujuan
dapat mentransformasikan UMKM- yang akan dicapai hingga pada tahap
nya dari model konvensional menjadi pembuatan rencana program
digital. selanjutnya.
Siklus proses evaluasi dapat
5) Metode Evaluasi, Evaluasi diterapkan dalam kerangka sistem
terhadap pengembangan usaha seperti berikut:
penting dilakukan agar dapat
dideteksi secara dini persoalan yang
timbul dalam pengelolaan usaha. Hal
ini penting dilakukan agar rencana
yang tidak bisa dilaksanakan dapat
segera diperbaiki dan sekaligus
memperkirakan masalah apa yang
mungkin akan muncul untuk diambil
tindakan pencegahan. Sebuah usaha
yang dirintis dari bentuk usaha yang
kecil jika di masa datang dapat
dikembangkan menjadi besar,
biasanya akan memiliki tingkat Gambar 1. Siklus Sistem Evaluasi
penyesuaian yang sangat tinggi Pengembangan
terhadap berbagai perubahan yang
Salah satu contoh Model
terjadi yang berpengaruh terhadap
Evaluasi Decision Oriented Evaluation
dunia usaha (Anoraga dan
adalah Model CIPP (Context, Input,
Sudantoko,2002). Sebagai suatu sub
Process dan Product) yang
sistem, proses evaluasi dalam
dikembangkan oleh Stufflebeam.
pelaksanaan program merupakan
Model ini melihat kepada empat
suatu siklus yang berkesinambungan
dimensi yaitu dimensi Konteks,
yang dapat memberikan masukan
dimensi Input, dimensi Proses, dan
sebagai alternatif pengambilan
dimensi Produk yang dipasarkan.
kebijakan pada penyusunan
Keunikan model ini adalah pada setiap
perencanaan tahun berikutnya.
tipe evaluasi terkait pada perangkat strategi program, desain prosedur
pengambil keputusan (decission) yang untuk strategi implementasi,
menyangkut perencanaan dan pembiayaan dan penjadwalan.
operasional sebuah program. Evaluasi masukan bermanfaat untuk
Keunggulan model CIPP memberikan membimbing pemilihan strategi
suatu format evaluasi yang program dalam menspesifikasikan
komprehensif pada setiap tahapan rancangan prosedural. Informasi dan
evaluasi yaitu tahap konteks, data yang terkumpul dapat digunakan
masukan, proses, dan produk untuk menentukan sumber dan
(Isaac and Michael, 1981). strategi dalam keterbatasan yang ada.
- Evaluasi konteks Pertanyaan yang mendasar adalah
Evaluasi konteks mencakup analisis bagaimana rencana penggunaan
masalah yang berkaitan dengan sumber- sumber yang ada sebagai
lingkungan program atau kondisi upaya memperoleh rencana program
obyektif yang akan dilaksanakan. yang efektif dan efisien (Isaac and
Berisi tentang analisis kekuatan dan Michael, 1981).
kelemahan obyek tertentu. - Evaluasi proses
Stufflebeam menyatakan evaluasi Evaluasi proses merupakan evaluasi
konteks sebagai fokus institusi yang yang dirancang dan diaplikasikan
mengidentifikasi peluang dan menilai dalam praktik implementasi kegiatan.
kebutuhan. Suatu kebutuhan Termasuk mengidentifikasi
dirumuskan sebagai suatu permasalahan prosedur baik
kesenjangan (discrepancy view) tatalaksana kejadian dan aktivitas.
kondisi nyata (reality) dengan kondisi Setiap aktivitas dimonitior
yang diharapkan (ideality). Dengan perubahan-perubahan yang terjadi
kata lain evaluasi konteks secara jujur dan cermat. Pencatatan
berhubungan dengan analisis masalah aktivitas harian demikian penting
kekuatan dan kelemahan dari obyek karena berguna bagi pengambil
tertentu yang akan atau sedang keputusan untuk menentukan tindak
berjalan. Evaluasi konteks lanjut penyempurnaan. Disamping
memberikan informasi bagi pengambil itu catatan akan berguna untuk
keputusan dalam perencanaan suatu menentukan kekuatan dan
program yang akan on going. Selain kelemahan atau program ketika
itu, konteks juga bermaksud dikaitkan dengan keluaran yang
bagaimana rasionalnya suatu ditemukan. Tujuan utama evaluasi
program. Analisis ini akan membantu proses seperti yang dikemukakan
dalam merencanakan keputusan, oleh Worthen and Sanders, yaitu:
menetapkan kebutuhan dan 1. Mengetahui kelemahan selama
merumuskan tujuan program secara pelaksanaan termasuk hal-hal
lebih terarah dan demokratis. Evaluasi yang baik untuk dipertahankan.
konteks juga mendiagnostik suatu 2. Memperoleh informasi mengenai
kebutuhan yang selayaknya tersedia keputusan yang ditetapkan.
sehingga tidak menimbulkan kerugian 3. Memelihara catatan-catatan
jangka panjang (Isaac and Michael, lapangan mengenai hal-hal penting
1981). saat implementasi dilaksanakan
- Evaluasi input (Isaac and Michael, 1981).
Evaluasi input meliputi analisis
personal yang behubungan dengan - Evaluasi produk yang
bagaimana penggunaan sumber- dipasarkan
sumber yang tersedia, alternatif- Evaluasi produk yang
alternatif strategi yang harus dipasarkan merupakan kumpulan
dipertimbangkan untuk mencapai deskripsi dan ”judgement outcomes”
suatu program. Mengidentifikasi dan dalam hubungannya dengan konteks,
menilai kapabilitas sistem, alternatif
input, dan proses, kemudian 2. Evaluasi masukan (input)
diinterpretasikan harga dan jasa yang untuk keputusan strukturisasi
diberikan. Evaluasi produk adalah yaitu menolong mengatur
evaluasi mengukur keberhasilan keputusan menentukan
pencapaian tujuan. Evaluasi ini
sumber-sumber yang tersedia,
merupakan catatan pencapaian hasil
alternatif-alternatif yang
dan keputusan-keputusan untuk
perbaikan dan aktualisasi. Aktivitas diambil, rencana dan strategi
evaluasi produk adalah mengukur untuk mencapai kebutuhan,
dan menafsirkan hasil yang telah serta prosedur kerja untuk
dicapai. Pengukuran dikembangkan mencapai tujuan yang
dan diadministrasikan secara cermat dimaksud.
dan teliti. Keakuratan analisis akan 3. Evaluasi proses melayani
menjadi bahan penarikan keputusan implementasi, yaitu
kesimpulan dan pengajuan saran membantu keputusan sampai
sesuai standar kelayakan. Secara sejauh mana program telah
garis besar, kegiatan evaluasi produk
dilaksanakan.
meliputi kegiatan penetapan tujuan
4. Evaluasi produk untuk
operasional program, kriteria-kriteria
pengukuran yang telah dicapai, melayani daur ulang
membandingkannya antara keputusan. (Isaac and
kenyataan lapangan dengan Michael, 1981).
rumusan tujuan, dan menyusun
penafsiran secara rasional (Isaac
and Michael, 1981).
Analisis produk ini diperlukan
pembanding antara tujuan, yang
ditetapkan dalam rancangan dengan
hasil program yang dicapai. Hasil
yang dinilai berupa skor tes,
prosentase, data observasi, diagram
data, sosiometri dll, yang dapat
ditelusuri kaitannya dengan tujuan-
tujuan yang lebih rinci. Selanjutnya Untuk mengukur keberhasilan
dilakukan analisis kualitatif tentang program yang tercermin dari
mengapa hasilnya seperti itu (Isaac pencapaian tujuan, terlebih dahulu
and Michael, 1981). dirumuskan indikator kinerja yang
Keputusan-keputusan yang benar-benar terukur. Penilaian
diambil dari penilaian implementasi produktivitas dapat dilakukan
pada setiap tahapan evaluasi dengan membandingkan
program diklasifikasikan dalam tiga pelaksanaan kegiatan (proses)
kategori yaitu rendah, moderat dan dengan hasil yang dicapai (output).
tinggi. Model CIPP merupakan model Apakah output yang dihasilkan oleh
yang berorientasi kepada pemegang program tersebut mencapai tujuan
keputusan. Model ini membagi seperti yang dijabarkan dalam tolak
evaluasi dalam empat macam, yaitu: ukur, jika benar, maka program
1. Evaluasi konteks melayani tersebut dapat dikatakan memiliki
efektifitas yang tinggi,
keputusan perencanaan, yaitu
membantu merencanakan
pilihan keputusan, Hasil Dan Pembahasan
menentukan kebutuhan yang
akan dicapai dan 1. Dampak Covid 19 Pada UMKM
merumuskan tujuan program.
Berbagai Negara menerapkan (UMKM) terdampak pandemi virus
kebijakan lockdown untuk corona (COVID-19). Kebanyakan
mengurangi dampak penyebaran virus koperasi yang terkena dampak
Covid-19. Selain menciptakan krisis COVID-19 adalah mereka yang
kesehatan global, upaya supresi dan bergerak pada bidang kebutuhan
mitigasi pandemi Covid-19 juga sehari-hari, sedangkan sektor
menimbulkan disrupsi yang kuat UMKM yang paling terdampak yakni
pada tatanan perdagangan makanan dan minuman.
internasional. Dari sisi penawaran Menteri Koperasi dan UKM
(supply), kebijakan lockdown dan Teten Masduki mengatakan 80 persen
working from home mengakibatkan pelaku usaha mikro, kecil, dan
berkurangnya tenaga kerja yang menengah (UMKM) mencatatkan
terlibat dalam aktifitas produksi. margin keuntungan lebih rendah
Dengan adanya kebijakan yang dibuat selama setahun terakhir. Kondisi ini
oleh pemerintah tersebut, tentunya lantaran pandemi covid-19. Selain itu,
juga berdampak pada para pelaku 53 persen pelaku UMKM mencatat
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan penurunan nilai aset. Hal ini karena
Menengah). Penurunan pendapatan sebagian besar UMKM kesulitan
para pelaku UMKM sudah terjadi mendistribusikan produknya.
sebelum pemerintah menerapkan 2. Mentransformasikan
kebijakan lockdown dan working from UMKM berbasis konvensional
home. Hal itu terjadi karena banyak menjadi digitalisasi
masyarakat yang takut terpapar
dengan virus corona itu sendiri, dan Digitalisasi bisnis merupakan
menyebabkan pedagang-pedagang proses yang mengubah komunikasi,
mengalami penurunan jumlah interaksi, dan segala manfaat dalam
pembeli, karena para konsumen yang bisnis menjadi digital. Melalui
biasanya jajan diluar dan konsumtif penerapan digitalisasi bisnis, para
membeli makanan diluar, sekarang pelaku usaha beralih dari sistem
lebih memilih untuk masak sendiri konvensional menjadi virtual. Proses
dirumah dan mereka juga lebih bisa ini meliputi banyak hal, mulai dari
mengetahui sendiri kebersihan transaksi sampai bagaimana cara
makanan yang mereka buat. Dengan pelaku usaha mengelola bisnis dan
keadaan yang terus berlanjut seperti bertujuan untuk membuat kinerja
ini selama beberapa bulan belakangan pelaku usaha menjadi lebih efisien.
ini banyak pengusaha UMKM (Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah) yang
UMKM sudah saatnya mulai
gulung tikar karena sepinya pembeli.
merubah pola management bisnisnya
Rata-rata pengusaha UMKM yang
dari konvensional menjadi digital
mengalami kebangkrutan adalah
dengan memanfaatkan data dan
mereka yang tidak bergabung dengan
teknologi. Karena dengan digitalisasi
kurir online seperti gofood dan
UMKM akan lebih mudah mengawasi
grabfood. Dan pengusaha UMKM
bisnisnya secara real time sehingga
yang sampai sekarang bisa bertahan
bisa lebih fokus kepada hal-hal yg
ditengah pandemi covid-19 seperti ini
lebih penting seperti pengembangan
adalah mereka yang menjual
usaha dan pelayanan prima kepada
kebutuhan pokok seperti sembako,
pelanggan papar Plt. Deputi Bidang
sayuran, dan rumah makan yang
Restrukturisasi Usaha, Kementerian
harganya menengah kebawah.
Koperasi dan UKM, Herustiati.
(Kumparan.com, 11 Oktober 2021).
Peningkatan daya saing UMKM sangat
Menurut data dari kementerian
penting di tengah persaingan global
koperasi menggambarkan bahwa
yang semakin tinggi. UMKM harus
1.785 koperasi dan 163.713 pelaku
mampu menghadapi tantangan global
Usaha Mikro Kecil dan Menengah
ini dengan terus meningkatkan tampilan produk yang dapat menarik
kapasitas dan kompetensi usahanya perhatian konsumen karena
dengan memanfaatkan teknologi dan konsumen hanya dapat
melakukan inovasi produk. mengandalkan tampilan produk
(Kemenkopukm, 11 Oktober 2021). untuk membeli. Penambahan
Perubahan konsep bisnis dari deskripsi juga dapat membantu
konvensional ke digital memberikan konsumen dalam mengenal dan
beberapa manfaat diantaranya : mendapatkan informasi seputar
produk yang akan dibelinya.
a. Memperluas jangkauan
pemasaran punya potensi market
internasional 3. Melakukan Sosialisasi

Dalam melakukan pemasaran Era globalisasi telah memberikan


produk lokal hingga ke luar negeri, dampak luar biasa pada hampir
dengan digitalisasi dapat menjangkau semua sendi kehidupan, salah
konsumen diberbagai daerah hingga satunya di dunia pemasaran.
ke manca negara yang dapat Tidak hanya pasar tradisional,
menambah penghasilan produsen dan pasar ritel modern menjadi dampak
menambah nilai produk lokal di luar. dari era digital komunikasi. Pada
perkembangan komunikasi digital,
b. Menghemat biaya masyarakat modern baik perkotaan
maupun pedesaan alih-alih
Penggunaan sistem digitalisasi
memanfaatkan teknologi komunikasi
dalam pemasaran dapat menghemat
dalam kegiatan belanja. Di era
biaya sewa tempat karna dengan
digital, orang cenderung
sistem ini, tempat penjualannya tidak
menghabiskan aktivitas belanja
terbatas dapat dilakukan dimana
online dari melakukan kegiatan
saja. Dan juga tidak membutuhkan
belanja konvensional.
biaya perawatan tempat. Selain itu,
dapat juga menghemat biaya dari segi Seperti yang sudah dijelaskan,
transportasi, biaya parkir, dan biaya digitalisasi bisnis yaitu proses dimana
akomodasi yang juga termasuk proses mengubah cara-cara yang
transaksi. konvensional menjadi yang digital.
Oleh karena itu, perlu untuk
c. Mempermudah akses pembelian
mengganti kebiasaan mengelola bisnis
Akses pembelian tidak hanya dari yang manual menjadi yang
dilakukan dengan tatap muka pada digital. Seperti mengubah buku
satu tempat melainkan dapat catatan yang digunakan untuk
dilakukan dimana saja dan kapan merekap semua penjualan menjadi
saja. Pembelian dalam jumlah banyak fitur reporting yang ada pada website
juga tidak merepotkan dalam yand dapat mencatat semua transaksi
membawa dan mencari kuli angkut secara real time. Produsen juga dapat
untuk membawa barangnya ke memantau langsung toko nya dan
kendaraan atau kerumah, namun dapat berkomunikasi dengan
semua barang yang dipesan langsung konsumennya. Namun, untuk
dikirim kerumah dengan keadaan mengenal lebih dalam website ini,
aman yang diantar oleh kurir yang perlu diadakannya sosialisasi
tentu berbeda dengan konvensional. pengenalan tentang website ini.

d. Menambah daya tarik produk Pemberian pelatihan dan


yang dijual pengenalan mengenai website ini telah
dilakukan dan mendapatkan
Pemasaran dalam bentuk digitalisasi ketertarikan dari beberapa mitra
membutuhkan pengunggahan untuk menggunakannya dalam
menjual produk lokalnya. Pelatihan dan mendapatkan ketertarikan dari
ini memberikan respon yang positif beberapa mitra untuk
dari mitra, salah satunya meminta menggunakannya dalam menjual
tambahan pelatihan dalam membuat produk lokalnya. Pelatihan ini
website. Website ini telah di upload, memberikan respon yang positif dari
dan telah beroperasi yang sudah mitra, salah satunya meminta
menarik konsumen dari negara tambahan pelatihan dalam membuat
Inggris. website.
Alamat website
http://balepallumarapenjathefoodfro
mmakassar.com/
Kehadiran website ini tergolong
profesional, keamanan terjamin,
menarik dan unik, dan bisa interaktif
antara produsen dan konsumen.
Kesimpulan
Penurunan jumlah penghasilan pada
UMKM terjadi karena banyak
masyarakat yang takut terpapar
dengan virus corona itu sendiri.
Dengan keadaan yang terus berlanjut
seperti ini selama beberapa bulan
belakangan ini banyak pengusaha
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah) yang gulung tikar karena
sepinya pembeli. Rata-rata pengusaha
UMKM yang mengalami kebangkrutan
adalah mereka yang tidak bergabung
dengan kurir online seperti gofood dan
grabfood.
Mentransformasikan UMKM berbasis
konvensional menjadi digitalisasi.
Digitalisasi bisnis merupakan proses
yang mengubah komunikasi,
interaksi, dan segala manfaat dalam
bisnis menjadi digital. Perubahan
konsep bisnis dari konvensional ke
digital memberikan beberapa manfaat
diantaranya :
a. Memperluas jangkauan pemasaran
punya potensi market internasional
b. menghemat biaya
c. mempermudah akses pembelian
d. Menambah daya tarik produk yang
dijual
Pemberian pelatihan dan pengenalan
mengenai website ini telah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai